Quantcast
Channel: Berita Banjar – Harapan Rakyat Online
Viewing all 5240 articles
Browse latest View live

Jaga Kondusifitas, Polres Banjar Silaturrahmi dengan Rektor Perguruan Tinggi di Kota Banjar

$
0
0
Jaga Kondusifitas, Polres Banjar Silaturrahmi dengan Rektor Perguruan Tinggi di Kota Banjar

Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Sebagai upaya menjaga kondusifitas Kota Banjar dari berbagai isu unjuk rasa yang merebak di berbagai daerah, Kapolres Kota Banjar, Polda Jabar, mengadakan silaturahmi dengan mengundang beberapa rektor Lembaga Perguruan Tinggi yang ada di Kota Banjar, Jum’at (27/09/2019).

Kegiatan silaturahmi yang bertempat di Aula Mapolresta Banjar itu dihadiri oleh sejumlah rektor dari Perguruan Tinggi di Kota Banjar, diantaranya Rektor STIKES Bina Putra Banjar, Rektor STIT Muhamadiyah Kota Banjar, Rektor STIT Bina Putera Banjar, Rektor STAIMA Kota Banjar, dan Rektor STISIP Bina Putra Banjar.

Kapolres Banjar, AKBP. Yulian Perdana, S.I.K., mengatakan, agenda silaturahmi merupakan salah satu upaya jajaran Polres Banjar untuk meningkatkan kemitraan, serta menyamakan persepsi agar tidak terpengaruh dengan isu-isu yang tidak jelas di tengah masyarakat. Salah satunya adalah isu berupa ajakan untuk melakukan aksi unjuk rasa.

Dalam silahtuhrahmi tersebut, Kapolres Banjar juga menyampaikan beberapa perkembangan situasi Nasional maupun regional wilayah Kota Banjar. Namun, pihaknya bersyukur karena masyarakat Kota Banjar memiliki toleransi yang sangat tinggi.

Kapolres Banjar juga mengajak kepada para rektor agar bisa saling tukar pikiran dan masukan dengan mengadakan program-program bersama, seperti program yang sedang dilaksanakan Polres Banjar ke setiap sekolah menengah atas yang ada di Kota Banjar, yaitu Program Citanduy Cinta NKRI, Anti Narkoba, dan Disiplin Berlalulintas.

Sementara itu, Rektor STIKES Bina Putra Banjar, DR. Hj. Suriyani, menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Kapolres Banjar yang telah mengundang para rektor dari Perguruan Tinggi di Kota Banjar, untuk silaturahmi yang nantinya bisa terjalin koordinasi dan komunikasi untuk menjalin hubungan yang harmonis.

Ia juga menyampaikan bahwa, agenda penting di kampus-kampus yang ada di Kota Banjar tidak ada yang menonjol. Namun, apabila ada dan perlu keterlibatan Polri, maka akan segera di komunikasikan.

Selesai acara silaturahmi, jajaran Polres Banjar memberikan apresiasi kepada rektor dengan memberikan plakat yang diserahkan secara langsung oleh Kapolres Banjar kepada para rektor tersebut. (Muhlisin/R3/HR-Online)

The post Jaga Kondusifitas, Polres Banjar Silaturrahmi dengan Rektor Perguruan Tinggi di Kota Banjar appeared first on Harapan Rakyat Online.


Mamat Rahmat Kembali Pimpin KNPI Kota Banjar Periode 2019-2022

$
0
0
KNPI

Berita Kota Banjar, (harapanrakyat.com),- Mamat Rahmat kembali terpilih menjadi ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Banjar, Jawa Barat, periode 2019-2022, dalam Musyawarah Daerah (Musda) KNPI ke IV, Sabtu (28/9/2019).

Penetapan Mamat menahkodai KNPI Kota Banjar secara aklamasi setelah diputuskan dan ditetapkan dalam sidang pleno Musda, yang diikuti sebanyak 41 Organisasi Kepemudaan (OKP) di Aula Gedung Pemuda dan Olahraga Kota Banjar.

Meski sempat diwarnai aksi beda pendapat, namun akhirnya Musda berjalan dengan lancar, dan semua OKP siap bersinergi dalam satu wadah dibawah naungan ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia Kota Banjar.

“Dengan adanya Musda kita bisa mengevaluasi beberapa program dan kegiatan tahun kemarin, minimal kita bisa mengevaluasi diri,” kata Mamat saat ditemui HR Online usai acara.

Ke depan, lanjut Mamat, KNPI Kota Banjar ingin mewujudkan Banjar menjadi Kota Layak Pemuda.

Selain itu, Ia berhadap pemuda dari setiap unsur OKP yang berada dalam naungan Komite Nasional Pemuda Indonesia, lebih solid dan siap untuk berdaya saing memajukan daerah.

“Mari bersama-sama aktifkan kembali peran pemuda membangun sinergitas dengan pemerintah, melalui program kegiatan yang positif,” pungkasnya. (Muhlisin/R5/HR-Online)

The post Mamat Rahmat Kembali Pimpin KNPI Kota Banjar Periode 2019-2022 appeared first on Harapan Rakyat Online.

Bungkus Obat Batuk Komix & Botol Miras di Jl. Banjar-Langensari

$
0
0
Bungkus Obat Batuk Komix

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Jalan Raya Banjar-Langensari yang berada di areal persawahan Dusun Sampih, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, masih menjadi tempat favorit onkum remaja dan pemuda untuk mabuk-mabukan, bahkan ditemukan banyak bungkus obat batuk komix.

Hal itu dibuktikan dengan banyaknya puluhan bungkus obat batuk Komix maupun botol minuman keras di sekitar lokasi tersebut. Pantauan Koran HR, lokasi itu memang dikenal sebagai tempat yang cukup nyaman buat nongkrong.

Terlebih keberadaan pohon yang membentuk terowongan di jalan tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi warga, khususnya kalangan remaja untuk berswafoto. Di sisi lain, di bawah pohon maupun di selokan terdapat puluhan bungkus obat batuk Komix yang habis dikonsumsi oleh oknum remaja.

Salah seorang warga sekitar, Agus, mengatakan, saat malam hari, tempat tersebut memang menjadi lokasi yang sangat nyaman digunakan untuk berbuat hal-hal negatif, apalagi lokasinya berada cukup jauh dari pemukiman warga.

“Kadang lokasi tersebut digunakan untuk balapan motor, meski saat ini sudah jarang. Sekarang paling sering digunakan untuk mabuk-mabukan, terutama di malam hari,” katanya, kepada Koran HR, Selasa (24/09/2019).

Menurut Asep, masih mudahnya remaja membeli obat batuk Komix dalam jumlah banyak perlu diperhatikan oleh masyarakat maupun pemerintah. Sebab, ketika perilaku negatif itu dibiarkan saja, tentu akan berdampak buruk bagi remaja itu sendiri.

“Miris saja kondisi ini sepertinya kurang tindakan serius. Seharusnya ada langkah-langkah antisipasi dari pemerintah, misalnya dengan membatasi penjualan obat Komix, dan tidak diperbolehkan menjual banyak kepada remaja ataupun pemuda,” tandas Asep.

Hal senada juga dikatakan Muhammad, warga lainnya. Dirinya mengharapkan pada waktu-waktu tertentu untuk dilakukan operasi atau razia, supaya remaja yang nongkrong pada malam hari merasa jera.

“Waktu-waktu yang kerap dipakai nongkrong itu malam Minggu. Biasanya mereka nongkrong di sana. Minimalnya dengan razia mereka bisa diamankan dan bisa diberikan pembinaan. Dengan begitu, mereka tidak lagi melakukan hal negatif itu,” kata Muhammad. (Muhafid/Koran HR)

The post Bungkus Obat Batuk Komix & Botol Miras di Jl. Banjar-Langensari appeared first on Harapan Rakyat Online.

Pemkot Banjar Usul Pintu Tol Bandung-Cilacap Berada di Cimaragas

$
0
0
Usulan Pintul Tol Bandung-Cilacap

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Kota Banjar dikabarkan bakal menjadi salah satu daerah yang mendapatkan jatah pintu tol Bandung-Cilacap. Bahkan, pengusulan titik lokasinya sudah disampaikan ke Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Seperti yang disampaikan Wakil Walikota Banjar, H Nana Suryana, Pemkot Banjar telah berusaha keras agar kota yang berada di ujung timur Jawa Barat ini mendapatkan jatah pintu tol Bandung-Cilacap.

Jika sebelumnya wacana pintu tolnya berada di sebelah timur yang ada di sekitar Purwaharja, kata Nana, namun wacana itu tidak sesuai harapan lantaran bakal mematikan perekonomian masyarakat sekitar.

“Kita juga mengusulkan agar exit tol Bandung-Cilacap itu tidak dibangun di wilayah Kertahayu, Pamarican, Ciamis. Sebab, itu kita hanya kelewatan saja, dan kurang begitu besar dampaknya bagi Kota Banjar. Namun, kita mengusulkan agar Pak Gubernur bisa mengabulkan pintu keluarnya di Cimaragas, Ciamis. Walaupun itu bukan di wilayah kita, tapi dampaknya pasti bisa ke kita,” katanya usai menghadiri Musda KNPI, Sabtu (28/9/2019).

Nana menambahkan, dampak ketika pintu tol Bandung-Cilacap berada di Cimaragas yang keluarnya di wilayah Warngbuah Kelurahan Situ Batu, akan berpengaruh besar pada perekonomian masyarakat Banjar, terlebih di jalur tersebut bisa mengakses kawasan wisata Situ Leutik, Pajamben serta lainnya.

“Pak Gubernur juga sudah mengatakan ingin membangun Jawa Barat secara utuh dan dampaknya bisa dirasakan secara merata di wilayah yang dilalui jalan tol, termasuk di Kota Banjar. Beliau menilai Banjar punya potensi ekonomi untuk dikembangkan. Itu yang membuat kita yakin,” tegas dia.

Pemerintah Kota Banjar berharap agar pintu tol Bandung-Cilacap yang akan di bangun nantinya bisa menopang ekonomi industri dan potensi pariwisata yang ada di Kota Banjar, sehingga aksesnya jadi mudah dan Kota Banjar benar-benar menjadi kota tujuan bukan sekedar tempat transit.

“Yang terpenting kita berupaya semaksimal mungkin mudah-mudahan sesuai yang diharapkan,” pungkasnya. (Muhlisin/R6/HR-Online) 

The post Pemkot Banjar Usul Pintu Tol Bandung-Cilacap Berada di Cimaragas appeared first on Harapan Rakyat Online.

Si Cepot Hibur Warga Rejasari Kota Banjar

$
0
0
Si Cepot Hibur Warga Kota Banjar

Berita Banjar, (harapanrakyat,com),- Cepot, tokoh pewayangan yang berkarakter tengil di wayang golek ini, menjadi tokoh utama di acara kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), yang diadakan oleh Pemerintah Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar.

Acara bertema ‘Rejasari Ngaji Suran, Hijrah Berkah’ yang diadakan di halaman kantor Desa Rejasari, Sabtu (28/9/2019) ini, sang dalang Ustad Anton Wartono dari Cilacap, Jawa Tengah, mengambil judul ‘Cepot nyantri’.

Dalam pementasan yang dibawakan oleh dalang Ustad Anton ini, memberikan pesan supaya senantiasa menjadi berkah dan manfaat untuk sesama.

“Santriwan-santriwati, sarjana, dan kaum intelektual, mohon maaf jika saya lancang bicara. Sebagaimana yang Anda lihat ketika pementasan saweran ini, jadikanlah itu motivasi untuk menjadi berkah dan manfaat pada sesama,” kata si Cepot.

Sesuai dengan tema, tokoh Cepot ini memberikan saran bahwa kita jangan memiliki sifat sombong dan menganggap dirinya paling bisa.

“Ulah rumasa bisa, tapi sing bisa rumasa (jangan sombong dan menganggap diri paling bisa), sehingga merendahkan orang lain. Tapi jadilah diri yang dapat menghargai, menjadi berkah dan manfaat untuk orang lain,” pesan Cepot.

Sementara itu, panitia pelaksana acara, Nur Shodiq (35) mengatakan, wayang golek  dipilih sebagai inti kegiatan PHBI di Desa Rejasari ini, adalah supaya warga lebih  mencintai kebudayaan daerah.

“Ya kita nguri-nguri budaya. Jika tahun kemarin wayang kulit, ya saat ini wayang golek,” kata Nur kepada HR Online.

Menurutnya, selain agar lebih mencintai kebudayaannya sendiri dengan wayang golek,  judul ‘Cepot Nyantri’ dipilih karena menyesuaikan dengan kegiatan acara.

Dari pantauan HR Online, pengujung yang datang ke acara ternyata tidak hanya dari Desa Rejasari saja, tetapi warga dari daerah sekitar Kota Banjar juga ikut menyaksikan si ‘Cepot Nyantri’.

“Malam Minggu ini banyak acara. Tadi saya baru pulang dari Batulawang, melihat kegiatan adat Ngabungbang, dilanjutkan sholawatan di Alun-alun Langensari, kemudian ke sini, untuk mengaji pada si Cepot,” kata Denker, salah seorang pengujung.

Pementasan wayang golek yang dimulai pukul 22.00 WIB dan berakhir pukul 23.30 WIB ini berjalan tertib dan aman. (Sugeng/R5/HR-Online)

The post Si Cepot Hibur Warga Rejasari Kota Banjar appeared first on Harapan Rakyat Online.

Ngabungbang di Kota Banjar, Upaya Melestarikan Budaya Agar tidak Hilang Termakan Zaman

$
0
0
Ngabungbang di Kota Banjar

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Ratusan warga berbondong-bondong memadati lapangan sepak bola Desa Batulawang, Sabtu (28/9/19) malam. Mereka berkumpul, berpadu menikmati tarian seni ibing ronggeng amen sebagai puncak acara adat Ngabungbang, yang diselenggarakan masyarakat Batulawang, bersama Pemerintah Kota Banjar, Jawa Barat.

Suara tabuh gamelan diiringi tembang-tembang dan musik sunda nan merdu, membuat ratusan masyarakat kian hanyut dalam tarian ronggeng amen, seolah tak memperdulikan hujan gerimis yang sempat turun malam itu.

“Pementasan ronggeng amen merupakan agenda puncak dari rangkaian acara ritual adat Ngabungbang yang berlangsung selama tiga hari,” tutur Ki Demang di sela keasyikanya menikmati tari amen.

Tak hanya itu, berbagai ritual adat macam pajamasan pusaka, ziarah makam leluhur, wawangkon warga dan beberapa pentas adat seni budaya, turut memeriahkan agenda ritual tahunan yang sudah berlangsung secara turun temurun ini.

Tak kurang sebanyak 500 benda pusaka dengan berbagai jenis pun dijamas dalam agenda acara adat Ngabungbang.

“Ada lima puluh keris, dua puluh lima kujang, empat tombak dan dua pedang yang dijamaskan. Ditambah dari para kuncen di Kota Banjar, total semuanya sekitar 500 benda pusaka,” kata Ki demang yang juga tokoh adat Kota Banjar.

Ki demang menjelaskan, selain memperingati hari jadi Desa Batulawang yang ke-118, agenda Ngabungbang juga sebagai upaya melestarikan dan mengenalkan budaya kearifan lokal kepada generasi penerus dan lingkungan masyarakat, agar tidak hilang termakan zaman.

Ki demang berharap, kepada semua pihak agar lebih memperhatikan kesenian dan budaya daerah, supaya tetap lestari dan makin dikenal oleh daerah lain.

“Alhamdulillah, kegiatan ini selalu meningkat tiap tahunnya. Kedepan harus ada perhatian lebih dari semua pihak,” harap Ki Demang.

Sementara itu, Nanang Koswara, mewakili Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat mengatakan, untuk tingkat Kota Banjar sudah bagus dan merupakan sebuah pelestarian budaya yang perlu dikembangkan.

Menurutnya, bila perlu dijadikan riset penelitian akademis, dan dimasukan sebagai hak kekayan intelektual warisan budaya tak benda atau HKI.

“Ini harus dilanjutkan jangan sampai terputus, karena titik moral masyarakat baik etika maupun estetika itu berangkat dari sini dari seni dan budaya,” katanya.

Nanang menambahkan, estetikanya harus dikemas lebih baik, misalnya ronggeng amen perlu dikembangkan. Sehingga bisa dipentaskan dalam even regional maupun nasional, dan yang terpenting dapat mengangkat moral lingkungan masyarakat setempat.

“Kita sudah membuka, tinggal kemauan pemerintah dan masyarakat. Jangan sampai kebudayaan itu terputus,” pungkasnya. (Muhlisin/R5/HR-Online)

The post Ngabungbang di Kota Banjar, Upaya Melestarikan Budaya Agar tidak Hilang Termakan Zaman appeared first on Harapan Rakyat Online.

BPD Cibeureum & DPRD Kota Banjar Soroti Soal Pengelolaan Situ Leutik

$
0
0
Pengelolaan Situ Leutik

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-Keberadaan dan pengelolaan Situ Leutik di Desa Cibeureum, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, manfaatnya belum bisa dirasakan secara maksimal oleh warga setempat, meski hampir tiap tahun lokasi situ buatan tersebut terus dibangun dengan anggaran miliaran rupiah.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Cibeureum, Abdul Rosyid (42), mengatakan, pihak desa maupun masyarakat sampai saat ini masih kebingungan soal keberadaan Situ Leutik masalah pengelolaannya.

“Itu kan milik kota, jadi kita tidak bisa berbuat banyak untuk mengelola itu, minimalnya dengan kerjasama kita bisa mengakses beberapa hal yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti perawatan ataupun pengembangan. Jadi, memang belum maksimal manfaatnya bagi masyarakat,” kata Abdul Rosyid, kepada Koran HR, terkait soal pengelolaan Situ Leutik yang berada di wilayahnya, Senin (23/09/2019) lalu.

Ia juga menjelaskan, sejauh ini pembangunan di Situ yang ada di wilayahnya itu, masyarakat dilibatkan hanya sebatas bantu-bantu dalam pengerjaan proyek, seperti dalam pembangunan yang saat ini dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup, ataupun seperti sekarang pengembangan Kelompok Jaring Apung (KJA) yang dipegang oleh Karang Taruna.

Kendati dilibatkan, Rosyid berharap Pemerintah Kota Banjar memberikan keputusan soal pengelolaan, agar pihaknya bisa mengajukan kerjasama mengenai pengelolaannya. Bahkan, pihaknya bersama Pemdes Cibeureum sudah melayangkan surat ke pemkot terkait hal tersebut.

“Tapi sampai saat ini belum ada kejelasan. Mungkin karena belum ada keputusan siapa pengelolanya, jadi belum ada balasan,” katanya.

Sedangkan, untuk usulan-usulan pembangunan yang ada di Situ Leutik, lanjut Rosyid, dari masyarakat tidak bisa berbuat banyak lantaran lokasi tersebut milik kota. Sehingga, pembangunan di dalamnya itu sepenuhnya dilakukan oleh Kota, termasuk perencanaannya.

Meski begitu, dirinya memiliki keyakinan jika Situ Leutik sudah dibangun sesuai dengan perencanaan, dampaknya pun akan bisa dirasakan oleh masyarakat banyak, baik seperti pengembangan KJA, pengelolaan tempat wisata, maupun pengairan dari Situ ke sawah-sawah yang ada di sekitarnya.

Pengairan dari Situ ke sawah yang ada di sekitar bisa dimanfaatkan sebagian warga yang berada di Dusun Babakan dengan luas sekitar 5 hektar pada saat debit air di Situ tinggi. Namun, saat musim kemarau belum bisa dimanfaatkan secara maksimal lantaran airnya pun berkurang.

“Kita inginnya jalan masuk ke Situ Leutik dari arah Dusun Babakan ini bisa dibangun, sekarang kan kondisinya agak rusak. Selain itu, kita berharap pengelolaannya diperjelas dulu supaya kita tidak bingung. Apalagi kalau ini dikatakan tempat wisata, tapi belum ramai dan hanya waktu tertentu saja,” ungkap Abdul Rasyid.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Banjar, Tri Pamuji Rudianto, mengatakan, beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam pembangunan yang dilakukan oleh Pemkot Banjar, terutama dalam masalah tahapan perencanaan pembangunan.

Ia menilai, idealnya sebuah pembangunan harus melalui proses perencanaan yang matang, agar hasilnya pun bisa maksimal. Terkadang, perencanaan yang sudah matang pun dalam realisasinya belum tentu maksimal. Karena itu, masalah perencanaan segala sesuatunya harus dibereskan terlebih dahulu.

Sedangkan, kaitannya dengan pembangunan yang dilakukan terus-menerus di Situ Leutik, lanjut Tri Pamuji, ia mendorong agar diperjelas terlebih dahulu orientasi pembangunannya, apakah menjadi lokasi yang bisa menghasilkan PAD setelah dibangun, atau menjadi salah satu lokasi yang bisa membawa manfaat bagi orang banyak setelah dilakukan pembangunan.

“Kita memang belum bisa memastikan kondisi Situ Leutik seperti apa, karena kita masih baru. Selain itu, kita juga belum mendapatkan informasi dari 4 dinas yang membangun di sana, sudah sejauh mana progres pembangunannya dan juga capaiannya sudah sampai mana,” jelasnya, kepada Koran HR, di ruang kerjanya.

Tri menambahkan, pihaknya ke depan bakal mengkaji soal keberadaan Situ Leutik, bagaimana perkembangan pembangunan dan capaiannya setelah dibangun oleh Pemkot Banjar melalui 4 dinas terkait itu.

Berkaitan dengan pengelola yang belum jelas sampai saat ini, kata Tri, pihaknya juga mendorong agar Pemkot Banjar bisa segera menentukan siapa pengelola Situ tersebut. Ia meminta agar pengelolanya nanti memiliki kompetensi, dan setelah itu bisa dirasakan oleh masyarakat banyak.

“Ini menjadi masukan bagi kita agar kita mendorong supaya pengelola Situ Leutik diperjelas,” pungkasnya. (Muhafid/Koran-HR)

The post BPD Cibeureum & DPRD Kota Banjar Soroti Soal Pengelolaan Situ Leutik appeared first on Harapan Rakyat Online.

Soal Pengelola Wisata Situ Leutik, Dinas Pariwisata Kota Banjar Tunggu Perwalkot

$
0
0
wisata situ leutik

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Adanya kesimpangsiuran mengenai pengelolaan kawasan wisata Situ Leutik di Desa Cibeureum, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Banjar, Bambang Supardi, mengatakan, sampai saat ini belum ada peruntukan kepada siapa kewenangan tersebut diberikan, termasuk peraturanya pun belum ada.

“Terkait hal itu, kita sesuai tupoksi, paling pengembangan promosi. Sekarang saja masih dibangun, nuggu kelar dulu, itupun kalau di-SK-kan sama Dinas Pariwisata,” kata Bambang, kepada Koran HR, Senin (23/09/19).

Adapun terkait pembangunan wisata Pejamben, kata Bambang, untuk pengelolanya nanti oleh Pemerintah Desa Binangun, karena tanahnya milik desa, walaupun pembangunanya dilakukan oleh pemerintah kota melalui Dinas PU, dan pendapatanya juga nanti masuk ke kas pemerintah desa.

“Dulu tidak bisa tanah milik desa dibangun oleh pemerintah kota, tapi sekarang kan bisa karena ada aturanya, dan setelah selesai dibangun itu diserahkan kembali sama desa. Keterlibatan kita cuman bantu pengembangan promosinya,” ujar Bambang.

Dia juga menjelaskan, untuk pembangunan infrastruktur di wisata Situ Leutik itu ranah Dinas PUPRKP, dan yang mengusulkan pun bukan dari Dinas Pariwisata. Selain itu, Bambang juga mengatakan bahwa awal pembangunan di Situ Leutik adalah untuk irigasi pertanian.

“Pengusulanya bukan dari kita, makanya pembangunanya pun bukan sama Dinas Pariwisata,” imbuhnya.

Lanjut Bambang, dulu pernah dari Dinas Pariwisata mengusulkan untuk pembangunan Situ Leutik, akan tetapi turunya ke Dinas PUPRKP. Adapun terkait PAD, hal itu baru bisa berjalan setelah selesai pembangunan dan itu pun harus ada Perda terlebih dahulu yang mengatur sebagai acuan.

“Untuk PAD, ya harus ada Perda baru bisa bekerja, itupun kalau kewenangannya diberikan kepada Dinas Pariwisata. Intinya, kita tunggu peraturannya dulu,” tandas Bambang.

Di tempat terpisah, Kepala Bidang Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar, Ninding, mengatakan, untuk pembangunan di wisata Situ Leutik memang pihak dinasnya yang mengusulkan, dan peruntukanya untuk pertamanan serta konservasi lingkungan.

“Untuk Situ Leutik, itu kan tanahnya milik pemkot, jadi pengusulanya pun bisa dari dinas. Terkait kewenangan pengelolaan, harus melihat arah pengembangan terlebih dahulu.

Dia menjelaskan, konsep konservasi di wisata Situ Leutik sudah ada, sekarang menunggu selesai pembangunannya, baru setelah itu dibicarakan bersama SKPD terkait, tentang kewenangan pengelolaanya.

“Kalau konsepnya ke arah pertamanan, ya sama kita, kalau misal ke pariwisata, ya bisa ke Dinas Pariwisata,” katanya.

Selain itu, lanjut Ninding, untuk pertamanan Ruang Terbuka Hijau dan Pusda’I, pengelolaanya berada pada Dinas Lingkungan Hidup, termasuk juga perizinan sewa gedung.

“Kalau RTH itu fasilitas umum, jadi tidak ada PAD, paling untuk biaya sewa gedung Pusda’I, itupun sudah diatur dalam Perda,” terangnya. (Muhlisin/Koran-HR)

The post Soal Pengelola Wisata Situ Leutik, Dinas Pariwisata Kota Banjar Tunggu Perwalkot appeared first on Harapan Rakyat Online.


Guru di Kota Banjar Ini Lolos Seleksi Pengurus Dewan Pendidikan Jabar

$
0
0
Dewan Pendidikan

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),– Dudu Nurzaman, tenaga pengajar di SDN 1 Kota Banjar, berhasil lolos seleksi dan menjadi utusan dari Priangan Timur sebagai pengurus Dewan Pendidikan tingkat Provinsi Jawa Barat.

Saat ditemui Koran HR, di ruang kerjanya, belum lama ini, Dudu, menuturkan, bahwa tak mudah untuk bisa menjadi anggota lembaga pengawas pendidikan ini, karena sebelumnya ia harus mengikuti beberapa kali seleksi.

Karena sistem yang digunakan sekarang adalah melalui sistim seleksi murni, tidak seperti dulu yang menggunakan sistim perwakilan. Dengan sistim seleksi murni, dari 90 orang yang ikut seleksi, diseleksi lagi menjadi 44 orang, dan hanya 9 orang saja yang lolos menjadi anggota Dewan Pendidikan tingkat Provinsi Jawa Barat periode 2019-2024.

“Alhamdulillah, saya termasuk dari 9 orang yang lolos untuk menduduki jabatan Dewan Pendidikan di provinsi mewakili Priangan Timur. Saya berangkat dari utusan PGRI Kota Banjar,” ucapnya.

Dudu pun mengaku sangat bersyukur bisa lolos dari seleksi, karena melihat para pesertanya yang terdiri dari berbagai kalangan tenaga pendidik, mulai dari PAUD hingga Perguruan Tinggi se-Jawa Barat.

Lebih lanjut Dudu menjelaskan, tugas lembaga ini yaitu menganalisis dan memberikan rekomendasi kepada menteri, gubernur, serta bupati/walikota terhadap keluhan, saran kritik dan aspirasi masyarakat terhadap pendidikan.

Sedangkan, fungsinya untuk memberikan pertimbangan (advisory agency), memberikan arahan dan dukungan (sporting agency), serta pengawasan pendidikan (controling agency).

Oleh karena itu, dalam menjalankan fungsinya harus mandiri dan profesional, tidak dapat dipengaruhi atau diintervensi pihak lain, termasuk oleh unsur birokrasi pendidikan.

“Jadi, betapa pentingnya lembaga ini dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan. Saya mengimbau kepada pemerintah kabupaten/kota agar membentuk Dewan Pendidikan melalui mekanisme yang tepat, seleksi yang kompetitif, transparan dan akuntabel. Melalui panitia pemilihan kabupaten/kota mengajukan 22 orang calon pengurus kepada bupati/walikota,” pungkas Dudu. (AM/Koran-HR) 

The post Guru di Kota Banjar Ini Lolos Seleksi Pengurus Dewan Pendidikan Jabar appeared first on Harapan Rakyat Online.

Warga Minta Jalan di Cibeureum Kota Banjar Ini Segera Diperbaiki

$
0
0
Jalan kota

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Warga dan pengguna jalan menginginkan jalan kota yang berada di Desa Cibeureum, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, tepatnya di Dusun Babakan dekat dengan jalur menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA), segera diperbaiki. Pasalnya, jalan di lokasi tersebut kondisinya rusak parah.

Pantauan Koran HR di lapangan, jalan sepanjang belasan meter tersebut mengalami retak-retak dan mengelupas. Sementara itu, kondisi jalan yang rusak itu hampir terjadi di sebagian ruas jalan. Sedangkan di lokasi lain hanya berlubang dengan ukuran kecil dan bergelombang.

Rohman, salah satu pengguna jalan, mengatakan, dirinya sering melintas lokasi tersebut. Melihat kondisinya yang memprihatinkan, ia pun berharap segera diperbaiki supaya tidak menimbulkan kecelakaan bagi pengguna jalan.

“Memang di lokasi ini rusaknya cukup parah, retak-retak dan mengelupas aspalnya. Jadi kalau lewat sini harus lebih hati-hati, terutama pada malam hari,” tuturnya, kepada Koran HR, Selasa (24/09/2019).

Rohman juga berharap, jika dilakukan perbaikan, jalan hotmix di areal dataran tinggi itu harus berkualitas, sesuai dengan harapan masyarakat. Apalagi sebentar lagi menghadapi musim hujan.

“Kalau ini tidak segera diperbaiki, bisa lebih parah lagi karena terkena air. Kalau nanti dibangun, diharapkan agar sesuai dengan speknya, jangan sampai hanya sebentar saja sudah mengelupas lagi,” harap Rohman.

Pendapat serupa juga diungkapkan Budi, warga lainnya yang berharap pemerintah memperhatikan sejumlah ruas jalan yang kini kondisinya sudah rusak, terutama di wilayah perbatasan. Hal itu agar pengguna jalan bisa lebih nyaman saat melintas.

“Perawatannya perlu ditingkatkan lagi supaya tidak sampai separah ini rusaknya. Sebentar lagi musim hujan, kalau belum juga diperbaiki dikhawatirkan bisa lebih parah,” kata Budi. (Muhafid/Koran-HR)

The post Warga Minta Jalan di Cibeureum Kota Banjar Ini Segera Diperbaiki appeared first on Harapan Rakyat Online.

Aksi Solidaritas, PMII Lakukan Aksi Damai di Mapolres Kota Banjar

$
0
0
Aksi solidaritas, PMII Lakukan Aksi Damai di Mapolres Kota Banjar

Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII Kota Banjar, mengadakan aksi solidaritas di halaman Mapolres Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (02/10/2019).

Ketua PMII Kota Banjar, Irfan Ali Syahbana, mengatakan, aksi tersebut sebagai respon kemanusiaan atas meninggalnya salah seorang kader PMII di Kendari, Sulawesi Tenggara.
“Melalui aksi ini, kata Irfan, PMII Kota Banjar berharap betul agar dalam setiap penyampaian aspirasi jangan sampai terjadi tindakan-tindakan represif. Meski selama ini berjalan baik, namun perlu kita ingatkan agar kejadian tersebut tidak sampai terjadi di Kota Banjar,” katanya.

Selain itu, kata Irfan, ada beberapa tuntutan yang disampaikan dalam aksi solidaritas, diantaranya, meminta institusi kepolisian sebagai alat negara agar bersikap profesional dan disiplin dalam tugasnya sebagai aparat penegak hukum, menjamin kemerdekaan berpendapat di muka umum karena hal itu dilindungi Undang Undang sebagai bagian dari demokrasi.

Menanggapi aksi tersebut, Kapolres Banjar, AKBP. Yulian Perdana, mengatakan bahwa pihaknya mengucapkan terima kasih karena mahasiswa sudah menyampaikan aspirasi dengan santun.

“Secara pribadi dan institusi Polres Banjar turut berduka cita atas meninggalnya sahabat Randi, semoga husnul khotimah,” ucapnya.

Yulian juga berharap kejadian semacam itu dapat dihindari agar tidak terulang. Untuk kedepannya, penyampaian aspirasi tetap menjunjung tinggi kebebasan, tetapi juga menjunjung tinggi aturan hukum.

“Lebih mengedepankan cara-cara dialogis, humanis serta menjaga aturan hukum. Adapun terkait tuntutan aksi, hal itu Kapolri sudah mengintruksikan adanya investigasi, dan statement Kapolri juga sudah ada. Jadi, siapapun yang menyalahai prosedur akan ditindak jika menyalahi protap yang ada dan memang terbukti,” tandas Yulian.

Smentara itu, aksisolidaritas yang berlangsung hampir dua jam itu dilanjutkan dengan do’a bersama, dan diakhiri penandatanganan kesepakatan bersama antara PMII dan Polres Banjar. (Muhlisin/R3/HR-Online)

The post Aksi Solidaritas, PMII Lakukan Aksi Damai di Mapolres Kota Banjar appeared first on Harapan Rakyat Online.

Alun-alun Langensari Kota Banjar Berkonsep Ruang Publik Futuristik

$
0
0
Alun-alun Langensari Kota Banjar

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-Konsep baru untuk penataan Alun-alun Langensari Kota Banjar Jawa Barat, akhirnya terungkap. Pasca penataan nanti, alun-alun tersebut akan difungsikan sepenuhnya menjadi ruang terbuka publik (RTP) dan taman yang bisa dinikmati serta diakses oleh seluruh warga.

Selain itu, Alun-alun Langensari juga bakal menjadi kesatuan yang menghubungkan antara area Kantor Kecamatan Langensari dan Mesjid As-Salam.

Hal tersebut diilustrasikan dalam Detail Engineering Design (DED) Pendahuluan yang dipaparkan tim teknis dari Pemprov Jabar kepada sejumlah stakeholder dan perwakilan warga Kota Banjar, dalam Forum Group Discussion (FGD) di Aula kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar, Kamis (26/09/2019).

DED Alun-alun Langensari Kota Banjar

Dalam DED Pendahuluan itu, Pemerintah Kota Banjar memberikan pemilihan penataan Alun-alun Langensari tentu tak lepas dari kondisi yang ada, yaitu Hardscape (Perkerasan) dan Softscape (Vegetasi-Tanaman/Bunga) sebagai RTP yang ideal belum terbentuk.

Kemudian, panggung pada di sisi Timur taman alun-alun kurang terawat dan terkesan jarang digunakan, penerangan sangat minim, bahkan cenderung gelap, serta belum terlihatnya kelengkapan amenitas taman sebagai ruang publik.

Alun-alun Langensari Kota Banjar dengan lahan seluas sekitar 6.600 meter persegi itu, dalam penataannya nanti di tahun 2020 dibuat memperhatikan atau mengakomodir sarana aktivitas yang sudah ada sebelumnya. Bahkan, dilakukan pula peningkatan kualitas serta penambahan fasilitas publik.

Detail konsep tersebut sebagaimana masukan dari pihak daerah, diantaranya mengakomodir pedagang kaki lima (PKL) dan parkir kendaraan, mengakomodir aktivitas bermain anak yang sudah ada sebelumnya (perkerasan), dan peningkatan kualitas trotoar sekeliling site Alun-alun Langensari (yang menempel lahan).

Kemudian, panggung eksisting dihilangkan, penambahan track lari/jogging track, peningkatan serta penambahan trotoar di seberang alun-alun, penataan akses penghubung ke mesjid besar As-Salam (di bawah jalan layang), penambahan dan peningkatan pagar Mesjid As-Salam.

Pendekatan Historis, Filosofis, Seni dan Budaya

Penataan Alun-alun Langensari didesain melalui pendekatan historis, filosofis, seni dan budaya yang ada di Kota Banjar. Berdasarkan historis, Banjar Patroman/Pataruman dahulunya banyak terdapat pohon “Tarum” sehingga dijadikan folosofis desain, baik itu sebagai rencana sculpture, gate, pola taman/perkerasan dan elemen amenitas ruang publik.

Begitupun Terowongan Binangun berbentuk melengkung tersaji dalam ilustrasi image yang bakal dibangun di sisi Utara Alun-alun Langensari, tepatnya berdekatan dengan main gate (gerbang utama) yang dihias ornamen kuda kepang.

Penataan Alun-alun Langensari juga mengaktualisasikan pendekatan fungsi ekologis, seperti penambahan pepohonan, pembuatan sumur serapan, dan penambahan jenis tanaman perdu tertentu.

Selain itu, fungsi sosial budaya (interaksi perdagangan, pertunjukan hiburan ataupun olahraga), fungsi ekonomi (peningkatan kunjungan wisata/masyarakat melalui gelaran event-event seni, budaya, olahraga, kuliner yang berimbas pada peningkatan PAD pemda setempat dan masyarakat sekitar, fungsi arsitektural (terbangun lebih modern dengan menunjukan estetika kota), serta fungsi darurat (sebagai area evakuasi).

Konsep Ruang Terbuka Publik

Dari uraian berbagai pendekatan tersebut, maka konsep pengembangan Alun-alun Langensari Kota Banjar rencananya akan dibangun sejumlah fasilitas publik, diantaranya pada poros tengah tebangun ruang terbuka sebagai area upacara, olahraga, pagelaran seni dan budaya, area ibadah, area evakuasi, area duduk.

Sedangkan, di sisi utara bagian tengah gerbang utama, sisi selatan tengah, bangunan plaza amphi, dan 42 kios PKL di belakangnya. Sisi barat tengah area plaza terbuka (tempat aktivitas bermain anak).

Kemudian, sisi timur bagian tengah terdapat area spot kolam air dan di sudut sebelah selatannys sebagai area bermain anak lengkap dengan sarana permainannya. Lalu di sudut sebelah utara area fitness outdoor. Pada sudut barat selatan dibangun area spot foto/view tower, dan di sudut barat utara area taman duduk.

“Ini merupakan tahapan penyusunan DED Alun-alun Langensari Kota Banjar. Jadi ini belum selesai atau baru rencana penyusunan DED. Terpenting disepakati dulu,” terang Kepala Bidang Kawasan Permukiman Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, Boy Iman Nugraha, kepada Koran HR, saat ditemui usai kegiatan FGD.

Lebih lanjut dia menjelaskan, Pemprov Jabar mempunyai program pembangunan alun-alun di 27 kabupaten/kota, dan kebetulan Kota Banjar sesuai usulan walikotanya menunjuk Alun-alun Langensari.

“Maka dengan penataan Alun-alun Langensari nantinya bisa dinikmati dan dihidupkan oleh masyarakat Kota Banjar,” harapnya.

Dia juga menegaskan, Alun-alun Langensari didesain menjadi wahana rekreasi atau menjadi lokasi yang berkesan untuk aktivitas hiburan warga, sebagaimana pemenuhan RTP. Namun, bukan untuk dijadikan lokasi pasar malam.

“Konsepnya pun dibuat, Alun-alun Langensari selain sebagai halaman umum juga bisa menjadi halaman Kantor Kecamatan Langensari. Hal ini sesuai bakal dijadikannya satu kesatuan atau terintegrasi,” kata Boy Iman.

Disinggung mengenai besaran alokasi anggaran yang digelontorkan Pemprov Jabar untuk penataan Alun-alun Langensari, Boy menegaskan bahwa jumlahnya akan disesuaikan dengan DED bila sudah selesai disusun.

Karena, jumlah sebesar Rp18 miliar itu hanya slot alokasi saja. Jadi jumlah slot itu bisa lebih atau kurang. Jika kurang, mungkin akan disesuaikan dengan kenyataan penghitungan RAB, tapi jika lebih sehingga alokasinya kurang, maka itu menjadi tanggung jawab Pemkot Banjar.

“Begitu pun dalam pelaksanaan pekerjaan proyeknya diserahkan kepada Pemkot Banjar dengan penyedia jasa atau kontraktor melalui lelang,” jelas Boy.

Konsep Ruang Terbuka Publik

Ditemui di tempat yang sama, Konsultan Perencana dari PT. Prahasta Cakra Utama, Prana, mengatakan, DED Pendahuluan Alun-alun Langensari Kota Banjar konsepnya bukan Ruang Terbuka Hijau (RTH), melainkan didesain untuk pemenuhan Ruang Terbuka Publik (RTP).

“Ilustari image Alun-alun Langensari, ya seperti itu yang tadi diterangkan. Tapi ini DED masih pendahuluan atau belum fix. Maka saya belum bisa berikan layout gambar desainnya,” katanya.

Menurut Prana, jika tidak ada lagi masukan dan bisa disepakati DED-nya di tataran pemkot dan masyarakat Kota Banjar, maka tahapan berikutnya assistensi ke Gubernur Jabar.

“Itu semua terlewati, berarti sudah fix. Lebih penting buat kami proyek ini bisa terealisasi sesuai janji gubernur, dan nantinya bermanfaat buat masyarakat Langensari, dan Kota Banjar pada umumnya,” kata Prana.

Ornamen Kuda Kepang Diprotes

Sekretaris Desa Langensari, Dadang Suharto, Ketua BPD Langensari, Joni, dan seorang tokoh masyarakat Desa Langensari, H. Yoyo, yang sama-sama mengapresiasi DED Pendahuluan Alun-alun Langensari, dan fasilitas yang akan dibangun sebagaimana harapannya.

“Kalau melihat DED seperti itu tak ada lagi masukan yang perlu kami utarakan. Sudah bagus, fasilitas bakal tersedia itu semuanya sudah terakomodir,” ujar Joni, yang diamini Dadang.

Sementara, Dadang, mengingatkan bahwa nantinya bila alun-alun sudah terselesaikan pembangunannya, maka pengelolaannya bisa diserahkan kepada pemdes dan warga Desa Langensari, sebagaimana status tanah hak tanah miliknya.

Meski begitu, tak sedikit juga dari peserta FGD yang memberikan masukannya, sekaligus memperdebatkan sejumlah fasilitas yang akan dibangun, terutama terkait dimasukannya ornamen bentuk Kuda Kepang dengan alasan tidak menunjukan sepenuhnya kearifan lokal Langensari, dan Kota Banjar pada umumnya. (Nanks/Koran-HR)

The post Alun-alun Langensari Kota Banjar Berkonsep Ruang Publik Futuristik appeared first on Harapan Rakyat Online.

MI Plus Darul Huda Kota Banjar Bertekad Cetak Generasi Qur’ani

$
0
0
MI Plus Darul Huda Kota Banjar Bertekad Cetak Generasi Qur’ani

Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Madrasah Ibtidaiyah Plus Darul Huda Kota Banjar, Jawa Barat, bertekad mencetak generasi Qur’ani dan mewujudkan peserta didik yang seimbang antara iman, ilmu dan amal.

Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang berlokasi di Jalan DR. Husein Kartasasmita, Dusun Gardu, Desa Balokang, Kota Banjar itu berdiri sejak tahun 2016. Jumlah siswa dari awalnya hanya 24 orang, sekarang sudah mencapai 134 siswa/siswi.

Kepala MI Plus Darul Huda, Kota Banjar, Erma Rahmawati, mengatakan, berkat kegigihan pihaknya yang gencar mensosialisasikan kepada masyarakat, sehingga setiap tahun ajaran baru penerimaan siswa didik semakin bertambah.

“Peserta didik yang ada sekarang ini tak hanya berasal dari Kota Banjar saja, tapi ada juga yang dari Lakbok dan Pamarican, Kabupaten Ciamis,” kata Erma, kepada HR Online, Selasa 01/10/2019).

Sedangkan, untuk rumbel (ruang belajar) yang awalnya hanya 3 lokal, sekarang sudah ada 7 lokal, dan secara bertahap sekarang sedang menambah membangun rumbel.

“Kebetulan kami juga menyediakan sarana transportasi serta catering yang disediakan oleh pihak sekolah,” ujarnya.

Adapun tujuan didirikannya MI Plus Darul Huda ini dalam rangka ikut mencerdaskan anak bangsa melalui media pendidikan, menciptakan generasi Qur’ani, mewujudkan peserta didik yang seimbang antara iman, ilmu dan amal.

Artinya, menciptakan peserta didik yang unggul dalam ilmu pengetahuan, serta mampu mengimplementasikan ilmunya di kemudian hari sehingga bisa berguna bagi nusa, bangsa, serta agama.

“Untuk itu, kepada masyarakat Kota Banjar kami minta do’anya agar MI Plus Darul Huda ini kelak bisa mencetak anak-anak generasi penerus bangsa yang berakhlakul karimah, berbekal iman dan taqwa menjadi manusia yang berkualitas,” harapnya.

Erma menambahkan, pihaknya juga berharap ke depannya akan lebih banyak lagi orang tua yang menyekolahkan putra-putrinya di madrasah ini,” pungkas MI Plus Darul Huda. (AM/R3/HR-Online)

The post MI Plus Darul Huda Kota Banjar Bertekad Cetak Generasi Qur’ani appeared first on Harapan Rakyat Online.

Bupati Ciamis Terbitkan Surat Edaran untuk Bangkitkan Budaya Magrib Mengaji

$
0
0
Bupati Ciamis Terbitkan Surat Edaran untuk Bangkitkan Budaya Magrib Mengaji

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya, kini gencar melakukan sosialisasi Program Gerakan Magrib Mengaji hingga ke tingkat kecamatan.

Hal itu sebagai bentuk keseriusan pemerintah kabupaten untuk membangkitkan budaya magrib mengaji, dan salat berjamaah di kalangan masyarakat Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

“Salat dan mengaji adalah kewajiban kita sebagai umat Islam. Agar tumbuh kesadaran masyarakat untuk mensukseskan Gerakan Magrib Mengaji dan salat berjamaah. Kami Pemkab Ciamis, terus mensosialisasikanya, dengan harapan bisa dilaksanakan dan menjadi budaya di masyarakat,” ujar Herdiat, dalam kegiatan sosialisasi Gerakan Magrib Mengaji kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) tiap kecamatan se-Kabupaten Ciamis, Kamis (03/10/2019), di Aula setda Ciamis.

Herdiat pun mengaku sudah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 451.1/950 Kesra tentang Gerakan Maghrib Mengaji dan Salat Berjamaah. Surat edaran itu sudah disebar sampai ke tingkat Desa.

“Tujuan adanya surat edaran itu tiada lain agar masyarakat dapat memakmurkan masjid. Saat ini, insfrastruktur masjid di daerah-daerah di Kabupaten Ciamis sudah sangat bagus, tapi alangkah baiknya kalau masjid itu makmur, dan setiap waktu dipadati orang yang salat berjamaah,” harapnya.

Lebih lanjut Herdiat mengatakan, program magrib mengaji dan salat berjamaah merupakan salah satu upaya menumbuhkan kedisiplinan anak dalam mengaji Al-Qur’an, ketimbang bermain smartphone.

Menurutnya, kondisi saat ini jauh berbeda dengan jaman dulu, yang mana dulu belum terlalu banyak yang memiliki televisi, bahkan belum ada yang namanya handphone. Sehingga, setelah waktu Maghrib, masjid masih ramai digunakan sebagai tempat mengaji oleh anak-anak.

Namun sekarang, setelah Maghrib kebanyakan anak-anak lebih senang menonton tv dan bermain smartphone.

“Bukan tidak ada positifnya nonton tv dan main HP, tapi alangkah baiknya jika waktu tersebut digunakan untuk mengaji dan salat Maghrib berjamaah di masjid,” katanya.

Herdiat menegaskan, pemerintah bertanggung jawab atas kualitas generasi di masa depan yang lebih Islami. Melalui gerakan Magrib mengaji dan salat berjamaah diharapkan generasi masa depan Ciamis tidak hanya pandai, namun juga berakhlakul karimah.

Untuk melihat sejauhmana program gerakan Magrib mengaji dan salat berjamaah, pemerintah akan akan membentuk tim pemantau program tersebut. Bupati Ciamis mengusulkan agar para Kepala SKPD menjadi tim pemantau untuk membina di wilayahnya masing-masing.

Nantinya setiap dinas mempunyai wilayah binaan untuk membina, memantau, dan melaporkan kegiatan-kegiatan yang ada di wilayahnya, mengenai setiap perkembangan kegiatan yang dilaporkan secara berkala.

Para pembina bisa melaporkan perkembangan wilayah binaanya menggunakan Whatsapp, Telegram, ataupun laporan tertulis. Dengan adanya laporan dari pembina bisa diketahui persis perkembangan di wilayahnya seperti apa.

“Namun, apabila Kepala SKPD menjadi tim pemantau dinilai kurang bagus, maka dapat dibentuk tim dari pihak manapun. Yang terpenting, program gerakan Maghrib mengaji dan salat berjamaah berjalan dengan baik,” pungkas Herdiat. (Jujang/R3/HR-Online)

The post Bupati Ciamis Terbitkan Surat Edaran untuk Bangkitkan Budaya Magrib Mengaji appeared first on Harapan Rakyat Online.

Mengungkap Sejarah Ronggeng Amen di Desa Batulawang Kota Banjar

$
0
0
Ronggeng Amen

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-Meski sering dipentaskan, namun belum banyak yang mengetahui secara detail seluk-beluk perjalanan seni ibing atau ronggeng amen di Desa Batulawang, Kecamatn Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat.

Dalam perjalanan prosesnya, ternyata awal mula seni ronggeng amen yang biasa dipentaskan dalam ritual adat Ngabungbang di Desa Batulawang itu berasal dari ronggeng gunung khas daerah pakidulan Pangandaran.

Hal itu sebagaimana diungkapkan Ki Demang Wangsafyudin, tokoh sesepuh adat di Desa Batulawang, Kota Banjar, kepada Koran HR, saat ditemui di rumahnya, Senin (30/09/2019).

“Awal mula dulunya dari daerah pakidulan Pangandaran, yang kemudian dibawa masuk ke daerah Batulawang waktu pembukaan kebun karet pada masa penjajahan Belanda, yaitu sekitar tahun 1918,” tutur Ki Demang Wangsafyudin.

Lebih lanjut Ki Demang, waktu itu namanya masih ronggeng gunung dan biasa ditanggap oleh orang Belanda untuk menghibur para pekerja di perkebunan karet. Namun, setelah pementasan di perkebunan karet, para pekerja tidak begitu menyukai seni hiburan ronggeng gunung tersebut.

Setelah itu, dicarilah kesenian lain yang dirasa cocok dengan keadaan lingkungan, hingga kemudian ronggeng gunung dikemas menjadi seni ibing atau lebih dikenal dengan nama ronggeng amen.

“Dari proses itulah terus berkembang sampai sekarang menjadi seni ibing sebagai hiburan warga di daerah sini,” terangnya.

Perbedaan Ronggeng Amen dan Ronggeng Gunung

Menurut Ki Demang, yang menjadi ciri khas untuk membedakan antara seni ronggeng gunung dengan ronggeng amen bisa dilihat dari segi pemain ronggeng, dan seni musik yang mengiringi saat pementasan.

Kalau ronggeng gunung musiknya hanya tiga, yakni bonang, kendang, dan gong. Sedangkan, seni ibing ronggeng amen musik pengiringnya lebih kumplit, atau lebih dikenal dengan istilah kliningan.

Selain itu, dari segi seni ibingnya pun berbeda. Ronggeng gunung biasanya hanya sekali putaran atau selancar. Sedangkan, untuk seni ibing ronggeng amen dimainkan oleh perempuan yang diikuti oleh banyak orang secara serempak, dan ada tingkatan tertentu dalam memainkannya.

“Dalam ronggeng amen ada lulugu atau tari pembuka, yakni tari pembukaan kepada tamu, kemudian badaya atau penghormatan yang ditandai dengan pemberian selendang kepada tamu kehormatan, atau yang punya hajat, dan yang terakhir ada waledan, yakni seni ibing campuran antara ibing Jawa dengan ibing Sunda,” jelasnya lagi.

Adapun kaitanya dengan adat Ngabungbang, lanjut Ki Demang, hal itu dimaksudkan agar masyarakat tidak tidur sore-sore saat pelaksanaan ritual adat, maka dimasukkan ronggeng amen sebagai penghibur warga. Maka, dalam adat Ngabungbang selalu ada pementasan ronggeng amen, karena itu sudah menjadi kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Namun, dalam perjalanan prosesnya memang tidak selalu berjalan mulus, bahkan pernah mandek sampai berpuluh tahun. Itu terjadi sekitar tahun 1970 sampai sekitar 1990, hiburanya diubah dengan layar tancap. Kemudian, pada tahun 2005, Ki Demang bersama masyarakat setempat berusaha menghidupkan lagi, dan berjalan sampai sekarang.

Kaitanya dengan hak cipta kebudayaan, kata Ki Demang, untuk saat ini hanya adat Ngabungbang yang sudah diusahakan sebagai hak budaya adat khas Kota Banjar. Sedangkan, seni ronggeng amen belum diupayakan.

“Hal itu karena seni ronggeng amen masih perlu kajian dan banyak pula yang mengklaim sebagai karya daerah lain. Kalau uapaya sudah ada, cuman masih perlu kajian,” jelas Ki Demang.

Kebudayaan Asli Kota Banjar Diperkenalkan ke Pelajar

Menanggapi hal tersebut, Kabid. Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar, Oom Supriatna, mengatakan, saat ini pihaknya tengah menggalakan program kebudayaan untuk mengenalkan kebudayaan yang ada di Kota Banjar melalui program Seniman Masuk Sekolah (Simas), dan Seniman Masyarakat Terpadu (Simadu).

“Untuk program seniman masuk sekolah dan seniman masyarakat terpadu itu sudah mulai berjalan,” kata Oom, saat ditemui Koran HR, di ruang kerjanya.

Program tersebut dilaksanakan saat agenda pelepasan siswa di akhir tahun dan pementasan kebudayaan di gedung kesenian. Sedangkan, untuk kegiatan seniman masyarakat terpadu dibarengkan dengan kegiatan Agustusan perwakilan tiap desa di masing-masing kecamatan.

Selanjutnya, terkait hak kekayaan intelektual kesenian di Kota Banjar, sampai saat ini baru kesenian Jurig Sarengseng dari Desa Binangun yang sudah ada SK dari Kemenkumham.

Selain itu, seni Reog Dongkol dari Desa Karyamuti, dan kegiatan adat tradisi Ngabungbang di Desa Batulawang, sudah terdaftar sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dan itu sudah ada yang dipentaskan di tingkat nasional.

“Terkait seni ibing ronggeng amen, itu bisa diusulkan, cuma harus ada kajian secara akademis terlebih dahulu untuk dilihat dan teliti historis keaslianya. Intinya, harus ada kajian terlebih dahulu,” pungkas Oom. (Muhlisin/Koran-HR)

The post Mengungkap Sejarah Ronggeng Amen di Desa Batulawang Kota Banjar appeared first on Harapan Rakyat Online.


Ciptakan Kenyamanan Belajar, UPTD SDN 2 Kota Banjar Komitmen Wujudkan Sekolah Sehat

$
0
0
SDN 2 Kota Banjar

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Lingkungan bersih dan indah tentu memberikan kenyamanan tersendiri bagi siswa ketika belajar, seperti di UPTD SDN 2 Kota Banjar, Jawa Barat, yang berkomitmen mewujudkan sekolah sehat dan ramah lingkungan.

Komitmen itu terlihat dari kebersihan lingkungan sekolah dan banyaknya tanaman yang menggantung rapi menghias setiap dinding halaman sekolah. Lingkungan sekolah pun nampak asri sehingga setiap murid betah berlama-lama tinggal di sekolah.

“Awalnya kita mengadakan perlombaan penataan kebersihan ruang kelas agar anak-anak terbiasa dengan kerapihan. Dari sana kemudian membuat program sekolah sehat,” kata Yayat Maryati, S.Pd, Kepala Sekolah SDN 2 Kota Banjar saat ditemui HR Online, Jum’at (4/10 /19).

Maryati menjelaskan, rintisan sekolah sehat itu dimulai sekitar empat bulan yang lalu dan mendapat banyak respon positif dari pihak komite serta wali murid. Namun baru sekitar dua bulan ini mulai terlihat geliatnya.

Sebelumnya, kata dia, pihak sekolah lebih mengutamakan pengembangan program prestasi di bidang akademik.

“Maksud adanya sekolah sehat supaya anak-anak peserta didik betah ketika belajar, dan semangat pergi ke sekolah, jadi semata untuk pendidikan dan pembentukan karakter,” jelas dia.

Maryati melanjutkan, untuk mewujudkan program sekolah sehat tersebut tidak hanya dilakukan dari pihak sekolah saja, tapi juga berkat dukungan bersama dari pihak wali murid dan komite sekolah. Wujud dukungan tersebut salah satunya dengan pemberian pot dan tanaman hijau.

“Ada sekitar dua ribu pot tanaman yang sekarang menggantung menghiasi dinding sekolah dan semuanya merupakan upaya bersama dari pihak sekolah dan wali murid,” kata dia.

Dia menambahkan, kebetulan tahun ini SDN 2 Banjar memang ditunjuk dari gugus Kecamatan Banjar untuk maju mengikuti lomba program ‘SMS Cinta Sekolah’ dari Dinas Pendidikan yang didalamnya memuat pendidikan karakter.

Menurutnya, upaya lingkungan sehat di lembaga pendidikan penting dilakukan agar anak cinta terhadap lingkungan dan hal itu bisa dimulai dengan cara membiasakan kegiatan bersih di lingkungan sekolah.

“Jadi ruang kenyamanan pembelajaran bagi anak didik tidak hanya di dalam ruangan saja, tapi bisa juga bisa dilakukan di luar ruangan sekolah,” jelasnya.

Lebih lanjut Maryati menerangkan, ada beberapa program yang selama ini di jalankan untuk mendukung program sekolah sehat tersebut, diantaranya, siswa dilarang membuang sampah sembarangan, membiasakan siswa membersihkan ruang kelas sebelum pulang sekolah dan pengawasan jajan di kantin sekolah.

Dia berharap melalui program lingkungan sehat, dapat menunjang kesehatan anak didik, sehingga bisa berpikir cerdas dan berkarakter baik.

“Sebelum cerdas, ya harus sehat dulu, semoga menjadi anak-anak berprestasi dan bermanfaat,” pungkasnya. (Muhlisin/R7/HR-Online)

The post Ciptakan Kenyamanan Belajar, UPTD SDN 2 Kota Banjar Komitmen Wujudkan Sekolah Sehat appeared first on Harapan Rakyat Online.

Kuda Kepang yang akan Jadi Ikon Alun-alun Langensari Kota Banjar Jadi Perdebatan

$
0
0
Ikon Alun-alun Langensari

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Detail Engineering Design (DED) Penataan Alun-alun Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, hampir selesai atau sudah 80 persen. Namun, ketika konsep DED tersebut dipersentasikan di hadapan stakeholder, masih ada yang diperdebatkan, salah satunya terkait simbol Kuda Kepang yang akan dijadikan ikon Alun-alun Langensari. Simbol itu ternyata menuai pro dan kontra.

Hal itu terungkap saat Tim Teknis Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, beserta PT. Prahasta Cakra Utama, selaku Konsultan Perencana, menggelar Forum Group Discussion (FGD), di Aula Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar, Kamis (26/09/2019).

Pemaparan DED Pendahuluan disampaikan secara detail, termasuk di dalamnya memasukan kearifan lokal atau pendekatan desain dengan memperhatikan historis, filosofis, seni dan budaya di Kota Banjar, seperti tergambar analogi pohon Tarum, Terowongan Binangun, dan Kesenian Kuda Kepang.

Meski demikian, analogi ikon tersebut masih menjadi perdebatan para peserta FGD yang meliputi stakeholder terkait, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bappeda, Dinas PU, Satpol PP, DKLH, Dinas Perdagangan, Dewan Seni dan Kebudayaan, Camat, Pemdes, serta tokoh masyarakat Langensari, belum sepenuhnya menyetujui.

Terutama untuk ornamen Kuda Kepang yang akan dijadikan salah satu ikon Alun-alun Langensari. Ornamen itu rencananya akan dipasang di gerbang utama alun-alun. Pasalnya, ikon kuda kepang sudah diklaim Provinsi Jawa Tengah, yakni oleh Kabupaten Banyumas.

Seperti dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, H. Dahlan, bahwa Kuda Kepang itu milik seni dan budaya Jawa Tengah, sehingga perlu dikaji dan dianalisa lagi.

Senada dikatakan seniman Kota Banjar, Bonies, bahwa Langensari memang berkultur kombinasi Sunda dan Jawa, dan kuda lumping adalah seni dan tarian yang dilestarikan di Langensari sebagai salah satu warisan leluhur.

“Tapi, apakah iya kuda lumping itu sudah jadi bagian milik seni dan budaya Kota Banjar. Mesti dipertimbangkan dulu agar Alun-alun Langensari nanti bisa menunjukan keorsinilan dari Kota Banjar,” tandas Bonies.

Namun demikian, ada juga sebagian peserta yang menyebut hiasan kuda kepang di ornamen yang akan terbangun di Alun-alun Langensari, dianggap cocok atau sesuai kultur budaya yang ada di Langensari.

Menyikapi hal itu, Kepala Bidang Kawasan Permukiman Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jabar, Boy Iman Nugraha, mengatakan, DED Pendahuluan yang dipaparkan tim teknis memang masih perlu penyempurnaan. Termasuk terkait ikon Alun-alun Langensari harus disepakati.

“Ikon Kuda Kepang memang belum disetujui sepenuhnya. Ya mungkin ikon di Kota Banjar ini banyak. Tapi yang pasti untuk Tarum sudah full disepakati. Silahkan ikon apa yang akan terpasang di ornamen gerbang utama, itu kan hak warga Kota Banjar. Bukan kami dari provinsi yang menentukan,” katanya.

Boy juga menandaskan, penentuan ikon Alun-alun Langensari perlu dirembugkan lagi dan disepakati, khususnya oleh warga Kecamatan Langensari, selanjutnya segera diusulkan secara tertulis ke provinsi melalui Walikota Banjar.

“DED Alun-alun ini harus menunjukan simbol lokal tapi juga secara regional, sebagaimana arahan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil,” tukasnya.

Yang jelas, kata Boy, DED yang disusunnya ini secara teknis, ketentuan, serta syarat-syarat teknis sudah terpenuhi semua. Juga dari sisi desain diikuti sesuai atau dikolaborasikan dengan kearifan lokal.

“Sebelumnya kita sudah beberapa kali pertemuan dalam rencana penyusunan DED penataan Alun-alun Langensari. Ini merupakan tahapan ketiga dengan mengundang lebih banyak peserta. Semoga secepatnya bisa ada pertemuan lagi guna penyampain finis DED, dan disepakati sepenuhnya,” harap Boy. (Nanks/Koran-HR)

The post Kuda Kepang yang akan Jadi Ikon Alun-alun Langensari Kota Banjar Jadi Perdebatan appeared first on Harapan Rakyat Online.

Cegah Kenakalan Remaja, Polres Kota Banjar Luncurkan Program Citanduy

$
0
0
Program Citanduy

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),– Sebagai upaya mencegah terjadinya kenakalan remaja dan mencegah masuknya paham radikalisme di tingkat pelajar, Polres Banjar dan Polda Jabar berinovasi meluncurkan program Citanduy (Cinta NKRI, Anti Narkoba dan Disiplin berlalu lintas Uuy) di halaman Mapolres Kota Banjar, Jum’at (4/10/19).

Peluncuran program Citanduy tersebut diikuti oleh para pelajar, tokoh agama, tokoh pemuda dan pemerintah Kota Banjar.

Kapolres Kota Banjar AKBP Yulian Perdana S.I.K, mengatakan, lahirnya program tersebut berawal dari situasi saat ini pancasila yang tengah terus diuji.

“Banyak paham yang menyerang di luar spiritualitas fitrah dan paham orang Indonesia, seperti lahirnya paham radikal dan gerakan separatisme. Jadi kami ingin mengingatkan,” katanya.

Selain itu, Kapolres juga mengatakan, Program Citanduy ini perlu dilakukan untuk menangkal paham radikal  masuk ke lingkungan pelajar. Menurutnya, kaum milenial saat ini sangat mudah terprovokasi dan termakan isu maupun hoaks.

“Melalui program Citanduy ini juga sekaligus sebagai upaya mencegah pelajar terpapar bahaya narkoba,” katanya.

Kepolisian Polres Banjar juga mengingatkan pentingnya keselamatan dalam berlalulintas, karena saat ini, menurut dia, kecelakaan lalu lintas di Kota Banjar banyak didominasi oleh kalangan usia produktif, salah satunya pelajar.

 “Kita tingkatkan disiplin berlalulintas, bukan hanya takut polisi lalu jadi patuh berlalu-lintas, tapi dengan patuh berlalulintas ini juga berpikir keselamatan diri dan orang lain,” tegasnya.

Kapolres Banjar berharap, melalui program ini para pelajar dan remaja dapat menanamkan kesadaran semangat cinta NKRI, menjauhi narkoba, tertib dalam berlalulintas dan mengutamakan keselamatan.

Di tempat yang sama Walikota Banjar Hj. Ade Uu Sukaesih, menyambut positif program Citanduy yang diluncurkan Polres Banjar tersebut.

Menurut Ade Uu, program tersebut dipandang perlu untuk memproteksi dan mendukung para pelajar dalam mewujudkan cita-cita pendidikan. (Muhlisin/R7/HR-Online)

The post Cegah Kenakalan Remaja, Polres Kota Banjar Luncurkan Program Citanduy appeared first on Harapan Rakyat Online.

Akibat Kemarau, 3.000 Pohon Belimbing Madu di Kota Banjar Kekeringan

$
0
0
Belimbing Madu Kota banjar

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Dampak musim kemarau panjang, sekitar 3.000 pohon belimbing madu di areal kebun belimbing madu, Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, kekeringan. Para petani pun mengeluh karena banyak uang dari calon pembeli yang tidak terkantongi.

Padahal menurut mereka, setiap harinya selalu ada konsumen yang datang langsung ke kebun untuk membeli belimbing madu. Tapi, imbas dari musim kemarau membuat pohon terkendala dalam berbuah.

“Uang sudah di depan mata, tetapi buah yang dihasilkan malah menurun. Musim kemarau yang panjang ini memang sangat memengaruhi hasil panen buah belimbing,” kata Arul, salah seorang petani belimbing madu, kepada Koran HR, Senin (30/09/2019).

Arul juga mengatakan, saat ini banyak buah belimbing yang masak sebelum waktunya. Hal itu adalah imbas dari kekurangan air. Bahkan, banyak pula yang rontok ketika masih bunga maupun sudah berbentuk buah.

Senada diungkapkan Nurhidayat, petani belimbing lainnya, bahwa pada musim kemarau seperti sekarang ini hasil panen belimbing menurun, dari 90 persen menjadi sekitar 30 persen.

“Cuaca yang panas dan sulitnya air membuat tanaman kekeringan, pohon belimbing jadi tidak berbuah seperti biasanya,” tutur Nurhidayat, saat ditemui Koran HR, di kebun belimbing madu miliknya.

Meski begitu, namun para petani tetap merasa bersyukur karena pohon belimbing masih bisa berbuah, walaupun hasilnya tidak maksimal. Namun, untuk harga jual tetap stabil, yakni Rp 15 ribu per kilogram.

“Kendala kekurangan air karena kemarau dan minimnya buah yang dihasilkan akibat banyak yang rontok dan masak sebelum waktunya sehingga buah menjadi langka, tapi kami tetap menjual dengan harga seperti biasanya, karena selain harganya di sini sudah standar segitu, buahnya juga tidak seperti biasanya,” pungkas Nurhidayat. (Sugeng/Koran HR)

The post Akibat Kemarau, 3.000 Pohon Belimbing Madu di Kota Banjar Kekeringan appeared first on Harapan Rakyat Online.

HUT TNI ke-74, Polres Banjar Gratiskan Perpanjangan SIM untuk Anggota TNI

$
0
0
HUT TNI ke-74

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Satuan Lalu Lintas Polres Banjar, Polda Jabar, menggratiskan biaya perpanjangan surat izin mengemudi (SIM) bagi para anggota TNI aktif, dalam rangka HUT TNI ke-74.

Kegiatan layanan SIM Gratis tersebut dilakukan dengan menggunakan kendaraan SIM Keliling, di kawasan Sport Center Langensari, Kota Banjar, Sabtu (5/10/2019).

Kapolres Banjar AKBP Yulian Perdana S.I.K, didampingi Kasatlantas AKP Dadang, SH., mengatakan, perpanjangan SIM gratis bagi anggota TNI dan juga sipil TNI ini, selain dalam rangkat HUT TNI, juga sebagai bentuk apresiasi dari Polri atas pengabdian dan darma bhakti para prajurit TNI dalam menjaga kedaulatan NKRI.

“Program perpanjangan SIM gratis ini merupakan program Polri bagi anggota TNI aktif,” ucapnya kepada awak media.

Kapolres menambahkan, bahwa pembuatan SIM gratis tersebut sifatnya hanya perpanjangan, dan batas waktunya hanya berlaku satu hari.

Selain itu, untuk proses perpanjangan SIM tersebut, seluruh anggota TNI aktif dapat memperpanjang jenis SIM A dan C dengan membawa lampiran KTA TNI dan KTP.

Kapolres berharap, melalui program tersebut dapat memperkuat sinergitas antara TNI-Polri sebagai unsur keamanan negara.

“Semoga program ini mampu mempererat soliditas antara TNI dan Polri, sehingga kita mampu menjaga keutuhan NKRI,” harapnya.

Sementara itu Solihat, salah satu pemohon perpanjangan SIM dari Koramil 1323 Cigugur, mengucapkan banyak terima kasih kepada kepada Satlantas Polres Banjar, yang telah memberikan kemudahan untuk perpanjangan SIM C secara gratis atau tanpa dipungut biaya.

“Berkat HUT TNI. Terima kasih pelayanannya baik dan sangat membantu,” pungkasnya. (Muhlisin/R5/HR-Online)

The post HUT TNI ke-74, Polres Banjar Gratiskan Perpanjangan SIM untuk Anggota TNI appeared first on Harapan Rakyat Online.

Viewing all 5240 articles
Browse latest View live