Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-Warga dan pengguna jalan mengeluhkan kondisi aspal di simpang tiga jalan pengairan yang berlokasi di sekitar Pasar Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat. Pasalnya, tepat di pertengahan jalan tersebut bagian aspalnya menggunung sehingga membahayakan pengendara yang melintas.
Pantauan Koran HR di lokasi, terlihat bekas tambalan aspal pada jalan tersebut menggunung dengan ketinggian sekitar 20 centimeter. Meskipun hanya satu titik, namun karena letaknya di lokasi strategis dan cukup ramai dilalui kendaraan sehingga bisa membahayakan pengguna jalan.
Ahmad, salah seorang warga setempat, mengatakan, kondisi jalan tersebut sudah cukup lama seperti itu. Walaupun pada siang hari terlihat jelas dan bisa membuat pengguna jalan lebih waspada, namun pada malam harinya yang dianggap membahayakan.
“Kalau malam itu yang bahaya, pengendara yang tidak tahu bisa-bisa terjebak dan berpotensi kendaraannya oleng. Apalagi PJU di sekitar sini kerap tidak menyala, padahal sudah cukup banyak yang dipasang,” katanya, akhir pekan lalu.
Atas kondisi itu, dirnya berharap agar pihak terkait bisa memperbaiki kerusakan jalan tersebut, serta memperbaiki penerangan yang sudah dipasang. Pasalnya, sepanjang jalur, mulai dari Pasar Rejasari hingga ke arah Pasar Langensari terbilang minim penerangan.
“Ini kalau dibiarkan saja bisa mengakibatkan kecelakaan. Soalnya, dari jarak sekitar 10 meter tidak begitu tampak. Tapi kalau lebih dekat, jelas sekali gelombangnya. Saya harap ini bisa secepatnya diperbaiki,” ungkap Ahmad.
Hal senada juga dikatakan Sarip, warga lainnya. Ia mengaku hampir setiap malam melintasi jalan tersebut. Meski sudah hafal jalur, namun dirinya kerap terjebak lantaran kondisi jalannya gelap.
“Memang sudah seharusnya ini diperbaiki dan juga lampu-lampunya, agar pengguna jalan merasa aman dan nyaman, serta tidak menimbulkan kecelakaan,” harapnya. (Muhafid/Koran-HR)
The post Warga Keluhkan Kondisi Simpang Tiga Jalan Pengairan Langensari Banjar appeared first on Harapan Rakyat Online.