Quantcast
Channel: Berita Banjar – Harapan Rakyat Online
Viewing all articles
Browse latest Browse all 5240

Begini Aksi Pecinta Hewan Eksotik Saat Hibur Pengunjung di Tamkot Banjar

$
0
0
Begini Aksi Pecinta Hewan Eksotik Saat Hibur Pengunjung di Tamkot Banjar

Anggota Komunitas Pecinta Hewan Eksotik, photo bersama usai mengadakan kegiatan di Taman Kota Lapang Bhakti Banjar. Photo: Hermanto/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Sebagian masyarakat mungkin geli atau bahkan takut untuk memelihara hewan-hewan reptil, primata, dan hewan berbisa (racun). Mereka pasti berpikir bahwa hewan-hewan tersebut galak, liar, dan sangat membahayakan.

Namun hal itu tak berpengaruh bagi para remaja yang tergabung dalam Komunitas Pecinta Hewan Eksotik Kota Banjar. Menurut mereka, justru hewan-hewan tersebut sangat mengasyikan dan memiliki daya tarik tersendiri.

Komunitas yang bermarkas di Jalan Dewi Sartika, Lingkungan Parunglesang, Kel/Kec. Banjar, Kota Banjar ini, setiap Minggu pagi sering berkumpul dari 06.00 WIB-09.00 WIB di areal Taman Kota Lapang Bhakti Kota Banjar. Para remaja itu asyik bemain dengan hewan-hewan eksotik peliharaannya.

Selain itu, mereka juga melakukan kegiatan sosialisasi dan memperkenalkan kepada masyarakat, bahwa hewan-hewan eksotik ini layak dipelihara seperti halnya hewan peliharaan pada umumnya.

Komunitas yang berdiri pada 11 April 2016 ini, kini sudah memiliki anggota 100 orang lebih. Komunitas Pecinta Hewan Eksotik merupakan gabungan dari Komunitas Reptil Banjar Patroman, Djaringan Musang Lover, Musang Siliwangi Banjar Patroman, Dog Lover, Pecinta Kucing, dan Tarantula Keeper Banjar Patroman.

Ketua Umum Komunitas Pecinta Hewan Eksotik Kota Banjar, Yudi Andiana, M.Pd., mengatakan, tujuan didirikannya kominitas ini adalah untuk mewadahi berbagai komunitas pecinta hewan eksotik yang ada di Kota Banjar.

“Selain itu, komunitas ini merupakan wadah untuk silaturahmi dan hobbies bagi para pencinta hewan eksotik,” kata Yudi, kepada Koran HR, pekan lalu, saat dijumpai disela-sela kegiatan.

Dia menambahkan, bahwa dibentuknya komunitas tersebut juga bertujuan untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat tentang hewan-hewan eksotik, agar masyarakat menjadi lebih tahu dan ikut menjaga, serta melestarikan keberadaan hewan-hewan eksotik.

Adapun hewan eksotik yang dipelihara diantaranya, sanca kembang atau sanca batik (phyton reticulatus), sanca bodo (phyton morulus), ballphyton (phyton pregius), ular dipong atau sering juga disebut blood phyton (python curtus brongersmai), iguana (omnivorous lizards), biawak gurun (savanah monitor), brader dragon, musang pandan atau musang luwak, musang bulan, musang akar, sero, garangan, tarantula, berang-berang, burung hantu, dan hewan eksotik lainnya.

Salah seorang anggota komunitas reptil, Ramdan (23), juga mengatakan, bahwa dia bersama rekan-rekannya setiap Minggu pagi selalu mempertontonkan koleksi hewan-hewan reptil miliknya di Taman Kota. Hal itu sebagai sosialisasi kepada masyarakat dan mengubah pola pikir masyarakat yang menganggap hewan ular semuanya berbahaya.

“Kami setiap Minggu sering nongkrong di Taman Kota dengan tujuan selain menjadi hiburan, juga untuk mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa tidak semua ular berbahaya,” ucapnya.

Ramdan menyebutkan, di basecampnya, tidak hanya ular jenis sanca kembang, sanca manuk, dan kadut albino saja, namun ada pula kadal gurun, musang, biawak, buaya, tokek gurun, burung hantu, serta jenis hewan lainnya.

Husni, dari komunitas musang, mengatakan, berkumpul sesama pecinta hewan eksotik di Taman Kota, dijadikan tempat untuk sharing dan berbagi kisah serta pengalaman tentang berbagai jenis hewan eksotik. Dengan terbentuknya komunitas ini diharapkan dapat mencegah perburuan liar yang nantinya berujung dengan kepunahan.

Sementara itu, Haryati (49), warga Cimenyan, Banjar, menilai, kegiatan yang digelar Komunitas Pecinta Hewan Eksotik di Taman Kota Banjar sangat menghibur, dan menjadikan sebuah edukasi bagi anak-anaknya.

“Sangat bagus dan positif, selain menjaga kelestarian hewan eksotik, kegiatan ini pun sebagai edukasi bagi anak-anak untuk lebih dekat dan lebih tahu tentang hewan-hewan tersebut,” kata Haryati. (Hermanto/Koran-HR)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 5240

Trending Articles