Quantcast
Channel: Berita Banjar – Harapan Rakyat Online
Viewing all articles
Browse latest Browse all 5240

Pengolahan Limbah Cair, RS MI Kerjasama dengan DCKTLH Banjar Sejak 2009

$
0
0
Pengolahan Limbah Cair, RS MI Kerjasama dengan DCKTLH Banjar Sejak 2009

Kepala Bidang Lingkungan Hidup DCKTLH Kota Banjar, Hj. Dwi Yanti Estriningrum, S.Sos. Photo: Istimewa

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Terkait sistem pembuangan limbah cair Rumah Sakit Mitra Idaman (RSMI) Banjar, Kepala Bidang Lingkungan Hidup DCKTLH Kota Banjar, Hj. Dwi Yanti Estriningrum, S.Sos., menjelaskan, bahwa pengolahan limbah cair rumah sakit tersebut dikerjasamakan dengan pihaknya sejak tahun 2009 sampai sekarang.

Sebelumnya, tahun 2006 atau awal berdiri RSMI, dikerjasamakan dengan RSUD Banjar sampai tahun 2009. Namun, karena limbah cair pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di RSUD Banjar overload, sehingga pembuangan limbah cairnya dialihkan ke pihak DCKTLH, yakni Bidang Lingkungan Hidup.

“Limbah cair itu sebelum diangkut oleh kami, terlebih dahulu oleh RS MI sendiri ada semacam pengolahan. Kemudian seminggu sekali atau saat tangki limbahnya sudah cukup penuh untuk disedot, maka pihak rumah sakit memberitahukan kepada kami,” terang Dwi, Senin (31/10/2016) pekan lalu.

Setelah itu baru pihaknya mengirimkan petugas beserta mobil tinja untuk mengangkut limbah cair tersebut, yang selanjutnya diolah pada Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) di TPA Cibeureum.

Dia juga menerangkan, bahwa IPLT milik dinasnya berkapasitas menampung volume sampai 40 m3 limbah cair per hari. Sementara, setiap minggunya limbah cair dari RS MI yang diangkut rata-rata 15 m3.

“Kita semua jangan terkecoh istilah nama IPLT dengan IPAL. IPLT itu bisa digunakan untuk pengolahan limbah cair RS, terlebih limbah cair RS Mitra Idaman yang diolah di IPLT TPA Cibeureum lebih ke organiknya. Jadi tak masalah,” tandasnya.

Lanjut Dwi, IPLT bisa dikatakan sama halnya dengan fungsi penggunaan IPAL. Sedangkan RS Mitra Idaman sendiri sampai saat ini belum memiliki IPAL. Kalau pun sudah punya, tentu masih perlu diuji coba atau uji lab sehingga belum dapat digunakan. Makanya kerjasama dengan DCKTLH masih berjalan hingga sekarang.

“Jadi limbah cair RS tersebut aman dan memadai diolah pada IPLT TPA Cibereum. Pokoknya terkontrol dengan baik, bahkan limbah cair yang diolah di IPLT Cibeureum sudah teruji melalui uji labolatorium. Kami juga tidak melakukan hal yang tak semestinya, misal limbah dibuang ke lingkungan di sana,” jelas Dwi. (Nanks/Koran HR)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 5240

Trending Articles