Quantcast
Channel: Berita Banjar – Harapan Rakyat Online
Viewing all articles
Browse latest Browse all 5240

Tak Lulus, Calon Pendamping Desa di Banjar Merasa Dicurangi

$
0
0
Tak Lulus, Calon Pendamping Desa di Banjar Merasa Dicurangi

Ilustrasi. Foto: Ist/Net

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Para peserta calon pendamping desa di Kota Banjar, kembali dibikin kecewa, terkait penyelenggaraan rekruitmen yang telah digelar Kementrian Desa RI dalam tahun 2016 ini. Karena, meski capaian nilai ujian cukup tinggi dan dinyatakan lulus menjadi pendamping desa, namun pada saat pengumuman resmi justru dinyatakan gagal.

Eko Yulianto, salah satu peserta calon pendamping desa, mengaku sangat kecewa, lantaran nilai yang dia peroleh berada di atas skor minimal sehingga dinyatakan lulus, tapi dalam pengumuman malah dinyatakan gagal.

“Alasan panitia yang dipakai adalah pengumuman resmi. Nah, dipengumuman resmi itulah saya tidak tercantum sehingga dinyatakan gagal,” tuturnya, kepada Koran HR, Selasa (19/07/2016) lalu.

Dia mengungkapkan, bahwa keikutsertaannya seleksi calon pendamping desa tahun ini merupakan kali keduanya, setelah sebelumnya di tahun 2015 ikut ambil bagian. Untuk kedua kalinya pun Eko merasa kecewa.

“Jelas ada kecurangan dan ini ada permainan. Kami punya bukti itu, masa jelas-jelas seorang peserta nilainya di bawah, terlebih kurang memenuhi syarat dalam pemberdayaan desa, tapi ujungnya berhasil lulus,” tukasnya.

Menurut Eko, sebuah program bagus untuk mendampingi desa yang secara langsung pula untuk memajukan negara, tapi sangat disayangkan dalam proses rekruitmennya masih tidak transparan.

Untuk itu harus ada pengawasan lebih ketat lagi supaya tidak terjadi hal-hal yang merugikan masyarakat. Termasuk dirinya pribadi akan ikut mengawasi kinerja pendamping  desa, khususnya yang ditugaskan di wilayah Kecamatan Langensari.

“Banyak peserta seleksi yang berpengalaman dalam pemberdayaan desa, tapi gagal lolos dan dibuat kecewa. Jadi tentunya bukan hanya saya saja yang akan ikut mengawasi kinerja pendamping desa. Alasan apapun, rekruitment ini sudah jelas berunsur politis dan tidak berkeadilan,” tandas Eko. (Nanks/Koran-HR)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 5240

Trending Articles