Sejumlah warga tengah menunggu kedatangan pasokan gas di SPBU yang berada di Langensari, Kota Banjar. Photo: Muhafid/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Untuk bisa mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kilogram, puluhan warga Kecamatan Langensari harus rela mengatri lama di sebuah SPBU yang ada di Kelurahan Bojongkantong, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Selasa (06/12/2016).
Kartoyo, salah seorang warga dari Kelurahan Muktisari, mengaku dirinya menunggu kedatangan gas elpiji di SPBU tersebut sejak pukul 09.00 WIB. Meski hanya untuk kebutuhan pribadi di rumahnya, ia rela menunggu hingga berjam-jam demi mendapatkan tabung melon 3 kilogram.
“Saya cuma membeli dua buah saja, bukan untuk dijual. Kalau di sini harganya kan standar, yakni 16.000 rupiah. Sedangkan di pasaran harganya sampai 20.000 rupiah, jadi lebih murah di sini, meskipun harus menunggu waktu cukup lama,” tuturnya, saat dijumpai Koran HR.
Dia juga mengatakan, bahwa pasokan elpiji 3 kilogram di SPBU tersebut selalu datang setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Jadi, pada hari-hari tersebut selalu mengantri dengan warga lainnya.
“Dari SPBU sendiri sebenarnya dibatasi hingga 125 tabung saja. Jadi kalau tidak kebagian ya harus membeli di tempat lain,” ungkap Kartoyo.
Sementara itu, Undang, warga asal Dusun Sindanggalih, Desa Rejasari, Kecamatan Langesari, mengaku kalau dirinya sudah terbiasa membeli di SPBU tersebut lantaran harganya masih sesuai standar. Dengan membawa 7 tabung yang akan ia ecerkan, sehingga Undang pun rela menunggu dari awal agar mendapatkan jatah dari penyedia gas elpiji.
“Biasanya 1 orang hanya dibatasi 3 tabung saja. Karena milik saya ada 7, yang 1 untuk pribadi dan jatah hanya 3, sisanya saya biasa dipasok oleh penjual yang membawa mobil dengan harga 18.000 rupiah,” terangnya.
Walaupun pasokan gas di masyarakat masih terpenuhi, lanjut Undang, namun untuk harga eceran di masyarakat cukup variatif, mulai dari Rp.20.000 hingga Rp.22.000 per tabungnya. Dia sendiri menjualnya dengan harga Rp.20.000.
Undang berharap, pasokan tabung gas di SPBU ataupun di agen bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, agar para penjual dan warga tidak kerepotan dengan harga yang bisa berubah kapan saja. (Muhafid/Koran HR)