Quantcast
Channel: Berita Banjar – Harapan Rakyat Online
Viewing all 5240 articles
Browse latest View live

PKB Banjar Rekomendasikan Asep Irfan Maju di Pileg 2019

$
0
0

Ketua DPC PKB Kota Banjar saat memberikan rekomendasi kepada Ahmad Irfan Alawi. Foto: Muhafid/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Meski Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2019 masih cukup lama, namun persiapan-persiapan dalam menyongsong pemilihan wakil rakyat itu sudah dilakukan oleh partai politik yang akan ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi pasca Pilkada serentak tahun 2018.

Seperti halnya di Kota Banjar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah memanaskan mesin politiknya untuk mengantarkan salah satu kader terbaiknya di Daerah Pemilihan (Dapil) XI Jabar, yakni wilayah Kuningan, Ciamis, Banjar dan Pangandaran, untuk duduk di kursi DPR RI.

Dalam kesempatan rapat penetapan bakal calon anggota DPR RI Dapil XI Jabar yang berlangsung di DPC PKB Kota Banjar, jajaran pengurus partai berlambang bola dunia itu merekomendasikan Ahmad Irfan Alawi yang kini duduk di DPRD Provinsi Jabar untuk melenggang ke DPR RI di Pileg 2019 mendatang.

“Sesuai Mabda’ Siyasiy PKB, AD/ART PKB, dan hasil rapat DPC PKB Kota Banjar, kita putuskan rekomendasi Bakal Calon Anggota DPR RI dari Fraksi PKB Dapil XI Jabar diberikan kepada Ahmad Irfan Alawi,” kata Holis Rahman kepada HR Online usai rapat, Rabu (24/01/2018).

Dengan diputuskannya rekomendasi Bacalon Anggota DPR RI ini, kata Holis, ia akan mengintruksikan kepada semua PAC PKB se Kota Banjar untuk mulai berkoordinasi dan mensosialisasikan kader terbaiknya itu.

“Intinya, kita akan bekerja semaksimal mungkin bersama semua kader, anggota dan simpatisan yang ada di Banjar untuk memenangkan yang sudah kita rekomendasikan. Mudah-mudahan lancar,” pungkas Holis.

Sementara itu, Ahmad Irfan Alawi, mengatakan, dirinya sangat berterima kasih kepada PKB Kota Banjar yang sudah siap memenangkan dirinya di Pileg 2019 melalui rekomendasi yang diberikannya saat ini.

“Insya Alloh saya akan berjuang semaksimal mungkin demi kemajuan PKB, khususnya yang ada di Dapil XI Jabar,” singkat pria yang akrap dipanggil Asep Irfan. (Muhafid/R6/HR-Online)  


Datang ke OP, Sebagian Warga Waringinsari Banjar Kecewa Pulang dengan Tangan Hampa

$
0
0

Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Setda Kota Banjar, Edi Herdianto, saat memberikan arahan kepada masyarakat dalam OP beras di Desa Waringinsari, Rabu (24/01/2018). Foto: Nanang Supendi/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (OP CBP) yang digelar Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Banjar, disambut dengan antusias oleh warga Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Rabu (24/01/2018).

Namun sayangnya, warga yang antri harus kecewa lantaran sebagian warga ada yang tidak kebagian beras murah. Padahal, ribuan warga rela datang satu jam sebelum pelaksanaan, dan antri berpanas-panas saat OP CBP akan dimulai.

OP CBP yang diadakan di Desa Waringinsari itu, Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Banjar hanya menyediakan stok beras 4 ton. Sedangkan kebutuhan warga Desa Waringinsari itu sebanyak sekitar 16 ton. Jumlah sebanyak itu berdasarkan hasil pendataan sebelumnya yang sudah dilakukan empat kepala dusun yang ada melalui RT/RW masing-masing.  

Sehingga mereka yang akan membeli beras seharga Rp.9.000/kg, sirna tak kebagian, sampai sebagian banyak yang terpaksa pulang dengan memendam rasa kekecewaan mendalam.

Sementara sebagian warga lagi rela antri hanya untuk mendapatkan beras 5 kg, sebagai solusi yang diberikan atas rencana awal bisa diterimanya minimal per orang 15 kg.

Kekecewaan ribuan warga itu juga tampak terlihat saat menerima penjelasan dari Pemerintah Desa Waringinsari melalui Sekretaris Desa, Sulaeman Zajuli.

“Tadi kita sudah koordinasi dengan dinas terkait bahas penanggulangannya, dan disepakati akan tetap dipenuhi sisanya dari total kebutuhan 16 ton yaitu segera dikemudian hari. Serta solusi sekarang silahkan hanya kebagian 5 kg saja per orang,” jelasnya yang disahut atau disambut suara gemuruh sorakan warga.

Salah seorang ibu rumah tangga warga desa setempat, Yati, mengaku kecewa lantaran sudah menunggu lama sebelum digelar OP, namun akhirnya pulang dengan tangan kosong tanpa membawa beras murah.

“Mau antri ambil 5 kg, belum tentu juga dapat. Ya pulang saja lah malas, nggak jelas. Belum lagi, belum tentu pula berasnya bagus,” tukasnya.

Kekecewaan senada dikatakan warga lainnya, Hasanah, bahwa dirinya dan sejumlah warga lainnya sudah gembira akan menerima pembelian beras murah. Namun setelah ditunggu, akhirnya tak jadi mendapatkannya.

“Terus terang kecewa, apa yang kami harapkan dapat beras murah nggak kesampaian. Saya sudah di data RT, dan untuk datang ke desa untuk langsung beli beras OP. Jadinya malah begini, stoknya terbatas,” tandasnya. (Nanks/R5/HR-Online)

Warga Waringisari Kecewa OP Beras Murah, Ini Penjelasan Disperindagkop Banjar

$
0
0

OP Beras kualitas medium di Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar. Foto: Nanang Supendi/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Ribuan warga Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, kecewa terhadap operasi pasar (OP) yang diadakan oleh Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Banjar, di desa tersebut, Rabu (24/01/2018).

Warga yang antri satu jam dan rela berpanas-panasan menunggu OP dimulai, sebagiannya kecewa karena harus pulang dengan tangan hampa. Pasalnya, Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Banjar hanya menyediakan stok beras 4 ton. Sedangkan kebutuhan warga Desa Waringinsari itu sebanyak sekitar 16 ton.

Salah satu RT di Desa Waringisari, Holil, mempertanyakan keterbatasan stok beras yang dibawa dinas. Dia juga merasa heran bagaimana kesiapan pelaksanaan OP ini.

“Duh bingung harus bagaimana menjelaskan ke warga. Udah saya data sebelumnya, dan warga saya suruh untuk datang ke desa pada waktunya ini untuk langsung membelinya,” kata Holil.

[Berita Terkait : Datang ke OP, Sebagian Warga Waringinsari Banjar Kecewa Pulang dengan Tangan Hampa]

Menanggapi kekecewaan warga Waringinsari, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan, Mamat Rahmat, menjelaskan kepada warga, bahwa untuk mendapatkan beras sebanyak 4 ton ini saja harus antri mengangkutnya di gudang H. Atang.

“Jadi untuk harus mendadak bawa lagi, tidak memungkinkan. Ya tak tahu ini kok bisa terjadi begini, padahal kita bilang ke desa sebelumnya bahwa OP ini paling maksimal 4 ton setiap wilayahnya,” jelasnya.

Meski begitu, Mamat menyampaikan permohonanan maafnya dan akan tetap dipenuhi kebutuhan OP beras dari warga di sini sesuai yang sudah didata Pemerintah Desa Waringinsari.

“Tetap kita akan penuhi sisa 11 ton lagi, namun minta waktu. Karena untuk hari besok sudah terjadwal OP pada desa lainnya. Tunggu saja nanti ada pemberitahuan lebih lanjut. Mohon bisa diterima, paling sekarang hanya 5 kg saja per orangnya,” ucapnya.

Sementara, Kepala Dusun Purwodadi, berharap solusi pemenuhan kebutuhan beras OP dari warganya harus segera didapatnya.

“Segeralah OP kembali, kasihan warga sudah meminati tapi tak kebagian jatah sebab memang sudah didata. Kondisi saat ini beras OP harus ditambah, ya itu tadi masih banyak warga yang menginginkan dan belum dapat,” pungkasnya. (Nanks/R5/HR-Online)

Stok Beras di Daerah Lumbung Padi di Banjar Berkurang

$
0
0

Operasi Pasar Beras di wilayah Langensari, Kota Banjar. Foto: Nanang Supendi/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Sejumlah desa dan kelurahan yang menjadi lumbung gabah dan beras di Kota Banjar, menyatakan perlunya Operasi Pasar (OP) untuk beras medium. Hal itu dikarenakan kondisi yang terjadi saat ini, di mana masing-masing warganya menjerit atas terus melonjaknya harga komoditi tersebut. Apalagi  ketersediaan gabah pun sudah tak dimilikinya.

Hal itu dikatakan Lurah Muktisari, Feri Angga Kostradini, melalui Seklurnya, Sukmana, saat dikonfirmasi Koran HR, Selasa (23/01/2018), terkait wilayahnya yang menjadi salah satu lumbung padinya Kota Banjar, namun warganya membuthkan OP beras medium.

“Kenyataan yang ada saat ini, warga memang banyak yang menjerit dan mengeluh atas terus melonjaknya harga beras. Terlebih banyak petani yang sudah tidak memiliki stok gabah. Hingga akhirnya datang penawaran program OP dari dinas terkait. Tentu saja kami meresponnya dan memohon supaya digelar diwilayah kami,” ujar Sukmana.

Menurutnya, hal ini memang patut disikapi dan dianalisa bersama, kenapa wilayahnya yang termasuk penghasil gabah atau beras di Kota Banjar, sangat membutuhkan OP. Dia menduga ada hal yang kurang tertata baik, terkait pola produksi dan alur distribusinya.

“Pengalaman pengamatan kami, petani atau warga acapkali menjual hasil panen dan bahkan stok panennya ikut terjual, sebab alasannya kebutuhan. Menjualnya masih ke petani atau tengkulak warga setempat, tapi kan dijual kembali entah kemana. Artinya, kemungkinan kuat komoditi beras tak berputar di wilayah kita ini, melainkan dijual ke luar daerah,” katanya.

Pihaknya juga menduga, para tengkulak itu menyimpan atau mengendonnya di gudang. Setelah ketersedian di petani kosong, baru lah dikeluarkan hingga akhirnya harga jual begitu tinggi di pasaran.

Untuk itu, lanjut Sukmana, pola pengawasan terhadap alur distribusi beras harus lebih diperhatikan lagi. Semua lembaga terkait, termasuk Satgas Pangan, tentu sangat ditunggu perannya.

Meski persoalan harga beras tinggi terjadi secara nasional, namun daerah harus berupaya mengantisipasinya sejak dini. Kondisi ini sebagai perbaikan penataan ke depannya, terutama terkait pola produksi dan alur pendistribusiannya.

Pelaksana Kasi Pemerintahan Kelurahan Muktisari, Diro, menambahkan, pihaknya sering menerima keluhan dari warganya atas kondisi harga beras yang terus melonjak. Dia juga mengatakan bahwa memang stok gabah atau beras pada petani di wilayahnya sudah berkurang.

“Sebelumya, alasan mereka menjual stok yang dimilikinya karena kebutuhan mendesak. Malah sekarang pun mereka jadi ikut beli beras. Sejumlah lumbung pangan yang ada di wilayah kami tak bisa membantunya, karena itu hanya bisa menanggulangi anggota atau warga di lingkup lingkungannya sendiri,” terang Diro.

Hal serupa dikatakan Kepala Desa Waringinsari, Misbahudin, melalui Sekdesnya, Sulaeman Zajuli, bahwa kondisi harga beras tinggi ini sudah masuk ambang batas dan memberatkan warganya. Sehingga, peluang tawaran program OP dari Dinas Perdagangan, Kopreasi dan UMKM, langsung disambut pihaknya.

Meski wilayah desanya sebagai penghasil beras, tapi pada kenyataannya warganya pun butuh solusi untuk meringankan bebannya dalam memenuhi kebutuhan beras. Sebab, ketersedian beras yang dimiliki petani Waringinsari minim lantaran panen sebelumnya gagal. Di mana hasil panen berkurang 65 persen atau hanya mendapatkan 35 persen.

Menurut Sulaeman, sebenarnya dengan warga petani di desanya rata-rata memiliki lahan sawah 50-100 bata itu, bisa mencukupi ketika hasil panennya normal. Tapi, kondisi gagal panen sebelumnya itu lah yang menjadikan mereka tidak memiliki stok beras.

“Itu terbukti saat ini, ketika dilakukan pendataan oleh RT, animo warga sangat tinggi saat mendengar akan ada Operasi Pasar untuk beras mendium,” kata Zajuli. (Nanks/Koran HR)

Peminat Membludak, Aparat Keamanan Turun Tangan Tertibkan OP di Waringinsari Banjar

$
0
0

Aparat keamanan sibuk intens cegah aksi kemungkinan warga Waringinsari atas kekecewaannya tak kebagian beras OP yang digelar Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Banjar, di halaman Desa Waringinsari, Rabu (24/01/2018). Foto : Nanang Supendi/HR  

Berita Banjar, (harapanrakakyat.com),-

Operasi Pasar (OP) beras murah yang digelar Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Banjar, di halaman Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Rabu (24/01/2018), diminati warga setempat.

Pantauan HR Online di lokasi, masyarakat pun membludak saking antusiasnya untuk membeli beras OP, sehingga membuat aparat keamanan Desa Waringinsari sibuk turun tangan menertibkan dan menjaganya.   

Intensitas pengamanan yang dilakukan Babinmas, Babinsa, Satpol PP, hingga melibatkan sejumlah personil Linmas itu, untuk menjaga hal-hal dimungkinkan terjadi atau mencegah aksi yang tak diharapkan. Terlebih, sebagian banyak warga yang datang dibuat kecewa tak kebagian jatah beras murah karena stok beras OP terbatas.

“Ini sudah menjadi tugas kita bersama, khususnya aparat keamanan dan pembina masyarakat desa di sini ikut terlibat menertibkan. Lihat saja warga begitu membludak datangi OP, akhirnya mereka kecewa juga karena stok beras OP terbatas,” kata Babinmas Desa Waringinsari, Brigadir Agus Triwiyanto kepada HR Online.

Dia bersyukur atas antisipasi bersama rekan aparat keamanan desanya tak terjadi aksi warga apapun yang menimbulkan keributan. Pihaknya perlu sigap menertibkan dan mencegah yang ditimbulkan atas kekecewaan warga ini.

“Ya lumrah jika sebatas riuh sorak dan pelampiasan menggerutu mah. Hingga akhirnya sebagian banyak warga memang pulang dengan tangan kosong. Tapi ada juga sebagian lagi warga rela antri hanya untuk mendapatkan beras 5 kg, sebagai solusi keterbatasan stok,” tuturnya.

Lebih lanjut Agus menjelaskan, dirinya berada di tengah masyarakat seperti dalam kegiatan ini tiada lain untuk mewujudkan kondusifitas kamtibmas di wilayah hukum Polsek Langensari.

“Demi wujudkan kebersamaan dan kemitraan antara aparat keamanan dan seluruh elemen masyarakat Bhabinkamtibmas selalu berada ditengah warga binaan,” tandasnya. (Nanks/R5/HR-Online)

Dapat Bantuan RTLH & Listrik Gratis, Dua Warga Miskin di Banjar Sumringah

$
0
0

Hadijah (54), dan Asja (80), beserta istrinya, Supinah (65), warga Curug Taneuh, RT.03, RW.20, Lingkungan Panatasan, Kelurahan Pataruman, Kota Banjar, berfoto bersama pihak Yayasan Bhakti Persada dan Laskar B3tters, usai syukuran atas bantuan yang mereka terima. Photo: Eva/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Raut wajah Hadijah (54), janda beranak satu, warga Curug Taneuh, RT.03, RW.20, Lingkungan Panatasan, Kelurahan Pataruman, Kota Banjar, tampak sumringah melihat rumahnya kini sudah layak ditempati, setelah mendapat bantuan rehab rumah dari Yayasan Bhakti Persada Jawa Barat Cabang Kota Banjar, pada hari Sabtu (13/01/2018).

Sebelumnya, kondisi rumah yang ditempati Hadijah di atas lahan milik orang lain itu sudah nyaris roboh. Dengan kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan untuk bisa membetulkan rumahnya, maka Hadijah pun hanya bisa pasrah.

Pasalnya, bedah rumah melalui program RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) yang selama ini digulirkan pemerintah, salah satu syaratnya harus berdiri di lahan milik sendiri. Sedangkan, rumah Hadijah berdiri pada lahan tahan milik orang lain.

Saat HR berkunjung ke rumahnya, Minggu (21/01/2018), Hadijah pun mengungkapkan rasa bahagianya atas bantuan bedah rumah yang dia diterima. Setelah suaminya meninggal beberapa tahun lalu, dia tinggal bersama anaknya yang masih duduk di kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI).

“Alhamdulillah, sekarang rumah yang saya tempati sudah bagus. Saya tak bisa berkata banyak, yang jelas saya sangat bahagia. Saya cuma bisa bilang terima kasih banyak kepada pihak yayasan, para relawan yang telah membantu saya, dan khususnya buat donatur, yaitu Ibu Hj. Netty, terima kasih,” ucap Hadijah, dengan matanya berkaca-kaca.

Rasa bahagia rupanya tidak hanya dirasakan Hadijah, namun juga Asja (80), dan istrinya, Supinah (65). Rumah pasangan lanjut usia (lansia) ini bersebelahan dengan Hadijah. Keduanya mengaku bahagia lantaran rumah mereka mendapat bantuan pemasangan instalasi listrik baru dari donatur yang sama.

“Kami sangat senang sekali, akhirnya rumah kami bisa dipasang listrik. Sebelumnya saya memang sudah mengajukan untuk mendapatkan bantuan pemasangan listrik gratis dari program pemerintah. Cuma dulu rumah yang kami tempati bukan di tanah milik pribadi, jadi tidak bisa,” tutur Asja.

Kemudian, Asja yang bekerja sebagai buruh tani itu pun membeli sebidang tanah dengan luas kurang lebih 10 meter persegi yang lokasinya masih di lingkungan setempat. Meski dengan susah payah akhirnya Asja bisa mendirikan rumah sangat sederhana di atas tanah milik sendiri.

Namun, untuk kebutuhan pemasangan listrik baru dirinya tak mampu, sehingga dia mencoba lagi mengajukan bantuan pemasangan listrik gratis dari program pemerintah. Lama ditunggu bantuan tersebut tak kunjung direalisasikan.

“Dulu ketika saya mengajukan tidak bisa, karena tanahnya bukan milik sendiri. Tapi setelah saya sudah menempati tanah sendiri, tetap saja susah, padahal semua peryaratan sudah diserahkan. Sekarang alhamdulillah sekali saya mendapatkan bantuan pemasangan listrik baru dari donatur, melalui Yayasan Bhakti Persada, kami ucapkan terima kasih banyak,” ungkap Asja. (Eva/R3/Koran-HR)

Bantu Warga Miskin, Yayasan Bhakti Persada & Laskar B3tters Banjar Lakukan Ini

$
0
0

Penerima bantuan bendah rumah, Hadijah (54), dan Asja (80), beserta istrinya, Supinah (65), warga Curug Taneuh, RT.03, RW.20, Lingkungan Panatasan, Kelurahan Pataruman, Kota Banjar, berfoto bersama pihak Yayasan Bhakti Persada dan Laskar B3tters, usai syukuran atas bantuan yang mereka terima. Photo: Eva /HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Terkait dengan kegiatan sosial berupa bedah rumah dan pemasangan instalasi listrik baru bagi dua orang warga miskin di kampung Curug Taneuh, Lingkungan Panatasan, Kel/Kec. Pataruman, Kota Banjar, Ketua Yayasan Bhakti Persada Jawa Barat Cabang Kota Banjar, Diah Sulistiowati, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program pihaknya di akhir tahun 2017.

“Kita mencari atau membantu yang tidak terjangkau bantuan pemerintah. Karena rumah Ibu Hadijah ini berdiri di atas lahan milik orang lain, sementara kalau dari pemerintah itu harus rumah dan tanahnya milik sendiri,” terangnya, Minggu (21/01/2018). [Baca berita terkait; Dapat Bantuan RTLH & Listrik Gratis, Dua Warga Miskin di Banjar Sumringah].

Lebih lanjut Diah mengatakan, awalnya target rumah yang akan dibedah lokasinya berada di Desa Raharja, Kecamatan Purwaharja. Tapi yang punya rumah tersebut menolaknya, karena inginnya dikasih bantuan untuk membeli rumah.

“Akhirnya kita mencari target lain, dan dapat lah di wilayah Panatasan ini. Setelah kita cek bagaiman kondisinya, kemudian kita ajukan ke donatur dan alhamdulillah disetujui. Program bedah rumah ini kita dapat donatur tunggal, begitu pula untuk bantuan pemasangan instalasi listrik baru, yaitu Ibu Hj. Netty Martin,” jelasnya.

Diah juga menyebutkan, bahwa dalam program bedah rumah ini, pihaknya dibantu oleh para relawan dari Laskar B3tters sebagai pelaksana di lapangan. Relawan yang di dalamnya terdiri dari anak-anak muda itu berada di bawah naungan Yayasan Bhakti Persada.

Ketua pelaksana bedah rumah, Hendri Wibowo, yang juga sebagai Ketua Laskar B3tters, didampingi salah seorang anggotanya, Alfiana Safrana, menambahkan, pelaksanaan bedah rumah milik Hadijah berlangsung selama tiga hari, yakni dari tanggal 13-16 Januari 2018.

Sebelum melakukan bedah rumah, pihaknya terlebih dahulu meminta izin kepada pemilik tanah. Baru setelah mendapatkan izin, rumah Hadijah mulai dibongkar. Mulai dari bagian dinding rumah yang terbuat dari bilik bambu, hingga bagian atapnya. Dinding bilik bambu yang kondisinya sudah rusak diganti menggunakan GRC, sedangkan atapnya menggunakan asbes.

“Awal kita menemukan warga sini yang mendapatkan bantuan bedah rumah, karena sebelumnya kita sudah tahu bahwa di wilayah ini ada warga yang membutuhkan bantuan bedah rumah. Dan, ketika kita melakukan bedah rumah, ternyata di sini juga ada warga tak mampu yang belum tidak mendapatkan bantuan pemasangan listrik. Akhirnya kita ajukan ke donatur, dan alhamdulillah disetujui juga untuk dibantu,” terang Alfiana.

Dia juga mengatakan, bahwa B3tters sendiri merupakan relawan yang berada di bawah naungan Yayasan Bhakti Persada. Pihaknya bergerak dalam bidang sosial, seperti bedah rumah, bagi-bagi sembako, juga pengobatan gratis.

“B3tters itu kepanjangan dari berbagi bahagia bersama. Mudah-mudahan kita bisa memberi atau membagi kebahagiaan bersamterhadap orang-orang yang kurang mampu. Kita mengajak kepada anak-anak muda untuk lebih peka terhadap kondisi sosial, dan berbuat nyata bagi masyarakat setempat,” tandas Alfiana.

Sementara itu, Hj. Netty Martin, saat dihubungi HR Online melalui pesan Messenger, Selasa (23/01/2018), mengatakan, sebagai donatur, sudah beberapa kali dirinya memberikan amanah kepada Yayasan Bhakti Persada Jawa Barat Cabang Banjar dan Laskar B3tter, untuk kegiatan sosial di wilayah Kota Banjar .

“Untuk kegiatan bedah rumah ini, saya juga melibatkan orang yang sudah 6 tahun diberi amanah sama saya, namanya Siswanto. Dia khusus bedah rumah wilayah Jateng, tapi saya tarik ke Banjar, soalnya dia sudah berpengalaman, termasuk pemasangan listrik untuk duafa,” terangnya.

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yayasan dan para relawan dari B3tters yang telah menyampaikan amanahnya untuk membantu bedah rumah dan pemasangan listrik peduli duafa.

Dia pun menilai, dalam pelaksanaan bedah rumah duafa itu, anak-anak muda yang menjadi relawan tersebut bekerja silih berganti, dan tanpa pamrih di bawah bimbingan Yayasan Bakti Persada Cabang Banjar.

“Semoga makin istiqomah, tetap bisa bekerjasama menjalankan amanah dengan jujur. Intinya bagi saya, menyebarkan virus kebaikan dengan cara yang berbeda seperti ini, dan tentunya positif, juga membantu pekerjaan pemerintah. Selain itu, untuk membangkitkan lagi hidup bergotong-royong yang hampir punah. Banyak hal positip yang bisa kita kerjakan. Kebahagian untuk saya adalah apabila bisa membuat duafa tersenyum,” pungkas Netty. (Eva/Koran-HR)

Tiba di Banjar, Pria Bersepeda Keliling Indonesia ini Sempat Cekcok dengan Satpam

$
0
0

Egi Suryana (40), warga Desa Sinarlaga, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung yang berkeliling Indonesia menggunakan sepeda saat di Banjar. Foto: Hermanto/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Egi Suryana (40) warga Desa Sinarlaga, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, yang tengah melakukan bersepeda keliling Indonesia ini, mengalami pengalaman yang tidak mengenakan ketika tiba di Kota Banjar.

Pasalnya, ia sempat bersitegang dengan salah satu petugas satpam kantor yang berada di jalan Perintis Kemerdekaan atau tepatnya dekat alun-alun Kota Banjar. Menurut Egi, masalahnya sepele yakni dirinya tidak diperbolehkan parkir di bawah kanopi. Padahal maksudnya numpang berteduh karena pada saat itu cuaca tengah turun hujan.

“Cuaca hujan dan saya bawa barang. Saya hanya minta untuk berteduh di bawah knopi, namun oleh satpam itu tidak diperbolehkan dengan alasan takut dimarahi atasan,” tuturnya.

[ Berita Terkait : Bersepeda Keliling Indonesia, Warga Lampung Ini Mampir di Banjar ]

Ia pun kemudian minta kebijaksanaan ke satpam tersebut untuk bisa berteduh. Namun, bukannya mengerti malah satpam itu menyuruh dirinya untuk parkir di tempat biasa.

“Di tempat parkir yang biasa kan hujan, dan saya hanya minta berteduh hingga hujan reda. Namun ia (satpam.red) malah tidak memberikan toleransi hingga akhirnya saya pun bersitegang dengannya,” terangnya.

Egi mengaku dongkol dengan ulah oknum satpam tersebut, hingga akhirnya ada seorang anggota PMI yang baik hati dan mengajaknya untuk berteduh di kantor PMI.

Adalah Suwarno (42), salah satu pegawai PMI yang mengajak Egi untuk beristirahat di kantor tempatnya bekerja. Menurutnya, ia yang juga anggota komunitas sepeda ontel Basajan (Barudak Sapeda Awal Jaman) Kota Banjar ini merasa kasihan terhadap Egi yang tengah berpetualang keliling Indonesia.

“Saya kasihan, hingga ia pun saya ajak untuk beristirahat di kantor PMI, kemudian saya kasih makan. Selain itu, saya dan Egi masih sama-sama sebagai anggota komunitas sepeda ontel,” katanya. (Hermanto/R5/HR-Online)


Pemkot Banjar Sikapi Kekecewaan Warga Waringinsari saat OP Beras

$
0
0

Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Setda Kota Banjar, Edi Herdianto, saat memberikan arahan kepada masyarakat dalam OP beras di Desa Waringinsari, Rabu (24/01/2018). Foto: Nanang Supendi/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Setda Kota Banjar, Edi Herdianto, menyikapi bahwa kejadian kekecewaan ribuan warga Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, terhadap operasi pasar (OP) yang diadakan oleh Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Banjar, di desa tersebut, Rabu (24/01/2018), ditengarai koordinasi kesiapan yang dijalankannya kurang maksimal.

“Mungkin ini koordinasi kesiapan yang kurang berjalan antar pihak-pihak terkait, yaitu dinas pelaksana kegiatan dengan lembaga fasilitasi pengadaan beras, dalam hal ini Bulog melalui mitra kerjanya. Serta termasuk dengan pemerintah desanya,” katanya kepada HR Online, Kamis, (25/1/2018).

Menurutnya, sejak pemberitahuan jadwal rencana OP sampai pelaksanaannya penting diperhatikan jalinan koordinasi, sehingga diketahui perkiraaan jumlah kebutuhan beras murah yang akan dilempar ke warga desa dimaksud.

“Terlebih untuk di Desa Waringinsari ini, informasinya didata oleh RT/RW sebelumnya. Jadi saya tidak kaget peminat akan membludak, karena ada pemberitahuan menyeluruh oleh perangkat desa. Kalau di desa lain kayanya tidak demikian sistem pemberitahuan yang digunakannya,” ucapnya.

Belum lagi, imbuh dia, memang warga di wilayah mana saja sekarang lagi membutuhkan uluran upaya dan turun tangan pemerintah, yaitu salah satunya melalui gerakan OP ini. Dirinya pun mengakuinya harga beras di pasaran cenderung terus naik, sehingga tepat diadakan OP di setiap desa/kel sebagai bentuk perluasan pelayanan beras murah.

“Namun ya itu tadi perlu kesiapan matang pelaksanaannya terutama hal stok yang dibawa. Ini bahan perhatian bersama bahwa begitu penting penguatan koordinasi dalam sebuah kegiatan yang berhubungan dengan khalayak ramai,” tukasnya.

Sementara Sekretaris Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Banjar, Basir menegaskan bahwa koordinasi sudah dijalankan sebagaimana mestinya. Menurutnya, awal rencana kegiatan pada Bulog sudah dilayangkan surat permohonan bantuan fasilitasi pengadaan beras, berikut jadwal lokasi OP.

“Permohonan pada Bulog itu pun, tak lepas sebelumnya hasil koordinasi dengan desa/kelurahan yang ada, dan pada dasarnya sangat mengharapkan OP beras di wilayahnya masing-masing,” jelasnya.

Dia pula tak menampik keterbatasan stok yang dibawanya, selain beras yang dibawa langsung oleh pihak dinasnya ke gudang H. Atang atas arahan Bulog, selaku mitra usahanya. Juga keterbatasan armada pengangkut dimiliki dinas.

“Armada pengangkut, bukan dari Bulog atau mitra Bulog. Armada ini milik dinas sendiri. Jadi tak bisa cepat kembali bawa beras OP, belum lagi ngambilnya itu antri di gudang,” ucapnya.

Kasi Perlindungan Konsumen Bidang Perdagangan, Budi, menambahkan, koordinasi sudah dilaksanakan sejak rencana hingga pelaksanaan operasi pasar. Menurutnya, pihaknya ke desa diawal sudah sampaikan paling bisa maksimal beras untuk operasi pasar yang disediakan per wilayahnya hanya 4 ton.

“Tapi kenapa sekarang begini, ya tetap kita upayakan dipenuhi sisa kebutuhan beras OP bagi warga di sini. Kita lanjut gelar OP di desa ini, waktu lain dijadwalkan kembali segera,” janjinya.

Sementara itu Ketua BPD Waringinsari, Sudio, menyebutkan, bahwa justru dirinya pun heran membludaknya animo warga terhadap OP beras ini. Padahal diketahuinya beberapa warga atau petani disini masih memiliki stok gabah.

“Tadi coba tanya pada seorang warga yang saya tahu masih punya stok gabah, kenapa minat OP. Jawabannya, ingin juga merasakan beras murah yang dijual pemerintah. Biarlah nanti yang di rumah untuk jaga-jaga atau dipakai dan dikeluarkan sampai panen padi tiba,” ucapnya menirukan yang dikatakan warga yang ditanyanya.

Termasuk pribadinya kini masih punya stok gabah 15 kwintal. Jadi tak ikut beli beras OP, untuk memberikan kesempatan pada warga lainnya yang benar-benar membutuhkan.

“Tapi kasihan juga yang sudah datang ke sini niat beli. Jadi berharap OP beras bisa dilanjut disini segera,” pungkasnya. (Nanks/R5/HR-Online)

Zalrus FC Banjar Kalah 0-2 dari Persib U-19 di Laga Uji Coba

$
0
0

Tim Zalrus FC Kota Banjar berfoto bersama dengan tim Persib U-19 dalam laga uji tanding, di stadion Sport Centre Langensari, Jumat (26/01/2018). Foto : Nanang Supendi/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Tim sepakbola Zalrus FC Kota Banjar harus mengakui keunggulan Persib U-19, dua gol tanpa balas dalam laga uji tanding, di stadion Sport Centre Langensari, Jumat (26/01/2018).

Sepanjang pertandingan melawan tim kesayangan masyarakat Jawa Barat ini, Zalrus FC terlihat kalah fisik maupun teknik.

Meski mengalami kekalahan melawan “Maung Ngora”, namun pertandingan tersebut tentu menjadi kesempatan yang baik untuk mengukur sejauhmana kemampuan atau kualitas pemain-pemainnya.

“Ya, jadi kesempatan baik lah bisa beruji coba dengan Persib U-19, selaku tim level Liga 1. Bahkan menjadi runner up Liga 1 U-19 tahun 2017 kemarin,” kata Manager Zalrus FC, Rahwan atau yang dikenal sebutan nama Wabil, kepada HR Online, di sela-sela pertandingan.

Menurutnya, pertandingan ini pun baik bagi persiapan timnya yang sudah lolos 4 besar liga sepakbola Kota Banjar, dimana akan berlangsung 5-6 Februari 2018 mendatang.

Sementara Manager Persib U-19, Yoyo S Adireja mengatakan, pertandingan persahabatan ini sebagai bentuk kontinyuitas pendidikan pelatihan yang terprogram, dimana Persib dengan berbagai jenjang umurnya merupakan sebuah diklat sepakbola.

Bagi Persib U-19 sendiri, berguna sebagai bentuk kontinyuitas pendidikan pelatihan yang diprogramkannya, serta sebagai persiapan menghadapi kompetisi Liga 1 U-19 tahun 2018 yang segera bergulir.

“Persib ini kan sebuah diklat sepakbola, jadi sesuai program bahwa uji tanding itu harus kontinyu dilakukan setelah melakukan pembelajaran teknikal dan sebagainya yang berkaitan. Ya ini juga persiapan hadapi Liga 1 U-19 tahun 2018 yang segera bergulir,” ucapnya. (Nanks/R5/HR-Online)

Kalah dari Persib U-19, Zalrus FC Banjar Dapat Pengalaman Berharga

$
0
0

Para pemain Zalrus FC yang melawan Persib U-19, di laga uji tanding di Stadion Sport Center Langensari, Jumat, (26/01/2018)  . Foto : Nanang Supendi/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Pelatih Zalrus FC, Agus Santiko mengatakan, kekalahan timnya dari Persib U-19 saat uji tanding di Stadion Sport Center Langensari, Jumat, (26/01/2018), bisa menjadi pengalaman berharga bagi anak asuhnya.

“Tak masalah kalah, ini jadikan pengalaman berharga dan alhamdulilah sudah berkesempatan main dengan tim level jauh di atas tim kami. Terima kasih tentunya atas penawaran pertandingan persahabatan yang diberikan Persib U-19,” katanya.

Menurutnya, meski timnya kalah tapi sedikitnya mampu mengimbangi permainan cepat yang diperagakan pemain-pemain “Maung Ngora” yang memang sedang disiapkan menuju Liga 1 U-19 tahun 2018.

Persib U-19, Budiman Yunus. Foto : Nanang Supendi/HR

“Pada babak pertama tim kita sudah terlihat kalah kualitas juga fisik, tapi mampu mengimbanginya 0-0. Ya itu tadi, akhirnya kebobolan juga di babak kedua. Hingga peliut akhir selesai pertandingan kedudukan 0-2,” ucapnya.

Sementara menurut pelatih Persib U-19, Budiman Yunus, pemain Zalrus FC itu ada potensi untuk berkembang dan secara individu pun cukup bagus. Tinggal latihan terprogram rutin, tentunya dengan fisiknya juga harus terus digembleng.

“Ada harapan tim di Kota Banjar ini maju. Artinya, memang pemain-pemain dari sini banyak potensinya. Terlebih di Zalrus FC itu ada manajernya yaitu Wabil, semoga saja semakin berkembang,” ujarnya.

Bagi timnya, sambung dia, pertandingan uji coba ini dijadikan persiapan mengarungi Liga 1 U-19 tahun 2018. Meski demikian, pertandingan ini pun menjadi ajang silaturahmi, melihat potensi-potensi pemain klub di Jawa Barat.

“Ya barangkali menemukan pemain menonjol dijadikan bagian pemain Persib U-19,” tukasnya. (Nanks/R5/HR-Online)

PJUdi Jl. Kapten Jamhur Banjar Padam Minta Diperbaiki

$
0
0

Suasana di Jalan Kapten Jamhur, tepatnya di sekitar Kantor Dinas Kesehatan Kota Banjar, saat malam hari tampak gelap akibat tidak berfungsinya sejumlah PJU yang terpasang di lokasi tersebut. Photo: Muhafid/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Sudah hampir satu bulan lamanya sejumlah lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di Jalan Kapten Jamhur, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan/Kota Banjar, tepatnya sekitar Kantor Dinas Kesehatan, padam. Selain membuat kondisi di malam hari menjadi gelap, lalu lintas yang cukup ramai juga membahayakan bagi para pengendara.

Dari pantauan Koran HR, sejak awal Januari 2018, ada sekitar 3 unit PJU yang berdiri di sekitar lokasi tersebut padam. Meski laju kendaraan yang cepat bisa melambat karena adanya perlintasan kereta api, namun para pengendara maupun warga setempat berharap PJU yang terpasang dapat berfungsi kembali.

Seperti diungkapkan Asep, salah seorang warga setempat, bahwa PJU yang terpasang di Jalan Kapten Jamhur kerap mengalami padam, apalagi setelah turun hujan. Giliran PJU yang berada di sekitar pertigaan Jalan Tentara Pelajar-Jalan Kapten Jamhur menyala, namun sebagian PJU di sekitar kantor Dinas Kesehatan justru sudah cukup lama dibiarkan padam.

“Sudah sepantasnya PJU yang dipasang itu dirawat dengan pengontrolan yang baik oleh petugas. Ini fasilitas publik, jadi masyarakat juga harus bisa menikmatinya, bukan dibiarkan saja,” kata Asep, kepada Koran HR, Senin (22/01/2018).

Hal serupa dikatakan Abdulah, salah seorang pengendara motor. Menurut dia, padamnya PJU selain membahayakan pengendara, juga dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dan hal perlu menjadi perhatian bersama, khususnya pemerintah.

“Lokasinya berada di tengah-tengah perkotaan dengan lalu lintas kendaraan yang cukup ramai, tentu keberadaan PJU sangat penting peranannya. Kalau petugas dari dinas terkait sering kontrol semua PJU yang dipasang oleh pemerintah dan dirawat dengan baik, maka tidak akan seperti ini jadinya. Itu harapan kami sebagai masyarakat,” ungkap Abdulah. (Muhafid/Koran HR)

Menelisik Cerita Mistis di Gunung Sangkur Banjar

$
0
0

Gunung Sangkur dilihat dari areal pesawahan di daerah Panatasan, Kelurahan/Kecamatan Pataruman, Kota Banjar. Photo: Hermanto/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Sebagian masyarakat masih  percaya kepada hal-hal gaib, mistis, atau segala jenis yang berbau tahayul. Apalagi bagi mereka yang senang beraktivitas menempuh rimba di gunung atau hutan, seperti halnya pendaki, penjelajah, atau offroader.

Kepercayaan mereka terhadap dunia mistis biasanya muncul karena cerita dari teman atau orang-orang yang pernah mengalami tentang dunia gaib. Sehingga tak heran bila di tempat-tempat seperti gunung dan hutan sering ditemukan tulisan-tulisan himbauan, seperti tidak boleh berkata sompral (sombong), dilarang melakukan maksiat, atau himbauan lainnya.

Jika melanggar, biasanya akan ada akibatnya. Termasuk juga larangan mengotori hutan atau mengotori hal-hal lainnya yang ada di hutan, seperti yang biasa terpampang pada batang-batang pohon besar di hutan.

Di Kota Banjar sendiri terdapat hutan atau gunung yang terkenal dengan keangkerannya. Tempat tersebut adalah Gunung Sangkur. Beberapa masyarakat percaya bahwa Gunung Sangkur yang berada di wilayah Kecamatan Pataruman, Kota Banjar ini sangat angker. Bahkan, banyak masyarakat yang menyebutkan Gunung Sangkur merupakan tempat atau pusatnya kerajaan Jin.

Belum lama ini, masyarakat Banjar, khususnya warga Desa Mulyasari, sempat dihebohkan dengan hilangnya Bonar (47), warga Dusun Sukamaju, Desa Mulyasari, Kecamatan Pataruman Kota Banjar.

Bonar hilang selama tiga hari tiga malam di Gunung Sangkur. Banyak warga menduga hilangnya Bonar lantaran dibawa makhluk gaib yang menghuni salah satu keramat di gunung tersebut.

Sebelum terjadi hilangnya Bonar, di tanjakan Curug Taneuh yang lokasinya berada di kaki Gunung Sangkur, juga kerap memakan korban, bahkan hingga meninggal dunia. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, ada sebuah minibus terperosok masuk jurang hingga menewaskan dua orang penumpangnya. Kecelakaan itu diduga lantaran sang sopir diganggu makhluk ghaib.

Memang banyak sekali cerita mistis di gunung ini. Warga pun banyak yang mengaku pernah melihat sejumlah keanehan. Diantaranya melihat perkampungan misterius di tengah hutan yang tiba-tiba muncul lalu hilang lagi, melihat ada pasar dan hal-hal lain yang di luar nalar manusia.

Pengalaman mistis seperti itu pernah dialami salah seorang anggota komunitas pecinta alam, Toto (29), seorang tenaga honorer di salah satu instansi di Kota Banjar. Saat ditemui Koran HR di tempat kerjanya, Selasa (23/01/2018), dia pun menceritakan pengalaman mistisnya ketika sedang menjelajah di Gunung Sangkur bersama teman-temannya di komunitas pecinta alam.

“Pengalaman ini terjadi tahun 2011, pada saat itu kami sedang menjelajah Gunung Sangkur. Waktu kami melintas di tempat keramat Batu Bangkis atau Batu Bangkong, salah satu teman kami ada yang berkata sompral dengan menyebut kata Bangkong. Tak lama setelah mengucap kata tersebut, tiba-tiba terdengar suara petir menggelegar dan angin yang sangat kencang, padahal pada waktu itu cuaca sedang cerah,” tuturnya.

Setelah kejadian itu, Toto dan teman-temannya memutuskan untuk kembali ke pemukiman warga lantaran takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena menurut mitos yang beredar di masyarakat sekitar, jika melintasi keramat tersebut jangan sampai mengucapkan kata ‘Bangkong.’ Kalau hal ini dilanggar maka akan ada akibatnya.

Kuatnya mistis yang merasuki alam pikir para penjelajah juga dirasakan Ridwan (30). Ridwan yang merupakan anggota komunitas motor trail juga pernah tersesat di Gunung Sangkur dengan dua orang temannya.

Menurutnya, kejadian itu dialaminya ketika melakukan survey jalan untuk kegiatan trail adventure. Ridwan bersama dua orang temannya tersesat saat tiba di puncak gunung yang berdekatan dengan sebuah keramat.

“Kalau menceritakan kejadian ini saya selalu merinding. Waktu itu kami hanya berputar-putar saja di tempat tersebut, padahal kami merasa sudah berjalan cukup jauh. Tapi kembali lagi ke tempat semula, bahkan persis tak melihat jejak ban bekas para offroader lainnya,” tutur Ridwan.

Beruntung, ia bersama temannya bisa keluar dari lokasi itu setelah mendengar suara adzan yang entah dari mana sumbernya. Kemudian, mereka turun mengikuti sumber suara adzan tersebut dan akhirnya bisa menemukan kembali jalan menuju ke arah huma dan perkampungan.

“Alhamdulillah, akhirnya kami bisa keluar dari dalam hutan setelah mendengar dan mengikuti sumber suara adzan,” terang Ridwan.

Keangkeran Gunung Sangkur pun diakui Wahyu (28), salah seorang pecinta budaya. Menurutnya, ia pernah bersama teman-temannya berkemah di Gunung Sangkur. Karena nyalinya cukup berani, Wahyu pun mengaku pernah berinteraksi dengan makhluk ghaib yang ada di sana.

“Saya pernah berinteraksi di sana, makhluk ghaib yang ada di Gunung Sangkur tidak mau diganggu oleh kebisingan yang dilakukan manusia. Wilayahnya tidak mau dikotori, seperti berbuat mesum atau berbuat maksiat serta hal-hal lain yang tidak disukainya,” terang Wahyu. (Hermanto/Koran HR)

Bulog Operasi Pasar di Banjar Habiskan 2 Ton Beras Premium

$
0
0

Operasi Pasar (OP) program Gerakan Stabilitas Pangan (GSP) Bulog Sub Divre Bulog Ciamis yang dilakukan di Desa Muktisari, Kecamatan Langensari Kota Banjar, Rabu (24/01/2018). Foto : Nanang Supendi/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Operasi Pasar (OP) program Gerakan Stabilitas Pangan (GSP) Bulog Sub Divre Bulog Ciamis yang bekerjasama dengan Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Banjar, mendapat sambutan baik dari masyarakat.

Bahkan sampai tiga hari sudah 2 ton beras dengan kualitas premium ludes dibeli masyarakat Kota Banjar.

“Tiga hari mengiringi Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (OP CBP) Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Banjar, kami sendiri melalui OP GSP ini sudah terserap beras premium sebanyak 2 ton,” kata Kasi Komersil Bulog Sub Divre Ciamis, Yeni, kepada HR Online, Rabu (24/01/2018).

Sementara komoditi lainnya, jumlah penyerapannya masih di bawah beras premium. Beras premium yang ditawarkan ada dua jenis yaitu premium 1 Rp.12.500/kg dan premium 2 Rp.11.500/kg.

Sementara komoditi lainnya itu diantaranya, minyak goreng yang kita jual Rp.12.000/ltr, minyak gorong Rose Brand Rp.12.500/ltr, daging sapi Rp.80.000/kg, gula putih kemasan 1 kg Rp.11.200, bawang putih Rp.17.000, dan terigu Rp.7.600/kg.

Dia merasa bersyukur komoditi yang dibawanya juga laku atau diminati warga, karena memang harganya lebih murah dibanding harga pasaran. Pihaknya ini akan terus mengoptimalkan dan menggencarkan program GSP, guna menekan mahalnya harga sembako.

“Tuntutan ini pula sebagai bentuk peningkatan kinerja bidang komersil yang memang sedang dirambahnya diluar penopang kegiatan bansos yang digelontorkan pemerintah pusat melalui Kemensos,” katanya.

Makanya, pihak Bulog terus menambah jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) di setiap sudut desa untuk mendekatkan diri kepada masyarakat atas kebutuhan sembako dengan harga terjangkau dan kualitas baik.

“Program Bansos Rastra 2018 sudah mulai kami salurkan pada sebagian kab/kota di wilayah kerjanya,” pungkas dia. (Nanks/R5/HR-Online)

Stadion Sport Center Banjar Dapat Pujian dari Manajer Persib U-19

$
0
0

Manager Persib U-19, Yoyo S Adireja, bersama Manager Zalrus FC, Rahwan. Foto : Nanang Supendi/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Lapangan sepakbola Stadion Sport Center Langensari Kota Banjar, yang menjadi tempat bertanding antara Persib Bandung U-19 melawan Zalrus FC, Jumat (26/01/2017), mendapat pujian dari Manajer Persib U-19, Yoyo S Adireja.

“Luar biasa, kualitas rumput lapang ini sangat bagus. Kota Banjar miliki stadion cukup representatif, tak kalah dengan daerah lain. Kayanya di wilayah priangan timur, stadion ini yang terbagus,” kata usai mendampingi timnya, Jumat (26/01/2017).

Menurutnya, hal itu juga sama dirasakan oleh para anak asuhnya, baik sebelum dan sesudah pertandingan. “Pemain saja tadi bilang merasa nyaman, meski baru pertama kali memakai stadion ini,” ujar dia.

Namun, tandasnya, akan lebih luar biasa lagi apabila dibarengi dengan tim sepakbolanya yang kuat di Kota Banjar, dan mampu mengikuti kompetisi liga PSSI. “Sayangkan stadion sudah bagus, tapi tak punya tim sepakbola yang berkiprah di liga,” tukasnya.

Jika memang belum mampu mengikuti kompetisi liga PSSI, bisa saja stadion ini dipakai home base klub sepakbola daerah lain yang mengikuti liga.

“Ya minimal manajemen stadion ini dikelola lebih baik lagi dan termasuk fasilitas sarana pendukung dilengkapi pula. Pokoknya secara umum bagus dan rumputnya rata,” ucapnya. (Nanks/R5/HR-Online)


Pelatih Persib U-19 Berharap ada Klub Sepakbola di Banjar Ikut Liga PSSI

$
0
0

Pelatih Kepala Persib U-19, Budiman Yunus. Foto : Nanang Supendi/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Pelatih Kepala Persib U-19, Budiman Yunus, mengharapkan, lebih banyak klub-klub sepakbola di Jawa Barat yang ikut berkiprah di liga PSSI, tak terkecuali klub dari Kota Banjar.

“Harapan saya ada klub sepakbola Kota Banjar ikut kompetisi atau liga PSSI. Dukungan stadion yang dimiliki sudah mumpuni, apalagi ini lapang layak untuk kompetisi Liga 2 PSSI,” katanya saat diwawancarai HR Online, usai timnya menjalani persahabatan dengan Zalrus FC, di Stadion Sport Center Langensari Banjar, Jumat (26/01/2018).

Menurutnya, sepakbola di Kota Banjar ini harus bisa ambil bagian minimal di liga 3 terlebih dulu. Dalam statuta sudah jelas bahwa kompetisi wajib diikuti oleh klub yang terdaftar di PSSI.

“Askot PSSI Banjar kan terdaftar di Asprov PSSI, ya mestinya ada perwakilan klubnya ikut liga,” ucapnya.

Maka, selain organisasi Askot PSSI-nya, tentu dorongan dari pemerintah daerahnya sendiri bagaimana berbenah untuk bangkit, hingga ikut kompetisi sebagaimana digariskan ketentuan tadi.

“Dukungan dan kepedulian pemerintah daerah penting untuk memajukan tim sepakbolanya. Sepakbola ingin maju, ya diawali pemdanya. Bukti di wilayah terdekat, Ciamis dengan PSGC berkembang dan maju ikut liga. Itu kan awal peran pemkabnya. Semoganya Kota Banjar mengikutinya,” tukas dia. (Nanks/R5/HR-Online)

Nana Suryana Buka Lomba Ketangkasan Burung Merpati Walikota Cup se-Kota Banjar

$
0
0

Nana Suryana dan Herman Sutrisno saat menjajal ketangkasan burung merpati. Foto: Hermanto/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Ratusan pencinta burung merpati se-Kota Banjar, pagi tadi mengikuti lomba ketangkasan merpati tinggi di areal bekas rumah makan Karya Ayu di Lingkungan Katapang, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Sabtu (27/1/2018). Lomba ajang Walikota Cup tersebut sekaligus dalam rangka menyambut HUT Kota Banjar yang ke15. 

Dalam kesempatan ini, Wakil Ketua DPRD Kota Banjar yang juga calon Wakil Walikota Banjar, Nana Suryana, membuka kegiatan tersebut. Tak ketinggalan, lomba ketangkasan burung merpati tinggi ini pun dihadiri sesepuh Kota Banjar, Herman Sutrisno. Tidak hanya itu, Nana dan Herman pun sempat menjajal ketangkasan burung merpati tinggi itu. 

Nana Suryana mengatakan, bahwa dirinya sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan positif itu, sekaligus bisa sebagai wadah untuk menyalurkan para pehobi burung merpati dalam lomba ketangkasan burung merpati tersebut. 

“Saya sangat apresiasi, di sisi lain bisa menyalurkan untuk hobi, dan di sisi lain bisa mendongkrak ekonomi,” ujarnya. 

Ia menambahkan, bukan tidak mungkin merpati-merpati hasil dari budidaya di Kota Banjar banyak diminati oleh para pecinta burung merpati dari daerah lain. Bahkan, di,antaranya ada yang pernah terjual hingga 30 juta rupiah, dan itu menurutnya asli dari Kota Banjar. 

“Pernah ada sepasang merpati yang terjual hingga Rp. 30 juta oleh orang Bandung, dan dalam lomba di Bandung, merpati yang dibeli dari salah satu pecinta burung di Kota Banjar selalu menang di Bandung,” imbuhnya. 

Nana berharap, dengan adanya perlombaan ketangkasan burung merpati tinggi ini sekaligus mengajak kepada para pehobi burung merpati untuk bisa bergabung dalam paguyuban merpati yang ada di Kota Banjar. Menurutnya, hal ini pun menjadi salah satu wujud untuk melestarikan, dan membudidayakan merpati. Karena selain menjadi hobi, juga bisa mendongkrak dari sisi pariwisata dan ekonomi. 

“Kegiatan lomba ini pun dapat dijadikan sebagai ajang silaturahmi bagi sesama pecinta burung merpati. Selain itu, juga menjadikan lomba ini sebagai ajang pariwisata Kota Banjar,” katanya. 

Sementara itu, Ketua Penyelenggara kegiatan, Imam, mengatakan bahwa setiap tahun event ini selalu digelar dan selalu banjir peserta.

“Alhamdulillah, setiap ada event seperti ini pesertanya selalu membludak,” katanya. 

Imam menambahkan,  bahwa dalam perlombaan ini, panitia menyiapkan hadiah utama berupa piala bergilir Walikota Banjar, sertifikat atau piagam, trofi, dan uang pembinaan.

Dalam perlombaan ini, kategori yang dilombakan adalah kelas reguler untuk umum, dan juga kelas bintang khusus merpati yang sudah sering ikut lomba. 

“Ada dua kelas yang dilombakan, dan aturannya merpati harus masuk di dalam area garis pembatas yang telah ditentukan dan turun di meja (patek) yang sudah disediakan pihak panitia. Jika tidak, maka peserta dianggap gugur,” pungkas Imam. (Hermanto/R6/HR-Online)

Nana Suryana Buka Kejuaraan Silat Antar Pelajar se-Kota Banjar

$
0
0

Nana Suryana saat membuka kejuaraan pencak silat SD/MI/sederajat dan SLTP sederajat se-Kota Banjar di SMK N 1 Kota Banjar. Foto: Hermanto/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Ketua DPC PDI-P Kota Banjar yang juga Calon Wakil Walikota Banjar, Nana Suryana, pagi tadi membuka kejuaraan pencak silat SD/MI/sederajat dan SLTP sederajat se-Kota Banjar, Sabtu (27/1/2018). Kejuaraan bertema Silat Kids Championship ini digelar di SMK N 1 Kota Banjar. 

Kegiatan yang diikuti 160 peserta dari 23 perguruan pencak silat di Kota Banjar ini merupakan dalam rangka ulang tahun perguruan Perisai Diri yang ke-5. Selain itu, kejuaraan ini pun dalam rangka menyambut HUT Kota Banjar yang ke-15. 

Ketua penyelenggara sekaligus Ketua Cabang Perisai Diri Kota Banjar, Tono Tarsono mengatakan, bahwa kejuaraan ini memperebutkan piala Perisai Diri. Kejuaraan ini pun bertujuan untuk membina, memupuk serta memantapkan keterampilan ketangkasan dalam seni bela diri, khususnya pencak silat. 

“Kegiatan ini untuk melestarikan serta mengembangkan budaya tradisional pencak silat, dan  melahirkan bibit-bibit atlet pesilat  tangguh yang memiliki sikap ksatria dan rasa nasionalisme,” ujarnya. 

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada segenap panitia, dan unsur terkait  yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini. 

“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu hingga terlaksananya kejuaraan ini,” ucapnya. 

Sementara itu, calon Wakil Walikota Banjar, Nana Suryana mengatakan, bahwa olah raga pencak silat merupakan olahraga seni bela diri  asli dari Indonesia. Menurutnya, pencak silat adalah merupakan kekayaan lokal dan warisan budaya yang harus dilestarikan serta dikembangkan. 

“Olahraga pencak silat merupakan warisan budaya kita, untuk itu kita wajib melestarikannya,” ujar Nana Suryana kepada wartawan. 

Ia pun berpesan kepada peserta, melalui kegiatan ini supaya selalu menjaga persaudaraan serta saling menghormati dan menghargai antar sesama. Kegiatan ini pun sebagai ajang silaturahmi antar perguruan pencak silat yang ada di Kota Banjar. 

“Melalui pencak silat, mari kita jaga persaudaraan dan kegiatan ini mari kita jadikan sebagai ajang silaturahmi antar sesama,” pungkas Nana Suryana yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Banjar. (Hermanto/R6/HR-Online)

Ratusan Warga Hegarsari & Pataruman Banjar Bubuhkan Tanda Tangan Dukung Asih Saenyana

$
0
0

Pembubuhan tanda tangan oleh warga sebagai dukungan terhadap pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Banjar, Asih Saenyana, Hj. Ade Uu Sukaesih-Nana Suryana. Foto: SBH/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Ratusan warga dari Kelurahan Hegarsari & Pataruman, membubuhkan tanda tangan dukungan kepada Hj. Ade Uu Sukaesih-Nana Suryana, Asih Saenyana, untuk memenangkan pada Pemilukada 27 Juni Mendatang.

Acara penandatanganan dukungan itu terjadi, saat gelaran konsolidasi Partai Golkar tingkat Kelurahan di Hegarsari dan Pataruman,  Sabtu (27/01/2018).

Dukungan warga di Kelurahan Hegarsari didominasi kaum lelaki. Sementara di Kelurahan Pataruman perempuan mendominasi pembubuhan tanda tangan dukungan.

Ketua Partai Golkar Kelurahan Hegarsari,  Dadang,  mengatakan,  penandatanganan dukungan tidak hanya dari pengurus partai saja.

“Kebanyakan warga sini yang bukan pengurus partai.  Mereka sangat antusias memberikan dukungan dengan membubuhkan tanda tangan  sebagai bentuk dukungan total bagi pasangan Asih Saenyana,” jelasnya kepada HR Online.

Hal senada dikatakan Nono, Ketua Partai Golkar Kelurahan Pataruman. Menurutnya,  dukungan total kepada pasangan Asih Saenyana di wilayahnya sangat luar biasa.

“Dukungan luar biasa sangat terlihat dari kaun perempuan,  mulai dari anak muda,  ibu rumah tangga, bahkan para lansia pun tak mau ketinggalan membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk totalitas dukungan,” tegasnya.

Dadang dan Nono yakin,  dukungan warga di wilayahnya akan semakin menguat kepada pasangan Asih Saenyana hingga saat pencoblosan di TPS nanti. (SBH/R1/HR-Online)

Di Banjar, Tempat Pengasapan Kopra Nyaris Ludes Dilalap Si Jago Merah

$
0
0

Kopra  kelapa Mulya Suka milik Entuy warga Lingkungan Babakansari RT 1/9, Kelurahan Pataruman, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar yang terbakar. Foto: Istimewa

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Sebuah tempat kopra  kelapa Mulya Suka milik Entuy warga Lingkungan Babakansari RT 1/9, Kelurahan Pataruman, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Minggu (28/1/2018), dini hari tadi nyaris ludes dilahap si jago merah. 

Menurut petugas pemadam kebakaran Kota Banjar, Uman, api diduga berasal dari tungku pengasapan kopra kelapa yang merambat membakar kopra yang sedang dikeringkan. 

“Api diduga berasal dari tungku pembakaran. Kemudian merambat ke tempat yang lain. Kami berhasil memadamkan api setelah dua unit kendaraan pemadam tiba di lokasi dan langsung melakukan pemadaman,” ujarnya. 

Ia pun menambahkan, api sempat membesar lantaran di lokasi tersebut semua benda kering dan mudah terbakar, serta nyaris membakar kandang peternakan bebek. 

Peristiwa kebakaran ini pun sempat menjadi tontonan warga. Api yang besar dan membumbung tinggi membuat warga beramai-ramai mendatangi lokasi kejadian. Sebelum mobil pemadam tiba, warga sempat melakukan pemadaman dengan menggunakan alat seadanya. 

“Api cepat membesar, karena di sekitar lokasi banyak benda yang mudah terbakar,” kata Uman. 

Beruntung dalam kejadian ini tidak menelan korban jiwa, namun pemilik tempat tersebut mengalami kerugian material hingga puluhan juta rupiah. (Hermanto/R6/HR-Online)

Viewing all 5240 articles
Browse latest View live