Makan di di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ciaren, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, terdapat sebuah makam berukuran panjang atau jarak antara batu nisan satu dengan nisan lainnya memiliki panjang sekitar 5,5 meter. Foto: Hermanto/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Ukuran sebuah makam bagi orang yang sudah meninggal dunia biasanya maksimal hanya 2 meter dan lebar 1 meter. Namun, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ciaren, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, terdapat sebuah makam berukuran panjang.
Memang ukuran makam tersebut berbeda dengan makam lainnya. Jarak antara batu nisan satu dengan nisan lainnya memiliki panjang sekitar 5,5 meter. Tentunya hal ini memiliki keunikan tersendiri. Diduga makam berukuran panjang itu telah berusia ratusan tahun, sebab di atasnya banyak terdapat tumpukan batu sebesar kepala manusia.
Pariman (55), seorang penjaga TPU Ciaren, mengaku bahwa dirinya pun tidak mengetahui pasti silsilah keberadaan makam tersebut. “Saya tidak mengetahui mengenai silsilah makam panjang itu, dan siapa yang dimakamkan di dalamnya,” ujarnya Pariman, ketika ditemui Koran HR di lokasi TPU, Senin (01/08/2016) lalu.
Senada dikatakan Dasep (38), warga Kelurahan Karangpanimbal. Bahkan, dirinya mengaku pernah mengalami kejadian aneh saat berburu di TPU Ciaren bersama 3 orang temannya.
Menurutnya, hal yang aneh datang pada saat dia membidik seekor burung. Namun, ketika akan menarik pelatuk senapan anginnya, tiba-tiba burung yang dibidiknya itu menghilang dan berubah menjadi gumpalan asap. Karena saking takutnya, Dasep bersama tiga temannya lari tunggang langgang.
“Saya takut kalau menceritakan ini, tapi itu benar-benar nyata, hingga sekarang pun saya masih terbayang ketika lari tunggang langgang karena ketakutan,” ungkap Dasep.
Untuk memastikan keberadaan makam misterius berukuran panjang itu, sekitar jam 16.00 WIB, HR ditemani dua orang warga, mencoba memasuki lokasi makam panjang yang ada di komplek TPU Ciaren.
Aura mistis pun terasa saat berada di areal makam panjang, dan tiba-tiba tercium aroma wangi bunga sangat menyengat di sekitar makam panjang yang sesekali diiringi angin kencang. Anehnya, saat angin bertiup kencang tidak ada satu pohon pun yang bergoyang.
Kemudian, HR pun turun dan mencoba mencari narasumber yang tahu tentang cerita makam panjang itu. Alhasil, salah seorang staf Kelurahan Karangpanimbal, Jeni Irwan, mengaku sedikit tahu tentang sejarahnya.
Dia menyebutkan, bahwa orang yang dimakamkan di makam tersebut adalah seorang tokoh agama Islam bernama Syeh Abdullah Al-Kaf. Namun, riwayat Syeh Abdullah Al-Kaf sampai sekarang masih simpang siur.
“Menurut cerita orang tua dulu, makam panjang itu adalah makamnya Syeh Abdullah Al-Kaf, seorang tokoh besar agama Islam yang menyebarkan ajaran Islam bersama Walisongo,” terang Jeni, saat ditemui Koran HR, Selasa (02/08/2016) lalu.
Jeni juga menuturkan, hingga kini keturunan Syeh Abdullah Al-Kaf tidak diketahui, sehingga riwayat kehidupannya sulit dilacak karena tidak ada peninggalannya dan juga tidak ditemukan keturunannya.
Mengenai makam Syeh Abdullah Al-Kaf yang panjangnya melebihi makam-makam pada umumnya, Jeni menerangkan bahwa hal itu merupakan suatu bentuk penghormatan masyarakat pada zaman dulu terhadap orang yang meninggal dunia. “Jadi bukan berarti orangnya yang panjang hingga 5,5 meter,” jelasnya.
Letak makam panjang tersebut cukup strategis, tepat berada di atas bukit tak jauh dari Kantor Kelurahan Karangpanimbal. Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar. Selain itu, akses jalan pun cukup baik sehingga memudahkan para peziarah untuk berkunjung.
“Para peziarah pun sering datang ke sini, mereka datang dari luar kota seperti Bandung, Jakarta, Banyumas, dan kota lainnya,” pungkas Jeni. (Hermanto/Koran-HR)