
Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, saat mengikuti panen ikan lele yang dikelola dikelola Kelompok Jamaah Masjid (Kopjamas) Baetul Bhakti di Lingkungan Cibulan. Photo: Hermanto/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, menyaksikan panen ikan lele yang dikelola Kelompok Jamaah Masjid (Kopjamas) Baetul Bhakti di Lingkungan Cibulan, RT.02, RW.06, Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, Jum’at (11/08/2017), sekitar pukul 09.00 WIB.
Kopjamas sendiri bergerak di bidang budidaya pembesaran ikan lele, namun media yang digunakan berbeda dengan kelompok budi daya ikan lainnya, yakni dengan menggunakan media bioplok.
Ketua Kopjamas, Pamungkas, mengatakan, budidaya pembesaran ikan Lele dengan menggunakan media bioplok ini menurutnya baru saja dirintis sekitar tiga bulan lalu.
Media bioplok dipilih karena dianggap lebih efektif dibandingkan dengan media lainnya. Sebab, dengan media bioplok tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas. Selain itu, biaya yang dikeluarkan untuk pakan juga bisa dibilang lebih murah.
“Untuk membuat satu media bioplok, anggaran yang digunakan itu kurang lebih sekitar 1,5 juta rupiah. Kopjamas saat ini baru memiliki empat media bioplok. Satu media bioplok bisa membesarkan ikan sebanyak 4000 ekor,” terangnya.
Lanjut Pamungkas, dengan menggunakan media bioplok maka jangka waktu sampai panen lebih cepat, yakni hanya tiga bulan. Berbeda dengan menggunakan media lainnya yang membutuhkan waktu empat sampai enam bulan.
Selain cepat panen, juga berpengaruh pula pada pakan. Dia mengungkapkan, dari satu kilogram ikan hanya menghabiskan satu kilogram pakan. Sedangkan, jika menggunakan media lain, untuk satu kilogram ikan bisa menghabiskan pakan dua kilogram.
“Media biplok yang saat ini dipakai tingginya satu meter dengan diameter kurang lebih dua meter,” ungkap Pamungkas, di dampingi Ketua RT.02, Asep Sutendi.
Dengan datangnya orang nomor satu di Kota Banjar ke Kopjamas, dirinya mengaku sangat bangga. Pasalnya, walikota bisa melihat secara langsung bagaimana cara budidaya pembesaran ikan lele menggunakan media bioplok.
“Alhamdulillah, walikota bisa datang ke sini langsung dan memberi bantuan untuk pembuatan dua media bioplok. Kalau modal awal yang digunakan kelompok itu dari swadaya masyarakat. Pada Hari Krida Pertanian beberapa waktu lalau juga Kopjamas diikut sertakan sebagai perwakalian dari Kelurahan Banjar,” tutur Pamungkas.
Sementara itu, Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukasih, mengaku pertama kali melihat budidaya ikan lele menggunakan media bioplok pada saat acara HKP di Kecamatan Langensari.
Dari situ dirinya terinspirasi dan ingin melihat langsung cara budidayanya. Bahkan, dirinya berharap kedepan budidaya ikan dengan menggunakan media bioplok ini bisa dikembangkan di Kota Banjar.
Menurutnya, minimalnya di satu RW itu ada satu kelompok budidaya ikan lele menggunakan media bioplok, karena tidak membutuhkan lahan yang luas dan dinilai lebih efektif. “Saya berharap kedepan satu RW punya satu kelompok seperti ini,” kata Ade Uu.
Selain melihat secara langsung cara budidayanya, dalam kesempatan itu walikota juga ikut mencicipi ikan lele yang sudah digoreng dari hasil panen Kopjamas. (Hermanto/R3/HR-Online)