Quantcast
Channel: Berita Banjar – Harapan Rakyat Online
Viewing all articles
Browse latest Browse all 5240

Warga Mengeluh, Tradisi Hajat Bumi di Banjar Minim Perhatian Pemkot

$
0
0
Warga Mengeluh, Tradisi Hajat Bumi di Banjar Minim Perhatian Pemkot

Ritual hajat bumi yang dilakukan warga Lingkungan/Kelurahan/Kecamatan Pataruman Kota Banjar tahun lalu. Photo: Istimewa

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Ritual hajat bumi sudah menjadi bagian penting dari masyarakat sejak dahulu kala. Di Kota Banjar, tradisi rakyat tersebut semakin terkikis oleh perkembangan zaman. Namun, di Lingkungan/Kelurahan/Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, tradisi tersebut justru menjadi bagian penting dari masyarakat yang mayoritas pembuat bata merah.

Astudi (38), salah satu tokoh pemuda, mengatakan, ritual hajat bumi yang dilakukan warga sekitar sudah berlangsung selama 4 kali. Ritual yang merupakan manifesto dari do’a dan harapan tersebut walaupun terbilang baru di Pataruman, namun antusias warga sangat respon.

“Sebenarnya hajat bumi yang biasa kita lakukan adalah sebagai bentuk ucapan dan rasa syukur kita kepada Alloh SWT. Padahal baru 4 kali berjalan, namun masyarakat sangat antusias dengan kegiatan tersebut,” ujar Astudi kepada HR Online saat ditemui dirumahnya, Sabtu (27/8/2016).

Didalam ritual hajat bumi, lanjutnya, warga secara swadaya membuat 7 tumpeng yang akan dimakan bersama-sama. Selain itu, warga juga mengambil air untuk mandi dari sebuah sumur yang sudah ditaburi kembang 7 rupa. Sebagai hiburan, biasanya menampilkan pentas seni tradisional seperti kuda lumping ataupun Ronggeng.

“Pada ritual hajat bumi mendatang yang jatuh tanggal 7 Oktober 2016, kita ingin sedikit lebih gebyar. Selain santunan anak yatim dan jompo, juga hiburan Seni Tari Ronggeng. Mudah-mudahan hasil swadaya masyarakat dan donatur bisa mewujudkan hal itu,” imbuhnya.

Sementara itu, Asep Permana (39), warga sekitar, mengaku kewalahan dalam melaksanakan kegiatan hajat bumi yang biasa dilaksanakan. Pasalnya, panitia harus bersusah payah menggali dana secara swadaya tanpa ada bantuan dari Pemkot Banjar.

“Seharusnya tradisi yang ada di Banjar didorong oleh Pemkot. Namun sejauh ini kita belum melihat tanda-tanda itu. Padahal, sepengetahuan kami tradisi warga Banjar yang ada mendapatkan bantuan dari pemkot, sedangkan kami tidak,” tegasnya. (Muhafid/R6/HR-Online)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 5240

Trending Articles