Ahmad Fatoni saat menunjukkan buah duriannya yang ia tanam di lahan pekarangan samping rumahnya. Photo: Muhafid/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Budidaya The King Of Fruit, Durian, tak semudah saat menikmatinya. Perlu waktu bertahun-tahun dan perawatan yang baik agar hasil yang didapat sesuai dengan yang diinginkan. Mitos pohon yang konon hanya cocok di datara tinggi ini pun kini sudah bergeser sejak berkembangnya teknologi dan teknik budidaya yang benar.
“Sebenarnya pola pikir yang harus mulai diubah agar semua yang kita inginkan bisa tercapai. Contoh saja saat menanam pohon durian, butuh waktu panjang untuk mencicipi buah pertamanya,” kata Ahmad Fatoni (42), warga RT.6, RW.6, Dusun Kedungwaringin, Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, yang melakukan budidaya buah durian, saat ditemui Koran HR, Senin (05/12/2016) lalu.
Menurutnya, dari proses penanaman bibit hingga pohon berbunga membutuhkan waktu sekitar 3 hingga 4 tahun lamanya. Hal itu bisa berhasil jika perawatan dan penempatannya sesuai dengan kriteria pohon durian.
Selain itu, lanjut Fatoni, pemberian pupuk organik juga harus rajin dilakukan agar kebutuhan nutrisi pohon terpenuhi. Lokasi di daerah yang dekat dengan kolam mempermudah supaya tidak repot menyirami, dan hama ulat yang kerap menyerang pohon harus cepat-cepat dibasmi dengan cara memantek kayu pada pohon durian.
Meski hanya baru menanam 4 pohon durian jenis montong, namun Fatoni ingin membuktikan kepada masyarakat, khususnya di wilayah Kota Banjar, agar bisa memanfaatkan lahan perkebunan maupun pekarangan supaya lebih bernilai ekonomi. Sebab, prinsip pohon durian adalah semakin lama akan semakin lebat buahnya. Ketika buahnya banyak dan lezat, maka nilai ekonominya pun semakin tinggi.
“Kalau kita berpikir menanam hanya untuk saat ini saja tentu kurang baik juga, meski ada tanaman yang dibutuhkan harian. Tapi kita harus berpikir untuk anak cucu kita supaya bisa menikmati hasil jerih payah kita, halnya prinsip menanam pohon durian tadi,” paparnya.
Selain menanam untuk kebutuhan pribadi, Fatoni berharap di Kota Banjar juga terus dikampanyekan menanam pohon-pohon yang bernilai ekonomi, guna mewujudkan potensi daerah dari sisi Sumber Daya Alam (SDA) Kota Banjar.
“Di Kota Banjar ini Pepaya California sudah ramai, Belimbing Madu juga sekarang lagi ramai dibicarakan. Tidak ada salahnya juga buah durian diramaikan,” pungkas Fatoni. (Muhafid/Koran HR)