
Jalan tanjakan Gunung Gatot atau lebih dikenal dengan sebutan Tanjakan Santiong, di Dusun Pangansinan, Desa Binangun, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, dikenal angker oleh masyarakat setempat. Photo: Hermanto/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Keangkeran sebuah tempat biasanya selalu menjadi misteri dan menyisakan cerita-cerita misteri yang dipercayai oleh masyarakat di sekitarnya.
Di lingkungan kita selalu terdapat tempat-tempat yang identik dengan tempat bersemayamnya makhluk halus.
Meski hanya sekedar mitos, namun menurut beberapa kesaksian warga yang pernah melewati tempat angker, tak sedikit yang mengalami kejadian janggal. Misalnya, ada sosok perempuan berbaju putih dan berambut panjang, berdiri di antara pepohonan saat malam hari, ada aroma-aroma sesajian, serta ada penampakan-penampakan makhluk ghaib lainnya yang membuat bulu kuduk merinding.
Di Kota Banjar sendiri, tempat-tempat yang dianggap angker pun banyak, salah satunya di jalan tanjakan Gunung Gatot atau warga lebih mengenalnya dengan sebutan Tanjakan Santiong. Jalan tanjakan yang menghubungkan Desa Binangun dengan Desa Neglasari itu berada di wilayah Dusun Pangasinan, Desa Binangun, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar.
Tanjakan Santiong selalu menyimpan cerita mistis. Maklum, di jalan tanjakan itu jika malam hari sangat gelap. Selain rimbun oleh pepohonan bambu, juga terdapat sebuah situs Sinawung Galing yang lokasinya berada di sebelah kiri jalan. Sedangkan, jika datang dari arah Binangun, di sebelah kanannya terdapat komplek pemakaman China atau biasa disebut Santiong.
Seperti yang diungkapkan Kusmana (48), salah seorang warga Sumanding Kulon, Kota Banjar. Menurutnya, pada saat pulang mengantarkan temannya dari wilayah Dusun Priagung, ia melintasi jalan tersebut. Namun, ketika memasuki jalan yang menurun, tiba-tiba ada sosok perempuan berbaju putih menyebrang jalan. Karena kaget, dirinya menginjak rem secara mendadak hingga terjatuh dari sepeda motornya.
“Kejadiannya beberapa hari yang lalu, tepatnya pada malam Jum’at Kliwon, kira-kira pukul 22.30 WIB. Saya melihat sosok wanita berbaju putih dan rambut terurai panjang menyebrang jalan. Kemudian saya injak rem mendadak hingga saya terjatuh dari sepeda motor,” tutur Kusmana, kepada Koran HR, Senin (25/12/2017).
Cerita yang sama juga dikatakan salah seorang penarik ojek, Supri (39), warga Kecamatan Purwaharja. Pada saat itu, ia membawa penumpang perempuan yang turun dari bis umum di wilayah Parungsari. Penumpang tersebut minta diantar menuju ke daerah Priagung, Desa Binangun. Namun, saat memasuki Tanjakan Santiong, tiba-tiba penumpangnya menghilang. Kemudian ia pun balik kanan dan tancap gas kembali menuju kota.
“Kejadiannya kira-kira seminggu yang lalu. Padahal hari masih sore sekitar pukul 7 malam. Setelah kejadian itu, saya tidak berani lagi bawa penumpang melintasi tanjakan tersebut,” kata Supri.
Kejadian-kejadian janggal seperti itu dibenarkan Beni (37), salah seorang warga Binangun. Menurutnya, penampakan makhluk ghaib di Tanjakan Santiong atau Gunung Gatot sudah tidak aneh lagi bagi warga sekitar. Pasalnya, warga sudah mengetahui angkernya jalan tanjakan tersebut.
“Penampakan seperti sosok kuntilanak atau sejenis Jin lainnya di Tanjakan Santiong ini sudah tidak aneh. Biasanya mereka menampakkan di saat waktu “sareupna” yakni menjelang magrib,” terangnya.
Menurut Beni, terkadang sosok makhluk ghaib ada yang menampakkan dengan parasnya yang cantik, dan ada pula yang buruk rupa. Selain itu, ada juga yang sosoknya tinggi besar dan menyeramkan.
Hal-hal kejadian aneh di Tanjakan Santiong juga dibenarkan oleh Juru Kunci (Kuncen) Situs Gunung Gatot atau Sinawung Galing, Odin Saputra. Ia mengaku sudah beberapa kali dirinya mendapat laporan dari warga, terutama dari para pengendara yang merasa ketakutan saat melintasi tanjakan tersebut.
“Penampakan-penampakan makhluk ghaib di Tanjakan Santiong memang sering terjadi, biasanya pas waktu menjelang maghrib atau pada saat malam Selasa dan malam Jum’at Kliwon,” terangnya, saat ditemui Koran HR, Selasa (26/12/2017).
Kejadian-kejadian janggal di Tanjakan Santiong pun beragam, ada yang mobilnya mogok mendadak hingga mengalami kecelakaan karena mundur lagi, ada pula pengendara yang tiba-tiba terjatuh dari sepeda motornya, padahal tidak ada apa-apa.
Menurut Odin, sebenarnya makhluk ghaib di lokasi itu tidak mengganggu, hanya saja jika malam hari, khususnya malam Jum’at Kliwon, mereka sering menampakan diri. Bahkan, beberapa waktu lalu pernah ada yang melihat sosok maung bodas (macan putih). Maung tersebut merupakan jelmaan dari Eyang Sinawung Galing.
“Ada salah seorang warga, yakni warga Sumanding, yang pernah melihat sosok maung bodas. Saya pastikan maung bodas itu merupakan jelmaan dari Eyang Sinawung Galing,” terangnya.
Namun, Odin pun berpesan kepada warga, terutama para pengendara yang melintasi Tanjakan Santiong, dengan adanya kejadian-kejadian aneh itu jangan terlalu dibesar-besarkan. Karena, derajat manusia lebih mulia daripada jin dan setan, makanya manusia harus beriman kepada Alloh SWT, berdzikir, dan perbanyak istighfar. (Hermanto/Koran HR)