
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Banjar, Ahmad Yani, saat melakukan monitoring simulasi UNBK SMPN 4 Banjar yang digelarnya di SMKN 3 Kota Banjar. Photo: Nanang Supendi/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Sarana-prasarana penunjang pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat di Kota Banjar, pada tahun 2018 ini masih minim. Dari 23 sekolah yang ada, hanya 6 sekolah yang siap mandiri.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar, Ahmad Yani, mengatakan, di tahun 2018 ini, masih banyak SMP yang kekurangan komputer dan sarana lainnya.
“Dari 23 sekolah di lingkup Disdik, cuma 6 sekolah yang mandiri dan sisanya 17 SMP penyelenggara UNBK bersama atau mandiri begabung,” kata Ahmad Yani, kepada Koran HR, saat melakukan monitoring simulasi UNBK SMPN 4 Kota Banjar di SMKN 3 Kota Banjar, Kamis (15/02/2018).
Atas kondisi tersebut, upaya ke depan pihaknya akan support sekolah yang masih kekurangan komputer. Minimalnya mendahulukan SMP dengan jumlah siswa sedikit agar beban biaya tak terlalu berat.
Pihaknya berharap, dengan upaya bersama dan dukungan dari pihak terkait lainnya, semua SMP yang ada di Kota Banjar pada tahun 2019 mendatang bisa melaksanakan UNBK mandiri. Adapun SMP di lingkup Disdikbud Kota Banjar yang sudah bisa melaksanakan UNBK mandiri tahun 2018 ini diantaranya SMPN 1, SMP Islam, SMP YAP, SMP Al-Azhar.
“Sekolah lainnya In shaa Allah menyusul tahun 2019 mendatang bisa UNBK mandiri. Yang jelas kami lihat siswa sudah mampu melaksanakan UNBK,” tukasnya.
Dia juga memastikan, meski masih ada sekolah yang pelaksanaan UNBK-nya belum mandiri, namun hal itu tidak akan mengganggu konsentrasi siswa. Karena, SMP yang bergabung itu dibantu oleh SMA/SMK yang sarana komputernya komplit.
Lebih lanjut Ahmad Yani menjelaskan, dengan monitoring ini, nantinya akan diketahui kemungkinan kekurangan yang ada di masing-masing SMP. Sehingga, kekurangan tersebut akan diantisipasi pada simulasi tahap III di bulan berikutnya.
Namun tentunya, pada waktu pelaksanaan UNBK jenjang SMP pada tanggal 23-25 April mendatang, semua sarana penunjang dan siswanya di masing-masing sekolah sudah betul-betul siap.
Sedangkan, hal lain dari hasil monitoring pada beberapa SMP, siswa peserta UNBK menyelesaikan soal hanya dalam waktu 40 menit. Sehingga, perlu dicek kembali oleh guru, apakah betul para siswa itu sudah mampu.
“Harapannya ya memang harus mampu. Tapi siswa juga harus memperhatikan dan memanfaatkan lama waktu yang diberikan,” tandas Ahmad Yani.
Sementara itu, Wakasek Kurikulum SMPN 4 Kota Banjar, Tuti Hartati, mengatakan, selain menyampaikan kelancaran simulasi UNBK yang dilakukan siswa peserta UNBK, pihaknya juga mengungapkan keluhan akan kondisi sekolahnya yang masih minim fasilitas komputer, sekaligus memohon dorongan fasilitasi penambahan perangkat yang dibutuhkan. (Nanks/Koran HR)