Quantcast
Channel: Berita Banjar – Harapan Rakyat Online
Viewing all articles
Browse latest Browse all 5240

Soal Pabrik Pakan Lele, Pemdes Rejasari Banjar Tindaklanjuti Keluhan Warga

$
0
0

Kepala Desa Rejasari didampingi Babinmas, Bina Desa dan staf, saat melakukan musyawarah dengan orang tua pemilik pabrik pembuatan pakan lele. Photo: Nanang Supendi/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Setelah menerima surat pengaduan resmi dari warga Dusun Rancabulus, soal keberadaan pabrik pembuatan pakan ikan lele yang dianggap telah mencemari lingkungan, Pemerintah Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, pada Senin siangnya (23/05/2016), langsung bergerak cepat dan memanggil pihak pengusahanya.

Kepala Desa Rejasari, Nanang Sunarya, di ruang kerjanya terlihat hanya menerima orang tua dari pemilik pabrik tersebut, Paino (61), yang juga merupakan warga Desa Rejasari. Sedangkan, pemilik pabrik, Paimun (34), warga Kelurahan Muktisari, tidak datang. [Berita Terkait; Timbulkan Bau Busuk, Pabrik Pakan Lele di Banjar Dikeluhkan Warga].

Dalam musyawarah yang disaksikan Babinmas Desa Rejasari, Brigadir Daryanto, Bina Desa, Edi Maryadi, beserta staf desa, Nanang meminta kepada Paino yang mewakili anaknya, agar menghentikan aktifitas usaha pembuatan pakan lele sekaligus menutup pabriknya.

“Karena tak dapat menghadirkan anaknya, kami minta kepada bapak untuk mewakilinya dan menerima keinginan warga. Kami mengharapkan hari ini juga ada itikad baik untuk mulai pembongkaran pabrik, dan membersihkan sarana prasarana yang ada. Karena jika tidak, warga akan marah dan menutup paksa sendiri,” kata Nanang.

Menurut Nanang, pihaknya selaku pemerintah dan warga desa bukan bermaksud menghambat dan melarang usaha. Namun, karena ternyata usaha tersebut sangat mengganggu dan mencemari lingkungan sekitar, jadi terpaksa minta ditutup.

Nanang juga mengakui, bahwa sebelumnya memang telah menerima pengaduan dari warga terkait masalah ini. Tapi pihaknya belum bertindak lantaran perlu didukung pengaduan resmi secara tertulis.

Kepala Dusun Rancabulus, Ginah, mengungkapkan, usaha pembuatan pakan ikan lele yang ada di lingkungannya telah berjalan sekitar dua bulan lalu. Dia menjelaskan, sebelum kemarahan warga memuncak, dirinya sempat memanggil Ketua RT setempat untuk segera menyelesaikan permasalahan itu.

“Saya juga meminta surat pengaduan dilengkapi tanda tangan warga, agar kami enak melaporkan kepada kades, dan memiliki dasarnya untuk menindak,” ujar Gina.

Babinmas Desa Rejasari, Brigadir Daryanto, menambahkan, pihaknya sendiri sebelumnya sudah meninjau langsung ke lokasi pabrik. Bahkan pernah mendatangi orang tua pemilik pabrik untuk mengingatkannya. Namun pemilik pabrik membandel dan tetap menjalankan usahanya.

“Akhirnya ya ini puncaknya, warga kesal dan menuntut kepada pemdes dan kami untuk cepat menindak dengan dilakukan penutupan pabrik. Untuk itu, atas pertemuan ini meminta dengan kesadaran pengusaha untuk menutupnya,” ucap Daryanto.

Bina Desa Rejasari, Edi Darmadi, yang juga anggota Satpol PP Kota Banjar, mengatakan, memang saat meninjau lokasi pabrik tercium bau busuk yang sangat menyengat. Namun, dirinya tak bisa langsung bertindak karena menunggu aduan resmi dari warga.

“Sempat warga menuduh ada aparat keamanan yang membacking jalannya usaha itu. Tapi saya balik tanya aparat yang mana. Yang jelas jika pengaduannya resmi tertulis pasti langsung kita tindak,” tegasnya.

Untuk itu, pemanggilan dilakukan guna meminta kepada pemilik pabrik agar segera menutup usahanya. Jika tidak, dirinya bersama aparat keamanan yang lain dan juga warga akan melakukan penutupan paksa. (Nanks/Koran HR)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 5240

Trending Articles