Para kader KB dari berbagai daerah di Jawa Barat, saat melakukan study banding ke Kampung KB yang ada di Dusun Cigadung, Desa Karyamukti, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Selasa (26/07/2016). Photo: Muhafid/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Keberadaan Kampung Keluarga Berencana di Kota Banjar, semakin mendapatkan banyak perhatian dari berbagai daerah di Jawa Barat. Berdasarkan data dari Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kota Banjar, tercatat tahun 2016 terdapat 25 Kampung KB yang tersebar di setiap desa/kelurahan.
Pada kegiatan kunjungan study banding kader KB sebanyak 32 orang yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat, Selasa (26/07/2016) lalu, di Dusun Cigadung, Desa Karyamukti, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, menjadi target pertama untuk mempelajari dari berbagai aspek, seperti sejarah Kampung KB, kelembagaan maupun sistem pengelolaan di dalamnya.
Kepala Desa Karyamukti, Ajat Sudrajat, dalam sambutannya di hadapan para tamu yang sedang melakuan study banding, mengatakan, bahwa perjuangan membentuk Kampung KB tidaklah mudah.
Selain itu, sebelum Presiden Jokowi mencanangkan Kampung KB secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, namun di Dusun Cigadung, Desa Karyamukti, sudah lebih dulu merintisnya, yakni sejak tahun 2011 dan diresmikan pada tahun 2012.
“Kami sangat bahagia atas kedatangan kader KB dari berbagai daerah di Jawa Barat. Saya yakin semua tahu bahwa Kota Banjar menjadi salah satu kota kecil yang dikenal besar namanya dalam hal Kampung KB. Buktinya, Kota Banjar sejak tahun 2009 pun sudah ada Kampung KB. Jadi kita perlu bangga karena menjadi acuan dari berbagai daerah,” kata Ajat.
Sementara itu, Saeful Anwar, panitia diklat dalam rombongan tersebut, mengatakan, Kota Banjar merupakan kota yang sangat bagus dijadikan acuan dalam pengelolaan Kampung KB. Pasalnya, sejak Presiden Jokowi mencanangkan seluruh wilayah di Indonesia membuat Kampung KB pada tahun 2016, Kota Banjar lebih dahulu tampil berhasil membuktikan kepada masyarakat luas, terkait sistem pengelolaan dan berbagai macam aspek lainnya.
“Kita sebut ini pelatihan kepada 32 orang kader KB dari 6 kota/kabupaten yang ada di Jawa Barat, yakni Tasikmalaya, Bandung Barat ada 2 kelompok, Sumedang, Garut dan Subang. Kami semua akan mempelajari semua tentang pengelolaan Kampung KB yang ada di Dusun Cigadung. Ini kelas pertama yang jadwalnya kebetulan di sini. Untuk kelas selanjutnya masih sama di Kota Banjar, rencananya di Desa Cibeureum,” jelasnya.
Saeful menambahkan, pelatihan tersebut sangat penting guna memberikan penjelasan serta edukasi kepada para kader dalam mengelola Kampung KB yang secara resmi telah dicanangkan. Sedangkan dalam implementasinya, Kota Banjar mampu melaksanakan tidak hanya sebatas manajemen saja, akan tetapi dalam prakteknya pun sukses menjalankan program KB.
“Kami tentunya perlu belajar banyak kepada Kota Banjar, karena sudah membuktikan baik manajemen maupun kenyataan di lapangan. Mudah-mudahan program KB yang sedang digaungkan ini mendapat respon baik di berbagai daerah,” harap Saeful. (Muhafid/Koran-HR)