Quantcast
Channel: Berita Banjar – Harapan Rakyat Online
Viewing all 5240 articles
Browse latest View live

Pecinta Gitar Deklarasikan Banjar Guitarist Society

$
0
0
Pecinta Gitar Deklarasikan Banjar Guitarist Society

Anggota komunitas Banjar Guitarist Sosiety (BGS) langsung photo bersama usai menggelar acara deklarasi. Photo: Hermanto/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Meski Banjar merupakan kota kecil, namun kota di ujung Timur Jawa Barat ini mempunyai banyak seniman, terutama dalam bidang seni musik. Hal itu terlihat dengan bermunculannya komunitas-komunitas musik, baik perkumpulan drummer, basis, maupun gitaris.

Salah satunya yakni perkumpulan gitaris yang terbentuk dalam Banjar Guitarist Sosiety (BGS). Komunitas yang lahir dan dideklarasikan pada 24 Juli 2016 ini sudah mampu menghimpun para gitaris se-Kota Banjar.

Usai acara deklarasi, komunitas BGS yang bermarkas di Jalan Brigjen M Isa, tepatnya di Studio Music Santosa, juga menggelar coaching clinic guitar dengan tema For The Love of Guitar, oleh gitaris Ipunk dari Studio Home Recording dan Yayan Bengseng dari Studio Sirinada.

Ketua BGS, Johansyah, mengatakan, BGS merupakan wadah bagi para gitaris guna mengembangkan kompetensi dan potensinya. Selain itu, juga sebagai tempat untuk ajang silaturahmi sesama musisi.

“BGS dibentuk dengan tujuan untuk mempererat silahturahmi para musisi Banjar dan mewadahi para pecinta gitar. Anggota kami saat ini baru 30 orang,” katanya, kepada Koran HR, pekan lalu.

Menurut Johansyah, awal terbentuknya BGS adalah dari sering berkumpulnya para gitaris, kemudian ngejam bersama dan sharing dalam bermusik. Tidak ada batasan umur untuk menyalurkan hobi bermain gitar, baik tua maupun muda berbaur di dalamnya.

Dia berharap, dengan dibentuknya BGS ini para gitaris bisa lebih maju dan lebih bertambah wawasan dalam bermain gitar. Karena, dengan wawasan yang luas dapat melahirkan kreativitas dalam sebuah karya bermusik.

“Ini bukan sebagai wadah para gitaris saja, melainkan sebuah tempat untuk kreativitas dan berbagi ilmu, khususnya dalam bermusik,” kata Johansyah.

Terbentuknya komunitas BGS ditanggapi oleh gitaris grup band Apache, Edi Susanto. Menurut dia, dengan terbentuknya komunitas ini para gitaris dapat mempublikasikan instrumen gitar yang merupakan bagian penting dalam bermusik, serta dapat menjadi wadah silaturahmi di kalangan gitaris Kota Banjar.

“Tentunya ini sangat positif bagi generasi muda, khususnya yang ingin mengembangkan minat dan juga bakat dalam bermain gitar,” ujar Edi.

Senada diungkapkan gitaris senior lainnya, Yayan Bengseng, bahwa BGS merupakan wadah untuk mengembangkan kreativitas dan produktivitas dalam bidang seni, serta menanamkan jiwa sosial dan kreatif, khususnya generasi generasi muda di Kota Banjar.

Yayan menambahkan, di dalam BGS tidak harus semua player guitar dan satu genre musik, melainkan sebagai tempat berkumpul dan mempererat persaudaraan sesama musisi, meski genre musiknya berbeda.

“Meski genre musik berbeda, namun kami tetap bersatu dalam berkarya, khususnya dalam bidang musik,” pungkasnya. (Hermanto/Koran-HR)


Budidaya Buah Surga di Kota Banjar Raup Untung Rp. 12 Juta per Bulan

$
0
0
Budidaya Buah Surga di Kota Banjar Raup Untung Rp. 12 Juta per Bulan

Hartono, warga Lingkungan Langensari, Kelurahan Muktisari, Kecamamatan Langensari, Kota Banjar, memperlihatkan puluhan tanaman buah Tin yang ditanam di halaman rumahnya. Photo: Muhafid/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Pohon/buah Tin yang biasa disebut sebagai buah surga, secara biologis berasal dari Asia Barat yang menyebar hingga wilayah Eropa dan Amerika. Namun, kini masyarakat Indonesia patut berbahagia karena pohon surga tersebut sudah bisa dibudidayakan di tanah air, salah satunya di Kota Banjar.

Hartono, warga Lingkungan Langensari, Kelurahan Muktisari, Kecamamatan Langensari, Kota Banjar, kini sedang mengembangkan jenis tanaman buah tersebut. Ketika ditemui Koran HR di rumahnya, Selasa (26/07/2016) lalu, tampak puluhan jenis pohon Tin memenuhi halaman rumahnya.

“Pertama saya membeli hanya batangnya saja yang panjangnya sekitar satu jengkal, dari Spanyol. Satu tahun lalu saya membelinya dengan harga cukup variatif, mulai dari Rp.1 jutaan. Namun kini saya kembangkan, dan alhamdulillah sudah tumbuh,” ungkapnya.

Dia mengaku sangat terobsesi mengembangkan pohon Tin karena berbagai hal. Secara manfaat untuk kesehatan, mulai dari daun, pohon, buah serta getahnya sangat berguna untuk mengobati berbagai penyakit. Adapun nilai secara hitungan bisnis, menurutnya sangat menjanjikan, sebab pohon tersebut masih sangat langka di Indonesia.

Sementara ini, Hartono masih mengembangkanya hanya untuk dijadikan sebagai tanaman yang diperjualbelikan, jadi belum pada pembuahan. Sampai saat ini, setiap bulannya mengirim pohon Tin ke berbagai daerah yang ada di Indonesia, seperti Surabaya, Jogjakarta, Jakarta, Palembang, dan Kalimantan,” lanjutnya.

Harga yang dibanderol Hartono cukup fantastis, mulai harga Rp.150 ribu hingga Rp.16 juta per pohon, tergantung varietasnya. Hartono mengaku, dari hasil penjualannya itu, setiap bulan dirinya bisa mendapatkan omset Rp.5 juta hingga Rp.12 juta.

“Ini baru sedikit yang saya kembangkan. Kalau saja saya maksimalkan mulai dari buah dan pohonnya, tentu ini adalah pohon uang sebenarnya. Saya berkeyakinan pohon ini bisa menjadi ikon baru untuk Kota Banjar, karena masih jarang yang mengembangkan. Kalau di Eropa maupun Timur Tengah, pohon ini adalah tanaman istimewa. Sedangkan di Malaysia, buahnya sudah dikomersilkan,” tuturnya.

Selain pohon Tin, Hartono juga berniat mengembangkan pohon Kurma. Tidak tanggung-tanggung, dia beli bibitnya dari London, Inggris. Dengan tekadnya, dia mencoba membuktikan bahwa tanaman apapun di tanah Indonesia bisa hidup.

“Karena bibitnya belum sampai sini, saya belum bisa bicara banyak sebab buktinya belum ada. Kalau pohon Tin kan sudah jelas bisa dilihat pohon maupun buahnya. Pada dasarnya, ini adalah hoby yang menguntungkan. Selain langka, juga bisa dibudidayakan oleh masyarakat Banjar, agar kita bisa mendapat potensi agrowisata dengan ikon pohon Tin,” ujarnya.

Ditanya soal perawatan, dirinya mengaku belum bisa mempublikasikan terkait cara membudidayakan pohon Tin yang dia kembangkan saat ini. Namun, dia hanya menyampaikan bahwa pohon itu akan tumbuh dengan baik, tergantung bagaimana kita merawatnya.

“Kalau hama hanya kupu-kupu saja. Sedangkan teknik pengembangannya, kami masih rahasiakan. Yang membeli kepada saya juga masih para kolektor yang memang sudah tahu berbagai macam kelebihan dari pohon Tin. Semoga Kota Banjar menjadi ikon Indonesia dengan pohon Tin,” pungkasnya. (Muhafid/Koran-HR)

16 Grup Band Reggae Ramaikan PMB STISIP BP Banjar

$
0
0
16 Grup Band Reggae Ramaikan PMB STISIP BP Banjar

Para pengunjung tampak asyik ber-jamming mengikuti hentakan irama musik reggae yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa STISIP BP Banjar, Minggu (31/7/2016). Photo: Hermanto/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Sebanyak 16 grup band beraliran musik reggae menggetarkan lapangan futsal Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Bina Putera (STISIP BP) Banjar, Minggu (31/7/2016) siang tadi.

Pantauan HR Online di lapangan, sedikitnya lebih dari 300 pengunjung tumpah ruah, dan larut dalam alunan musik yang selalu menggoda untuk berjamming tersebut.

Ketua Pelaksana, Rizal Hermawan, kepada HR Online mengatakan, kegiatan tersebut merupakan dalam rangka penerimaan mahasiswa baru (PMB) tahun 2016.

“Kami bersyukur acaranya meriah. Membuktikan bahwa kegiatan ini mendapat respon yang positif,” ujar Rizal disela-sela kegiatan.

Ditambahkannya, kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ini, selain disambut positif oleh kalangan musisi Banjar, juga mendapat respon positif dari warga sekitar.

Ketua BEM STISIP Banjar, Irfan Hilmi menambahkan, bahwa dalam acara ini sekaligus sebagai ajang silaturahmi keluarga besar STISIP, sesama rasta mania dan juga dengan masyarakat sekitar. Sehingga nantinya terjalin hubungan baik, serta mewujudkan rasa persaudaraan. (Hermanto/R5/HR-Online)

Rayakan Ultah Ke-2, Band Ballistic Asal Banjar Gelar Ngejam Bareng

$
0
0
Rayakan Ultah Ke-2, Band Ballistic Asal Banjar Gelar Ngejam Bareng

Penampilan band cadas Koropak 406 saat ngejam bareng diacara Ultah Ballistic, di Santosa Studio jalan Brigjen M Isa Purwaharja Kota Banjar, Minggu (31/7/2016). Foto : Hermanto/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Perjalanan karier grup band Ballistic tak terasa sudah memasuki usia dua tahun. Band beraliran hardcore ini, merayakannya hari jadinya dengan mengajak band-band yang di Kota Banjar untuk ngejam bareng, di Santosa Studio jalan Brigjen M Isa Purwaharja Kota Banjar, Minggu (31/7/2016).

Band asal Kota Banjar yang digawangi Anggia (vocal), Mi’ink (Lead Guitar), Abah Ogi (Guitar), Bachtiar (Bass), dan Pepi (Drum) ini, mengundang seluruh band yang ada di Kota Banjar. Band yang hadir hampir semuanya beraliran musik keras.

Mereka diantaranya Setrum, Despicable, Koropak 406, Nigh Glory, Transaksi X, Indikasi, Apache, Rawarontex, serta band-band cadas lainnya.

Salahsatu pentolan Ballistic, Abah Ogi, mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan musisi yang telah hadir dalam acara hari jadi Ballistic yang ke-2.

“Buat semuanya, kami ucapkan banyak terima kasih karena telah menyempatkan hadir dalam acara ulang tahun Band Ballistic,” ujarnya kepada HR Online. (Hermanto/R5/HR-Online)

Hati-Hati! Pencuri Mulai Beraksi di RSUD Banjar

$
0
0
Hati-Hati! Pencuri Mulai Beraksi di RSUD Banjar

Anggota Satuan Reskrim Polsek Pataruman langsung melakukan olah TKP di ruangan Dahlia kelas 1C RSUD Banjar Minggu (31/7/2016). Foto : Hermanto/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Aksi pencurian terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Banjar, Minggu (31/7/2016). Kali ini, sebuah tas warna kuning berisikan uang tunai 30 juta rupiah milik Ahmad (41) warga Dusun Cibeureum, Desa/Kec. Rancah Kabupaten Ciamis, hilang diembat maling.

Informasi yang berhasil dihimpun HR Online, kejadian tersebut diketahui sekitar pukul 05.30 WIB, saat korban sedang menunggu pasien keluarganya, di ruangan Dahlia kelas 1C.

Ahmad mengatakan, tas berisi uang itu disimpannya di pinggir lemari. Dirinya terkejut saat bangun tidur, tas tersebut sudah hilang. Mengetahui tasnya hilang, korban langsung melapor ke Polsek Pataruman.

Anggota Satuan Reskrim Polsek Pataruman langsung melakukan olah TKP, serta mencatat para saksi guna melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Kanit Reskrim Polsek Pataruman, Ipda Sudarto membenarkan, bahwa pihaknya mendapat laporan dari korban adanya kejadian tindak pidana pencurian dengan pemberatan.

“Berdasarkan hasil olah TKP, diduga pelaku berhasil mengambil tas berisi uang tersebut melalui pintu yang tidak dikunci, dan korban dalam keadaan sedang tidur,” ujarnya.

Tidak hanya uang tunai saja, di dalam tas tersebut juga berisi dua buah KTP, satu kartu ATM, dan kartu Prudensial. (Hermanto/R5/HR-Online)

400 Pembalap Ramaikan “Pertamax Drag Bike Championship 2016” di Banjar

$
0
0
400 Pembalap Ramaikan “Pertamax Drag Bike Championship 2016” di Banjar

Pembalap memacu motornya di kejuaraan “Pertamax Drag Bike Championship 2016”, yang digelar di Jalan Didi Kartasasmita Kota Banjar, Sabtu-Minggu (30-31/7/2016). Foto : Hermanto/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Sebanyak 400 pembalap dari berbagai daerah di pulau Jawa mengikuti kejuaraan “Pertamax Drag Bike Championship 2016”, yang digelar di Jalan Didi Kartasasmita atau tepatnya di depan terminal bus Kota Banjar, Sabtu-Minggu (30-31/7/2016).

Balap motor trek lurus berskala nasional yang digagas oleh Pertamax Motorsport ini, mempertandingkan 10 kelas lomba utama, serta 6 kelas tambahan atau supporting race.

Pembalap yang berhasil naik podium didominasi oleh pembalap-pembalap dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti Magelang, Surabaya, Madium, Grobogan dan lainnya. Namun, di beberapa kelas pembalap dari wilayah di Jawa Barat seperti Tasikmalaya, Ciamis, Indramayu dan Bandung pun mampu meraih juara.

Sementara pembalap tuan rumah sendiri hanya mampu naik podium didua kelas, yaitu Rian Ardiana dari Mini Ninjas Banjar, yang berhasil menjadi runner up di kelas Bracket Time 9 detik. Selain itu ada pula Fajar Azhari yang berhasil menjadi kampiun di kelas Bracket Time 10 detik. (Hermanto/R5/HR-Online)

Ini Alasan Banjar Jadi Tuan Rumah Pertamax Drag Bike Championship 2016

$
0
0
Ini Alasan Banjar Jadi Tuan Rumah Pertamax Drag Bike Championship 2016

Pembalap memacu motornya di kejuaraan “Pertamax Drag Bike Championship 2016”, yang digelar di Jalan Didi Kartasasmita Kota Banjar, Sabtu-Minggu (30-31/7/2016). Foto : Hermanto/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Ketua penyelenggara “Pertamax Drag Bike Championship 2016”, Jamal Sungkar mengungkapkan, ditunjuknya Kota Banjar menjadi tuan rumah, karena infrastrukturnya sangat baik.

“Banjar terpilih menjadi tuan rumah rangkaian kejuaraan ini, selain karena sarana dan prasarananya memadai, juga karena animo penonton cukup bagus,” katanya Minggu (31/7/2016).

Jamal menjelaskan, bahwa kejuaraan yang digelar di Jalan Didi Kartasasmita atau tepatnya di depan terminal bus Kota Banjar, Sabtu-Minggu (30-31/7/2016) ini, merupakan seri kedua setelah sebelumnya digelar di Indramayu.

“Ini seri kedua, untuk ketiga digelar Boyolali dan seri keempat di Tanggerang,” ujar adik dari promotor kenamaan Helmy Sungkar ini.

Ia menambahkan, banyaknya pembalap yang ikut ajang adu kebut, menjadi penanda bahwa jenis balapan yang satu ini sedang digandrungi oleh masyarakat, terutama anak muda dan khususnya penggemar olahraga otomotif.

Sementara itu, Wakil Ketua Panitia, Ir. Soedrajat Argadireja mengatakan, even balapan motor drag ini diharapkan bisa menjadi wadah para penggemar balapan trek lurus yang ada di Kota Banjar.

“Harapannya dari kegiatan ini akan muncul pembalap-pembalap berbakat. Jadi jangan hanya berani balapan liar di jalanan, namun harus berani juga ikut ambil bagian dalam ajang balapan resmi,” katanya. (Hermanto/R5/HR-Online)

HTI Banjar Gelar Liqo Syawal Ulama & Tokoh Umat 1437 H

$
0
0
HTI Banjar Gelar Liqo Syawal Ulama & Tokoh Umat 1437 H

Puluhan ulama dan tokoh umat saat berdiskusi dalam acara Liqo Syawal Ulama dan Tokoh Umat 1437 Hijriah, yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD II Kota Banjar. Photo: Dok. HTI Banjar.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Akhir-akhir ini berbagai permasalahan muncul dalam kehidupan akibat tidak diterapkannya syariat Islam. Dengan demikian, tidak akan pernah ada solusinya kecuali dengan syari’ah Islam.

Hal itu diungkapkan Ustad Asep Dakirman, saat berdiskusi bersama ulama dan tokoh dalam acara Liqo Syawal Ulama dan Tokoh Umat 1437 Hijriah, yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD II Kota Banjar, di Panti Asuhan Nahdlatul Ulama Wathon Langensari, Kota Banjar, Sabtu (30/07/2016).

Acara yang mengambil tema “Bersama ulama dan tokoh umat tegakkan syariah dan khilafah untuk mewujudkan Islam rahmatan lil‘alamin” itu dihadiri puluhan ulama dan tokoh dari Langensari, Kota Banjar, Rancah, Banjarsari, Kabupaten Ciamis, dan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Sementara itu, Ustadz Ibnu Aziz Fathoni, menjelaskan mengenai pentingnya memperjuangkan Khilafah yang merupakan institusi yang menerapkan syariat Islam bagi umat. Dia menyebutkan, ada empat pilar yang memperkuat akan kembali tegaknya khilafah, yaitu janji Alloh dalam Al-Qur’an, kabar dari Rasululloh SAW, umat yang semakin kuat menyambut seruan dakwah khilafah, serta adanya jamaah yang mukhlis lillahita’ala dalam memperjuangkan khilafah.

“Hizbut Tahrir bergerak di tengah-tengah umat, dan bersama-sama mereka berjuang untuk menjadikan Islam sebagai permasalahan utamanya, serta membimbing mereka untuk mendirikan kembali sistem Khilafah, sekaligus menegakkan hukum yang diturunkan Allah dalam realitas kehidupan,” jelasnya.

Ustadz Ibnu Aziz juga meminta kepada para ulama dan tokoh yang hadir untuk segera ambil bagian dalam perjuangan syariah dan khilafah, bersinergis bersama Hizbut Tahrir, serta mengorbankan pikiran, tenaga, waktu dan harta untuk proses penyadaran ummat. (Eva/R3/HR-Online)


Sukses di Bidang KB, Kota Banjar Sabet Manggala Karya Kencana

$
0
0
Sukses di Bidang KB, Kota Banjar Sabet Manggala Karya Kencana

Walikota Kota Banjar, Dr. Hj. Ade Uu Sukaesih, M.Si., menerima penghargaan Manggala Karya Kencana dari Kepala BKKBN dr. Surya Chandra Surapaty, pada Peringatan Harganas ke-XXIII Tahun 2016, di Kota Kupang, Provinsi NTT, Kamis (28/7/2016). Foto : Dokumentasi Humas untuk HR Online

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Setelah sukses meraih Adipura Kencana sebagai kota terbersih, kali ini Walikota Kota Banjar, Dr. Hj. Ade Uu Sukaesih, M.Si., kembali menyabet penghargaan dari pemerintah pusat, yaitu Penghargaan Manggala Karya Kencana dari Presiden Republik Indonesia.

Penghargaan tertinggi dibidang kependudukan dan pembangunan keluarga tersebut, diserahkan langsung oleh‎ Kepala BKKBN Republik Indonesia, dr. Surya Chandra Surapaty kepada Dr. Hj. Ade Uu Sukaesih, M.Si, pada Peringatan Harganas ke-XXIII Tahun 2016, di Kota Kupang, Provinsi NTT, Kamis (28/7/2016).

Manggala Karya Kencana diberikan kepada sosok yang dinilai mempunyai dedikasi tinggi terhadap program pengendalian penduduk. Sehingga wajar jika Walikota Banjar meraih penghargaan tersebut, karena dinilai berhasil dalam inovasi dan pengembangan Program KB di Kota Banjar.

Ade Uu mengatakan, bahwa penghargaan ini sebagai motivasi untuk berbuat lebih baik lagi ke depan, dalam hal menyukseskan Program KB dan Keluarga Sehat Sejahtera.

“Mudah-mudahan Penghargaan ini bisa menambah semangat bagi kami dan tidak hanya menjadi seremoni menerima Penghargaan semata, tetapi yang terpenting bagaimana meningkatkan kinerja kita dalam pelayanan kepada masyarakat sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT,” kata Walikota Banjar.

Menurutnya, masyarakat kini sudah lebih cerdas untuk mengikuti Program KB yang digalakkan Pemerintah.

“KB bukan untuk menghambat atau membatasi jumlah anak, tapi mengatur jarak kelahiran untuk menjaga kesehatan reproduksi ibu serta banyak manfaat lainnya yaitu  masyarakat memiliki ilmu pengetahuan yang baik soal mengelola keluarga yang sejahtera,” katanya.

Selain meraih Manggala Karya Kencana, Kota Banjar juga menjadi Pemenang Lomba Kota Pelaksana Terbaik dari Lomba PKK, KB, Kesehatan melalui Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS), Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU), dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), di Lingkungan Rumah Tangga (RT) yang diwakili oleh Kelurahan Purwaharja. Serta pemenang Tenaga Medis Pelayanan Program KB terbaik Mop/ Mow  yaitu  dr. Moh. Imam Wahyudi, Sp.OG. (Adi/R5/HR-Online)

Duh! Alun-alun Langensari Banjar Dipenuhi Aksi Vandalisme

$
0
0
Duh! Alun-alun Langensari Banjar Dipenuhi Aksi Vandalisme

Tembok tempat duduk di area Alun-alun Langensari, Kota Banjar, tampak dipenuhi coretan cat pilok yang dilakukan orang tak bertanggungjawab. Photo: Nanang Supendi/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Aksi vandalisme dari ulah orang tak bertanggungjawab bukan hanya ditemui pada tembok atau dinding bangunan di pinggir jalan, bahkan telah menyasar ke sejumlah fasilitas taman, seperti halnya tembok tempat duduk di area Alun-alun Langensari, Kota Banjar, yang kini penuh dengan coretan cat pilok.

Akibatnya, fasilitas umum tersebut terlihat kotor, terlebih tempat duduk yang terbuat dari tembok itu warna catnya sudah lusuh. Kondisi seperti ini sangat mengganggu keindahan Alun-alun Langensari.

“Lihat aksi vandalisme ini sangat mengotori fasilitas dan mengganggu keindahan Alun-alun Langensati,” kata Camat Langensari, Asno Sutarno, SP., MP., saat ditemui HR pekan lalu.

Menurutnya, coretan pilok pada tempat duduk di alun-alun sudah terlihat sekitar tiga bulan lalu. Asno menduga, pelaku aski vandalimse adalah oknum remaja yang biasa nongkrong di lokasi tersebut.

Alun-alun sebagai tempat berkumpul dan bersantai masyarakat harus terus dibuat nyaman, aman, bersih dan menyenangkan. Sehingga, kondisi yang ada saat ini jangan dibiarkan terlalu lama, perlu mendapat perawatan dan perbaikkan.

Pihaknya pun mendorong instansi terkait, dalam hal ini Bidang Kebersihan dan Pertamanan DCKTLH Kota Banjar, untuk segera melakukan penataan terhadap taman alun-alun. Apalagi Alun-alun Langensari dalam beberapa minggu ke depan akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan upacara HUT RI.

“Vandalisme pada fasilitas alun-alun ini harus dibersihkan, sekaligus tembok tempat duduknya perlu dicat kembali melalui pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab DCKTLH,” tandas Asno.

Di tempat terpisah, Kasi. Sarana dan Prasarana Bidang Kebersihan DCKTLH Kota Banjar, Dyah Shita Asri, mengaku, bahwa pihaknya rutin melakukan pemeliharaan dan penataan kebersihan pada fasilitas-fasilitas publik.

“Namun saat ini, kita baru melakukan pengecekan di area kota dulu untuk pengecatan. Setelah itu berlanjut pada taman alun-alun ke area wilayah kecamatan. Pokoknya nantilah kita cek taman Alun-alun Langensari,” kata Dyah. (Nanks/Koran-HR)

Kampung KB Cigadung Banjar Jadi Lokasi Study Banding

$
0
0
Kampung KB Cigadung Banjar Jadi Lokasi Study Banding

Para kader KB dari berbagai daerah di Jawa Barat, saat melakukan study banding ke Kampung KB yang ada di Dusun Cigadung, Desa Karyamukti, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Selasa (26/07/2016). Photo: Muhafid/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Keberadaan Kampung Keluarga Berencana di Kota Banjar, semakin mendapatkan banyak perhatian dari berbagai daerah di Jawa Barat. Berdasarkan data dari Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kota Banjar, tercatat tahun 2016 terdapat 25 Kampung KB yang tersebar di setiap desa/kelurahan.

Pada kegiatan kunjungan study banding kader KB sebanyak 32 orang yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat, Selasa (26/07/2016) lalu, di Dusun Cigadung, Desa Karyamukti, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, menjadi target pertama untuk mempelajari dari berbagai aspek, seperti sejarah Kampung KB, kelembagaan maupun sistem pengelolaan di dalamnya.

Kepala Desa Karyamukti, Ajat Sudrajat, dalam sambutannya di hadapan para tamu yang sedang melakuan study banding, mengatakan, bahwa perjuangan membentuk Kampung KB tidaklah mudah.

Selain itu, sebelum Presiden Jokowi mencanangkan Kampung KB secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, namun di Dusun Cigadung, Desa Karyamukti, sudah lebih dulu merintisnya, yakni sejak tahun 2011 dan diresmikan pada tahun 2012.

“Kami sangat bahagia atas kedatangan kader KB dari berbagai daerah di Jawa Barat. Saya yakin semua tahu bahwa Kota Banjar menjadi salah satu kota kecil yang dikenal besar namanya dalam hal Kampung KB. Buktinya, Kota Banjar sejak tahun 2009 pun sudah ada Kampung KB. Jadi kita perlu bangga karena menjadi acuan dari berbagai daerah,” kata Ajat.

Sementara itu, Saeful Anwar, panitia diklat dalam rombongan tersebut, mengatakan, Kota Banjar merupakan kota yang sangat bagus dijadikan acuan dalam pengelolaan Kampung KB. Pasalnya, sejak Presiden Jokowi mencanangkan seluruh wilayah di Indonesia membuat Kampung KB pada tahun 2016, Kota Banjar lebih dahulu tampil berhasil membuktikan kepada masyarakat luas, terkait sistem pengelolaan dan berbagai macam aspek lainnya.

“Kita sebut ini pelatihan kepada 32 orang kader KB dari 6 kota/kabupaten yang ada di Jawa Barat, yakni Tasikmalaya, Bandung Barat ada 2 kelompok, Sumedang, Garut dan Subang. Kami semua akan mempelajari semua tentang pengelolaan Kampung KB yang ada di Dusun Cigadung. Ini kelas pertama yang jadwalnya kebetulan di sini. Untuk kelas selanjutnya masih sama di Kota Banjar, rencananya di Desa Cibeureum,” jelasnya.

Saeful menambahkan, pelatihan tersebut sangat penting guna memberikan penjelasan serta edukasi kepada para kader dalam mengelola Kampung KB yang secara resmi telah dicanangkan. Sedangkan dalam implementasinya, Kota Banjar mampu melaksanakan tidak hanya sebatas manajemen saja, akan tetapi dalam prakteknya pun sukses menjalankan program KB.

“Kami tentunya perlu belajar banyak kepada Kota Banjar, karena sudah membuktikan baik manajemen maupun kenyataan di lapangan. Mudah-mudahan program KB yang sedang digaungkan ini mendapat respon  baik di berbagai daerah,” harap Saeful. (Muhafid/Koran-HR)

Kontho, Seni Bela Diri Asli Margasari Bojongkantong Kota Banjar

$
0
0
Kontho, Seni Bela Diri Asli Margasari Bojongkantong Kota Banjar

Hanafi (90), warga Margasari, Kelurahan Bojongkantong, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, tengah menunjukkan salah satu gerakan dari seni bela diri Kontho. Photo: Muhafid/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Seni bela diri yang disajikan dalam bentuk seni pertunjukan memiliki keunikan dan sejarah masing-masing di berbagai daerah. Salah satunya seni bela diri Kontho yang berkembang di daerah Lingkungan Margasari, Kelurahan Bojongkantong, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat. Seni bela diri ini merupakan seni pertunjukan yang berkembang turun-temurun di Margasari sejak zaman penjajahan Belanda.

Dibandingkan seni bela diri lainnya, seperti karate, taekwondo dan jenis aliran silat yang masuk dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Kontho tampil dengan gaya sendiri dan tidak memiliki kaitan dengan sebuah organisasi bela diri maupun ikatan tertentu kepada pecintanya. Namun, Kontho diyakini sebagai sebuah benteng individu setiap pemainnya berdasarkan warisan nenek moyang.

Hanafi (90), warga Margasari, Kelurahan Bojongkantong, adalah sosok generasi terakhir seni bela diri Kontho yang ada di Margasari. Kesehariannya sebagai pengrajin tempe, dirinya masih sangat antusias kepada siapapun yang ingin mengetahui atau belajar Kontho. Bahkan, setiap minggunya dia mengajari anak-anak hingga orang dewasa sampai 4 kali.

“Pesan guru saya yaitu Mbah Husein, Kontho harus dilestarikan kepada generasi penerus untuk berjaga diri. Walaupun tidak pernah berlaga dalam moment pertandingan pencak silat yang biasa dilombakan, Kontho tetap harus diwariskan. Saya generasi terakhir setelah zaman penjajahan,” tutur Hanafi, saat ditemui Koran HR di rumahnya, Selasa (26/07/2016) lalu.

Secara histori, Hanafi mengaku tidak mengetahui secara pasti dari mana asal seni bela diri tersebut, yang dia tahu adalah dirinya belajar kepada gurunya dengan seksama. Sedangkan teman satu angktannya, kini sudah tiada lagi.

“Ya tinggal saya sendirian. Walaupun sudah tua begini, saya masih semangat untuk mengajarkan Kontho kepada anak-anak. Orang tua di daerah sini menyebut orang berkelahi pasti menggunakan kata Kontho. Jadi, bela diri ini sudah menjadi bagian hidup warga sini,” jelasnya.

Dalam perjalanannya sejak zaman penjajahan, seni bela diri tersebut hanya digunakan dalam pertunjukan hajatan, Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj dan lainnya. Sementara sisanya dikembalikan pada individu masing-masing.

“Kalau melawan Belanda ya jelas tidak berani, karena mereka bawa senjata. Sama Jepang juga kita tidak berani karena mereka membawa senjata samurai. Bisa dibilang ini sejenis olahraga warisan orang dulu,” terang Hanafi.

Dari puluhan muridnya yang masih setia belajar, salah satunya adalah Marbani (37), anak Hanafi. Menurut Marbani, antusias anak-anak maupun orang dewasa kini semakin meningkat dalam memperlajari bela diri Kontho. Dalam setiap latihan, mereka tidak dipungut biaya sepeserpun.

“Prinsip dari Kontho adalah gerakan dasar, gerakan langkah dan teknik mengunci lawan. Nah, ini yang menjadi daya tarik anak-anak di daerah sini. Kalau untuk latihan lanjut seperti olah tenaga dalam, biasanya hanya khusus orang-orang dewasa saja. Bukan hanya olah gerakan dasar saja, tapi kita juga biasa acoan atau tanding seperti bela diri lain. Jadi selain mengaji, setiap malam di sini ada terus kegiatan belajar bela diri,” ujarnya.

Setiap murid yang telah selesai mempelajari semua jurus yang ada, maka sang guru akan memberikan jurus pamungkas dalam belajar seni bela diri Kontho. Bedanya, dalam proses pemberian jurus terakhir ini biasanya disajikan telor ayam kampung, daun dadap, nasi merah dan nasi putih. Semua murid harus berada dalam lokasi yang sudah dibatasi dengan benang warna merah.

“Kita juga tidak lupa, sebelum latihan selalu membaca do’a dulu kepada Alloh SWT, dan setelah latihan juga sama kita berdo’a. Semoga saja seni bela diri ini dapat bertahan terus, walaupun zaman sekarang semakin modern,” pungkas Marbani. (Muhafid/Koran-HR)

Ratusan Masyarakat Hadiri Harlah PKB ke-18 di Pusda’I Banjar

$
0
0
Ratusan Masyarakat Hadiri Harlah PKB ke-18 di Pusda’I Banjar

Photo: Ilustrasi net/Ist.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Ratusan masyarakat simpatisan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Banjar, tumpah-ruah menghadiri peringatan harlah PKB ke-18 di Gedung Pusdai Kota Banjar, Selasa (02/08/2016). Acara tersebut juga dihadiri anggota DPR RI Komisi X dari Fraksi PKB, H. Yanuar Prihatin, M.Si.

Saat ditemui HR usai acara, Yanuar mengatakan, bahwa kegiatan harlah dapat memperkuat silaturahim serta mempercepat langkah untuk menjalankan misi partai, khusus untuk Kota Banjar.

“Dalam partai politik, langkah cepat, tepat dan responsif perlu dilakukan, apalagi menghadapi kondisi situasi dan dinamika Kota Banjar, PKB saat ini perlu didorong oleh kita. Kunci utamanya ya persatuan dan kesatuan,” katanya.

Yanuar juga mengatakan, bahwa dalam persiapan menghadapi Pilkada, dirinya akan terus mendorong agar kader PKB bisa meraih tempat yang strategis, baik di level provinsi maupun daerah kabupaten/kota.

“Undang-undang Pilkada sudah disahkan, salinannya juga sudah disebarkan. Tinggal kita bahas masalah PKPU nanti tanggal 8 atau 9 Agustus bersama KPU. Mudah-mudahan setelah selesai, kader PKB siap bertarung dalam pesta demokrasi yang akan berlangsung nanti,” tandas Yanuar.

Sementara itu, anggota Komisi I DPRD Kota Banjar dari Fraksi PKB, Gun Gun Gunawan Abdul Jawad, menyatakan, dalam moment harlah, masyarakat semakin menggairahkan untuk PKB Kota Banjar. Pasalnya, antusias masyarakat yang hadir di luar dugaan sebelumnya.

“Saya sangat bahagia sekali karena masyarakat rela berduyun-duyun menghadiri harlah yang cukup sederhana ini. Semoga saja ini menjadi kabar gembira untuk PKB,” ujarnya.

Disinggung soal keterwakilan DPRD Kota Banjar dari PKB yang masih 1 kursi, Gun Gun menegaskan akan menambah lagi pada periode yang akan datang. Bahkan tidak tanggung-tanggung, 4 kursi yang menjadi target dari PKB.

“Insya Alloh, kami akan menambah untuk kursi di DPRD, tentu dengan dukungan dari masyarakat. Semoga target 4 kursi tercapai. Satu lagi, jika Alloh menghendaki keterwakilan dari PKB untuk kursi eksekutif, tentu kami hanya bisa berusaha bersama masyarakat,” pungkasnya. (Muhafid/Koran-HR)

Warga Terdampak Pembangunan Trotoar di Banjar Tuntut Ganti Rugi

$
0
0
Warga Terdampak Pembangunan Trotoar di Banjar Tuntut Ganti Rugi

Lokasi proyek pembangunan trotoar sepanjang 300 meter di Lingkungan Langen, tepatnya di depan Kantor Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar. Photo: Nanang Supendi/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Warga yang tinggal di Lingkungan Langen, tepatnya di depan Kantor Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, terancam tak akan mendapat ganti rugi dari proyek pembangunan trotoar sepanjang 300 meter di tahun anggaran 2016 ini. Pasalnya, Bidang Cipta Karya DCKTLH Kota Banjar, hanya akan memperbaiki pagar rumah warga yang terdampak saja.

Meski begitu, namun warga tetap meminta ganti rugi. Seperti dikatakan H. Agus, salah seorang warga setempat. Menurutnya, warga seharusnya mendapat ganti rugi atau minimal ada perhatian secara win-win solution.

“Tanah warga yang terkena dampak proyek pembuatan trotoar bukan hanya diperbaiki pagar rumahnya saja, tapi harus ada kejelasan ganti ruginya. Ya win-win solution lah,” katanya, kepada Koran HR, pekan lalu.

Intinya, lanjut Agus, warga meminta keadilan dan berharap tidak dibeda-bedakan. Dia mencontohkan, dulu saat pembangunan flyover, warga terdampak di lokasi tersebut memperoleh penggantian.

“Kenapa kami tidak mendapatkannya. Pokoknya keberatan jika tanah kami kena proyek trotoar, tapi tak ada kejelasan penggantiannya,” tandasnya.

Agus juga mengatakan, bahwa warga merasa keberatan bukan berarti tidak mendukung pembangunan dan penataan wilayah Kecamatan Langensari, namun pemerintah pun perlu ada upaya saling menguntungkan atau tidak merugikan warga setempat.

Salah satu tokoh masyarakat Kelurahan Muktisari, Dede Sukur, menambahkan, atas keberatan warga tersebut, maka Bidang Cipta Karya harus bisa memberikan penjelasan kembali agar warga benar-benar faham.

“Harus ada penjelasan kembali secara detail, tanah siapa dan bagaimana yang mendapat penggantian. Takutnya ada tanah milik pemerintah, tapi warga minta ganti rugi. Nah, ini harus diberi pemahaman,” ujarnya.

Jika memang pada waktu pelaksanaan nanti benar-benar ada tanah warga yang kena proyek, maka hal itu bisa diselesaikan di luar forum sosialisasi. Untuk itu, Bidang Cipta Karya perlu melakukan pendekatan persuasif terhadap warga tersebut. “Insya Alah, warga akan memberikannya,” kata Dede Sukur.

Sementara itu, PPTK Proyek Kegiatan DCKTLH Kota Banjar, Tantri Kurniawati, menjelaskan, bahwa pihaknya tetap tidak bisa merealisaskan keinginan atau tuntutan warga saat ini, sebab harus mengkoordinasikan dan melaporkan kepada pimpinannya.

“Yang jelas, dalam perencanaan proyek trotoarisasi dan pembangunan drainase ini tidak ada ganti rugi biaya terhadap warga yang terkena dampak. Tapi akan ada penggantian pembuatan pagar rumah yang kena proyek,” terangnya.

Dia juga mengatakan, dalam hal ini pihaknya berharap warga bisa mengikhlaskan bila ada sedikit tanah warga yang terkena pembangunan proyek trotoar. Karena, pada akhirnya pembuatan trotoar itu untuk kemajuan pembangunan di wilayah Kecamatan Langensari, dan tentu manfaatnya pun akan dirasakan bersama.

Tantri menyebutkan, bahwa proyek trotoarisasi dan drainase yang dikerjakan CV. Cita Sarana di depan Kantor Kelurahan Muktisari sepanjang 300 meter, menelan biaya senilai Rp.911 juta, dengan kalender kerja selama 150 hari.

Terkait masalah tersebut, Lurah Muktisati, Feri Angga Kostradini, mengharapkan kepada warga terdampak supaya dapat memahami apa yang disampaikan Bidang Cipta Karya, sekaligus mendukungnya.

“Mohon ini ada kesamaan persepsi, terutama warga terdampak. Terlebih segala proyek pembangunan tujuannya untuk kepentingan bersama,” harapnya.

Jika memang masih ada warga yang keberatan atas tuntutan ganti rugi, Feri meminta pihak DCKTLH dapat mengkoordinasikan kembali dan menyelesaikannya sebaik mungkin. (Nanks/Koran-HR)

Ini Penampakan 2 Sejoli Tengah Bercumbu di Belakang RS PMC Banjar

$
0
0
Ini Penampakan 2 Sejoli Tengah Bercumbu di Belakang RS PMC Banjar

Sepasang remaja tampak sedang bermesraan di sebuah gazebo yang ada di taman bantaran Citanduy, tepatnya belakang RS PMC Kota Banjar. Photo: Hermanto/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- 

Taman bantaran Sungai Citanduy yang terletak di belakang RS Patroman Medical Centre Kota Banjar, diduga kerap dijadikan tempat pacaran atau bahkan mesum oleh sejumlah pasangan remaja.

Masyarakat pun mengaku resah dengan ulah mereka, terlebih warga kerap memergoki beberapa pasangan remaja yang tengah berpacaran hingga berbuat mesum di lokasi taman tersebut.

Seperti diungkapkan Sandi Pedro (25), warga Karangtengah, Desa Balokang, Kecamatan Banjar, yang mengaku pernah memergoki sepasang remaja yang sedang berbuat mesum, ketika dirinya hendak memancing ikan di Sungai Citanduy, Minggu (24/07/2016) lalu, sekitar jam 11.30 WIB.

“Meski kepergok, sepasang remaja itu tidak punya rasa malu, mereka bahkan terus saling berpelukan,” ujar Sandi, kepada Koran HR, pekan lalu.

Hal serupa dikatakan Ujang Nurdin (40), warga Banjar lainnya. Menurut dia, para remaja tersebut tidak pernah kapok dan selalu memanfaatkan fasilitas taman untuk berpacaran atau berbuat mesum.

“Seakan area taman ini jadi tempat yang paling aman karena jauh dari pemukiman warga, sehingga dengan seenaknya mereka melakukan perbuatan negatif di taman,” kata Ujang.

Warga lainnya, Yudi (42), menambahkan, bahwa memang di taman bantaran Citanduy belakang RS PMC kerap dijadikan tempat mesum oleh sejumlah remaja dan pelajar. Bahkan, dirinya bersama teman-temannya pernah mengusir pasangan remaja yang sedang mesum dan pesta miras.

“Tidak hanya pada malam hari, di siang hari pun sering ada yang berbuat mesum di sini, bahkan sampai pesta miras,” ungkapnya.

Menurut Yudi, oknum-oknum pelajar itu bukan dari Kota Banjar, melainkan dari luar Banjar, seperti Ciamis, Majenang, dan Padaherang. Mereka yang sengaja nongkrong dan pacaran, serta pesta miras di taman bantaran Citanduy. “Saya katakan hal ini karena terlihat dari logo sekolah yang terpasang pada seragam mereka,” imbuh Yudi.

Sementara itu, Edi (36), security di RS PMC Kota Banjar, menyebutkan, bahwa para remaja tersebut biasanya datang setelah turun hujan. Dirinya pun mengaku pernah melihat dua orang remaja yang sedang mesum.

“Melihat kelakuan kedua remaja tersebut, saya pun bersama teman langsung mengusir mereka,” ujar Edi.

Guna meminimalisir perbuatan mesum di kalangan remaja dan pelajar, warga berharap kepada Pemerintah Kota Banjar untuk segera melakukan patroli dan menertibkan area taman tersebut. (Hermanto/Koran-HR)


Peserta Diklat BKKBN Provinsi Study Banding ke Desa Cibeureum Banjar

$
0
0
Peserta Diklat BKKBN Provinsi Study Banding ke Desa Cibeureum Banjar

Photo: Ilustrasi net/Ist.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Peserta diklat BKKBN Provinsi Jawa Barat, melakukan study banding sekaligus praktek kerja lapangan ke Desa Cibeureum, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Selasa (02/08/2016). Peserta diklat tersebut berasal dari Kabupaten Kuningan, Majalengka, Kota Depok, dan Kabupaten Bandung Barat.

Ditemui disela-sela acara, Dra. Ida Indrawati, dari Diklat BKKBN Provinsi Jabar, mengatakan, pihaknya memilih Desa Cibeureum karena layak untuk dicontoh dan ditiru. Dimana Desa Cibeureum merupakan desa pertama yang mempunyai Kampung KB, dan masyarakatnya bisa berhasil melaksanakan dan mensukseskan program pemerintah di bidang Keluarga Berencana.

“Kami berserta rombongan diklat angkatan ke III ini, dalam tugas praktek kerja lapangan bukan hanya melihat Bale Sawala saja, tapi yang lebih penting adalah bagaimana memanfaatkan Bale Sawala dan Kampung KB Desa sukses, dan bisa dengan baik melaksanakan program pemeritah di tingkat desa, sehingga dikenal dan banyak daerah lain datang untuk mengadakan study banding ke Desa Cibeureum,” kata Ida.

Sementara itu, Kepala Desa Cibeureum, Yayan Sukirlan, mengatakan, pihaknya menjalankan program KB bagai air mengalir. Sosialisasi dilakukan dengan cara pendekatan agar manfaat Kampung KB dengan programnya bisa dipahami dan sampai di hati masyarakat.

Dengan begitu, maka masyarakat pun dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan dan keluarga. Karena, Kampung KB bukan hanya membahas masalah kontrasepsi yang banyak macamnya, tapi bagaimana masyarakat juga bisa membina keluarganya ke arah yang sejahtera.

“Banyaknya kabupaten/kota yang mengadakan study banding ke Desa Cibeureum, ini berkat kerjasama aparatur desa dan masyarakat yang sangat solid, sehingga Desa Cibeureum banyak dikunjungi daerah lain,” ungkapnya.

Yayan menambahkan, hal ini tentunya menjadi suatu kebanggan bisa berbagi pengalaman dengan daerah lain, dan dengan prestasi tersebut Desa Cibeureum bisa mendapat penghargaan di tingkat provinsi.

“Saya juga meminta kepada seluruh masyarakat Desa Cibeureum, mari kita do’akan bersama-sama agar ke depan Desa Cibeureum bisa lebih baik lagi sesuai yang diharapkan, yaitu terciptanya masyarakat Desa Cibeureum yang sejahtera,” harap Yayan. (AM/R3/Koran-HR)

Aktivis Menilai Sisi Keamanan RSUD Banjar Kurang Terjaga

$
0
0
Aktivis Menilai Sisi Keamanan RSUD Banjar Kurang Terjaga

Photo: Ilustrasi net/Ist.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Salah seorang aktivis pemuda Kota Banjar, Muhammad Bakier, menilai, keamanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Banjar, kurang terjaga. Hal itu terkait dengan terulangnya kembali aksi pencurian yang dialami keluarga pasien pada hari Minggu (31/07/2016), dimana tas berisikan uang tunai Rp.30 juta milik Ahmad, warga Dusun Cibeureum, Desa/Kec. Rancah, Kabupaten Ciamis, raib dibawa maling saat sedang menunggu keluarganya yang tengah dirawat, sekitar jam 05.30 WIB.

“Kembalinya terjadi aksi pencurian itu, kami lihat dari sisi keamanan RSUD yang kurang. Untuk itu, sisi keamanannya harus lebih ditingkatkan lagi oleh pihak rumah sakit, agar dapat memberikan kenyamanan terhadap pasien maupun pihak-pihak yang berkunjung,” kata Muhammad, yang juga Sekretaris PAC GP Ansor Kecamatan Langensari, kepada HR, Senin (01/08/2016). [Baca berita terkait; Hati-Hati! Pencuri Mulai Beraksi di RSUD Banjar].

Menurutnya, hal itu diperlukan setidaknya untuk meminimalisir kejadian yang berulang. Karena, ketika masalah tersebut didiamkan tanpa ada upaya intensitas pengamanan, maka akan menimbulkan kekhawatiran bagi pasien dan keluarga pasien.

“Kejadian itu tentunya harus menjadi perhatian. Pasien dan keluarga lainnya yang sedang berobat jangan dibikin was-was yang berkelanjutan,” tandas Muhammad.

Sementara itu, Wakil Direktur RSUD Banjar Bidang Umum dan Keuangan, Rachwan, mengklaim, bahwa keamanan tetap dijaga sebagamana mestinya, dan pihaknya pun melakukan berbagai antisipasi penjagaan.

“Setiap sekitar pukul 21.00 WIB, rutin keliling ke setiap ruangan guna menjaga kemungkinan terjadi yang tidak diinginkan, seperti halnya kejadian pencurian itu,” tegasnya.

Bahkan, menurut Rachwan, pihaknya telah memberikan himbauan atau peringatan bagi keluarga pasien atau masyarakat saat menjenguk, bila membawa barang berharga, seperti sejumlah uang yang cukup besar, agar dititipkan di bagian keuangan RSUD.

Kemudian, bagi keluarga pasien yang akan menjenguk tidak boleh lebih dari dua orang, dan tidak diperbolehkan membawa anak umur di bawah 12 tahun. Namun, pada kenyataannya himbauan tersebut masih saja ada yang tidak mengindahkan.

“Ini mesti menjadi perhatian semua, dan bisa saling menjaga. Tak terkecuali mentaati aturan menjenguk yang telah dibuat oleh kami,” kata Rachwan. (Nanks/Koran-HR)

Soal Pengawasan Keamanan, Pihak RSUD Banjar jangan “Cuci Tangan”

$
0
0
Soal Pengawasan Keamanan, Pihak RSUD Banjar jangan “Cuci Tangan”

Photo: Ilustrasi net/Ist.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Terkait pengawasan keamanan di RSUD Kota Banjar, Waki Ketua KNPI Kota Banjar, Wahidan, mengatakan, pihak RSUD tidak hanya cukup memberikan himbauan dan memasang CCTV saja, tapi harus ada upaya antisipasi lain, seperti menambah personil keamanan serta meningkatkan kinerja pengawasannya.

“Jadi dalam hal ini, pihak RSUD tidak bisa malah kemudian cuci tangan dengan menyebut seolah pihak pasien yang lalai karena mengindahkan himbauan yang diberikan. RSUD sendiri lah yang harus melakukan pembenahan dan mengevaluasi sistem pengawasan keamanannya,” kata Wahidan, kepada HR Online, Rabu (03/08/2016).

Menurut dia, selain memberikan pelayanan medis, RSUD juga harus memberikan jaminan keamanan bagi pasien dan keluarga pasien. Pihaknya khawatir, jika masalah tersebut tidak ditindaklanjuti maka akan menjadi citra buruk yang berdampak pada keengganan warga untuk berobat di RSUD Banjar. (Nanks/R3/HR-Online)

Berita Terkait;

Warga Sering Dengar Suara Tangisan Misterius di Perumahan Pepabri Banjar

$
0
0
Warga Sering Dengar Suara Tangisan Misterius di Perumahan Pepabri Banjar

Kawasan Perumahan Perum Bumi Asri/Pepabri Banjar. Foto: Ist/Youtube

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Mendengar suara orang menangis, baik anak-anak maupun orang dewasa, tentunya sudah tidak asing lagi. Namun, jika suara tangisan itu sumbernya tidak jelas dan terdengar saat tengah malam, mungkin akan membuat bulu kuduk merinding.

Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di komplek Perum Bumi Asri/Pepabri, tepatnya di RT. 3, RW. 12, Kel/Kec. Banjar, Kota Banjar. Tentu saja hal itu membuat lingkungan tersebut terkesan angker.

Hana (24), salah seorang warga Pepabri yang tinggal di RT. 3, RW. 12, mengaku, bahwa pada saat itu sekitar jam 01.00 WIB, dirinya belum tidur. Kemudian, dia mendengar suara tangisan anak kecil disertai suara rintihan seperti orang kesakitan.

Karena penasaran, Hana pun keluar dari dalam rumah dengan maksud mencari sumber suara tangisan tersebut. Setelah dicari ternyata suara tangisan itu berhenti. Karena takut, dirinya kembali masuk ke dalam rumah.

“Pokoknya horor banget, hari dan tanggal kejadiannya saya lupa lagi, tapi pada malam itu sangat jelas terdengar suara anak kecil menangis dan merintih seperti orang kesakitan,” tuturnya, kepada Koran HR, Senin (25/07/2016) lalu.

Hana berpikir bahwa anak yang nangis itu adalah anak tetangganya. Kemudian pada pagi harinya dia pun menanyakan kepada tetangganya, mengenai anak yang menangis tengah malam. Namun, menurut jawaban dari tetangganya tidak ada anak-anak yang menangis tengah malam.

Sementara itu menurut Wawan (46), warga setempat, jika ada suara misterius seperti itu, biasanya sumber suara diduga datang dari Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dipatiukur. Karena jarak komplek perumahan Pepabri dengan TPU sangat dekat, hanya dibatasi sebuah benteng.

“Saya sendiri belum mendengar adanya suara tangisan misterius pada malam hari, tapi diduga suara itu datang dari pemakaman,” ujarnya.

Wawan menambahkan, dulu sebelum perumahan Pepbari dibangun, lokasi tersebut merupakan kebun karet dan kelapa. Terkait dengan adanya kejadian ini, dia pun berharap jangan terlalu dibesar-besarkan, karena hal itu sudah menjadi cerita masa lalu.

Ketua RT setempat, Cucu Arifin (55), menambahkan, dirinya belum mendengar adanya suara orang menangis pada malam hari. Kalaupun ada, warga pasti melapor kepada dirinya, karena setiap malam warga di lingkungannya rajin melakukan ronda malam.

“Biasanya kalau ada kejadian seperti itu, warga pasti sudah melapor ke saya,” ujar Cucu, saat ditemui Koran HR di rumahnya, Selasa (26/07/2016) lalu.

Menanggapi hal ini, Ustad Anton, pengasuh salah satu pondok pesantren di Kota Banjar, menyebutkan, jika ada orang yang mendengar suara misterius seperti itu, menurutnya itu adalah jin kafir yang sedang mengganggu orang tersebut.

“Jin kafir maupun setan memang suka mengganggu manusia dengan tujuan supaya orang tersebut marah, takut, bimbang, dan yang paling utama supaya manusia lupa kepada penciptanya,” terang Ustad Anton.

Dia juga menjelaskan, bahwa keberadaan makhluk halus memang ada dan mereka pun sama seperti manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. Sebelum manusia diciptakan, Allah SWT menciptakan jin terlebih dahulu, sehingga manusia tidak perlu takut dengan keberadaan mereka. Bahkan, manusia harus lebih meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.

“Keberadaan mereka memang ada, namun sebagai manusia yang muslim, kita tetap harus beriman kepada Allah SWT, dengan begitu maka insya Allah kita tidak akan diganggu,” tandasnya. (Hermanto/Koran-HR)

Kuota JKN-KIS PBI di Banjar Tersisa 563 Jiwa

$
0
0
Kuota JKN-KIS PBI di Banjar Tersisa 563 Jiwa

Penandatanganan berita acara rekonsiliasi data iuran peserta PBI JKN-KIS tahun 2016, antara BPJS Kesehatan KC Kota Banjar dengan Dinsosnakertran, di RM.Bale Dahar, Rabu (03/08/2016). Foto : Nanang Supendi/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Kuota Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang bebas premi atau Penerima Bantuan Iuran (PBI), yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kota Banjar untuk tahun 2016, masih tersisa 563 jiwa.

Hal itu terungkap saat BPJS Kesehatan KC Kota Banjar melakukan pemutakhiran data iuran peserta PBI JKN-KIS tahun 2016, bersama Dinsosnakertran dan Dinkes Kota Banjar, di RM. Bale Dahar, Rabu (03/08/2016).

“Sesuai SK Walikota, kuota PBI di Kota Banjar dalam program JKN-KIS ada sebanyak 4.334 jiwa. Namun baru terpakai 3.771 jiwa, sehingga masih tersisa 563 jiwa,” ungkap Kepala BPJS KC Kota Banjar, Drs.Wawan,MHP,MM.

Jumlah kuota PBI 4.334 jiwa itu, jelas dia, sesuai data pemegang kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang dibiayai melalui APBD provinsi dan kota.

“Sementara sesuai SK Mensos, kuota PBI dari pemegang kartu Jaminan Kesehatan Nasional (Jamkesmas) yang dibiayai APBN yaitu sebanyak 55.096. Jadi secara keseluruhan kuota PBI JKN KIS di Kota Banjar, totalnya 59.433 jiwa,” katanya.

Wawan berharap, kuota dari APBD yang masih tersisa bisa segera terpenuhi melalui dorongan atau fasilitasi pemerintah Kota Banjar, dalam hal ini oleh Dinsos dan Dinkes.

“Kami pun mengharapkan untuk tahun depan, Pemkot Banjar sekiranya memungkinkan dapat mengusulkan adanya penambahan kuota peserta PBI sesuai kekuatan atau kemampuan APBD-nya,” ucapnya.

Jika dilihat jumlah penduduk Kota Banjar berjumlah 192.903 jwa, tentunya masih banyak warga miskin yang belum terdaftar peserta PBI JKN-KIS. Dengan kata lain Pemkot Banjar melalui APBD, baru menanggung 2 persen warganya (4.334 jiwa., itu pun masih tersisa 563 jiwa). Ditambah yang ditanggung APBN 29 persen (55.096 jiwa)

“Jumlah total peserta JKN-KIS warga Kota Banjar, sampai saat ini baru 53 persen atau sekitar 102.238 jiwa terdiri yaitu tadi peserta PBI 31 persen atau 58.867 jiwa dan peserta mandiri 22 persen atau sekitar 43.371 jiwa. Sehingga masih ada 90,665  jiwa belum terdaftar peserta JKN-KIS,” ungkapnya. (Nanks/R5/HR-Online)

Viewing all 5240 articles
Browse latest View live