Lokasi longsoran utama yang berada di Gunung Sangkur yang menyebabkan warga Blok Curug Taneuh diterjang banjir lumpur. Photo: Muhafid/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Ami, warga Dusun Rancakole, Desa Mulyasari, Kecamatan Pataruman, juga mengaku sawah miliknya menjadi sasaran ganasnya air yang turun dari Gunung Sangkur. Hal itu akibat drainase yang berada di sawah kondisinya dangkal, sehingga aliran air selalu meluap.
“Air dari gunung sangat besar intensitasnya, apalagi dari kalau hujannya besar, drainase yanga ada tidak muat alias meluap. Jadi sekitar 15 hektare sawah di sini terancam gagal panen. Dari 230 bata sawah milik saya, hanya ada 50 bata yang tidak terdampak banjir karena lokasinya berada di pinggir jalan,” terangnya.
Menurut Ami, banjir yang terjadi di areal sawah tersebut belum berlangsung lama. Itu artinya bersamaan dengan seringnya bencana banjir yang menimpa rumah warga di lereng gunung, pasca dilakukannya penebangan pada tahun 2014 lalu.
Berdasarkan investigasi Koran HR di lokasi, penyebab bencana banjir disertai lumpur yang terjadi pada Minggu (09/10/2016) lalu, akibat adanya longsoran tanah dari atas Gunung Sangkur, tepatnya di wilayah perbatasan antara Desa Mulyasari dan Kelurahan Pataruman.
Saat itu, kondisi longsor masih berupa longsoran tanah yang mengular hingga ke lereng. Namun, setelah guyuran hujan yang tinggi, maka kondisi longsoran berubah menyerupai sungai yang mengalirkan air dari atas gunung hingga ke lereng.
Sementara itu, pada saat bencana longsor, ratusan meter jalan tertutup lumpur dengan ketebalan mencapai 25 centimeter. Sedangkan, drainase yang seharusnya menjadi tempat penyalur air dari gunung ke saluran pembuangan kondisinya tertutup tanah. Sehingga, air yang turun dari gunung membentuk saluran air baru secara alami.
Adapun di bawah lokasi utama penyebab banjir lumpur di Lingkungan Panatasan dan di Dusun Rancakole, Desa Mulyasari, Kecamatan Pataruman, warga sekitar lokasi juga mengalami hal yang sama.
“Air dan tanah masuk ke rumah saya, sehingga saya bersama keluarga sibuk membersihkan material tanah sebelum tidur. Bahkan, rumah saya juga terancam longsor yang berada tepat di depan rumah,” kata Tilah, warga setempat. (Muhafid/Koran HR)
Berita Terkait
Hutan Produksi Gundul, Warga Curug Taneuh Banjar Kembali Diterjang Longsor