Salah satu bangunan trotoar di Jalan Kapten Jamhur yang hampir selesai dikerjakan oleh pemerintah. Photo: Muhafid/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Ketua Komisariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Banjar, Asep Ridwan, menyoroti perihal keberadaan jalan khusus pejalan kaki atau trotoar yang kini sebagian telah beralih fungsi digunakan oleh masyarakat untuk kegiatan berdagang.
Menurutnya, persoalan tersebut sudah menjadi hal yang klasik di Kota Banjar. Sebab, bagaimana pun antara keberadaan trotoar yang telah dibangun dan seharusnya untuk pejalan kaki, justru digunakan berdagang masyarakat dengan alasan ekonomi.
“Kami selaku mahasiswa tentu berharap hal itu tidak terjadi di Banjar. Akan tetapi, karena kenyataannya berbeda, posisi pemerintah sebagai pemegang kebijakan tentunya jangan pernah bosan untuk memberikan pemahaman dan mengingatkan masyarakat, mengenai fungsi trotoar yang sebenarnya,” kata Asep, kepada Koran HR, Selasa (05/09/2017) lalu.
Pihaknya menilai, persoalan fungsi trotoar di Banjar memang menjadi hal yang belum terpecahkan hingga saat ini. Selain pemerintah yang terus membangun, menata serta merawat bangunan yang digunakan publik, namun di sisi lain persoalan ekonomi masyakat juga perlu diperhatikan, terutama para pedagang yang memanfaatkan trotoar.
Asep beharap persoalan ini jangan sampai terus-menerus terjadi, sehingga perlu dicari jalan terbaiknya untuk pemerintah sendiri maupun bagi para pedagang. Tak hanya itu, kesadaran masyarakat untuk menggunakan trotoar sebaik mungkin juga sangat perlu demi tata kota yang baik. (Muhafid/Koran HR)