Acara Maulid Nabi Mumammad SAW sekaligus peresmian gedung kantor Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari. Photo: Nanang Supendi/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Tahun 2016 telah berlalu, namun peningkatan daya beli warga Kota Banjar masih jalan di tempat. Hal ini menjadi bagian penting untuk intospeksi bersama, dan menatap prospek perekonomian Kota Banjar di tahun 2017 akan seperti apa dan bagaimana.
Seperti dikatakan mantan Walikota Banjar dua periode, H. Herman Sutrisno, saat memberikan ceramah dalam acara Maulid Nabi Mumammad SAW di Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Jum’at (30/12/2016) lalu.
Dia menilai, berbagai pembangunan mega proyek di Kota Banjar tidak serta merta bisa dirasakan langsung untuk penciptaan lingkungan ekonomi berdaya saing. Dengan kata lain, peningkatan daya beli masyarakat akan berjalan secara bertahap.
“Hasil-hasil pembangunan yang ada, seperti halnya pembangunan infastruktur cukup besar bisa dirasakan kemanfaatannya secara berjalan. Lebih terasa lagi itu masa akan datang. Jadi kedepan ekonomi warga akan semakin meningkat, tak terkecuali prospek di tahun 2017 ini diperkirakan baik pula,” terangnya.
Karena menurut Herman, prospek ekonomi yang baik akan memberikan ekspektasi yang semakin baik pula. Upaya konkret Pemkot Banjar terus dan sedang dilakukan, begitu pula perluasaan dan pemerataan pertumbuhan pembangunan dikerjakan.
Dia mencontohkan salah satu hasil pembangunan di wilayah Kecamatan Langensari yang sangat kentara, yaitu Jembatan Sarimadu, flyover dan pasar tradisional Muktisari direvilatisasi menjadi pasar semi modern.
Kemudian, di tahun 2017 ini, Pemkot Banjar sudah memastikan akan membangun rumah sakit di wilayah Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari. Semua itu tiada lain untuk menciptakan ekonomi yang kompetitif bagi lingkungan wilayah tersebut.
“Intensitas perekonomian yang meningkat akan membuka peluang kerja, sehingga akhirnya menunjang pula pemberdayaan ekonomi masyarakat Kota Banjar secara keseluruhan,” tandas Herman.
Terkait perkembangan rencana pembangunan rumah sakit di Langensari, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar, H. Oman Rokhman, saat dikonfirmasi Koran HR, mengatakan, bahwa rencana tersebut saat ini masih dalam proses penyempurnaan DED-nya.
“Masih dalam proses penyempurnaan DED. Jadi untuk sosialisasi pun belum tahu kapan akan dilakukan. Pembangunan dilakukan secara bertahap dengan total anggaran 50 miliar rupiah. Untuk tahap awal atau tahun 2017 teranggarkan sekitar 15 miliar rupiah,” terangnya.
Namun yang jelas, kata Oman, pembangunan rumah sakit di Langensari nanti, salah satunya akan membawa dampak ekonomi yang baik bagi warga, di samping mendukung program pembangunan kesehatan di Kota Banjar.
“Saya kira prospek ekonominya mengikuti, dan Kota Banjar akan lebih maju dan berkembang,” tandas Oman.
Sementara itu, Lurah Muktisari, Feri Angga Kostradini, mengatakan, meski pihaknya secara kedinasan belum mendapat koordinasi lebih lanjut, tapi atas perkembangan rencana yang diketahuinya lokasi RS tetap berada di wilayahnya.
“Namun memang warga Muktisari menunggu kejelasannya, terkait rencana pembangunan tersebut. Tak terkecuali menanti sosialisasinya,” kata Feri. (Nanks/Koran HR)