Quantcast
Channel: Berita Banjar – Harapan Rakyat Online
Viewing all 5240 articles
Browse latest View live

Sampah Menumpuk di Taman Tugu Perbatasan Kota Banjar Dikeluhkan Warga

$
0
0
sampah

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-Sebanyak enam buah tong sampah yang telah terisi penuh sampah di area taman tugu perbatasan Kota Banjar dengan wilayah Kabupaten Ciamis, tepatnya antara Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari-Desa Kalapasawit, Kecamatan Lakbok, dianggap sudah mengganggu pemandangan taman.

Menurut warga setempat, keberadaan taman tugu perbatasan tersebut kerap dijadikan tempat bersantai sambil menikmati kuliner. Karena di sekitar taman banyak pedagang jajanan dan ada juga warung makan yang buka hingga malam hari.

Dengan menumpuknya sampah di area taman membuat pedagang maupun pengunjung yang datang merasa terganggu. Terlebih sampah yang memenuhi tong itu sudah lama tidak diangkut, sehingga menimbulkan bau tak sedap.

Seperti diungkapkan Sandi (28), salah seorang warga yang berjualan makanan, kepada Koran HR, Selasa (20/08/2019), bahwa dirinya merasa terganggu dengan pemadangan tong sampah penuh yang tidak segera diambil petugas.

“Iya bukan saya saja yang terganggu, tapi pembeli juga sama. Bisa-bisa pelanggan saya tidak enak makan ketika melihat tong sampah penuh seperti itu. Selain itu juga memperburuk keindahan taman ini,” katanya.

Sandi juga mengaku bahwa semua pedagang yang biasa berjualan di kawasan taman tugu perbatasan selalu menjaga kebersihan di tempat dagangnya masing-masing. Meski begitu, para pedagang meminta agar tong yang sudah penuh sampah itu bisa segera diangkut oleh petugas terkait. (Sugeng/Koran-HR)

The post Sampah Menumpuk di Taman Tugu Perbatasan Kota Banjar Dikeluhkan Warga appeared first on Harapan Rakyat Online.


Jual Daun Sente ke Australia, Pengusaha Muda Kota Banjar Raup Puluhan Juta Rupiah

$
0
0
daun sente gunung

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-Bagi sebagian orang, daun sente gunung hanya berguna untuk pakan ikan ataupun hanya sebagai tanaman di pekarangan. Tapi tidak bagi Yusuf Supian (32), warga RT. 03/03, Dusun Cijurey, Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat.

Tak banyak yang tahu kalau daun sente gunung atau daun kajar yang gampang ditemukan di kawasan pegunungan itu, ternyata bisa menjadi bisnis yang menjanjikan hingga menghasilkan uang puluhan juta rupiah. Bahkan penjualannya sampai ke Australia.

Seperti halnya yang dilakukan Yusuf, saat ditemui Koran HR, Selasa (20/08/2019) sore, ia sedang sibuk menata daun sente yang diambilnya dari area perkebunan karet di Kota Banjar, untuk dipilih dan dijemur di halaman rumahnya.

“Ini daun sente atau daun kajar saya ambil dari gunung di sekitar sini. Sekarang lagi dipilih dulu sebelum dikeringkan,” katanya.

Di tengah kesibukanya itu, Yusuf menceritakan pengalamanya sebagai pengusaha daun sente yang sudah ditekuninya selama setengah tahun ini. Awalnya ia diajak temannya mencari daun sente untuk dijual. Karena memang di daerahnya banyak ditemukan tanaman tersebut.

Meski begitu, lanjut Yusuf, tak sembarang daun sente bisa diambil dan bernilai jual. Hanya daun sente gunung atau kajar saja yang bisa diproduksi. Sedangkan, daun sente yang banyak tumbuh di pekarangan rumah tidak bisa diolah dan tidak laku.

Dia menjelaskan, untuk membedakan antara daun sente kampung dan sente gunung yakni, daun sente gunung selain hanya tumbuh di kawasan perkebunan karet, daunya berbentuk lebar dan setelah proses pengeringan warnanya akan berubah menjadi kuning agak kecoklatan. Berbeda dengan sente kampung yang berdaun kecil dan berwarna coklat.

Yusuf juga mengungkapkan, dirinya pun tak perlu bersusah payah mencari bahan baku, karena hampir setiap hari ia mendapatkan tumbuhan daun sente di kawasan pegunungan yang ada di Kota Banjar.

“Dulu pernah coba tanam di kebun sekitar rumah, tapi hasil daunya tidak maksimal. Mungkin karena tanahnya berbeda sama tanah gunung, atau bisa juga faktor cuacanya terlalu panas,” tuturnya.

Namun, Yusuf tidak terlalu khawatir kehabisan bahan baku, karena setelah daun sente diambil atau dipetik, hanya dalam waktu dua bulan saja tanaman tersebut akan terus berkembang lagi.

Adapun untuk proses pengeringan, setelah daun sente dikumpulkan, kemudian dipilih dan dijemur selama satu hari. Setelah agak kering, baru digantung dan dianginkan. “Dijemurnya tidak boleh terlalu kering soalnya nanti mudah rusak, makanya dianginkan biar rada lembab,” jelasnya.

Saat ini dirinya sudah mampu memproduksi sebanyak 1,5 ton daun sente kering dalam setiap bulannya, dan dijual ke daerah Jombang dengan harga per kilogram senilai Rp20 ribu.

“Hampir tiap bulan saya kirim, dari sini dibawa ke Jombang dulu, ditampung semua di sana, baru kemudian dikirim ke Australia,” terangnya.

Saat ditanya kegunaan daun sente, menurut Yusuf, berdasarkan informasi yang didapatnya, di Australia daun tersebut nantinya akan dijadikan sebagai bahan herbal. Dirinya pun berharap ke depan usahanya ini semakin lancer dan berkembang. (Muhlisin/Koran-HR)

The post Jual Daun Sente ke Australia, Pengusaha Muda Kota Banjar Raup Puluhan Juta Rupiah appeared first on Harapan Rakyat Online.

Sunatan Massal yang Digelar Persistri Kota Banjar Gunakan Alat Sunat Modern

$
0
0

Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Sunatan massal yang digelar oleh PD Persistri Kota Banjar, Jawa Barat, menggunakan alat sunat modern bernama Sunathrone Klamp, yang mana alat sunat ini merupakan hasil karya anak bangsa, Dr. Andi Berlian Tawir.

Alat khitan modern Sunathrone Klamp ini hanya sekali pakai. Kelebihan menggunakan alat tersebut diantaranya bisa mengatasi masalah yang selama ini sulit dilakukan dengan tekhnik khitan biasa.

“Kalau pakai tekhnik sunathrone modern ini, setelah pasien dikhitan bisa melakukan aktivitas seperti biasa, bisa langsung pakai air atau celana. Berbeda dengan tekhnik yang selama ini digunakan,” terang dr. Dwi Haryoko, kepada HR Online, Kamis (22/08/2019).

Kelebihan lainnya, pasien yang dikhitan minim pendarahan, tidak bernanah, tanpa perban dan jahitan, serta prosedur yang cepat dan praktis.

Dwi mencontohkan, saat ada salah seorang peserta sunatan massal yang sudah lima kali ke klinik untuk sunat, akan tetapi belum ada dokter yang menyanggupi karena badan peserta tersebut terlalu gemuk.

“Kemudian tadi dia ikut sunat di sini memakai tekhnik Sunathrone Klamp. Alhamdulillah berhasil. Untuk penggunaan alat sunathrone di Kota Banjar ini mungkin belum begitu familiar, karena masih jarang yang menggunakan, berbeda dengan di kota-kota basar,” kata Dwi.

Sementara itu, Ika Harjawinata, Ketua PD Persistri Kota Banjar, mengatakan, untuk kedua kalinya bersama Pusat Zakat Umat PZU layanan Kota Banjar mengadakan bakti sosial sunatan massal.

Kegiatan sunatan massal ini sebagai salah satu program syiar dakwah Persistri di Kota Banjar, yang tahun ini digelar di Lingkungan Ciaren, Kelurahan Karanpanimbal, Kota Banjar.

Pihaknya pun mengucapkan terima kasihnya kepada semua pihak karena kegiatan bakti sosial khitanan massal terselenggara berkat donasi dari para donator, dan juga Tim Sunathrone Klamp dengan programnya Khitan Ceria Peduli Umat.

“Alhamdulillah, tahun ini 50 persen peserta sunat terpenuhi dari target 30 peserta khitan. Semoga kegiatan bakti sosial ini bisa bermanfaat,” kata Ika. (Muhlisin/R3/HR-Online)

The post Sunatan Massal yang Digelar Persistri Kota Banjar Gunakan Alat Sunat Modern appeared first on Harapan Rakyat Online.

Asal Usul Nama Situ Ciumbul Ciamis, Tempat Berkumpulnya Pejabat Zaman Dulu

$
0
0
Situ Ciumbul Ciamis

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Nama suatu tempat tidak terlepas dengan latar belakang sejarah, seperti halnya nama Situ Ciumbul yang berada di Desa Gereba, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis. Menurut cerita, Situ Ciumbul Ciamis ini merupakan tempat berkumpulnya para pejabat zaman dulu. 

Dian, Kaur Ekbang Desa Gereba, menerangkan, sesuai dengan namanya, Situ Ciumbul terdiri dari tiga kata yaitu situ, ci, dan umbul.

“Situ bisa di artikan sebagai kolam besar, ci artinya air dan umbul adalah umbul-umbul,” terang Dian saat ditemui HR Online, Kamis (22/8/2019).

Lanjut Dian, Situ Ciumbul merupakan kolam besar yang berada di tanah milik warga. Diketahui Situ tersebut merupakan milik Wedana dahulu kala.

“Kalau sekarang keluarga wedana itu berdomisili di Kota Bandung. Umbul sendiri diambil dari kata umbul-umbul, konon di tempat tersebut dulunya sering dipasang umbul-umbul ketika para pejabat berkumpul,” jelasnya.

Karena alasan itu, kata Dian, Situ yang berada di Desa Gereba tersebut dinamai Situ Ciumbul.

“Kecuali musim kemarau panjang, air di Situ ini tidak pernah surut, suasananya pun masih sangat alami,” katanya.

Dian menyebut Situ Ciumbul memiliki potensi untuk dikembangkan jadi obyek wisata.

“Kami, dari pihak Pemerintah Desa Gereba sedang ber usaha agar pemilik Situ Ciumbul bisa menyewakan situ ini,” ungkapnya.

Dian menambahkan, di lokasi sekitar situ juga ada tempat bersemedi.  Bahkan Dian mengatakan, berdasarkan cerita dari mulut ke mulut, tempat semedi itu berkaitan erat dengan pesugihan.

“Ada tempat semedinya, kalau kata orang-orang sih tempatnya mereka yang cari pesugihan,” pungkasnya. (Edji/R7/HR-Online)

The post Asal Usul Nama Situ Ciumbul Ciamis, Tempat Berkumpulnya Pejabat Zaman Dulu appeared first on Harapan Rakyat Online.

Kritik Pemerintah & DPRD Kota Banjar Lewat Buku

$
0
0
Kritik Pemerintah

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) Kota Banjar memiliki cara tersendiri untuk memberikan kritik dan masukan kepada pemerintah serta wakil rakyat di parlemen. Sebagai pegiat literasi, mereka melakukannya pun dengan gaya cukup lembut namun mengena, yakni melalui buku.

Dua buku yang diterbitkan YRBK di tahun 2019 ini antara lain berjudul Rumah Baca Kita; Aktualisasi Giat Literasi yang terbit pada Juli 2019, dan disusul buku yang berjudul Literasi, Aspirasi, Milenial yang terbit Agustus 2019.

Kedua buku tersebut berisi berbagai tulisan dari pelajar, akademisi, pegiat literasi, guru, wartawan, serta beragam kegiatan yang dimuat dalam media cetak maupun online. Selain mengulas dunia literasi, di dalamnya juga terdapat gagasan-gagasan supaya budaya literasi di Kota Banjar meningkat. Termasuk kritikan dan masukan kepada Pemkot dan DPRD Kota Banjar.

Dalam Rapat Paripurna HUT RI ke-74 di Gedung DPRD Kota Banjar beberapa waktu lalu yang dihadiri berbagai elemen pemerintahan, buku tersebut langsung diberikan kepada hampir seluruh Anggota DPRD, SKPD, maupun pejabat Pemkot Banjar.

Pendiri YRBK Kota Banjar, Sofian Munawar, menjelaskan, kedua buku tersebut merupakan kumpulan tulisan dari berbagai pelajar tingkat SLTP, SLTA, mahasiswa, akademisi, serta para pegiat literasi yang sengaja dikumpulkan gagasannya perihal literasi di Kota Banjar.

“Seperti halnya kalangan pelajar, sebelumnya kita kan menggelar lomba menulis surat untuk wakil rakyat. Dari para pemenang yang ada, kita muat dalam buku itu. Termasuk yang ikut dalam lomba menulis kebangsaan, nanti akan kita bukukan,” kata Sofian, usai memberikan penghargaan kepada 10 juara menulis kebangsaan di DPMD Kesbangpol Kota Banjar, Senin (19/08/2019).

Melalui pemberian buku terhadap pemangku kebijakan serta wakil rakyat, diharapkan aspirasi melalui tulisan tersebut menjadi pijakan untuk melaksanakan kebijakan dalam membangun Banjar, terutama di bidang pendidikan maupun literasi.

“Jadi ini seperti demo, tapi melalui buku. Mudah-mudahan saja ke depan harapan masyarakat bisa dilaksanakan oleh pemerintah dan diperjuangkan oleh DPRD,” ungkapnya.

Sofian menambahkan, dalam waktu dekat ini pihaknya juga akan mengeluarkan buku lagi yang rencananya pada Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2019. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan semangat kepada para pemuda di Kota Banjar, khususnya para pelajar.

Di lokasi yang sama, Kepala DPMD Kesbangpol Kota Banjar, Sahudi, mengaku pihaknya sangat mengapresiasi langkah YRBK dalam menggerakkan budaya literasi di Kota Banjar, terutama terhadap para pelajar. Karena melalui tulisan, sama saja membangun sebuah warisan yang bakal diberikan kepada generasi penerus nantinya.

“Kita tahu praktik ibadah karena ada yang menulis. Bayangkan jika tidak ada yang menulis, mungkin kita bisa jadi masih menyembah berhala. Itu contohnya. Maka dari itu, pentingnya budaya literasi perlu dikembangkan karena menyangkut masa depan kita juga,” kata Sahudi.

Dengan adanya para penulis yang sudah memberikan gagasannya di buku yang diterbitkan YRBK, diharapkan bisa membawa warna baru bagi Kota Banjar. Apalagi sejarah Kota Banjar masih berpeluang digali lebih dalam lagi.

“Ini potensinya besar sekali untuk masa depan kita. Saya harap menulis itu harus dijadikan kebiasaan hingga membuat kita candu, dan kita harus bersyukur saat ini dukungan dari berbagai pihak sudah ada,” tandas Sahudi. (Muhafid/Koran HR)

The post Kritik Pemerintah & DPRD Kota Banjar Lewat Buku appeared first on Harapan Rakyat Online.

Kapolres Kota Banjar Ajak Warga Perbanyak Diskusi, Bukan Persekusi

$
0
0
Kapolres Kota Banjar saat memberikan penjelasan

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Kapolres Kota Banjar, AKBP Yulian Perdana, mengingatkan masyarakat untuk perbanyak diksusi dari pada persekusi dalam menyelesaikan berbagai persoalan.

Menurutnya, melalui dialog ataupun diskusi akan membuka jalan tengah dari setiap persoalan. Apalagi yang berkaitan dengan masalah kebangsaan yang kini tengah dialami bangsa Indonesia.

“Paling penting menurut saya adalah masyarakat harus memiliki literasi atau melek terhadap situasi. Artinya, ketika ada sesuatu yang baru kita harus mengetahuinya, dan kita harus mempertahankan sesuatu yang lama, tapi yang baik,” jelasnya saat refleksi kebangsaan bersama GP Ansor Kota Banjar, Jum’at (23/8/2019).

Yulian menambahkan, Kota Banjar yang memiliki 4 kecamatan mampu menjadi sutau daerah yang terbilang kondusif di Jawa Barat. Hal itu bukan tanpa alasan, akan tetapi karena adanya koordinasi serta dialog berbagai elemen yang ada.

Dari 204.000 orang yang merupakan warga Kota Banjar, kata Yulian, diharapkan selalu mengedepankan dialog dalam menyelesaikan berbagai masalah. Hal itu agar hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, terutama yang menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kambtibmas).

“Jadi, sekali lagi perbanyaklah diskusi, hindari persekusi,” imbuhnya.

Ia pun mencontohkan, masyarakat bisa mencontoh terhadap warga Kudus yang mana di wilayah tersebut tidak ada yang menyembelih sapi, namun menyembelih kerbau. Hal itu sebagai bentuk penghormatan terhadap mereka yang berbeda keyakinan.

“Mari kita isi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang ilmiah, santun dan damai. Jangan sampai kita mudah terprovokasi dari informasi hoaks dan tidak bertanggung jawab,” pungkasnya. (Muhafid/R6/HR-Online)

The post Kapolres Kota Banjar Ajak Warga Perbanyak Diskusi, Bukan Persekusi appeared first on Harapan Rakyat Online.

Menengok Kampung Iklim di Kota Banjar

$
0
0
Tanaman di Kampung Iklim Kota banjar

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Kampanye bahaya perubahan iklim akibat efek pemanasan global terus digalakan. Berbagai upaya pencegahan melalui pelestarian alam pun banyak dilakukan masyarakat. Salah satunya yang dilakukan pegiat Kampung Iklim di Dusun Priagung, RT. 09/04, Desa Binangun, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar.

Siang itu, Senin (10/08/2019), sekelompok ibu-ibu kreatif di daerah tersebut terlihat sedang membuat anyaman bambu di halaman salah satu rumah, yang dipenuhi dengan berbagai jenis tanaman hijau.

Tanaman tomat yang sedang berbuah, cabai yang siap panen, dan beberapa jenis tanaman hijau lainnya tertata dengan apik, membuat halaman tersebut tampak sejuk dan indah dipandang mata.

“Ini namanya Kampung Iklim, makanya banyak tanaman. Dulunya kosong tidak ada apa-apa, sekarang sudah dari tiga tahun lalu ibu-ibu di sini serempak pada tanam di halaman rumah,” kata Aah Sonaah, salah seorang warga setempat, kepada Koran HR, Senin (19/08/19).

Sambil menunjukkan tanaman, Aah juga menyebutkan, bahwa jenis tanaman yang ada kebanyakan palawija, seperti tomat, cabai, kangkung, dan stroberi. Selain tanaman, ada juga kolam ikan dan untuk bibitnya semua disediakan oleh Ketua RT setempat.

Menurutnya, tanaman yang ada ini selain bernilai ekonomis, juga sebagai upaya masyarakat untuk melestarikan lingkungan, terutama mengurangi pengaruh efek pemanasan global.

“Memang itu programnya. Meski belum banyak, setidaknya kita ikut berpartisipasi dalam uapaya pelestarian lingkungan. Kemarin juga sempat ada yang survei ke sini dari Provinsi, dan bilangnya begitu,” ujar Aah, yang diamini ibu-ibu lainnya.

Dengan semangat yang sama, Eem, warga lainnya, menambahkan, untuk perawatan tanaman selalu ada pemupukan dan pengawasan. Jadi, setiap ada yang mati nantinya akan diganti dengan tanaman yang baru. Perawatanya sendiri dilakukan oleh ibu-ibu warga setempat sampai masa panen, dan setelah itu dilakukan penanaman lagi.

‘Untuk yang sering berbuah itu stroberi, kalau cabai paling panen sampai empat kali dalam sekali tanam. Kan lumayan, ibu-ibu di sini tidak belanja kebutuhan dapur, karena sudah bisa mandiri,” kata Eem. Pentingnya kepedulian akan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan turut mendapat dukungan dari Syarif, sbagai Ketua RT setempat. Dirinya berharap, melalui Kampung Iklim ini selain meningkatkan ekonomi dan kemandirian masyarakat, juga bisa berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan alam sekitar. (Muhlisin/Koran HR)

The post Menengok Kampung Iklim di Kota Banjar appeared first on Harapan Rakyat Online.

Warga Kota Banjar Ini Siap Berbagi Ilmu Merawat Pohon Durian

$
0
0
Fatoni saat berada di bawah Pohon Durian Montong

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Ahmad Fatoni (45), petani durian montong di Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, siap berbagi pengetahuannya tentang cara penanaman dan perawatan pohon durian agar bisa menghasilkan buah yang bagus.

Buah durian milik Fatoni sudah dikenal oleh banyak orang. Ketika panen tiba, banyak orang yang datang untuk memborong. Dia mengaku, pengetahuan bertani durian didapat saat dirinya merantau ke Korea.

“Selama dulu saya merantau di luar negeri, hari-hari saya hanya merawat pohon durian,” tuturnya, saat ditemui Koran HR, Selasa (20/08/2019).

Fatoni juga mengatakan, beberapa tahun lalu dirinya banyak memproduksi bibit pohon durian dari biang pohon durian yang sudah terbukti berbuah lebat miliknya. Karena banyak warga yang menanyakan, sehingga kini yang tersisa tinggal beberapa pohon saja.

“Sekarang saya tidak memproduksi bibit pohon durian karena saat ini merupakan masa pengembangan dari bibit yang sudah ditanam. Hasil dari penanaman baru dapat dilihat nanti setelah 3 sampai 4 tahun,” terangnya.

Dia menjelaskan, semua bibit pohon durian memiliki keunggulan masing-masing, baik durian montong, durian lokal, maupun durian dari jenis yang lainnya. Namun, untuk bisa menghasilkan buah yang baik tentu ada ilmunya.

“Menanam itu ada ilmunya dan menanam itu mudah, yang sulit adalah ilmu dan merawatnya. Untuk itu, saya siap berbagi ilmu kepada siapa saja yang ingin belajar tentang merawat pohon durian montong. Saya persilakan dengan tangan terbuka, karena saya juga ingin bermanfaat untuk orang lain,” pungkas Fatoni. (Sugeng/Koran HR)

The post Warga Kota Banjar Ini Siap Berbagi Ilmu Merawat Pohon Durian appeared first on Harapan Rakyat Online.


Halaqoh Kiai Muda di Kota Banjar; Ajak Pesan Damai Tangkal Radikalisme

$
0
0
Halaqoh Kiai Muda di Gedung Dakwah Kota Banjar

Berita Banjar, (harapanrkayat.com),- Gerakan Pemuda Ansor Kota Banjar menghadirkan sejumlah Kiai Muda dalam halaqoh kebangsaan yang berlangsung di Gedung Dakwah Islam Banjar, Sabtu (24/8/2019).

Kiai muda tersebut di antaranya Ulil Albab Ketua Aswaja Center Jateng, M Nurruzaman Densus 99 Banser, Mohammad Khamim musafir Pekalongan-Makkah, Muhammad Idris Ketua MDS Rijalul Ansor, serta Deni Ahmad Haidar Ketua PW Ansor Jabar.

Pantauan HR Online di lapangan, sejumlah kiai muda tersebut melakukan pembahasan dengan ratusan peserta yang hadir dari berbagai kalangan. Secara garis besar, mereka membahas seputar kebangsaan serta radikalisme.

Ketua GP Ansor Kota Banjar, Supriyanto, mengatakan, para tokoh kiai muda di tengah masyarakat memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman keagamaan kepada masyarakat. Namun yang menjadi catatan, kata Ia, adalah pemahaman agama yang mendamaikan, bukan menebar kebencian apalagi mempengaruhi masyarakat untuk membuah gaduh di NKRI ini.

“Sebagai ujung tombak, mereka tentunya harus mempunyai banyak pengetahuan, terlebih saat ini banyak persoalan radikalisme dan munculnya kelompok-kelompok anti negara. Kalau tidak begitu nanti bangsa kita mudah terpecah-belah,” ujar Supri.

Di tempat yang sama, Tri Pamuji Rudianto, pengurus Ansor lainya menambahkan, melalui acara ini, pihaknya ingin menyampaikan pesan islam ajaran Aswaja bersifat moderat, tidak membenci kelompok kecil, minoritas ataupun kelompok lain di luar islam.

“Sehingga dengan begitu bisa hidup berdampingan, saling membantu dan menjaga dalam kehidupan bermasyarakat,” imbuhnya.  

Sementara itu, Ulil Albab, mengatakan, upaya menangkal bibit-bibit radikalisme saat ini tidak hanya cukup dengan metode tradisional saja, akan tetapi dengan memanfaatkan teknologi modern.

Seperti halnya penggunaan media sosial, kata Ulil, bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan konten positif terhadap para pengguna.

“Tentunya ini sesuai dengan keahlian masing-masing, seperti melalui kajian dan pemikiran atau lewat konten kreatif yang mencerahkan,” katanya.

Strategi berdakwah melalui media sosial itu, lanjut Ulil, merupakan upaya membentengi generasi milenial dari berbagai fitnah yang terus diproduksi, provokasi, propaganda serta lainnya yang berdampak pada tumbuhnya paham radikal.

“Anak-anak muda harus punya semangat memakmurkan masjid, giat mengisi majlis taklim dan menyebarkan dakwah perdamaian yang mencerahkan, bukan penebar kebencian,” tegasnya. (Muhlisin/R6/HR-Online)

The post Halaqoh Kiai Muda di Kota Banjar; Ajak Pesan Damai Tangkal Radikalisme appeared first on Harapan Rakyat Online.

Rawan Longsor, TPT Perlu Dibangun di Jalan Penghubung Kota Banjar Ini

$
0
0
Jalan Penghubung yang rawan longsor

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Ruas jalan penghubung baru  Desa Mulyasari-Kelurahan Pataruman, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, kini kondisinya semakin memprihatinkan. Pasalnya, jalan yang belum setahun dibangun sudah banyak yang retak di beberapa titik.

Lokasi jalan yang berada di lereng Gunung Sangkur itu merupakan jalur alternatif bagi warga Mulyasari menuju ke Banjar kota. Sementara, di beberapa titik jalan rawan terjadi longsor saat musim hujan tiba nanti.

Pantauan Koran HR di lapangan, sebelumnya jalan yang sudah retak itu sempat ditambal oleh pihak terkait. Namun, tidak lama kemudian beberapa retakan sebelumnya hingga saat ini justru semakin membesar. Hal itu pun dikeluhkan warga serta pengguna jalan.

Rian, salah seorang warga, mengatakan, dirinya sering melintas di jalur tersebut sejak dibangun setahun terakhir. Namun, adanya retakan di beberapa titik menimbulkan kekhawatiran baginya, apalagi beberapa titik dikenal rawan longsor.

“Ini masih musim kemarau ya, mungkin kalau sudah masuk musim hujan retaknya bisa semakin parah. Airnya pasti nanti semakin deras karena di atas banyak pohon yang ditebang,” katanya, kepada Koran HR, Selasa (20/08/2019).

Rian pun berharap, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dinas terkait membuat tebing penahan tanah (TPT) di lokasi yang retakannya semakin membesar. Sebab, jika hanya ditambal bisa retak lagi.

“Contohnya sekarang hanya ditambal seperti ini, tapi malah retak lagi. Ini jadi catatan agar ke depannya tidak seperti ini lagi,” ucap Rian.

Hal senada dikatakan Aisah, warga lainnya yang menginginkan adanya penanganan lebih lanjut dari pemerintah, yakni berupa tebing penahan, terutama pada bagian jalan yang retak.

“Supaya tidak retak lagi saya kira selain ditambal, juga harus ada tebing penahannya. Sebab, tanahnya seolah-olah labil. Apalagi di beberapa titik ada riwayat longsor, dan ini juga masih kemarau, nanti kalau hujan bisa saja terjadi,” kata Aisah. (Muhafid/Koran HR)

The post Rawan Longsor, TPT Perlu Dibangun di Jalan Penghubung Kota Banjar Ini appeared first on Harapan Rakyat Online.

Tanam Pakcoy di Musim Kemarau, Warga Kota Banjar Kebanjiran Order

$
0
0
Mustafid Tanam Pakcoy di halaman rumah

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Meningkatkan hasil pangan di sektor pertanian tak selalu harus dikerjakan di area persawahan yang luas. Namun salah satu warga Kota Banjar yang bernama Mustafid memanfaatkan untuk tanam pakcoy di sekitar rumahnya.

Keuletanya mengolah lahan, kini halaman rumahnya disulap penuh dengan tanaman sayur pakcoy atau sawi sendok

“Jadi petani ya nggak melulu soal menggarap padi di sawah, tapi bisa mengolah lahan termasuk memanfaatkan kebun di halaman rumah,” tutur Mustafid membuka pembicaraan, Minggu (25/8/2019).

Salah satu tanaman yang dibudidayakan oleh Mustafid adalah tanaman sayur jenis pakcoy. Ia sengaja memilih tanaman tersebut karena dianggap lebih cocok dengan kondisi saat ini yang masih dalam masa kemarau.

Selain masa panen yang relatif pendek, kata Mustafid, tanaman pakcoy perawatanya lebih mudah, tidak rentan hama dan tidak perlu memakan biaya banyak untuk ongkos produksi.

“Kadang saya menanam tanaman yang lain, ada kangkung, pernah juga sayur kol. Cuma untuk musim kemarau bagusnya tanaman pakcoy lantaran perawatanya lebih mudah harganya juga stabil,” jelasnya. 

Selain itu, Mustafid pun tak perlu menunggu terlalu lama. Pasalnya, dari mulai penyemaian bibit sampai masa panen hanya memakan waktu kurang lebih selama 20 hari.

Selama masa tunggu itu, Ia hanya beberapa kali memberikan pupuk, selebihnya perawatan dilakukan dengan penyiraman tanaman secara rutin.

“Kalau terlalu banyak pupuk nggak bagus, tanamanya nanti pada mati. Terlalu banyak air juga berpengaruh daunya itu jadi lembab hasilnya tidak maksimal,” ujar Mustafid.

Sembari menyiram tanaman pakcoy ia melanjutkan, saat ini hasil panen yang didapat dari budidaya pakcoy di halaman kebun rumahnya bisa mencapai 3000 ikat lebih dalam setiap bulanya, dengan harga jual Rp. 2500 setiap ikatnya.

“Memang jualnya pakai sistem ikat, bukan dikilo. Permintaanya kan begitu, harus sesuai order,” katanya.

Dalam menanam pakcoy ini, Ia tak perlu mengeluarkan biaya terlalu banyak. Sebab, jumlah bibit yang Ia butuhkan untuk menanam pakcoy hanya menghabiskan sekitar empat bungkus bibit pakcoy.

Setiap pack bibit pakcoy Ia beli dengan harga Rp.17 ribu, dan dari bibit tersebut bisa menghasilkan sekitar 350 ikat pakcoy dalam sekali panen.

“Untuk rencana menyuplai ke pasar yang lain ya ada, cuma waktunya tidak sempat. Ini aja isteri saya yang jual ke pasar subuh Banjar, jadi ya sama pelanggan yang sudah ada aja kita sudah kewalahan, apalagi kalau ke tempat lain,” pungkasnya. (Muhlisin/R6/HR-Online)

The post Tanam Pakcoy di Musim Kemarau, Warga Kota Banjar Kebanjiran Order appeared first on Harapan Rakyat Online.

Janji Gandakan Uang Sampai Rp. 9 Milyar dengan Cara Gaib, 2 Penipu Diringkus Polresta Banjar

$
0
0
GANDAKAN UANG

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Janji bisa gandakan uang sebesar Rp. 30 juta menjadi berlipat sampai Rp. 9 miliar dengan cara gaib, pria berinisial SA (55), dan SR (44) harus berurusan dengan pihak kepolisian. Keduanya dilaporkan pria berinisial SU (50) ke pihak kepolisian Polresta Banjar dengan tuduhan penipuan dan penggelapan uang.

Data yang diperoleh dari Polresta Banjar menyebutkan bahwa korban berinsial SU merupakan warga Kawalu Kota Tasikmalaya. Sementara pelaku SR warga Kabupaten Banyumas dan pelaku SA warga Kabupaten Puloburu.

Polisi menyebut kasus ini bisa ditangani Polresta Banjar karena tempat kejadian perkaranya terjadi di wisata alam Gunung Sangkur atau tepatnya di Dusun Sukamaju, Desa Mulyasari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar. Dengan begitu korban melaporkan kasus ini ke Polresta Banjar.

Kapolresta Banjar AKBP Yulian Perdana, saat menggelar konferensi pers di Mapolresta Banjar, Senin (26/08/2019), mengatakan, kasus ini bermula dari tersangka SA menelepon korban berinisial SU dan meminta uang sebesar Rp. 10 juta. Pelaku SA menjanjikan akan gandakan uang pinjaman Rp. 10 juta tersebut dengan nilai yang berlipat-lipat.

“Waktu itu pelaku menjanjikan akan gandakan uang sebesar Rp. 10 juta menjadi Rp. 500 juta. Karena nilai uang yang akan dikembalikan berlipatnya sangat banyak, akhirnya korban tergiur,” kata Kapolres.

Setelah tergiur, kemudian korban menemui pelaku SA sembari membawa uang tunai sebesar Rp. 10 juta. Saat pertemuan di Banjar itu uang tunai yang dibawa korban diserahkan kepada pelaku.

Selang beberapa hari kemudian, pelaku SA kembali menghubungi korban. Pelaku kembali meminta uang sebesar Rp. 20  juta kepada korban. Kali ini pelaku menjanjikan akan melipatkan gandakan uang yang Rp. 10 juta dan Rp. 20 juta menjadi berlipat-lipat nllainya sampai senilai Rp. 9 miliar.

Pelaku rupanya belum sadar dia tengah ditipu. Mendengar janji manis pelaku, korban kembali tergiur. Kemudian korban kembali memberikan uang sebesar Rp. 20 juta dengan cara mentransfer lewat Bank BRI Kota Banjar.

Setelah menyerahkan uang sampai Rp. 30 juta, kemudian pelaku SA meminta kepada korban agar mengikuti syarat yang diperintahkan. Syarat pertama, kardus besar yang berisi koran bekas yang sebelumnya diberikan pelaku kepada korban harus disimpan di rumah korban.

Pelaku bilang bahwa kardus yang berisi kertas koran itu nantinya akan berubah menjadi tumpukan uang senilai Rp. 9 miliar.

Namun ada pantrangannya. Apabila terjadi hujan di sekitar rumah korban, maka kardus yang berisi koran bekas itu tidak akan berubah menjadi uang miliaran.

Selain itu, pelaku pun meminta korban agar melakukan ritual yang telah diajarkannya, yaitu menggelar wirid seorang diri dengan menggunakan beras kuning.

Semua syarat pun sudah dilakukan oleh korban. Namun, hingga waktu empat bulan, kertas koran yang disimpan didalam kardus belum juga berubah menjadi uang miliaran.

Korban pun menghubungi pelaku. Lantas dia protes bahwa kardus yang berisi koran bekas sudah empat bulan lamanya tidak kunjung berubah menjadi uang miliaran. Pelaku berkilah bahwa proses gaib mengubah kertas menjadi uang belum tuntas dan meminta korban untuk bersabar.

Korban ternyata masih percaya. Dia pun kembali menunggu. Namun, setelah lebih dari empat bulan kembali menanyakan kepada pelaku dan jawabannya selalu sama, akhirnya korban menyadari bahwa dirinya kena tipu.

Karena tempat kejadian perkara awalnya di Kota Banjar, membuat korban harus melaporkan kasus ini ke Polresta Banjar. Saat melaporkan kasus ini, korban tidak hanya mengadukan tersangka SA, tetapi juga menyebut pria berinsial SR. Diketahui bahwa dalam kasus ini SA melakukan kerjasama penipuan dengan SR.

SA berperan mencari korban dan meyakinkan kepada korban bahwa pelaku SR memiliki kemampuan gaib yang bisa melipat gandakan uang. SR pun berpura-pura menjadi seorang dukun yang bisa melakukan apa saja dengan kekuatan gaibnya.

Setelah mendapat pengaduan dari korban, jajaran Satriskrim Polresta Banjar kemudian melakukan pengejaran terhadap pelaku. Akhirnya, pelaku SA dan SR kedapatan bersembunyi di sebuah rumah di Desa Pajaten, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran. Belakangan diketahui bahwa rumah itu milik pelaku SA.

Kapolres Banjar AKBP Yulian Perdana, menjelaskan, kedua pelaku ditangkap secara bersamaan. Saat diperiksa, kata dia, pelaku mengaku telah memperdayai korban dengan maksud menguras uangnya.

“Pelaku sudah kami amankan. Dari hasil pemeriksaan bahwa memang pelaku sudah merencanakan serta merancang penipuan kepada korban dengan modus tersebut. Kami pun tengah melakukan pengembangan apakah ada korban lain yang ditipu oleh pelaku,” ungkapnya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kata Kapolres, pelaku akan dikenakan pasal 378 pasal 55 dan pasal 372 KUHP dengan ancaman penjara paling lama 4 Tahun.

Kapolres juga menghimbau kepada warga agar berhati-hati apabila ada orang yang menjanjikan keuntungan yang tidak masuk akal.

“Sekarang banyak modus penipuan. Selain penggandaan uang, ada juga kejahatan penipuan dengan modus investasi dengan menawarkan bunga yang sangat tinggi dan tidak masuk akal. Padahal investasi itu hanyalah bodong,” pungkasnya. (Muslihin/R2/HR-Online)

The post Janji Gandakan Uang Sampai Rp. 9 Milyar dengan Cara Gaib, 2 Penipu Diringkus Polresta Banjar appeared first on Harapan Rakyat Online.

Di Bendungan Dobo Sungai Citanduy Kota Banjar Sudah Mengering

$
0
0
Bendungan Dobo

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Bendungan Dobo yang dijadikan alat pengukur debit air Sungai Cintaduy yang berada di Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, kini sudah mengiring. Hal itu setelah hampir selama 4 bulan di sepanjang wilayah hulu hingga hilir Sungai Citanduy mengalami kemarau.

Meski aliran Sungai Citanduy membentang panjang dari hulu sungai di wilayah Garut dan memiliki banyak anak sungai di sepanjang wilayah Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya, namun tetap saja mengering setiap musim kemarau panjang melanda.

Dari pantauan di Bendungan Dobo, Senin (26/08/2019), sebagian besar badan sungai sudah terlihat mengering hingga dasar. Hanya masih terlihat ada beberapa titik genangan air yang menjadi bagian dasar sungai terdalam.

Di bagian sungai yang mengiring sudah terlihat bebataun kecil dan tanah cadas yang sudah seperti daratan. Tampak juga tumpukan sampah plastik dan batang kayu. Bahkan di beberapa titik dasar sungai sudah tumbuh rerumputan.

Meski begitu, Sungai Citanduy masih menjadi tumpuan warga untuk mencari ikan.  Tidak sedikit para pemancing masih mencari ikan di genangan sungai terdalam, meski hasil tangkapannya tidak sebanyak ketika debit air sungai tengah normal.

Untuk mendapatkan ikan, sebagian pemancing harus rela menyelam ke dasar sungai terdalam. Karena di saat air sungai menyusut ikan tidak berkeliaran di permukaan. Namun ada juga warga yang bersabar menangkap ikan dengan cara dipancing dan dijala. Tetapi dengan cara ini katanya sulit menghasilkan ikan dengan jumlah banyak.

Meski dasar sungai sebagian besar mengering, namun masih ada air yang mengalir. Dari pantauan di atas bendungan Dobu, tampak air masih mengalir ke saluran induk irigasi Lakbok Utara. Begitupun air masih mengalir ke sungai di bawah bendungan meski debitnya sangat kecil.

Sungai Citanduy di Bendungan Dobo yang sudah mengering kini menjadi arena berenang anal-anak. Foto: Muslihin/HR

Asep Iwa, salah seorang pemancing yang ditemui di Bendungan Dobu, mengatakan, sungai Citanduy yang berada di Bendungan Dobo sudah lama mengering. Menurutnya, apabila terjadi kemarau panjang, sudah dipastikan sungai mengering.

“Dari dulu juga begini. Kalau kemarau panjang sungai di sini pasti kering. Mungkin karena sungainya dangkal,” katanya.

Di tempat yang sama, Tukiman, warga Randegan yang tengah memancing di Bendungan Dobu, mengaku dirinya hampir setiap hari mencari ikan di sepanjang aliran sungai Citanduy. Menurutnya, semanjak sungai mengering, hasil tangkapan ikannya menyusut drastis.

“Kalau sungai sudah mengering begini susah bagi kami untuk mendapatkan ikan. Paling dapat pun hanya beberapa saja. Itu juga harus sabar dengan memakan banyak waktu yang cukup lama,” ujarnya.

Apabila di musim kemarau, lanjut Tukiman, dirinya tidak setiap hari pergi ke sungai memancing ikan. Sebagai gantinya, dia sering memilih menerima tawaran pekerjaan serabutan di kampungnya.

“Kalau musim kemarau gini mending cari pekerjaan serabutan. Karena mencari ikan tidak tentu hasilnya,” pungkasnya. (Fahmi2/R2/HR-Online)

The post Di Bendungan Dobo Sungai Citanduy Kota Banjar Sudah Mengering appeared first on Harapan Rakyat Online.

Adu Ketangkasan Domba Garut di Kota Banjar Bakal Rutin di Situ Leutik

$
0
0
Adu Ketangkasan Domba Garut di Desa Balokang

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Domba-domba berwarna putih bertanduk kuat silih berganti memasuki arena seni adu ketangkasan dombat Garut yang berlangsung di lingkungan Parung, Desa Balokang, Kecamatan/Kota Banjar, Minggu (25/8/19).

Dalam arena yang disaksikan ratusan pasang mata tersebut terlihat beberapa domba Garut saling terlibat adu memperlihatkan ketangsakasan dan keberanian yang dimilikinya.

Ada yang bertahan sampai 10 ketrekan, ada yang mundur dalam beberapa pukulan karena sang lawan terlampau tangguh. Ada juga beberapa pertandingan terlibat adu sama kuat, memaksa salah satu domba mengeluarkan semua ketangkasanya.

Atep, salah seorang juri perlombaan mengatakan, untuk penilaian perlombaan disesuaikan dengan aturan yang telah dibuat dan disepakati bersama oleh pengurus Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) Pusat.

Penilaian dibagi dalam lima bagian, di antaranya kesehatan, ketangkasan, performa di lapangan, teknik pukulan dan keberanian.

“Untuk pukulan dibatasi paling banyak 20 pukulan. Aturan ini berlaku di semua tingkatan kelas dalam setiap even dan sudah disepakati sebagai aturan tetap,” kata Atep.

Pendi Sohib, Ketua HPDKI Kota Banjar mengatakan, ada sekitar 400 domba garut yang datang dari wilayah Priangan Timur ikut meramaikan kontes adu ketangkasan dalam rangka memeriahkan kemerdekaan ke-74RI.

Ia berharap antusiasme peserta dan sambutan masyarakat yang meriah bisa mendorong Pemerintah Kota Banjar melalui dinas terkait untuk memberikan perhatian lebih kepada peternak domba garut di Kota Banjar, terutama fasilitas kontes adu ketangkasan dan pembinaan.

“Selama ini kita kan tempatnya berpindah-pindah belum punya tempat sendiri yang permanen terus pembinaan juga belum maksimal, kalau bisa ya dibuatin tempat yang representatif,” kata Pendi saat ditemui HR Online.

Ia mencontohkan, dalam pembinaan belum ada penjaringan yang diselenggarakan di tingkat Kota. Padahal kata Pendi, hal itu perlu untuk menunjang even-even atau kontes di tingkat Provinsi dan tingkat nasional.

Sementara itu Nana Suryana, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata mengatakan melalui even seni ketangkasan domba Garut Kota Banjar akan semakin banyak dikunjungi dan sektor pariwisata bisa meningkat.

Terkait tempat yang kurang representatif Ia menambahkan, ke depan kontes adu ketangkasan akan di tempatkan di kawasan wisata Situleutik.

“Tahun depan tempatnya tidak di sini. Khusus adu ketangkasan domba Garut kita masukan di wilayah situleutik biar yang datang juga nyaman bisa sekalian jalan- jalan dan ngumpul di tempat wisata,” pungkasnya. (Muhlisin/R6/HR-Online)

The post Adu Ketangkasan Domba Garut di Kota Banjar Bakal Rutin di Situ Leutik appeared first on Harapan Rakyat Online.

Ipda Erwin Meninggal, Polres Kota Banjar Kibarkan Bendera Setengah Tiang

$
0
0
Bendera Setengah Tiang sebagai bentuk bela sungkawa Ipda Erwin meninggal

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Jajaran Polres Kota Banjar Polda Jabar kibarkan bendera setengah tiang sebagai bentuk belasungkawa atas meninggalnya Ipda Erwin Yudha Wildani, anggota polisi yang terbakar saat mengamankan demo mahasiswa di Cianjur beberapa waktu lalu.

Kapolres Kota Banjar, AKBP Yulian Perdana, mengatakan, pengibaran bendera setengah tiang tersebut merupakan tanda duka mendalam bagi keluarga Kepolisian sebagai abdi negara. Apalagi Erwin meninggal karena terbakar ketika mengamankan pengunjuk rasa dari Mahasiswa di Cianjur.

“Pengibaran bendera setengah tiang ini sebagai tanda duka yang mendalam atas gugurnya Ipda Erwin,” Yulian Perdana, Senin (26/8/2019).

Menurut Yulian, Erwin telah melaksanakan tugas pengabdian kepada negara dan masyarakat dengan baik. Diketahui, Ipda Erwin terbakar ketika hendak memadamkan api yang dinyalakan pendemo untuk membakar ban. 

“Semoga Almarhum Erwin diampuni dosanya oleh Alloh SWT dan diterima amal ibadahnya.   Selain itu, keluarga yang ditinggalkan semoga bisa diberikan ketabahan dan keikhlasan,” lanjutnya.

Seperti yang diketahui, Erwin meninggal Senin (26/8/2019) dini hari sekitar pukul 01.38 WIB. Sementara itu, Ipda Erwin meninggal ketika menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta. 

Di Kepolisian, Ipda Erwin bertugas sudah selama 25 tahun 7 bulan. Sementara jenazah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kabupaten Cianjur. (Muhlisin/R6/HR-Online)

The post Ipda Erwin Meninggal, Polres Kota Banjar Kibarkan Bendera Setengah Tiang appeared first on Harapan Rakyat Online.


Polres Kota Banjar Tangkap Pengedar Narkotika ke Pelajar

$
0
0
Sat Reskrim saat mengamankan barang bukti dari Pengedar Narkotika

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Satuan Narkoba Polres Kota Banjar berhasil mengamankan puluhan butir Pil Hexymer dari dua pengedar narkotika FR (24), warga Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari, dan DF (23) warga Dusun Sidamulya, Desa Waringinsari Kecamatan Langensari, Kota Banjar.

Tersangka pengedar narkotika tersebut ditangkap ketika sedang melakukan transkasi di sekitar Alun-alun Langensari Kota Banjar. 

Dari kedua tersangka, diamankan 51 butir pil yang dikemas dalam beberapa plastik kecil. Barang tersebut disembunyikan di dalam pembuangan sampah di mana kedua tersangka berada.

Kapolres AKBP Yulian Perdana, mengungkapkan, penangkapan bermula dari informasi masyarakat tentang adanya transaksi pil masuk dalam daftar G tersebut. 

Selama ini, kedua pemuda tersebut juga sudah dicurigai mengedarkan pil kuning. Selain dikonsumsi sendiri, pil kuning tersebut dijual di kalangan anak muda termasuk pelajar.

“Menindaklanjuti informasi tersebut, ternyata keduanya masih di lokasi, tanpa perlawanan keduanya berhasil diringkus,” kata Kapolres AKBP Yulian Perdana, S.I.K, Senin (28/8/19).

Komunikasi transaksi pengedaran pil anti depresan tersebut, lanjutnya, dilakukan melalui telepon genggam. “Alasannya klasik, karena masalah ekonomi. Kami masih mengembangkan kasus tersebut,” ujarnya.

Atas perbuatanya kedua tersangka dijerat dengan pasal 196,197 dan 198 UU nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Dengan acaman hukumannya mencapai 10 tahun penjara.

Lebih lanjut, selain meringkus dua pengedar pil kuning, Sat Narkoba Polres Banjar juga mengamankan pengedar dan pemakai Psikotropika jenis Sabu dari tersangka RM yang merupakan warga Desa Cisaga, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis.

Dari tangan tersangka pengedar narkotika, diamankan satu amplop berisi satu paket plastik kecil berisi sabu-sabu. Selain itu juga diamankan telepon genggam, serta barang bukti lainnya.(Muhlisin/R6/HR-Online)

The post Polres Kota Banjar Tangkap Pengedar Narkotika ke Pelajar appeared first on Harapan Rakyat Online.

Pemalsu Obat Tradisional Ditangkap Polres Kota Banjar

$
0
0
Kapolres saat menunjukkan obat tradisional palsu

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Kepolisian Resor (Polres) Kota Banjar, Jawa Barat, berhasil mengamankan tersangka pengedar obat tradisional tanpa izin.

Dari tangan tersangka berinisial SH (38) yang merupakan warga Desa Karang Jati, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Polisi berhasil menyita sebanyak 35.000 butir siap edar di sebuah rumah di wilayah Kota Banjar.

Kapolres Banjar, AKBP Yulian Perdana, mengatakan, menegaskan, obat yang dijual pelaku bukan merupakan jamu tradisional. Pasalnya, setelah diperiksan proses pembuatannya ternyata tidak melalui uji laboratorium, tidak memenuhi standar kesehatan, bahkan dalam perizinanya pun bermasalah.

“Di antara puluhan ribu obat sediaan farmasi obat tradisional itu antara lain jenis Halhil, Akar Wali, Extra Kulit Manggis, Tulang Gading, Bersih Darah, Atusifa, Obat Reumatik Super Baru dan obat tradisional kopi madu. Semua ini diamankan di sebuah rumah di Dusun Pasirleutik, Desa Mekarharja, Kecamatan Purwaharja,” jelas Yulian kepada awak media.

Dari pengakuan SH, terang Yulian, tersangka mendapatkan obat-obatan tersebut dari SA dan RY yang keduanya beralamat di Desa Gentasari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap. Mereka berdua masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).  

“Selain ribuan kapsul obat tradisional yang di amankan, kami juga mengamankan pula mesin produksi dari rumah SH,” kata Yulian.

Yulian menjelaskan, tersangka sudah menjadi pengedar lebih dari satu bulan dengan cara menjual dan mengedarkan obat-obatan dengan alasan tergiur keuntungan yang besar. Setiap transaksi satu paket berisi dua butir obat-obatan yang dijual, SH mendapat keuntungan Rp 4.000.

“Dalam sebulan SH bisa mendapatkan keuntungan besar, sedangkan untuk wilayah edar penjualannya Banjar dan wilayah Jawa Barat, bahkan bisa di luar Jawa Barat. Selain menjual, tersangka juga mengaku mengkonsumsi sendiri,” kata Kapolres.

Akibat perbuatan SH yang melanggar Pasal 196 dan atau Pasal 197 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, jelas Yulian, tersangkan diganjar dengan ancaman kurungan penjara paling lama 10 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 1 milliar.

Kapolres pun mengimbau kepada masyarakat agar hati-hati dalam mengkonsumsi obatan-obatan atau produk yang mengklaim sebagai jamu tradisional. Sebab, bisa berakibat fatal terhadap kesehatan tubuh. “Lebih baik berkonsultasi dengan dokter ataupun dengan pihak-pihak layanan kesehatan. Itu lebih aman,” pungkasnya. (Muhlisin/R6/HR-Online)

The post Pemalsu Obat Tradisional Ditangkap Polres Kota Banjar appeared first on Harapan Rakyat Online.

Rail Clinic Layani Masyarakat di Stasiun Karangpucung Kota Banjar

$
0
0
Para dokter saat berada di depan Rail Clinic

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung bersama Jasa Raharja menyelenggarakan bakti sosial rail clinic (RC) generasi ke-4 di Stasiun Kereta Karang Pucung, Kota Banjar, Rabu (28/8/2019).

Dalam bakti sosial tersebut, PT KAI Daop 2 Bandung memberikan pelayanan Poli Umum, Poli Gigi, Poli Kandungan, pemeriksaan mata, pemeriksaan kesehatan ibu dan anak (KIA), pelayanan KB, pemberian kaca mata dan penyuluhan kesehatan gigi kepada anak SD.

Rail Clinic di Stasiun Karang Pucung
Salah satu warga saat mendapatkan layanan pemeriksaan gigi oleh tim medis rail clinic 4. Foto: Muhafid/HR

Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Noxy Citrea, menjelaskan, Rail Clinic atau kereta klinik ini selain memiliki fasilitas pelayanan medis, juga memiliki fasilitas perpustakaan untuk kegiatan membaca masyarakat. Bahkan, di dalam gerbong tersebut terdapat ruangan untuk pertemuan.

“Kereta ini sangat mutifungsi, ada ruangan khusus tindakan medis dan juga ruangan bersalin. Termasuk ada ruangan meeting serta ruang bacanya. Kalau dirinci, ada 4 gerbong yang memiliki fungsi sendiri, kereta 1 khusus farmasi dan bersalin, kereta 2 untuk monitoring EKG, kereta 3 untuk ruangan rapat serta belajar, dan ruang keempat adalah perpustakaan yang di dalamnya ada buku,” jelasnya.

ruang perpustakan di Rail Clinic
Ruang perpustakan di Rail Clinic 4. Foto: Muhafid/HR

Sementara dalam bakti sosial ini, Daop 2 Bandung memberikan pelayanan kesehatan kepada warga sekitar serta pemberian kacamata kepada 25 siswa SDN 1 Jajawar.

Tak hanya itu, para siswa selain mendapatkan pelayanan dan penyuluhan kesehatan, juga mendapatkan pengetahuan tentang perkeretaapian, baik masalah keamanan serta keselamatannya.

“Pelayanan kesehatan ini gratis untuk warga sekitar Stasiun Karangpucung. Harapannya dengan bisa meningkatkan taraf kesehatan masyarakat di daerah-daerah. Sebab, hadirnya RC 4 ini memberikan kemudahan pertolongan serta pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat yang berada di daerah terpencil,” pungkasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelayanan kesehatan gratis rail clinic ini berlangsung selama satu hari di Stasiun Karang Pucung. Kegiatan ini juga merupakan pertama kalinya di Kota Banjar. (Muhafid/R6/HR-Online)

The post Rail Clinic Layani Masyarakat di Stasiun Karangpucung Kota Banjar appeared first on Harapan Rakyat Online.

Saat di Kota Banjar, PT KAI Ungkap ‘Nasib’ Kereta Pangandaran

$
0
0
Deputi EVP Daop 2 Bandung saat menjelaskan Kereta Pangandaran

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- PT Kereta Api Indonesia (Persero) menanggapi isu berhentinya operasi Kereta Pangandaran relasi Banjar-Bandung-Gambir yang diresmikan pada 2 Januari 2019 lalu.

Deputi EVP Daop 2 Bandung, Hendra Wahyono, pihaknya menegaskan Kereta Pangandaran masih tetap dijalankan seperti biasanya. Apalagi masyarakat di wilayah Kota Banjar hingga ke Gambir sudah mulai tahu keberadaan kereta tersebut.

“Masih tetap dijalankan seperti biasa. Soal itu (pemberhentian operasi, red) bagian pusat ya,” terang Hendra di sela-sela kegiatan bakti sosial rail clinic di Stasiun Karangpucung, Kota Banjar, Rabu (28/8/2019).

Hendra menambahkan, tingkat okupansi penumpang KA Pangandaran dari Banjar-Gambir mencapai angka 100 persen. Namun, untuk Banjar-Bandung maupun sebaliknya masih rendah sekitar angka 23 persen.

“Mungkin karena banyak pilihan. Kereta kita kan banyak yang melintas dari Banjar ke Bandung, ataupun sebaliknya. Jadi, karena banyak pilihan tingkat okupansinya masih rendah,” terangnya.

Baca juga: Kereta Api Pangandaran Bakal Dihentikan Operasinya?

Sebelumnya, Ketua BPD Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Jawa Barat, Herman Muhtar, menyampaikan KA Pangandaran bakal dihentikan operasinya. Meski ia tidak menjelaskan terkait alasannya, namun ia menegaskan untuk menunggu informasi resminya.

Menurut Herman, keberadaan kereta Pangandaran relasi Banjar-Gambir tersebut sangat penting bagi masyarakat, khususnya wisatawan yang ingin berkunjung ke Pangandaran. Pasalnya, ketika jumlah wisatawan banyak, akan lebih memilih kereta lantaran kenyamannnya. (Muhafid/R6/HR-Online)

The post Saat di Kota Banjar, PT KAI Ungkap ‘Nasib’ Kereta Pangandaran appeared first on Harapan Rakyat Online.

AKBP. Yulian Silaturahmi dengan Mahasiswa Indonesia Timur di Kota Banjar

$
0
0
Kapolresta Banjar, AKBP. Yulian Perdana, mengadakan silaturahmi dengan mahasiswa asal Indonesia Timur yang berada di Kota Banjar

Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Kapolresta Banjar, AKBP. Yulian Perdana, mengadakan silaturahmi dengan mahasiswa asal Indonesia Timur yang berada di Kota Banjar, Selasa (27/08/2019), bertempat di wana wisata Mustika Taman Anggrek Kota Banjar, Jawa Barat.

Silaturahmi yang bertema “Liwet Nusantara From Banjar For Indonesia” ini sengaja dilakukan Kapolresta Banjar dalam rangka meningkatkan rasa persaudaraan, sekaligus untuk memastikan kondisi para mahasiswa asal Indonesia Timur, khususnya Papua tidak terpengaruh dengan isu yang bekembang.

“Kita melihat situasi saat ini masih ada pihak-pihak tertentu menyampaikan isu-isu disintegrasi Indonesia tidak aman bagi warga Indonesia bagian Timur, dan rawan terpecah-pecah. Itu tidak benar. Terlepas kepercayaan dan perbedaan suku, kita semua bersaudara terjalin dalam satu wadah NKRI,” tandas Yulian, didampingi Dandim 0613 Ciamis, Letkol. Tri Arto Subagyo, di hadapan awak media.

Kapolresta Banjar juga menegaskan, pihaknya menjamin kenyamanan dan keamanan para mahasiswa asal Indonesia Timur, khususnya Papua.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat supaya jangan terpengaruh dengan berita hoax, dan tentunya TNI dan Polri menjamin kenyamanan warga Papua, umumnya orang Indonesia Timur yang kuliah dan bekerja di Kota Banjar.

“Selama ini mereka bekerja dan fokus kuliah dengan tenang, tidak terpengaruh oleh isu-isu yang berkembang. Kami menjamin mereka semua selama di Kota Banjar,” tegas Yulian.

Sementara itu, Arifin (28), mahasiswa STAIMA Kota Banjar tak bisa membendung kebahagianya saat bertemu dengan sesama perantau asal Indonesia Timur, yang difasilitasi oleh Kapolresta Banjar.

Ia mengaku sudah empat tahun meninggalkan kampung halamanya demi menempa pendidikan di Kota Banjar, dan selama ini belum pernah pulang menengok tanah kelahiranya di Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Belum kepikiran pulang, sekarang saya masih fokus sekolah nunggu beres dulu mumpung masih di Jawa,” tuturnya, kepada HR Online.

Ia juga menyebutkan, saat ini ada sekitar 30 orang mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur yang sedang menempuh proses pendidikan di Kota Banjar.

Arifin berharap teman-temanya belajar dengan serius melihat masa depan, membangun komitmen untuk bersama-sama membangun daerahnya di NTT kelak.

Dalam kesempatan itu, perwakilan mahasiswa asal Indonesia Timur memberikan selendang khas Indonesia Timur kepada Kapolresta Banjar beserta Dandim 0613 Ciamis, yang disaksikan oleh jajaran Forkopimda Kota Banjar. (Muhlisin/R3/HR-Online)

The post AKBP. Yulian Silaturahmi dengan Mahasiswa Indonesia Timur di Kota Banjar appeared first on Harapan Rakyat Online.

Viewing all 5240 articles
Browse latest View live