Quantcast
Channel: Berita Banjar – Harapan Rakyat Online
Viewing all 5240 articles
Browse latest View live

Pengurus GP Ansor & Banser Kunjungi Kapolresta Banjar

$
0
0
Kapolresta Banjar

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Sejumlah pengurus Gerakan Pemuda Ansor dan Banser Kota Banjar, melakukan silaturahim ke polres Banjar. Kunjungan yang diterima langsung oleh Kapolresta dan Wakapolresta Banjar itu berlangsung di Aula Mapolres Kota Banjar, Selasa (03/09/2019).

Ketua GP Ansor Kota Banjar, Supriyanto, mengatakan, pihaknya sengaja mendatangi Polres Kota Banjar selain memperkuat silaturahim, juga untuk mendiskusikan berbagai macam isu yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, apalagi yang ramai di media sosial.

Menurutnya, semua pihak harus bergandeng tangan menjaga situasi dan kondisi agar benar-benar kondusif, serta masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan provokasi yang selalu dihembuskan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

“Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia ini sangat dibutuhkan, apalagi ini erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat. Karena itu, semua komponen harus saling menguatkan dan menjaga persaudaraan. Jangan sampai terprovokasi dengan aksi ataupun informasi yang tidak sesuai dengan faktanya,” kata Supriyanto.

Sementara itu, Kapolresta Banjar, AKBP. Yulian Perdana, mengatakan, GP Ansor dan Banser yang merupakan bagian dari masyarakat sudah sepatutnya bersama-sama Kepolisian untuk menjaga rumah besar ini, Indonesia.

“Rumah Indonesia itu beragam isi dan penghuninya. Maka dari itu, jangan sampai kita lengah dari upaya-upaya yang merongrong keutuhan Indonesia ini. Semua elemen yang ada di kita harus bersama-sama, terutama Ansor dan Banser,” kata Yulian.

Yulian menambahkan, adanya gejolak yang terjadi di Papua, ia harap semua pihak bisa melihatnya secara jernih dan tidak mudah terhasut oleh informasi yang belum tentu benar. Karena itu, ia kembali mengingatkan agar tidak termakan berita hoaks dan tidak menyebarkannya.

“Semua pihak harus bersama-sama merawat dan menjaga persatuan dan kesatuan NKRI ini. Kalau bukan kita, siapa lagi,” tandas Yulian. (Muhafid/Koran HR)

The post Pengurus GP Ansor & Banser Kunjungi Kapolresta Banjar appeared first on Harapan Rakyat Online.


Ratusan Calon Mahasiswa STAIMA Kota Banjar Ikuti PBAK

$
0
0
STAIMA Kota Banjar

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Ratusan calon mahasiswa STAIMA Kota Banjar, mengikuti pembukaan Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan (PBAK) di Aula STAIMA, Selasa (03/09/2019).

PBAK yang merupakan tahap awal calon mahasiswa mengenal kampus tersebut berlangsung selama 3 hari, terhitung sejak Selasa-Jum’at (03-06/09/2019). Sementara itu, di penghujung kegiatan, calon mahasiswa bakal melakukan bakti sosial berupa pemberian bantuan kepada warga kurang mampu yang ada di sekitar kampus.

Ketua Panitia, Awwal Muzaki, mengatakan, PBAK adalah pintu utama calon mahasiswa untuk bisa mengikuti kegiatan perkuliahan di STAIMA. Melalui agenda tersebut, diharapkan nantinya mereka mengenal lingkungan kampus.

Ia juga menjelaskan, dalam dunia mahasiswa, sudah semestinya mahasiswa harus mampu berusaha mendapatkan ilmu pengetahuan sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Apalagi ilmu yang membawa dampak baik bagi masing-masing mahasiswa.

“Ketika sudah resmi menjadi mahasiswa, maka budaya yang perlu dibangun adalah budaya mahasiswa yang lekat dengan pengetahuan, haus akan ilmu, serta rajin berdikusi pengetahuan. Sehingga, harapannya nanti setelah lulus tidak lagi bingung mencari sesuatu yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari,” tandas Awwal.

Di lokasi yang sama, Pengasuh Ponpes Miftahul Huda Al Azhar Kota Banjar, KH. Mu’in Abdurrohim, mengatakan, dirinya menekankan agar para mahasiswa lebih fokus pada belajar selama di kampus. Ia pun meyakinkan, ketika mahasiswa rajin belajar maupun berdikusi dalam hal pengetahuan bakal membawa dampak yang baik setelah lulus nanti.

“Mahasiswa itu jangan harap jadi apa-apa, tapi harus belajar apa saja agar nanti serba bisa,” tegas KH. Muin, di hadapan ratusan calon mahasiswa STAIMA.

Ia juga berpesan, ada tiga misi besar yang perlu dilaksanakan oleh mahasiswanya, yakni keharusan menjalankan dan menguasai ajaran agama Islam sebagaimana yang dibawa Rosululloh SAW.

“Jika nabi dalam berdakwah selalu menggunakan konsep kedamaian, maka kita juga harus mengikutinya. Termasuk masalah budaya, itu bukan musuh Islam, tapi budaya itu sebagai media kita untuk berdakwah. Jadi, kita harus benar-benar mencontoh Rosul dalam menyebarkan Islam dengan narasi kedamaian,” tegasnya.

Kedua, lanjut KH. Mu’in, para mahasiswa diharuskan untuk punya rasa memiliki terhadap Negara, sehingga mahasiswa berkewajiban bersama-sama menjaga Negara. Menurutnya, jika hal tersebut tidak dilakukan, maka Negara berpotensi hancur lantaran warganya tidak memiliki rasa kecintaan terhadap negerinya.

“Kita lihat sendiri bagaimana paham radikal masuk ke Negara-negara di Timur Tengah. Paham yang menegasikan nasionalisme, kini kondisinya seperti apa. Hancur. Mau beribadah saja tidak tenang. Nah,  jangan sampai di kita terjadi seperti itu. Makanya kita harus benar-benar merapatkan barisan untuk menjaga negeri kita ini,” jelasnya.

Terakhir, pesan KH. Muin, mahasiswa yang juga sebagai warga Negara, harus bersama-sama mengurus masalah ekonomi. Hal itu menjadi penting karena ekonomi adalah pondasi dasar dalam mempertahankan kehidupan. “Jika ekonomi kita tidak kuat, maka kita akan mudah goyah, dan itu sangat berpengaruh besar terhadap masa depan kehidupan suatu bangsa,” pungkasnya. (Muhafid/Koran HR)

The post Ratusan Calon Mahasiswa STAIMA Kota Banjar Ikuti PBAK appeared first on Harapan Rakyat Online.

Lagi, Komponen Listrik di RS Langensari Kota Banjar Diembat Maling

$
0
0
pencurian Komponen Listrik

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Aksi pencurian instalasi atau komponen listrik di Rumah Sakit (RS) Langensari, Kota Banjar, kembali terjadi. Kali ini, sejumlah komponen pengguna atau pembagi aliran listrik yang tersimpan di panel setiap lantai gedung raib diembat maling.

Kejadian tersebut baru diketahui pada Sabtu (31/08/2019) siang. Seminggu sebelumnya, sejumlah komponen listrik pada box induk listrik berupa pengaman rangkaian listrik juga hilang dicuri orang yang hingga kini belum diketahui pelakunya.

Salah seorang petugas Satpam di RS Langensari, Ao, membenarkan mengenai hilangnya kembali komponen listrik di RS Langensari ini. Bedanya, sekarang yang hilang itu komponen pengguna atau pembagi arus listrik.

“Ya, jumlah komponen yang hilang cukup banyak. Pokoknya dari setiap panel listrik yang tersimpan di setiap lantai gedung RS ini hilang,” terangnya, saat dikonfirmasi Koran HR, Senin (02/09/2019).

Menurut Ao, kejadian hilangnya komponen listrik yang baru diketahuinya itu diperkirakan waktu kejadiannya masih sama seperti pada kasus hilangnya komponen listrik pada box induk, pekan lalu.

Dia menduga, pelaku pencurian tentu orang yang paham akan kelistrikan. Namun, mengenai pelakunya, dirinya pun tidak tahu persis siapa personal pelaku pencurian tersebut.

“Aneh juga sih, kemarin-kemarin ketika tidak ada pekerjaan proyek, di RS ini tak ada masalah kehilangan. Sekarang malah ketika dilanjut oleh pelaksana yang lain, ko jadi seperti ini,” ujarnya.

Ao pun berharap pelakunya bisa segera diketahui dan ditangkap oleh pihak berwenang,  agar kasus pencurian yang terjadi di lokasi proyek pembangunan lanjutan RS Langensari tidak lagi terulang.

Sementara itu, kejadian hilangnya komponen listrik di RS Langensari terus mendapat sorotan pihak Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari.

“Kami sebagai lembaga kelurahan yang ada, yakni LPM yang salah satunya mempunyai fungsi pengawasan dan kontrol sosial masyarakat, tentu terus menyoroti soal hilangnya komponen listrik di RS Langensari,” kata Sekretaris LPM Muktisari, Acep Anggi Sihombing.

Menurutnya, ada sejumlah catatan yang perlu diperhatikan dalam menyikapi kejadian tersebut. Apakah kehilangan yang terjadi sekarang ini masih dalam rangkaian kehilangan pencurian yang pertama atau beda.

“Terus, bagaiamana sistem manajemen keamanan di RS Langensari. Koordinasi pihak dinas terkait dan pihak pelaksana proyek, saya pikir harus segera lebih inten dilakukan menyikapi kejadian itu,” ujarnya.

Tujuannya tiada lain, supaya segera ada upaya perbaikan sistem kemanannya. Maka, pihak lembaganya mendorong dan mendukung pengusutan atas hilangan isi panel komponen listrik tersebut.

“Ya, ini harus ada penyelesaian oleh pihak berwajib agar tidak terulang lagi. Termasuk pelaksana dan dinas terkait jangan membiarkan kejadian ini, harus ada pengusutan dan ditemukan pelakunya,” katanya.

Acep juga menandaskan, bahwa perlunya keharusan kerjasama dengan masyarakat sekitar agar bisa saling bekerjasama dalam menjaga aset yang ada di RS Langensari. Terpenting lagi, pengamanan area RS Langensari harus ditingkatkan lebih.

Sementara itu, pimpinan proyek pembangunan penyempurnaan RS Langensari, Dedi, menyebutkan, kejadian hilangnya komponen listrik dari kasus pertama hingga yang kedua ini belum diketahui pasti pelaku dan motifnya apa.

“Saya belum tahu pasti itu. Kejadian ini semua apakah masih rangkaian kejadian yang minggu lalu atau beda lagi. Yang jelas, yang diketahui sekarang ini yang hilang adalah sejumlah MCB atau penyalur arus listrik,” terangnya.

Pihaknya pun tak ingin terus memikirkan kejadian tersebut, karena lebih fokus pada sejumlah item pekerjaan dalam pembangunan penyempurnaan RS Langensari. Meski begitu, pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan Dinas PU, terkait kejadian hilangnya komponen listrik.

Disinggung mengenai laporan resmi kepada pihak kepolisian, Dedi mengaku pihaknya tidak membuat atau melaporaknnya, karena memang pihaknya lebih memfokuskan diri terhadap pekerjaan penyempurnaan saja.

“Tidak tahu kalau dinas terkait, lapor apa tidak. Ya, kalau harapan kami pelaku bisa tertangkap,” tandasnya.

Atas padamnya listrik di sejumlah ruangan RS Langensari, Dedi pun enggan melakukan penggantian komponen listrik yang hilang. Karena menurutnya, yang terpenting ketika pihaknya melakukan pekerjaan di lokasi yang gelap, tentu akan diupayakan sendiri agar listrik menyala, yaitu dengan melakukan koordinasi ke PLN.

“Artinya, secara keseluruhan kita belum punya arah mengganti komponen listrik di RS ini. Apakah ini hilangnya sebelum kami datang kerja di sini, karena bisa saja sebelum kami datang. Kan tidak tahu,” kata Dedi.

Pada prinsifnya, pihaknya sejak awal melaksanakan kerja di RS Langensari ini sudah melakukan atau pengkondisian keamanan dengan memberdayakan 4 orang warga sekitar, termasuk pihak keamanan lainnya.

“Dengan kejadian ini, tentu kami bergerak lebih menjalin koordinasi dengan aparat keamanan, termasuk mengoptimalkan piket atau penjagaan malam lebih intens lagi. Petugas kemanan berjaga 24 jam secara bergilir,” tandasnya.

Hingga berita ini diturunkan, HR belum mendapat jawaban konfirmasi lebih lanjut dari Bidang Cipta Karya Dinas PU Kota Banjar, terkait kasus tersebut. (Nanks/Koran HR)

The post Lagi, Komponen Listrik di RS Langensari Kota Banjar Diembat Maling appeared first on Harapan Rakyat Online.

299 CPNS Kota Banjar Hasil Rekrutmen 2018 Ikuti Pembekalan

$
0
0
cpns Kota Banjar

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Pemerintah Kota Banjar melalui Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD), mengadakan pembekalan dalam rangka persiapan pelatihan dasar CPNS Kota Banjar tahun 2019, Selasa, (03/09/19).

Acara yang bertempat di Gedung Banjar Convention Hall itu diikuti sebanyak 299 peserta hasil rekrutmen CPNS tahun 2018. Pembekalan dilakukan sebagai dasar sebelum CPNS mengikuti program latihan dasar.

Kepala Bidang Kepegawian Daerah BKPPD Kota Banjar, Nenta mengatakan, pembekalan tersebut untuk CPNS yang lolos pada tahun 2018. Nanti setelah lolos mengikuti pelatihan, mereka baru menjadi PNS.

“Kami berharap setelah mengikuti pelatihan, peserta yang lolos bisa bertugas dengan profesional dan kompeten,” kata Nenta.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Banjar, Ade Setiana, mengatakan, pentingnya kompetensi dan penanaman nilai-nilai dasar ASN bagi CPNS. Adapun yang ditekankan dalam pelatihan nanti diantaranya menyangkut akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, serta penanaman anti korupsi.

Nilai-nilai tersebut harus menjadi integritas moral bagi peserta CPNS, karena setelah mengikuti pelatihan akan memasuki dunia birokrasi dan mendapat tugas untuk melayani masyarakat.

“Adapun untuk mencegah agar tidak korupsi nantinya, itu kembali lagi pada integritas dan komitmen dari diri masing-masing,” tandas Ade. (Muhlisin/Koran HR)

The post 299 CPNS Kota Banjar Hasil Rekrutmen 2018 Ikuti Pembekalan appeared first on Harapan Rakyat Online.

Pembangunan Lanjutan RS Langensari Banjar, Warga Keberatan Jalan Lingkungan akan Ditutup

$
0
0
Jalan Lingkungan sekitar RS Langensari akan Ditutup

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Warga RT.03, RW.04, Lingkungan Babakan, Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, memprotes adanya rencana penutupan akses jalan lingkungan oleh Dinas PUPRKP Kota Banjar, melalui pihak pelaksana pembangunan penyempurnaan Rumah Sakit (RS) Langensari.

Diketahui, jalan lingkungan itu tepat berada di depan atau sebelah pojok Selatan gedung RS Langensari. Sebelumnya, akses jalan tersebut digunakan warga sebagai penghubung menuju jalan utama. Namun, jalan lingkungan itu akan digunakan pemkot dalam pelebaran jalan di area RS untuk menunjang lalu lintas pelayanan.

Akibatnya, warga setempat pun melakukan protes, bahkan bentuk protesnya sudah dituangkan dalam sebuah surat pernyataan keberatan, lengkap dengan tanda tangan seluruh warga di Lingkungan Babakan, dan rencananya akan disampaikan ke pemerintahan daerah melalui dinas terkait.

Protes warga itu pun terungkap saat Lurah Muktisari dan Camat Langensari beserta pejabat dari Bidang Cipta Karya Dinas PUPRKP Kota Banjar, meninjau lokasi jalan yang rencananya akan ditutup. Kedatangan para pejabat itu sekaligus merespon atas adanya keberatan warga guna melakukan penyelesaian, Selasa (03/09/2019).

“Kami jelas keberatan dan protes dengan wacana Dinas PUPRKP melalui pihak pengembang yang akan menutup jalan lingkungan ini, termasuk akan membentengnya,” kata H. Agus, salah seorang tokoh masyarakat RT setempat.

Menurutnya, jalan lingkungan ini sangat beguna bagi warga. Untuk itu, pihaknya akan menolaknya jika jalan tersebut ditutup. Ia pun meminta akses jalan lingkungan tetap ada untuk kepentingan aktivitas warga setempat, maupun warga lainnya.

Agus juga menegaskan, bahwa warganya tentu sangat mendukung pembangunan RS Langensari, namun harus saling berkeadilan tanpa merugikan masyarakat, khususnya warga lingkungan sekitar RS.

“Kami sangat dukung pembangunan Rumah Sakit ini, tapi harus menerapkan azas keadilan. Kepentingan warga juga harus diperhatikan,” tandasnya.

Jika dirunut kebelakang, lanjut Agus, dalam rencana awal tidak disebutkan akan melakukan pelebaran jalan yang memakan jalan lingkungan. Hal ini tidak tersampaikan dalam sosialisasi, termasuk ketika sosialosai pekerjaan penyempurnaan yang digelar belum lama ini.

“Ini sudah termasuk pelanggaran komitmen, dan kami sangat kecewa, kenapa seperti ini perencanaannya. Ada yang kurang pas bagi kepentingan warga. Kenapa tidak sedari awal diungkapkan, jadi kami kaget kalau ada rencana jalan ini akan ditutup,” ungkap Agus.

Senada diungkapkan warga lainnya, Hendi, yang menyebut kalau warga setempat semakin keberatan, lantaran rencana penutupan akses jalan sebelumnya tidak disosialisasikan, baik oleh dinas terkait maupun pihak pelaksana proyek.

“Tidak ada sosialisasi penutupan akses jalan maupun pembentengan yang akan memakan jalan lingkungan ini. Setahu saya enggak pernah ada omongan ke warga maupun RT dan RW di Lungkungan Babakan ini. Pokoknya kami tetap ingin jalan ini ada untuk lingkungan, dan ada solusi terbaik,” kata Hendi.

Atas diskusi yang dilakukan warga dengan Lurah, Camat dan pejabat dari Bidang Cipta Karya Dinas PUPRKP, melalui adu argumen yang cukup hangat, akhirnya didapat solusi, bahwa pelebaran jalan di area RS Langensari hanya akan memakan jalan lingkungan sekitar 1,2 meter, atau total 4,30 meter. Sementara, jalan lingkungan tetap ada dengan diberikan lebar 1,80 meter.

Kepala Seksi di Bidang Cipta Karya, Uun, saat ditemui Koran HR, usai melakukan peninjaun di lokasi tersebut, mengatakan, rencana pelebaran jalan untuk akses lalu lintas di area RS memang sangat dibutuhkan, dengan melihat berbagai pertimbangan yang ada agar nantinya saat RS sudah beroperasi semuanya lancar.

“Rencana kebutuhan pelebaran di sudut jalan ini memang baru dua hari lalu diutarakan kepada pelaksana proyek. Makanya tentu akan ada penutupan akses jalan warga. Tapi, melihat protes warga tadi, tentu kami pun tak ingin merugikan warga,” ujarnya.

Menurut Uun, pihaknya harus mengambil jalan tengah atau solusi terbaik dalam persoalan tersebut, sehingga nantinya bisa tetap saling menguntungkan dan mendukung diantara pemerintah dengan warganya

“Pemerintah pun tak ingin merugikan warga, tapi sarana penujang area RS Langensari pun baiknya harus baik, seperti dibutuhkannya pelebaran akses jalan area RS. Tadi sudah kita dapatkan solusinya. Jalan lingkungan warga tetap ada, yakni lebar 1,80 meter,” jelas Uun.

Pihak konsultan pengawas dari CV Griya Marga Tirta, menjelaskan, kebutuhan akan akses jalan di area RS semuanya sudah ada dalam gambar atau perencanaan. Jika sekarang muncul protes dari warga, tentu akan ada perubahan untuk mengakomodir keinginan warga. Dalam hal ini, pekerjaan pengerasan jalan di pojok bagian Selatan jalan akan dipending dulu untuk sementara watu.

Sementara itu, pimpinan proyek penyempurnaan pembangunan RS Langensari, Dedi, mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan dari dinas terkait dalam melaksanakan pekerjaan pengerasan jalan di area RS, terutama pada sudut jalan yang dipermasalahkan warga.

“Kami akan hentikan dulu pengerjaan penataan atau pengerasan jalan di bagian sudut jalan itu, sambil menunggu keputusan pasti antara warga dan dinas terkait. Kami tak ingin kala pekerjaan pengerasan atau pembentangan itu dilanjut, masih tetap di protes warga,” ungkap Dedi.

Meski sudah ada solusi, namun warga setempat belum menyetujui sepenuhnya. Terlebih solusi tersebut baru sebatas persetujuan lisan. (Nanks/Koran HR)

The post Pembangunan Lanjutan RS Langensari Banjar, Warga Keberatan Jalan Lingkungan akan Ditutup appeared first on Harapan Rakyat Online.

Menggiurkan, Warga Kota Banjar Ini Kembangkan Tanaman Azollla

$
0
0
Tanaman Azolla

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Tanaman Azolla Michrophylla atau apon-apon, sejenis tumbuhan paku yang banyak dijumpai tumbuh di atas air area persawahan ataupun rawa, bagi sebagian orang hanya dilihat hama yang tak berguna.

Namun, berbeda dengan Asep Supriatna, warga lingkungan Babakansari Rt. 01 Rw. 11 Kelurahan/Kecamatan Pataruman. Hal itu justru dilihatnya sebagai sebuah potensi usaha dan budidaya tanaman yang harus dikembangkan.

“Ada beberap jenis tanaman azolla yang saya budidayakan, ada eceng gondok, azolla michrophylla dan lemna minor atau kayambang. Semua untuk pakan ikan dan unggas,” kata Asep saat ditemui HR Online, Kamis (5/9/19).

Asep menjelaskan, semua apon-apon tersebut dijadikan sebagai bahan pakan alami untuk ikan dan unggas.

Selain mengandung protein tinggi, tanaman azolla sudah terbukti secara riset bahkan banyak dibudidayakan oleh peternak di berbagai daerah dan luar negeri.

Adapun untuk penanaman dan perawatan tanaman, kata Asep melanjutkan, tidak terlalu ribet hanya membutuhkan media untuk tempat penyemaian bibit, bisa dilakukan di lahan perkebunan atau menggunakan tempat plastik buatan.

Perawatan yang dibutuhkan pun sederhana cukup dengan menggunakan pupuk kandang sebagai penyubur alami agar cepat tumbuh.

“Untuk sampai usia panen sebetulnya nggak terlalu lama paling kisaran setengah bulan itupun bisa lebih cepat. Adapun kalau untuk usaha ya perlu dikembangkan lagi di lahan yang lebih luas agar hasilnya juga maksimal,” ujarnya.

Tak hanya diminati konsumen lokal, saat ini hasil budidaya tanaman Azolla yang Ia kembangkan pun banyak digemari oleh konsumen dari luar daerah.

Beberapa yang sudah dikirimkan di antaranya ke Palangkaraya, Nunukan, Nusa Tenggara Timur, bahkan Aceh.

“Untuk kota Banjar kemarin juga ada pengiriman ke Binangun sama Cikabuyutan. Kalau pesanan dari Jawa Tengah paling ke Pemalang dan yang paling jauh dari kawasan Nusa Tenggara,” kata Asep.

Harga yang Ia tawarkan untuk satu kilogram jenis tanaman azola dibandrol Rp. 60 ribu per kilogram. Harga tersebut tentu sangat menggiurkan untuk jenis ukuran tanaman sawah.

Ia berharap budidaya tanaman azolla yang Ia kembangkan bisa menjadi alternatif bahan pakan alami untuk peternak ikan dan unggas, pungkasnya. (Muhlisin/R6/HR-Online)

The post Menggiurkan, Warga Kota Banjar Ini Kembangkan Tanaman Azollla appeared first on Harapan Rakyat Online.

Pemkot Banjar Bagikan Bantuan Khusus Lansia

$
0
0
Bantuan Khusus Lansia

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Pemerintah Kota Banjar melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) menyalurkan program bantuan khusus lansia di Aula Kelurahan Bojongkantong, Kecamatan Langensari, Kamis (5/9/2019).

Hani supartini, Kabid Rehsos dan Pendampingan Jaminan Hidup Kota Banjar, mengatakan, program penyaluran bantuan merupakan pengganti dari program Asistensi Sosial Usia Lanjut atau Aslut yang pernah berjalan sebelumnya.

Saat ini, kata Ia, sebanyak 202 peserta lansia di Kota Banjar telah menerima bantuan realisasi tahap pertama tahun 2019.

“Bantuan ini program dari pemerintah Provinsi diperuntukkan bagi lansia tidak potensial, terutama mereka lansia yang hanya bertempat tinggal sendiri,” tutur Hani kepada HR Online.

Hani menambahkan, ada 44 peserta lansia di Kecamatan Langensari yang menerima bantuan pada tahap pertama.

Ke-44 peserta tersebut, kata Hani, di antaranya dari Desa Kujangsari 11 orang, Desa Waringinsari 11 orang, Desa Rejasari 10 orang dan Kelurahan bojongkantong sebanyak 12 orang. Selebihnya nanti akan dilanjutkan dengan realisasi program bantuan pada tahap kedua.

“Rencana tahap kedua masih menunggu intruksi dari Provinsi. Pembagianya juga berbeda, kalau besok langsung sama pendamping atau wali lansia,” kata Hani.

Di tempat yang sama Gimin, wali lansia Desa Waringinsari berharap program tersebut dapat membantu para lansia yang ada di wilayahnya.

“Paling tidak, bantuan khusus lansia ini bisa meringankan, semoga bisa dimanfaatkan dengan baik,” singkatnya. (Muhlisin/R6/HR-Online)

The post Pemkot Banjar Bagikan Bantuan Khusus Lansia appeared first on Harapan Rakyat Online.

Warga Kota Banjar Ini Manfaatkan Limbah Bambu Menjadi Kerajinan Bernilai Tinggi

$
0
0
Limbah bambu

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Seorang warga Dusun Karangmukti, RT 03/07, Desa Langensari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar memanfaatkan limbah bambu dan kayu menjadi kerajinan yang bernilai ekonomi.

Pria yang bernama Puji Wiyanto (63) ini menyulap berbagai limbah kayu maupun bambu, terutama bagian tunggul pohon menjadi berbagai macam kerajinan tangan.

Ia menjelaskan, banyak sekali sisa-sisa tunggul pohon yang terbuang sia-sia, dan berakhir menjadi bahan bakar. Padahal, kata Puji, limbah-limbah tersebut bisa memiliki nilai jual tinggi bila diolah lagi.

“Saya mulai terjun di dunia seperti ini sejak tahun 1985 saat masih kerja di Gunung Babakan. Awalnya iseng saja, tapi lama-lama menjadi lebih tertarik dan sekarang saya buat kerajinan dari limbah ini,” terang Puji kepada HR Online, Kamis (5/9/2019).

Kerajinan pertama yang ia buat, kata Puji, adalah miniatur pesawat jet tempur dan kapal pinisi. Meski dibuat menggunakan alat seadanya, hasil karya pertamanya tersebut membuat orang tertarik dan membelinya. Tak hanya itu, tiga bulan terakhir juga ada yang memesan miniatur dari bahan limbah bambu.

“Saya belajar ini otodidak. Biasanya saya memanfaatkan tunggul bambu dan kayu untuk buat berbagai macam miniatur transportasi, seperti Jet Tempur, Kapal Pinisi, Tank Baja, Helikopter, Lokomotif dan lain-lain.  Kalau pakai tunggul kan biasanya awet,” tegas Puji.

Soal harga, Puji menuturkan, cukup bervariasi sesuai dengan tingkat kesulitan dalam proses pembuatannya. Seperti kapal pinisi dibanderol minimal Rp 300 ribu dan jet tempur sekitar Rp 250 ribu.

“Memang penjualannya saya itu langsung, tidak pakai media sosial. Meski begitu, alhamdulillah bisa buat menambah kebutuhan di rumah,” pungkasnya. (Sugeng/R6/HR-Online)

The post Warga Kota Banjar Ini Manfaatkan Limbah Bambu Menjadi Kerajinan Bernilai Tinggi appeared first on Harapan Rakyat Online.


Hebat, Pemuda Kota Banjar Ini Rakit Mesin Ukir Otomatis

$
0
0
Mesin Ukir Otomatis Topik

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Seorang pemuda asal Dusun Sinargalih, RT 01/04, Desa Langensari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, mengembangkan mesin ukir otomatis yang dirakitnya sendiri. Mesin tersebut mampu mengerjakan berbagai macam ukiran 2 dimensi hingga 3 dimensi.

Pria yang bernama Topik (34) tersebut merakit sendiri untuk menghasilkan berbagai produk, seperti ukiran ornamen, panel kayu, papan tanda, dekorasi interior, bingkai kaca, alat musik, perabotan serta ukiran lainnya.

Topik menjelaskan, mesin ukir otomatis tersebut sistem kerjanya bisa mengukir beragam ukiran, baik yang memiliki kesulitan tinggi hingga yang paling mudah. Bahkan, ia mengklaim mesin rakitannya tersebut bisa membuat 3 dimensi.

“Mesin ini dioperasikan menggunakan komputer. Jadi, pengerjaannya itu sangat akurat dan berkualitas tinggi. Selain itu, mesin ini mempermudah dan mempercepat proses ukir yang biasanya dilakukan secara manual atau menggunakan tangan langsung,” kata Topik, Kamis (5/9/2019).

Ide awal merakit mesin ukir otomatis, kata Topik, ketika dirinya pulang merantau dari Bandung. Ia berpikir keras bagaimana membuat usaha di kampung, namun penghasilan tidak kalah dengan di kota.

Mesin Ukir Otomatis
Foto Ir Soekarno yang diukir menggunakan mesin milik Topik. Foto: Sugeng/HR

Berbekal keahlian di bidang permesinan, akhirnya Topik melihat peluang di bidang ukiran yang dikombinasikan dengan alat yang canggih. Pasalnya, selama ini seni ukir dilakukan secara manual atau menggunakan tangan langsung.

“Saya rancang sendiri mesinnya, kemudian baru merealisasikannya secara bertahap. Ini kan berkaitan erat dengan biaya. Listrik saja baru terwujud satu tahun. Tapi alhamdulillah sedikit-sedikit mulai terwujud,” jelasnya.

Topik menuturkan, dalam proses perakitannya pun ia lakukan sendiri. Sebab, ia menyadari butuh biaya biasa jika melibatkan orang lain. Sementara yang membuat proses perakitan mesinnya menjadi lama, ia mengaku harus rela mendatangkannya langsung dari negeri tirai bambu, China.

“Iya, ada beberapa yang saya datangkan dari China untuk melengkapi mesin ini,” ujar Topik.

Pantauan HR Online, mesin ukir otomatis yang berukuran sekitar 2 meter ke 3 meter tersebut tengah mengerjakan pesanan ukiran dari sejumlah sekolah, seperti alat musik, stang gitar dari Bandung, alat olahraga serga berbagai macam foto timbul. (Sugeng/R6/HR-Online)

The post Hebat, Pemuda Kota Banjar Ini Rakit Mesin Ukir Otomatis appeared first on Harapan Rakyat Online.

Kebakaran di Kota Banjar Hanguskan Bangunan Eks Pabrik

$
0
0
Kebakaran di Kota Banjar

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),– Kebakaran di Kota Banjar, Jawa Barat hanguskan bangunan bekas pabrik di kawasan Tanjung Sukur RT 01 RW 06, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Jum’at (6/9/19).

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun HR Online di lapangan, kebakaran terjadi sekitar pukul 10:00 WIB. Diduga api berasal dari sisa pembakaran limbah yang merambat ke arah gudang. Angin kencang membuat api dengan cepat melahap bangunan gudang limbah yang hanya terbuat dari bambu tersebut.

Fredy Tri Langenjaya, warga setempat, mengatakan, dirinya sempat panik saat melihat adanya kobaran api. Pasalnya gudang yang terbakar tersebut jaraknya hampir berdekatan dengan gudang gas miliknya.

“Setelah melihat kobaran api, saya langsung lapor tuh sama petugas, khawatir kena listrik, soalnya itu kan bangunan tempat limbah mudah terbakar. Selain itu di gudang saya juga kan banyak tabung gas bisa bahaya,” kata Fredi kepada HR Online, Jum’at (6/9/2019).

Untuk mencegah kebakaran merembet lebih luas, Tim UPT Damkar Kota Banjar langsung bergerak dengan menerjunkan dua unit mobil pemadam ke lokasi kebakaran.

Setelah hampir dua jam berusaha memadamkan api, kesigapan Tim UPT Damkar dibantu aparat Polsek Pataruman dan warga sekitarnya, akhirnya api berhasil dipadamkan. Akibat kejadian bangunan bekas pabrik tersebut terbakar setengahnya.

Sementara itu, Bripka Eka Primawasista dari Kepolisian Sektor Pataruman mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada dalam menggunakan barang-barang yang dapat memicu terjadinya kebakaran di Kota Banjar.

“Terlebih ini masih dalam masa kemarau, sehingga perlu hati-hati agar kebakaran tidak terjadi,” singkatnya. (Muhlisin/R7/HR-Online)

The post Kebakaran di Kota Banjar Hanguskan Bangunan Eks Pabrik appeared first on Harapan Rakyat Online.

STISIP Bina Putera Kota Banjar Ajak Mahasiswa Baru Ubah Pola Pikir

$
0
0
STISIP Bina Putera Kota Banjar

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),– Sebanyak 97 calon Mahasiswa Baru Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (STISIP) Bina Putera Kota Banjar, Jawa Barat, mengikuti Bimbingan Mahasiswa Baru (BIMAMARU) Tahun Ajaran 2019/2020 di Audotorium Kampus STISIP, Jum’at (6/9/2019).

Dari 97 calon mahasiswa tersebut, sebanyak 75 mahasiswa mengambil jurusan ilmu pemerintahan dan 25 mahasiswa lainnya mengambil jurusan ilmu administrasi bisnis.

Angga Gumilar, M.Pd, Ketua STISIP Bina Putera Banjar dalam sambutannya, mengatakan, tidak ada dikotomi pendidikan antara Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta. Hanya kualitas pendidikan saja yang membedakan.

“Kegiatan Bimamaru sebagai pengenalan budaya kampus agar mahasiswa baru dapat membiasakan diri dengan budaya akademik. Harus ada perubahan perilaku dan pola pikir bagi calon mahasiswa sebagai insan akademik dengan mengedepankan Tri Darma Perguruan Tinggi,” tegas Angga.

Selain itu untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, kata Agus, STISIP Bina Putera Kota Banjar tahun 2019 telah melakukan berbagai program. Salah satunya melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan University Tun Hussein Malaysia dan Huachiew Chalermprakiet University Thailand.

“Tahun kemarin kita sudah melakukan kerjasama pendidikan dengan Turki dan beberapa kampus luar negeri, tahun ini kita agendakan pertukaran Mahasiswa ke Malaysia dan Thailand,” kata Angga.

Sementara itu, Renaldi Feri Gumilar, calon mahasiswa baru STISIP Bina Putera Kota Banjar asal MAN 4 Ciamis mengaku bangga mendapat banyak pengalaman dan wawasan baru tentang budaya kampus.

Ia berharap melalui program studi Ilmu pemerintahan yang diambil nantinya dapat membantu memperbaiki tata kelola pemerintahan yang ada.

“Semoga bisa berprestasi membanggakan orangtua dan berguna bagi bangsa,” harapnya. (Muhlisin/R7/HR-Online)

The post STISIP Bina Putera Kota Banjar Ajak Mahasiswa Baru Ubah Pola Pikir appeared first on Harapan Rakyat Online.

Menggiurkan, Warga Kota Banjar Ini Usaha Budidaya Jangkrik

$
0
0
Budidaya Jangkrik

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Meskipun tidak memiliki pengalaman khusus dan pengetahuan soal budidaya jangkrik, namun tidak menyurutkan Asharistanto, warga Lingkungan Margasari, Kelurahan Bojongkantong, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, untuk menekuni usaha di bidang ini.

Hal itu pun terbukti ia mampu meraup pundi-pundi rupiah dari usaha budidaya jangkrik, meski dengan modal yang sangat kecil dan modal nekat.

As, sapaan akrabnya, sebelum merintis usaha budidaya jangkrik mengaku pernah fokus pada usaha telur bebek. Setelah itu, ia mencoba lagi di bidang budidaya maggot atau lalat BSF. Namun, pilihannya kini jatuh pada jangkrik lantaran lebih menggiurkan.

Saat disambangi Koran HR di rumahnya, Senin (02/09/2019), Asharistanto, mengungkapkan kalau dirinya sudah menekuni dunia usaha budidaya jangkrik sejak 5 bulan lalu, dihitung dari panen jangkrik yang sudah ia nikmati hasilnya.

“Saya suka coba-coba berbagai macam budidaya. Dulu pernah ternak bebek, maggot juga pernah, sekarang jangkrik ini. Ke depan rencana mau budidaya ulet Hongkong,” katanya.

Khusus jangkrik, lanjut Asharistanto, pada saat kemarau perkembangannya menjadi lambat, sedangkan pada saat musim hujan lebih cepat. Karena itu, saat ini harga jual jangkrik ke pedagang cukup naik, yaitu sekitar di angka Rp 45 ribu hingga Rp 50 ribu per kilogramnya.

Usaha Budidaya Jangkrik
Asharistanto saat menunjukkan telur jangkrik. Foto: Muhafid/HR

Ia menuturkan, prospek usaha jangkrik cukup menggiurkan lantaran permintaan selalu tinggi, sedangkan pasokan jangkriknya terbatas. Apalagi masa panennya dilakukan setiap satu bulan sekali.

“Di sini saja baru ada beberapa orang yang budidaya jangkrik, dan belum mampu mencukupi pasar. Makanya ini peluang besar. Apalagi peternak burung murai mulai banyak, ditambah semakin banyaknya kegiatan kontes burung,” terangnya lagi.

Selain masalah peluang, budidaya jangkrik juga terbilang sangat mudah perawatannya, yakni diberikan pakan dedaunan, pohon pepaya, serta tambahan nutrisi berupa konsentrat yang dihitung selama satu bulan hanya menghabiskan uang sekitar Rp 32 ribu.

Jika dihitung modal, ungkap As, harga telur jangkrik sekitar Rp 400 ribu untuk 4 kotak berukuran 80 centimeter, panjang 2,40 meter dengan ketinggian 60 centimeter. Adapun untuk pembuatan satu kotak bisa menghabiskan uang sekitar Rp 130 ribu menggunakan kayu dan GRC.

“Dari modal itu, setiap seperempat kilogramnya bisa memanen nomral sebanyak 15 kilogram, dengan harga jual mulai Rp 45 ribu hingga Rp 50 ribu per kilogramnya. Jadi, ya lumayan buat tambah-tambah kebutuhan di rumah. Apalagi kalau kita sudah bisa mengembangkan bibitnya, tentu untungnya lumayan,” ujar Asharistanto.

Sedangkan, kendala dalam usaha ini hanya cicak, semut dan ayam. Sementara, jangkrik yang layak dijual adalah yang belum keluar bulu atau sayapnya. Jangkrik yang sudah keluar sayapnya tidak laku dijual, hanya bisa dimanfaatkan untuk pembibitan.

“Sebenarnya saya belajar budidaya jangkrik ini dari internet, memanfaatkan Youtube. Sekarang semua serba mudah, jadi mau usaha apa saja mudah, tinggal mau belajar dan pratiknya saja,” pungkasnya. (Muhafid/Koran HR)

The post Menggiurkan, Warga Kota Banjar Ini Usaha Budidaya Jangkrik appeared first on Harapan Rakyat Online.

Geger! Warga di Banjar Temukan Mayat yang Sudah Membusuk, Diduga Sudah Meninggal Seminggu

$
0
0
mayat yang sudah membusuk

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Warga Lingkungan Bojong RT 05/RW 02 Kelurahan Situbatu, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, digegerkan dengan ditemukannya mayat yang sudah membusuk dan mengeluarkan aroma bau tak sedap. Mayat itu ditemukan di dalam rumah. Korban diduga sudah meninggal seminggu lalu.

Dari informasi yang dihimpun HR Online, korban diketahui bernama Sunarya. Mayat korban ditemukan warga tadi pagi sekitar pukul 08.00 WIB, Sabtu (07/09/2019). Warga yang pertama kali menemukan mayat korban sebelumnya mencium aroma bau busuk yang sumbernya berasal dari rumah korban.

Saat warga memasuki rumah korban, benar saja si empunya sudah terbujur kaku tak bernyawa dengan kondisi mayat yang sudah membusuk. Setelah mendapat temuan tersebut, orang yang pertama menemukan korban langsung memberitahukan ke warga lainnya.

Irma, warga setempat, saat ditemui di rumah korban, Sabtu (07/09/2019), mengatakan, seminggu sebelum ditemukan meninggal, dirinya sempat menjenguk korban di rumahnya. Menurutnya, korban sudah lama mengalami sakit dan hanya ditemani oleh istrinya yang kini mengalami gangguan jiwa.

“Isterinya juga sebetulnya tidak dalam keadaan sehat (gangguan jiwa). Jadi mungkin dia juga nggak tahu kalau suaminya itu sudah meninggal,” katanya.

Biasanya, lanjut Irma, korban ditemani dan diurus oleh saudaranya. Namun, belakangan diketahui saudaranya sudah seminggu ini tidak datang ke rumah korban.

“Tadi saya juga sempat nanya kenapa saudaranya gak datang ke sini. Ternyata saudaranya juga sama mengalami sakit. Jadi mereka tidak bisa menemani korban di rumahnya,” ujarnya.

Menurut Irma, dirinya sudah seminggu ini belum sempat menengok. Dia mengira ada saudaranya yang setiap hari mengurus korban.

“Ternyata saudaranya juga sakit. Biasanya kalau tidak ada saudaranya yang ngurus, saya dan tetangga suka datang menengok. Kebetulan beberapa hari kemarin saya sibuk. Jadi tidak sempat memperhatikan keberadaan korban,” ujarnya.

Irma mengatakan, apabila menghitung dari dirinya datang menengok korban, dimungkinkan korban sudah meninggal seminggu yang lalu. Karena saudaranya yang biasa mengurus korban sudah seminggu ini sakit.

“Saya kebetulan jualan. Seminggu ini sibuk banget dan belum sempat nengok lagi. Nggak tahunya korban sudah meninggal. Kemungkinan ya sudah ada satu mingguan,” tutur Irma.

Sementara itu, menurut anggota Polsek Banjar, Bripka Eka Setiawan, saat ditemui Sabtu (07/09/2019), membenarkan temuan mayat yang sudah membusuk tersebut. Dia mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis, korban meninggal karena sakit yang dideritanya.

“Dari hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Dengan begitu, tim medis menyimpulkan korban meninggal karena sakit. Kebetulan juga korban sebelumnya menderita sakit,” ujarnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan di rumah sakit, kemudian jenazah korban dipulangkan ke pihak keluargannya. Jenazah korban pun sudah dimakamkan oleh keluarga yang dibantu warga setempat. (Muhlisin/R2/HR-Online)

The post Geger! Warga di Banjar Temukan Mayat yang Sudah Membusuk, Diduga Sudah Meninggal Seminggu appeared first on Harapan Rakyat Online.

Petani di Kota Banjar Gali Sumur di Sawah untuk Menyiram Tanaman

$
0
0
Sawah Kekeringan Banjar

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Musim kemarau yang sudah berlangsung sekitar 6 bulan terakhir ini membuat sebagian petani di Kota Banjar terkenda dampaknya, terutama di kalangan petani. Selain kondisi air yang sulit didapatkan, mereka juga harus memutar otak memanfaatkan sawahnya yang mengering.

Seperti halnya Solihin (45), warga Dusun Rancakole, Desa Mulyasari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, harus membuat sembilan sumur di lahan sawah yang luasnya 100 bata. Hal itu terpaksa ia lakukan agar bisa menyiram tanaman pare dan timun miliknya.

“Iya, mau bagaimana lagi, dari pada sawah tidak dimanfaatkan lebih baik ditanami pare dan timun, meski harus membuat sumur sebanyak sempbilan lubang,” tuturnya, kepada Koran HR, Selasa (03/09/2019).

Solihin menjelaskan, sawahnya yang berada persis di lereng Gunung Sangkur itu hampir setiap kemarau tiba selalu kekeringan. Penyebabnya, sawah miliknya jauh dari aliran irigasi.

Menurutnya, saat kemarau, sawah petani lain yang posisinya dekat dengan irigasi masih bisa terairi. Sementara, sawah yang jauh dari irigasi hanya bisa berharap air hujan dan terpaksa menggali sumur.

“Memang kondisi seperti ini sudah terjadi dari dulu. Padahal, seharusnya gunung itu bisa menjadi solusinya karena menyimpan cadangan air, tapi mungkin di sini di atasnya pohon sedikit, jadinya ya seperti ini,” katanya.

Karena sulitnya air, Solihin terpaksa membuat lubang sebanyak itu dengan kedalaman sekitar 1,5 meter agar bisa digunakan secara bergantian. Sebab, ketika satu sumur yang diambil airnya sudah habis, maka akan berpindah ke sumur lainnya.

“Kalau ada mesin pompa air mah gampang. Karena ini saya milik pribadi, jadi ya seperti ini diambil pakai ember. Walaupun begini, tapi Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk bertani, dan hasilnya lumayan. Setiap kali panen bisa memanen timun harian hingga 1 kwintal,” pungkas Solihin. (Muhafid/Koran HR)

The post Petani di Kota Banjar Gali Sumur di Sawah untuk Menyiram Tanaman appeared first on Harapan Rakyat Online.

Simbol Angka 7 Mewarnai Prosesi Kirab Ngabumi di Pulomajeti Kota Banjar

$
0
0
Prosesi upacara adat Ngabumi Pulomajeti

Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Ratusan warga Kota Banjar memadati Situs Cagar Budaya Pulomajeti untuk menyaksikan prosesi upacara adat Kirab Ngabumi di Lingkungan Siluman Baru, Kelurahan Purwaharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, Sabtu (07/09/2019) siang tadi.

Berbagai prosesi upacara adat digelar, mulai dari Kirab Jamasan Tujuh Pusaka Majeti, Penyiraman Tujuh Air Kahuripan, Dondang Tujuh dengan pakaian serba hitam khas adat Sunda seakan menambah aura mistik nan sakral di Situs Cagar Budaya Pulomajeti, kampung Siluman.

Dalam acara hajat bumi itu, sejumlah benda pusaka yang dikirab itu salah satunya pusaka Kudi Hiyang Naga yang dipercaya sebagai cikal bakal pembuka tatar wilayah Kota Banjar.

“Selain itu, ada juga pusaka jenis Dwi Sula, tombak, kujang, dan beberapa pusaka peninggalan sejarah. Semuanya dalam keadaan terawat,” terang Raden Koko Koswara, salah seorang sesepuh di Lingkungan Siluman, Kelurahan Purwaharja.

Sementara itu, pemakaian simbol angka serba 7 dalam agenda kirab pun bukan sekedar angka-angka tanpa makna. Raden Koswara juga menjelaskan, makna tujuh Air Cikahuripan, tujuh pusaka, serta tujuh dongdang pembawa makanan menunjukan tujuh lapisan langit, tujuh lapisan bumi, dan tujuh siklus waktu kehidupan.

“Maksudnya agar kita tidak lupa akan kehidupan, bahwa manusia itu hidup dalam tujuh kurunan waktu,” jelasnya.

Ia berharap, melalui agenda Ngabumi ini, selain bentuk ungkapan rasa syukur atas kenikmatan yang diberikan Tuhan YME, juga sebagai upaya untuk melestarikan tradisi dan kearifan lokal, khususnya warga kampung Siluman dan Kota Banjar.

“Bersama-sama kita lestarikan kebudayaan agar tidak lupa akan warisan karuhun yang hidup di zaman dulu,” imbuh Raden.

Kegiatan Ngabumi yang pertama di Pulomajeti itu pun mendapat antusiasme warga. Terbukti banyaknya warga yang berdatangan untuk menyaksikan kesakralan Kirab Ngabumi di Kampung Siluman.

Dendi, salah seorang pengunjung dari Komunitas Budaya Sunda, mengaku sangat mendukung adanya Kirab Majeti sebagai upaya agar kearifan lokal tidak punah, terutama bagi kalangan anak muda.

“Mudahan-mudahan tetep lestari dan bisa menjadi kebanggan tersendiri, khususnya bagi urang Banjar,” ucapnya. (Muhlisin/R3/HR-Online)

The post Simbol Angka 7 Mewarnai Prosesi Kirab Ngabumi di Pulomajeti Kota Banjar appeared first on Harapan Rakyat Online.


Warga Kota Banjar Temukan Benda yang Diduga Peninggalan Belanda

$
0
0
Benda Peninggalan Belanda

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Masdar (45), warga Dusun Purwodadi, RT.10/04, Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, menemukan mangkuk kaca yang diduga merupakan barang peninggalan Belanda. 

Dia mengaku mendapatkan barang tersebut secara tidak sengaja, yakni ketika dirinya sedang menggali sumur di lahan sawahnya sekitar tahun 1999 silam. Saat itu, cangkul yang digunakan menggali mengenai sebuah benda yang menyerupai mangkuk.

“Benda tersebut seperti mangkuk yang terbuat dari kaca. Saat ditemukan keadaannya masih tertata rapih, tapi hampir semuanya pecah terkena cangkul, hanya 4 mangkuk saja yang kondisinya masih utuh,” terangnya, kepada Koran HR, saat ditemui di rumahnya, Senin (02/09/2019).

Menurut Masdar, pada saat itu, mangkuk yang masih utuh kemudian dibawanya ke rumah, dan sebagian ia dibagikan kepada keluarganya sebagai kenang-kenangan.

Sementara itu, Nur Hidayat (37), warga lainnya, memprediksi kalau mangkuk kaca berbentuk lancip dan bergambar teko dengan bertuliskan “Trade Mark H & C Ltd” yang ditemukan Masdar itu merupakan benda peninggalan Belanda.

“Bisa jadi barang itu peninggalan Belanda. Mungkin barang berupa mangkuk kaca itu merupakan alat untuk menampung getah karet.” ujar Nur.

Meski begitu, namun belum ada yang mengetahui secara pasti tentang kegunaan benda yang menyerupai mangkuk itu. Namun, keberadaan barang tersebut sampai saat ini masih dirawat oleh Masdar. (Sugeng/Koran HR)

The post Warga Kota Banjar Temukan Benda yang Diduga Peninggalan Belanda appeared first on Harapan Rakyat Online.

Pameran Produk UMKM di Raharja Kota Banjar, Konsumen Belanjanya Pakai Koin Kayu

$
0
0
Pameran Produk UMKM di Raharja Kota Banjar, Konsumen Belanja Pakai Koin Kayu

Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Ada saja cara yang dilakukan untuk menarik minat pengunjung berbelanja di stand Gebyar Pameran Produk UMKM, yang digelar warga lingkungan RW. 4, Dusun Randegan, Desa Raharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, Minggu (08/09/2019).

Salah satunya dengan cara penukaran uang dalam bentuk koin yang terbuat dari kayu sebagai alat tukar atau transaksi. Koin-koin tersebut terbagi menjadi tiga pecahan dengan nominal 1.000, 2.000, dan 10.000.

Panitia kegiatan Gebyar Pameran Produk UMKM, Ujang Yayat, menjelaskan, penggunaan koin-koin tersebut dimaksudkan untuk mempercepat tekhnik penghitungan putaran uang transaksi selama pameran berlangsung.

“Jadi, sistemnya konsumen yang akan berbelanja diharuskan menukarkan dulu uang dalam bentuk koin kepada petugas teller, nanti koin itu yang dipakai buat belanja,” jelasnya, kepada HR Online.

Lebih lanjut Yayat mengatakan, dalam praktiknya cara seperti ini tidak terlalu sulit. Pasalnya, sebelum kegiatan pameran dilaksanakan, tekhnik tersebut sudah disosialisasikan kepada warga. Untuk memudahkan dalam pendataan pun dibuat petugas khusus yang mencatat setiap transaksi penukaran koin.

“Alhamdulillah, responya bagus. Kemarin baru pembukaan selama 4 jam saja kita sudah mengetahui ada sekitar 5 juta rupiah arus perputaran uang yang masuk,” kata Yayat.

Sedangkan, terkait pecahan nominal koin yang dibuat menyesuaikan dengan nilai harga dan jenis produk yang dijual di setiap stand pameran.

Di tempat yang sama, Sri Nuryani, perwakilan dari pegiat UMKM lingkungan setempat, mengatakan, dirinya tidak menyangka pameran ini akan mendapat antusias yang tinggi dari warga sekitar.

“Banyaknya animo masyarakat diharapkan mampu mengangkat produk-produk lokal, serta dapat neningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat, khususnya ibu-ibu di lingkungan Desa Raharja,” ungkap Sri.

Sementara itu, Nono Darsono, salah seorang tokoh pemuda di lingkungan setempat, mengaku sangat mendukung penuh kegiatan pameran Gebyar Produk UMKM di lingkunganya.

“Selain agenda pameran, banyak pula kegiatan lain, diantaranya pentas seni budaya, seminar ekonomi, dan lomba keagamaan. Jadi agenda ini bukan hiburan semata, tapi mendorong bersama-sama masyarakat harus mandiri, berswadaya, dan itu bisa dimulai dari tingkat bawah,” kata Nono. (Muhlisin/R3/HR-Online)

The post Pameran Produk UMKM di Raharja Kota Banjar, Konsumen Belanjanya Pakai Koin Kayu appeared first on Harapan Rakyat Online.

Pejuang Veteran Kemerdekaan dari Kota Banjar Wariskan Buku Tentang Islam

$
0
0
Pejuang Veteran

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Umumnya orang mendapatkan warisan berupa harta, namun pejuang veteran Masdar (45), warga Dusun Purwodadi, Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, mendapatkan warisan dari leluhurnya berupa buku-buku yang umumnya berisi tentang Islam.

Saat ditemui di rumahnya, Senin (03/09/2019), Masdar memperlihatkan beberapa buku yang diwarisan leluhurnya, diantaranya buku kumpulan mengenai fiqih agama Islam dan masalah-masalah kemasyarakatan  (cetakan tahun 1931-1934).

Kemudian, buku Terjemah Shahin Buchari (cetakan 1950), dan buku Terdjemah Nahu Shorof (cetakan 1952). Dalam salah satu buku yang diperlihatkan Masdar tertulis dengan jelas adanya pemberian warisan.

“Terdjemah Hadis Shahih Buchari cetakan tahun 1950” milik M. Darmono Soesastro, yang dibeli pada tanggal 2 Desember 1954 seharga Rp 40, diwariskan kepada Dulkatim Hardjosumitro pada tanggal 7 September 1975”, demikian tertulis pada lembar pertama buku.

Masdar merasa bersyukur atas warisan yang sudah diterimanya. Karena, ilmu akan menjagamu, sedangkan harta, engkau yang akan menjaganya. Para pemilik harta akan mati, namun pemilik ilmu akan abadi,” kata Masdar, menukil kata-kata Ali bin Abi Thalib.

Buku lusuh dan tua yang diperlihatkannya merupakan warisan turun temurun dari leluhurnya yang bernama Dulkatim Hardjosumitro, yakni salah seorang pejuang yang memiliki tanda kehormatan dan tercatat sebagai  anggota Veteran Kemerdekaan RI, yang merampungkan tugasnya pada tanggal 1 Juni 1975.

Sebagaimana diketahui oleh generasi penerusnya, Dulkatim dulunya selalu haus akan ilmu pengetahuan dan selalu menyempatkan membaca di sela-sela kesibukannya.

Dulkatim sudah tiada, wafat pada tahun 2000 dan dikebumikan di Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, dengan penutup upacara Salvo. “Meski sudah tiada, namun ia telah mengajarkan betapa berharganya ilmu, dan betapa berharganya sebuah buku sebagai sumber pengetahuan,” kata Masdar. (Sugeng/Koran HR)

The post Pejuang Veteran Kemerdekaan dari Kota Banjar Wariskan Buku Tentang Islam appeared first on Harapan Rakyat Online.

Revitalisasi Alun-alun Langensari Kota Banjar Dimulai 2020, Masyarakat Masih Cari Ikon

$
0
0
Revitalisasi Alun-alun

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Penataan kawasan kota untuk ruang publik masyarakat di Kota Banjar terus dilakukan. Salah satunya rencana revitalisasi Alun-alun Langensari pada tahun 2020 mendatang.

Pada DED yang sedang dalam proses penyusunan oleh tim teknis dari Provinsi Jawa Barat, Alun-alun Langensari akan dihiasi sebuah ornamen yang memperkuat ciri yang melekat pada daerahnya.

Meski begitu, hingga saat ini stakeholder terkait dan segenap warga masyarakat Kecamatan Langensari khususnya, masih mencari ikon khas apa yang akan diusulkan, agar nantinya bisa dipasang pada ornamen di Alun-alun Langensari.

Seiring dengan hal itu, pekan lalu Pemerintah Desa Langensari, Kecamatan Langensari, mencoba mengundang sejumlah mantan kepala desa dan tokoh masyarakat setempat, termasuk tim teknis lokal yang telah dibentuk sebelumnya guna mendiskusikannya.

“Hasil diskusi waktu itu, kita masih kebingungan atau masih sedang mencari ikon daerah sini. Mau berbentuk seperti apa yang diusulkan, yang rencana nantinya dipasang pada ornamen Alun-alun Langensari,” kata salah satu tim teknis lokal, yang juga selaku Sekdes Langensari, Dadang Suharto, kepada Koran HR, Senin (02/09/2019).

Dia mengungkapkan, pihak timnya bersama tokoh masyarakat baru bisa membuat narasi usulan seputar sarana prasarana penunjang, yang diharapkan tersedia atau terbangun pada pelaksanaan penataan Alun-alun.

“Sejumlah masukan atau usulan sudah kita susun. Usulan kita ini baru bisa disampaikan jika DED telah selesai dibuat dan diekspos. Jika tidak sinkron dengan harapan warga, tentu DED bisa dirubah atau perbaikan,” ujarnya.

Pada prinsifnya, kata Dadang, dalam penataan Alun-alun Langensari ini nantinya harus mengakomodir ketersedian sarana prasarana yang menunjang pada pelayanan publik yang ramah lingkungan. “Ya, kita tunggu saja DED penataan Alun-alun Langensari ini sepeti apa,” tukas Dadang.

Senada dikatakan Ketua BPD Langensari, Joni, yang menyebut pihaknya masih kebingungan mencari ikon khas yang bakal terpasang pada ornamen di Alun-alun Langensari nanti.

“Kita belum nemu apa karakter khas atau ciri daerah ini yang mau coba diusulkan pada DED penataan Alun-alun Langensari. Bila dipasang ornamen berbentuk daun pepaya, kan daerah lainnya juga banyak. Malah Jawa Tengah termasuk komoditas produksi buah pepayanya lebih banyak dibanding Kota Banjar,” kata Joni, yang juga sebagai bagian anggota tim teknis lokal.

Yang jelas, lanjut Joni, pihaknya dua minggu lalu sudah diundang oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Bappeda Kota Banjar, untuk melaksanakan pembentukan tim teknis lokal. Tim teknis lokal ini dibentuk tujuannya untuk memberikan masukan pada konsolutan dalam penyusunan DED.

“Bahkan, tim teknis Prov. Jabar juga sudah turun meninjau lokasi dan melakukan pengukuran sebagai bahan penyusunan DED. Setelah itu, kami bersama warga tokoh warga lain sudah berdiskusi dalam menindaklanjutinya guna mendukung pelaksanaan penataan Alun-alun Langensari,” terang Joni.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Banjar, H. Agus Nugraha, mengungkapkan, bahwa anggaran penataan Alun-alun Langensari tidak terpaku pada anggaran yang sudah ditentukan oleh Pemprov. Jabar sebelumnya, yakni Rp18 hingga Rp 20 miliar.

“Anggaran penataan Alun-alun Langensari bisa saja tidak mencapai angka 18 miliar rupiah. Itu nantinya tergantung DED yang ada jika telah selesai disusun oleh Provinsi. Saat ini DED-nya masih proses dibuat,” ujarnya.

Menurut Agus, analisa kebutuhan anggaran baru bisa diketahui jika DED penataan Alun-alun Langensari sudah rampung, dan jika nanti anggatannya tidak sampai menghabiskan dana sebesar Rp 18 miliar, tentu sisanya akan dikembalikan lagi ke kas daerah, dalam hal ini Pemprov. Jabar.

“Terpenting sekarang ini tim teknis lokal yang telah dibentuk mampu bersinergi dan saling mendukung, guna suksesnya pelaksanaan rencana penataan Alun-alun Langensari. Insya Allah proyeknya dimulai tahun 2020 mendatang. Anggarannya belum tentu 18 miliar ya,” tandas Agus. (Nanks/Koran HR)

The post Revitalisasi Alun-alun Langensari Kota Banjar Dimulai 2020, Masyarakat Masih Cari Ikon appeared first on Harapan Rakyat Online.

Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Kota Banjar Budidaya Bunga Anggrek Hidroponik

$
0
0
SLB Kota Banjar

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),– Keterbatasan nampaknya tidak menghalangi anak-anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di SLB Kota Banjar untuk berprestasi. Hal itu mereka buktikan melalui budidaya bunga anggrek yang mereka kembangkan dengan sistem hidroponik.

“Semua anak-anak yang mengerjakan, kalau dari pendidik ya hanya mendampingi dan memberikan arahan,” kata Dedi Nurwandi, salah sorang tenaga pendidik di SLB (Sekolah Luar Biasa) Negeri Banjar saat ditemui HR Online, Selasa (10/9/19).

Dedi menjelaskan, hasil karya anak-anak di sekolah berkebutuhan khusus tersebut berawal ketika ada lomba tingkat nasional.

“Dulu kan pernah ada lomba tingkat nasional, kebetulan ada salah satu sekolah yang membawa hasil budidaya hidroponik. Nah, dari situ saya mulai berpikir untuk mengembangkan,” kata Dedi.

Setelah itu, dirinya mencoba menanam sayuran dengan sistem hidroponik. “Sempat berjalan sekitar tiga tahun, namun karena banyak kendala akhirnya beralih ke tanaman bunga,” terangnya.

Dedi menyebutkan, kendala yang dihadapi untuk tanaman sayur hidroponik diantaranya dari segi perawatan harus maksimal, selain itu harganya juga belum terjangkau oleh masyarakat luas.

“Memang dari segi kualitas sayuran hidroponik lebih bagus, hanya saja permintaan pasar belum memungkinkan. Berbeda dengan tanaman bunga yang banyak digemari dan perawatannya juga lebih mudah,” ujarnya.

Berkat keuletan murid-murid SLB Kota Banjar dalam budidaya bunga, sekarang sekolah dengan kebutuhan khusus tersebut memiliki kebun bunga anggrek. Selain itu, jenis bunga yang ditanam pun beragam diantaranya bunga tarum dan tanaman kaktus.

“Rencananya nanti akan kita perbanyak lagi tanaman bunga, sementara kita fokus sama bunga anggrek dan beberapa tanaman yang sudah ada,” kata Dedi sembari mengawasi beberapa siswanya.

Tak hanya sebagai wahana edukasi bagi siswa-siswi SLB Negeri Kota Banjar, kebun anggrek hidroponik di sekolah tersebut, banyak dilirik oleh beberapa penguasaha dan pecinta tanaman bunga.

“Ada beberapa yang sudah ke sini, mereka langsung datang sendiri melihat-lihat kebun di halaman sekolah,” kata Dedi.

Ia berharap melalui budidaya bunga dengan system hidroponik di tempatnya mengabdi itu, dapat menambah skill dan wawasan bagi siswa-siswinya.

“Terutama buat bekal anak-anak setelah lulus, agar bisa budidaya tanaman dan mempunyai banyak ketrampilan, karena anak berkebutuhan khusus kan tidak bisa disamakan dengan anak pada umumnya, terutama karena mereka ada kendala dalam berkomunikasi,” pungkasnya. (Muhlisin/R7/HR-Online)

The post Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Kota Banjar Budidaya Bunga Anggrek Hidroponik appeared first on Harapan Rakyat Online.

Viewing all 5240 articles
Browse latest View live