Kondisi malam hari di Jalan Kapten Jamhur-Jalan Jendral Polisi Hoegeoeng dengan PJU dan lampu sorot patung Jendral Polisi Hoegeoeng padam. Photo: Muhafid/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Padamnya lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) yang terpasang di pertigaan Jalan Kapten. Jamhur-Jalan Jenderal Polisi Hoegeng, Kota Banjar, sejak hampir 2 minggu terakhir ini dikeluhkan warga dan para pengendara. Selain membahayakan, juga membuat pemadangan sudut kota menjadi tak elok pada malam hari.
Asep (26), salah satu pengendara, mengatakan, PJU yang tertanam di pertigaan tersebut fungsinya sangat penting bagi para pengendara. Namun, karena kondisinya padam membuat para pengendara merasa khawatir. Sebab, ada jalan berlubang yang persis berada di lokasi itu.
“Lubangnya cukup dalam, persis di belokan menuju Jalan Jenderal Polisi Hoegoeng. Jadi, setiap yang melintas kalau belum tahu kondisi sebenarnya pasti terjebak. Apalagi kalau malam hari,” tuturnya, kepada Koran HR, Senin (13/03/2017) lalu.
Ia berharap, dinas terkait segera memperbaiki PJU yang sudah lama mati supaya para pengendara merasa aman saat melintas di pertigaan Jalan Kapten. Jamhur-Jalan Jenderal Polisi Hoegeng.
Karena menurut Asep, meski jalannya berlubang, tapi kalau PJU-nya menyala setidaknya pengendara bisa secara jelas melihat kondisi jalan yang akan dilaluinya. “Kalau bisa jalan dan dan PJU sama-sama diperbaiki,” harap Asep.
Senada diungkapkan Yudi, salah seorang warga setempat. Menurut dia, awalnya fasilitas PJU yang terpasang di jalan itu mati seiring dengan matinya traffic light. Namun, setelah traffic light diperbaiki, PJU tersebut justru masih padam karena belum juga diperbaiki.
“Terlebih lampu yang menyorot ke patung Jenderal Polisi Hoegeng malah sudah lebih dahulu padam. Jadi kalau malam kondisinya cukup gelap. Untungnya saja traffic light sudah diperbaiki,” ujarnya.
Yudi meminta kepada pihak-pihak terkait agar PJU maupun lampu yang menerangi patung Jenderal Polisi Hoegoeng bisa segera diperbaiki. Terlebih kondisi jalan berlubang yang cukup dalam kerap membuat para pengendara terjebak.
“Harapan kami tidak muluk-muluk, pembangunan semua fasilitas publik oleh pemerintah selayaknya dijaga, dirawat serta dikontrol secara intens. Jangan sampai terkesan cuek dengan masukan-masukan dari rakyat kecil,” kata Yudi. (Muhafid/Koran HR)