Quantcast
Channel: Berita Banjar – Harapan Rakyat Online
Viewing all 5240 articles
Browse latest View live

Kawasan Perbatasan Jabar-Jateng di Banjar jadi Tempat Mesum ABG

$
0
0

Kawasan tugu perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah, tepatnya di Jalan Raya Majenang KM 7, Dusun Cibentang, Desa Mekarharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, tampak gelap saat malam hari akibat lampu taman dan PJU di lokasi itu mati. Photo: Nanang Supendi/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Sejumlah lampu taman dan fasilitas PJU (Penerang Jalan Umum) di kawasan tugu perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah, tepatnya di Jalan Raya Majenang KM 7, Dusun Cibentang, Desa Mekarharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, sudah lama dibiarkan padam.

Saat malam hari, suasana gelap membuat kawasan itu rawan terjadi tindakan asusila. Bahkan, warga setempat kerap memergoki sejumlah pasangan muda-mudi yang sedang melakukan mesum.

Hal itu dikatakan Eko, warga setempat, kepada Koran HR, Selasa pekan lalu, bahwa dengan gelapnya kawasan tugu perbatasan, kini semakin banyak saja pasangan anak baru gede (ABG) yang sengaja pacaran di lokasi tersebut.

“Pokoknya kaya gitu lah, sering kami memergokinya karena kondisi di kawasan tugu itu gelap. Kami juga sering mengusir pasangan ABG yang sedang berbuat mesum,” ungkapnya.

Menurut Eko, selain rentan disalahgunakan untuk berbuat asusila, kondisi kawasan perbatasan Jabar-Jateng yang gelap juga rawan tindak kejahatan. Warga pun meminta agar pihak terkait segera melakukan perbaikan atas tidak berfungsinya lampu taman dan PJU yang ada di lokasi tersebut.

“Padamnya lampu itu sudah berlangsung cukup lama, sekitar satu bulan lebih. Jadi selayaknya cepat diperbaiki. Malu lah, bagaimana pun perbatasan ini kan merupakan wajah ujung Timur Jawa Barat,” ujarnya. (Nanks/Koran HR)


GP Ansor dan PMII Banjar Kecam Penganiayaan Pimpinan Ponpes Al Hidayah Cicalengka

$
0
0

Ketua GP Ansor Kota Banjar, Supriyanto. Foto: Muhafid/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Gerakan Pemuda Ansor dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Banjar sikapi kasus penganiayaan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hidayah Cicalengka, KH Umar Basri (60), pada Sabtu (27/1/2018) pukul 05.30 WIB, di dalam Masjid Al-Hidayah Kamyang Santiong 03/03, Desa Cicalengka Kulon, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung oleh orang yang tak dikenal.

Menanggapi hal tersebut, Ketua PC GP Ansor Kota Banjar, Supriyanto, menilai kasus tersebut merupakan tindakan biadab yang seharusnya tidak dilakukan terhadap tokoh ulama.

“Bagi kami, ini menunjukkan ekstrimisme dan radikalisme nyata yang ada di sekitar kita. Maka dari itu, kami harap aparat penegak hukum segera mengusut tuntas kasus ini dan pelaku dihukum seberat-beratnya,” tegas Supriyanto kepada HR Online di sela-sela kegiatan pagelaran kebudayaan IPNU-IPPNU Kota Banjar di Aula Kelurahan Mekarsari, Minggu (28/01/2018).

Untuk itu, kata Supri, ia meminta kader-kader khusus di Banjar untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi-potensi pengacau keamanan dan ketertiba masyarakat, terlebih kepada para ulama di sekitar lingkungan masing-masing.

“Khusus dalam menggunakan media sosial, terutama soal perihal kasus ini, kami meminta supaya hendak berhati-hati pula, apalagi dalam membagikan informasi pun harus jelas sumbernya dan beretika. Jangan sampai menyebarkan yang menimbulkan masyarakat resah,” kata Supri.

Hal senada juga diungkapkan Sirojul Muntaha, Ketua PMII Kota Banjar. Ia memandang, bahwa penganiayaan tersebut terhadap sosok ulama di Bandung merupakan bentuk tindakan yang sangat tidak dibenarkan, baik secara hukum maupun secara moral. Sebab, menurutnya, melukai ulama sama halnya melukai umat.

“Kita harap aparat penegak hukum harus objektif dan tuntas dalam mengusut kasus ini agar di kemudian hari tidak terjadi lagi. Kita juga tidak ingin pada momen Pilkada ini isu SARA merebak dan digoreng sedemikian rupa yang berujung perpecahan umat. Sebagaimana intruksi dari PKC PMII Jabar, kita terus berkoordinasi dengan kader-kader yang ada untuk meningkatkan kewaspadaan dari hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya. (Muhafid/R6/HR-Online)

Suling Bambu Produksi Banjar Rambah Dubai & Singapura

$
0
0

Panio (40), tengah membuat suling bambu pesanan konsumen dari Yogyakarta. Photo: Hermanto/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Suling (seruling) bambu yang diproduksi Sanggar Seni Kembang Gunung di Lingkungan Siluman Baru, RT.33, RW.16, Kelurahan/Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, kini tak hanya merambah pasar di Jawa Barat saja, namun sudah mulai dipasarkan ke daerah-daerah luar pulau Jawa, seperti Bali dan Batam. Bahkan, pernah pula dikirim ke negara Dubai dan Singapura.

Saat ditemui Koran HR, Minggu (21/01/2018), Panio (40), pemilik Sanggar Seni Kembang Gunung, tengah sibuk membuat seruling. Dia mengatakan, seruling yang sedang diproduksinya itu merupakan pesanan orang Yogyakarta.

Panio juga menuturkan, bahwa pada tahun 2007, suling hasil buatannya itu pernah dikirim ke negara Dubai, dan tahun 2013 dikirim ke Singapura masing-masing sebanyak 5000 buah. Hal itu berawal ketika dia bersama anak buahnya usai mengikuti pameran di Senayan, Jakarta.

Suami dari Evi Sudiarti (40) ini pun mengaku, dalam memproduksi seruling bambu, dirinya dibantu oleh tiga orang anak buahnya. Dalam waktu satu minggu sudah mampu menghasilkan sebanyak 1.000 buah suling.

“Ada berbagai model suling yang kami produksi, sesuai permintaan pemesan. Ada suling bangsing atau model tiup samping, ada juga suling Sunda atau suling standar yang biasa dipakai di sekolah-sekolah,” tutur Panio.

Pembuatan seruling di sanggar seni yang didirikan pada tahun 2004 itu memang tidak selalu mulus dalam hal pemasarannya, tetap saja ada pasang surut. Namun, puncak kejayaannya terjadi pada tahun 2010. Pada waktu itu Panio kewalahan ketika menerima banyak pesanan.

“Tahun 2010 pesanan yang datang tidak ada henti-hentinya hingga saya memutuskan untuk menambah pegawai sebanyak sepuluh orang. Demi memenuhi pesanan, kami pernah produksi 20.000 buah per minggu,” terangnya.

Pria kelahiran Yogyakarta ini pun mengatakan, saat ini pesanan relatif stabil. Karena, pemesanan dalam jumlah banyak biasanya terjadi setelah mengikuti pameran. Untuk saat ini, permintaan konsumen tidak hanya suling bangsing, tapi banyak pula yang pesan suling Sunda.

“Jumlah pesanan kini relatif stagnan. Terkadang saya pun menjualnya secara satuan. Satu buah suling, baik bangsing atau suling Sunda, saya jual dengan harga 15 ribu rupiah per buah,” ujar Panio.

Dia pun berharap kepada pemerintah melalui instansi terkaitnya, untuk membantu memfasilitasi dalam hal pemasarannya. Karena suling yang diproduksinya asli buatan warga Banjar. (Hermanto/Koran HR)

Resmikan Kantor Kelurahan, Wali Kota Banjar, “Semoga Lebih Maksimal Melayani Masyarakat”

$
0
0

Wali Kota Banjar, Ade Uu Sukaesih menandatangi prasasti peresmian gedung kantor Kelurahan Banjar, Senin (29/1/2018). Foto : Hermanto/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Wali Kota Banjar, Ade Uu Sukaesih meresmikan dua gedung kantor kelurahan diantaranya Kelurahan Banjar dan Kelurahan Bojongkantong, Senin (29/1/2018).

Orang nomor satu di Kota Banjar ini mengatakan, peresmian gedung kantor kelurahan ini merupakan upaya untuk menumbuhkan semangat kerja, dan suasana baru yang dapat mendorong gairah dalam pelayanan masyarakat.

“Dengan gedung yang baru semoga dapat memacu semangat bagi petugas kelurahan dalam bekerja, dan lebih maksimal dalam hal pelayanan ke masyarakat,” ucapnya kepada wartawan.

Dalam peresmian tersebut Wali kota menandatangani prasasti dan gunting pita, dilanjutkan dengan peninjauan ruangan ruangan yang terdapat di kantor kelurahan.

“Alhamdulillah, dua gedung kantor kelurahan sudah diresmikan, dari sembilan kantor kelurahan tinggal satu gedung kantor yang belum selesai, yakni kantor kelurahan Muktisari,” katanya. (Hermanto/R5/HR-Online)

(Pilkada Banjar) Asih Saeyana dapat Dukungan Warga Kelurahan Situbatu & Banjar

$
0
0

Calon Walikota Banjar, Ade Uu Sukaesih, saat melakukan konsolidasi Partai Golkar di Kelurahan Situbatu, Kecamatan Banjar. Tampak warga tengah membubuhkan tanda tangan dukungan kepada Ade Uu Sukaesih, untuk melanjutkan kepemimpinan di Kota Banjar. Photo: SBH/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Ade Uu Sukaesih, Calon Walikota Banjar, terus mendulang dukungan warga dari Kelurahan Situbatu dan Banjar. Hal itu terlihat saat konsolidasi Partai Golkar Kota Banjar di dua Kelurahan tersebut.

Ratusan warga dari kedua kelurahan tersebut beramai-ramai membubuhkan tanda tangan dukungan kepada Ade Uu Sukaesih, untuk melanjutkan kepemimpinan di Kota Banjar, dengan siap mensukseskan meraih kemenangan pada pemilihan tanggal 27 Juni mendatang.

“Warga Kelurahan Situbatu begitu sangat antusias mendengar konsolidasi pengurus kelurahan dengan Ibu Ade Uu Sukaesih. Mereka berdatangan dari segenap wilayah Situbatu untuk langsung menyatakan dukungannya dengan membubuhkan tanda tangan pada kain,” jelas Jaenudin, Ketua Partai Golkar Kelurahan Situbatu, kepada HR Online (28/01/2018).

Bahkan, lanjut Jaenudin, warga yang datang di luar kepengurusan partai jumlahnya hingga mencapai 400 orang. “Ini menandakan warga masih sangat menginginkan Ibu Ade Uu Sukaesih kembali terpilih untuk memimpin Kota Banjar kali kedua,” tandas Jaenudin.

Antusias warga juga terlihat pada konsolidasi Partai Golkar di Kelurahan Banjar. Pada acara tersebut sangat terlihat kentara, para warga lebih mendominasi ketimbang pengurus partai berlambang beringin itu.

“Pengurus partai tidak lebih dari 30 orang, akan tetapi warga yang antusias dengan membubuhkan tanda tangan di luar prediksi hingga mencapai 400 lebih,” ucap Yana, Ketua Partai Golkar Kelurahan Banjar, kepada HR Online, (29/01/2018).

Sementara itu, Ketua Harian Partai Golkar Kota Banjar, Kusnadi, mengatakan, antusias warga akan terus mengalir pada setiap konsolidasi partai yang akan digelar diseluruh desa dan kelurahan se-Kota Banjar.

“Banyaknya warga yang datang secara langsung dengan membubuhkan tanda tangan dukungan, menandakan masyarakat Kota Banjar memang masih menginginkan kepemimpinan Ibu Ade Uu Sukaesih,” tukasnya. (SBH/R1/HR-Online)

Mengenang Sosok Syekh Sobrowi, Tokoh Ulama Banjar yang Dikenal karena Kewaliannya

$
0
0

KH. Ahmad Sobrowi. Photo: Istimewa.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Di Kota Banjar, siapa yang tidak pernah mendengar nama KH. Ahmad Sobrowi atau Syekh Sobrowi, salah satu ulama yang dikenal bukan hanya sebagai tokoh pemuka agama di sejumlah wilayah di Kabupaten Ciamis dan sekitarnya, namun juga dikenal sebagai salah satu sosok yang dikenal karena kewaliannya.

Syekh Sobrowi atau menurut orang Sunda akrab disebut Mama Sobrowi, diketahui berasal dari Bulus Pesantren, Kebumen, Jawa Tengah yang lahir di tahun 1917 dari pasangan Kyai Mohammad Dzurriyat dan Nyai Saikem.

Syekh Sobrowi yang memiliki nama kecil Sanusi ini, merupakan anak ke 4 dari enam bersaudara. Tinggal di wilayah Desa Sukajadi, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Sobrowi dengan istri pertamanya, Khomsiyah, dikaruniai 7 orang anak. Namun, di pernikahannya yang kedua dengan Nurdiyah tidak dikaruniai anak.

Diambil dari berbagai sumber, Syekh Sobrowi dikenal sebagai murid yang rajin dan tekun dalam belajar, hal ini dibuktikan setelah ia berhasil menamatkan Sekolah Rakyat (SR) di Cilacap, Jawa Tengah. Pasca tamat sekolah, ia melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren selama 14 tahun.

Pada tahun 1950, sepulang dari pesantren, ia mendirikan pondok pesantren yang mana santrinya banyak berasal dari Jawa Tengah. Namun, sayangnya pesantren yang didirikannya harus terhenti karena gangguan keamanan pada waktu itu.

Sebagaimana ilmu yang didalaminya selama di pesantren, yakni ilmu tasawuf, Syekh Sobrowi sekitar tahun 1967 mulai menekuni Thoriqoh Qodiriyah Wa Naqsabandiyah dari Syekh Sanusi Langensari, Banjar. Bahkan, ia juga dikenal dengan murid yang taat kepada Syekh Sanusi Langensari.

Diding Supriyadi, anak angkat Syekh Sobrowi, menuturkan, selain menjadi murid dari Syekh Sanusi, Syekh Sobrowi juga saat itu datang ke wilayah Banjar yang terletak di Randegan, Desa Raharja, Kecamatan Purwaharja karena adanya pembangunan masjid di sana. Seperti kebiasaannya, setiap membangun masjid, Syekh Sobrowi selalu bermukim di mana masjid itu dibangun hingga selesai.

Diding atau akrab dipanggil Oding, menceritakan, pada dini hari sekitar pukul 24.00 WIB, Syekh Sobrowi berbincang-berbincang dengan Ajengan Solihin di teras masjid. Sekira perbincangan selesai, mereka berdua kembali ke masing-masing tempat istirahatnya.

Namun, saat Ajengan Solihin usai melaksanakan sholat subuh, ia melihat paving blok di depan masjid tampak sudah dibetulkan oleh Syekh Sobrowi dan dilihatnya Syekh Sobrowi akan mengambil air wudlu. Setelah selesai, Syekh Sobrowi justru terkulai lemas setibanya di pondokan.

“Nah tepat pukul 06.15 WIB pada hari Selasa Pahing atau tepatnya 14 Dzulhijjah 1418 H yang bertepatan dengan 22 April 1997, Syekh Sobrowi tutup usia di halaman Masjid Randegan yang juga dibangunnya. Sebagaimana amanatnya, beliau dimakamkan di sekitar masjid,” terangnya.

Terkait sosok Syekh Sobrowi, Oding menjelaskan bahwa dia merupakan orang yang jarang berbicara dengan orang lain, terkecuali hal-hal yang penting saja. Bahkan, ketika ia duduk bersama orang yang tengah membicarakan orang lain (ghibah), tanpa basa-basi ia langsung pergi begitu saja. “Beliau sangat sederhana orangnya, dan juga sangat santun kepada orang lain,” imbuhnya.

Setelah berguru kepada Syekh Sanusi, terang Oding, Syekh Sobrowi sering melakukan suluk safar atau dzikir dengan bepergian. Selama perjalanan suluknya, dzikirnya itu tak pernah putus, seperti yang dinasihatkan Sobrowi kepada Oding selaku putra angkatnya.

Dalam kurun waktu 11 tahun, lanjut Oding, Syekh Sobrowi diketahui sering mengalami hal-hal yang di luar kebiasaan, atau dalam bahasa pesantrennya khowariqul ‘adat. Bahkan, sepeninggal Syekh Sanusi sekitar tahun 1982, Syekh Sobrowi kembali lagi ke rumahnya di Pamarican, dan pada waktu itu banyak sekali tamu yang menemuinya.

Kejadian Aneh dari Syekh Sobrowi

  1. Asep Saepudin, Pimpinan Ponpes Amanatul Huda, menceritakan bahwa dirinya pernah melihat keanehan dari sosok Syekh Sobrowi. Ketika dirinya tidur sekitar pukul 24.00 WIB, Asep mendengar suara Sobrowi tengah berdzikir. Sontak saja ia langsung bangun untuk melihatnya. Namun, saat membuka pintu kamarnya, ia pun tidak melihat sosok Syekh Sobrowi sebagaimana pendengarannya.

“Saya langsung tidur lagi saat itu, dan anehnya kejadian itu berulangkali. Sampai ketiga kalinya, ternyata benar Syekh Sobrowi terlihat sedang berdizikir. Lalu, beliau minta izin untuk tidur bersama saya dan tentu saya izinkan. Setelah 15 menit kemudian, saat saya akan benar-benar tidur, beliau malah pergi lagi. Bagi saya ini cukup aneh,” ungkapnya.

Tak hanya itu, kata Asep, dirinya juga sempat mendengar cerita bahwa Syekh Sobrowi menyalakan lampu patromak di siang bolong. Menurut penilaiannya, tanda-tanda tersebut sebagai simbol pada waktu itu banyaknya kedzoliman.

“Adapun hal-hal aneh itu tidak bisa menjadi tuntunan, tetapi hanya sebatas tafakkur. Sebab, ini ranah iman tingkat tinggi,” tandasnya.

Ia menambahkan, cerita keanehan lainnya dari Syekh Sobrowi, yakni suatu saat masyarakat di Desa Sukamaju sedang menebang pohon kelapa di malam hari. Saat pohonnya hampir putus, justru pohon tersebut tidak kunjung tumbang. Kemudian warga melaporkan kejadian ini ke Syekh Sobrowi yang saat itu tengah berada di Cikaso.

Dengan singkat, Syekh Sobrowi hanya mengucapkan “Ini disuruh Mama Sobrowi,” tegasnya. Tidak lama kemudian, kata-kata itu juga diucapkan di dekat pohon dan tumbanglah pohon itu berkat izin Alloh.

“Nah saat pohon sudah tumbang, keluarlah ular. Karena kaget dan takut, warga sempat akan membunuhnya, namun itu dilarang Syekh Sobrowi. Keesokan harinya, ular tersebut sudah ada di sebuah pohon sawo di depan rumah Syekh Sobrowi, dan pohonnya sampai sekarang masih ada,” terangnya.

Dari informasi yang dihimpun Koran HR, semasa hidupnya, Syekh Sobrowi telah menyelesaikan pembangunan masjid sebanyak 39 masjid yang tersebar di wilayah Jawa Barat. Tak hanya itu, fasilitas umum seperti halnya pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Sukajadi juga tidak luput dari kerja keras Syekh Sobrowi. Sementara itu, sebagai wujud penghargaan dari Pemerintah Kota Banjar, Syekh Sobrowi mendapat gelar Al Banjary yang mana merupakan tokoh ulama di Banjar. Sehingga, nama tersebut menjadi Syekh Sobrowi Al Banjary. (Muhafid/Koran HR)

Upaya Ciptakan Pemilu Berkualitas, Mahasiswa di Banjar Gelar Diskusi & Deklarasi Pilkada Damai

$
0
0

Deklarasi damai Kelompok Cipayung yang terdiri dari PMII, HMI dan GMNI Kota Banjar di Auditorium Kampus STISIP BP Banjar. Photo: Muhafid/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung, terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Banjar, menggelar Diskusi dan Deklarasi Pilkada Damai 2018 di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP) Bina Putera Banjar, Selasa (30/01/2018).

Langkah para mahasiswa ini merupakan bagian dari menghadapi situasi politik di Kota Banjar, baik Pilwalkot maupun Pilgub 2018, yang semakin memanas. Pasalnya, tim dari masing-masing calon sudah bergerak aktif dan massif dalam menyiapkan berbagai instrumen politik dalam eskalasi yang besar.

Para mahasiswa Kelompok Cipayung ini yang juga masuk dalam Relawan Demokrasi Kota Banjar, mengajak kepada semua masyarakat Kota Banjar, khususnya di kalangan pemuda dan mahasiswa, untuk mewujudkan Pilkada yang berkualitas serta sukses dalam memilih pemimpin sesuai harapan masyarakat.

Ketua Relawan Demokrasi, Solihin, mengatakan, gerakan bersama tiga organisasi kemahasiswaan ini adalah bentuk upaya para mahasiswa memanfaatkan moment politik saat ini untuk meningkatkan literasi dalam berdemokrasi yang berkualitas.

Solihin menilai, kesan apatis masyarakat yang memutuskan untuk tidak memilih salah satu calon dalam Pilkada atau golput, perlu menjadi perhatian bersama. Pasalnya, golput bukan satu-satunya cara untuk mewujudkan tatanan pemerintahan yang baik, akan tetapi dengan memilih salah satu calon dapat membawa Kota Banjar lebih baik lagi.

“Selaku mahasiswa, kita terus berupaya untuk menjadi garda terdepan dalam netralitas di Pilkada ini bersama penyelenggara pemilu, baik itu KPUD maupun Panwaslu. Alhamdulillah kita sudah cukup lama melakukan diskusi langsung dengan masyarakat di berbagai titik untuk mendorong Pilkada yang berkualitas, dan menjaga kondusifitas masyarakat,” terang Solihin kepada Koran HR.

Di tempat yang sama, Ketua HMI Kota Banjar, Joko Nurhidayat, mengatakan, Kelompok Cipayung ini berkomitmen dengan penyelenggara Pemilu maupun lembaga-lembaga independen di Kota Banjar, untuk mewujudkan Pilkada 2018 yang damai dan berkualitas.

“Untuk itu, kita selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak, misal dengan TNI maupun Polri guna menjamin kondusifitas penyelenggaraan Pilkada ini. Sementara dengan masyarakat, kita terus melakukan upaya dengan mengajak mereka ikut berparstisipasi di Pilkada ini, bukan dengan cara golput,” terang Joko.

Hal senada diungkapkan Sirojul Muntaha, Ketua PC PMII Kota Banjar. Ia menilai, salah satu cara untuk mensukseskan Pilkada serentak yang berkualitas ini dengan cara menolak praktik-praktik vote buying, atau jual beli suara. Pasalnya, dengan praktik seperti itu justru akan merugikan masyarakat sendiri di kemudian hari.

“Selain itu, kita juga mendorong para tim dari masing-masing calon untuk tidak menggunakan cara-cara yang tidak bermoral, seperti memanfaatkan isu SARA, menggunakan fasilitas pemerintah untuk kampanye, atau cara lain yang jelas-jelas melanggar aturan di Pilkada ini,” imbuh Siroj.

Sementara itu, Ketua GMNI Kota Banjar, Solehan, menegaskan, Pilkada yang merupakan grand design pemerintah ini adalah dalam rangka penataan terhadap electoral system dan electoral proces agar lebih efisien dan efektif.

“Tentunya ini harus dijadikan kepentingan bersama dalam menjadikan Pilkada semakin berkualitas dan kondusif. Kita harap semua elemen bisa netral, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun dari mahasiswa,” pungkas Solehan. (Muhafid/Koran HR)

Liga Sepakbola Kota Banjar, 4 Tim Lolos Semifinal

$
0
0

Tim Zalrus FC Kota Banjar berfoto bersama dengan tim Persib U-19 dalam laga uji tanding, di stadion Sport Centre Langensari, Jumat (26/01/2018). Foto : Nanang Supendi/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Kompetisi Liga Sepakbola antar klub se-Kota Banjar yang akan digelar Askot PSSI Kota Banjar, di Stadion Sport Center Langensari pada 5-6 Febuari 2018 mendatang, kini segera memasuki fase final.

Liga tersebut diikuti sebanyak 22 tim sepakbola, dan 4 tim semifinalis telah mampu menyisihkan lawan-lawannya pada penyisihan group hingga perempat final yang berakhir pertengahan Januari 2018. Tim tersebut adalah Zalrus FC, Langen FC, Profit FC, dan Raharja Muda.

Sekjen Askot PSSI Kota Banjar, Tato, mengatakan, 4 tim semifinalis itu rencananya akan bertanding di Stadion Sport Center Langensari pada tanggal 5-6 Februari 2018 mendatang. Pertandingan tentu akan berjalan seru karena memang menjadi yang terbaik dari 22 tim.

“Setelah selesai babak semifinal, istirahat sejenak dua minggu. Partai final sendiri akan berlangsung bertepatan puncak HUT Kota Banjar 2018, pada tempat yang sama. Kompetisi ini digelar tiada lain sebagai bentuk upaya pencarian pemain sepakbola terbaik Kota Banjar,” jelasnya, saat ditemui Koran HR, di sela-sela pertandingan uji coba Zalrus FC vs Persib U-19, Sabtu (27/01/2018).

Disinggung mengenai keikutsertaan Persikoban pada Liga 3 tahun 2018, namun menurut Tato, pihaknya belum bisa memastikan karena kompetisi lokal belum selesai, dan juga perlu dibahas kembali, terutama terkait berbagai aspek kesiapannya.

Tato yang juga selaku Kasi Pembinaan Olahrga Masyarakat Dispora Kota Banjar, menjelaskan, bahwa di sela-sela semifinal dan final Liga Kota Banjar, akan berlangsung pula pertandingan sepakbola antar OPD yang diselenggarakan dalam rangka HUT Kota Banjar, dan dimulai pada 1 Februari dengan partai pembukaan tim wartawan berhadapan dengan tim DPU Kota Banjar, bertempat di Stadion Sport Center Langensari.

Sementara itu, Agus Santiko, pelatih Zalrus FC sebagi tim juara Liga Kota Banjar tahun 2016, menyatakan bahwa para pemainnya telah siap bertanding di babak semifinal nanti, dan siap mempertahankan tropy juara.

“Tiga tim lainnya yang lolos di semifinal itu kualitas para pemainnya cukup bagus-bagus, jadi memang kita tak akan mudah meraih juara kembali. Tapi kita akan berusaha, makanya pemain intens latihan, dan ini uji coba dengan Persib U-19,” ucapnya.

Demi ikut membantu membangkitkan persepakbolaan Kota Banjar, lanjut Agus, tim U-10/12 yang dilatihnya, yaitu SSB Husada, juga ikut berpartisipasi dalam Danone Nations Cup 2018 zona Priangan Timur, yang berlangsung di lapang Brigif Galuh Tasikmalaya pada 27-29 Januari kemarin.

“Namun sayang, SSB Husada hanya mampu lolos sampai 16 belas besar dari 100 peserta SSB, jadi masih harus terus berlatih untuk bisa mewakili sampai zona Jabar,” kata Agus. (Nanks/Koran HR)


(Pilgub Jabar) Mantapkan Pemenangan, TB Hasanuddin Konsolidasi ke Kota Banjar

$
0
0

TB Hasanudin saat dalam acara konsolidasi internal Partai PDI Perjuangan di Graha Banjar Idaman, Kota Banjar, Jawa Barat. Foto: Hermanto/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Calon Gubernur Jawa Barat, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin menggelar konsolidasi internal Partai PDI Perjuangan di Graha Banjar Idaman, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (31/1/2018). Konsolidasi ini dalam rangka memantapkan pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang di usung PDI P, yakni TB Hasanudin dan Anton Charliyan pada Pilkada Jabar periode 2018-2023. 

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua DPC PDIP Kota Banjar, Nana Suryana, Para Purnawirawan TNI, Kader PDIP, serta simpatisan PDIP se Kota Banjar. 

Dalam sambutannya TB Hasanudin mengatakan, bahwa pihaknya kini sudah menyiapkan segala sesuatu untuk memenangkan perebutan kursi orang nomor satu di Jawa Barat tersebut. 

“Selain dukungan dari kader partai dan simpatisan, dukungan juga datang dari masyarakat. Semoga dukungan ini bisa berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan,” ujarnya. 

Ia menambahkan, bahwa dirinya  mengaku sudah memiliki gambaran untuk bergerak memanaskan mesin-mesin partai di daerah Jawa Barat, ditambah modal pun sudah ia siapkan. 

“Intinya saya bersama Pak Anton Charliyan sudah siap tempur, dan targetnya menang,” katanya sambil tertawa. 

Masih kata Kang Hasan, sapaan TB Hasanuddin, dirinya menghimbau kepada seluruh kader pada saat kampanye supaya tidak melakukan kampanye hitam. 

“Antisipasi kampanye hitam, secara tegas saya meminta kepada seluruh kader agar tidak boleh melakukan hal tersebut. Dan jika ada pihak lain yang melakukannya, maka saya akan menyerahkan hal tersebut ke aparat penegak hukum,” tegasnya. 

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Banjar, Nana Suryana mengatakan, bahwa PDIP akan terus membangun soliditas. Sebab, menurutnya dengan soliditas tersebut merupakan modal awal untuk kemenangan. 

“Kami akan terus membangun soliditas dan akan selalu berkoalisi dengan rakyat. Hal ini merupakan modal awal untuk kita menang,” singkatnya. (Hermanto/R6/HR-Online)

Bulog Berupaya Lebih Sigap Laksanakan OP CBP di Banjar

$
0
0

Pelaksanaan Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (OP CBP). Foto: Dokumen HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),

Bulog Sub Divre Ciamis menyatakan akan berusaha lebih sigap lagi dalam pelaksanaan Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (OP CBP) berikutnya. Hal itu bercermin atas pelaksanaan OP CBP di Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Rabu (24/01/2018) lalu, di mana banyak warga kecewa karena tak kebagian jatah akibat stok beras terbatas.

Seperti dikatakan Kasi Komersil Bulog Sub Divre Ciamis, Yeni, bahwa kejadian itu menjadi pembelajaran bersama akan pentingnya penguatan koordinasi. Pihaknya sendiri sudah langsung menyampaikan kepada pimpinannya, dan siap membantu menindaklanjuti pengadaan berasnya.

“Rencana ke depan atau selanjutnya untuk OP CBP ke setiap desa/kelurahan di Kota Banjar, ada solusi diarahkan lewat jaringan Rumah Pangan Kita atau RPK terdekat. Itu juga sudah kami sampaikan kepada Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Banjar,” kata Yani, saat ditemui Koran HR, Senin (29/01/2018).

Dia juga mejelaskan, solusi melalui RPK terdekat tiada lain agar stok beras dibawa oleh dinas lebih siap. Artinya, dinas tidak perlu repot antri mengambil beras di gudang mitra, tapi akan langsung dibawakan oleh Bulog dari gudang yang dimilikinya.

Bahkan, untuk armada pengangkut berikut personilnya akan disiapkan langsung oleh Bulog. Sehingga, kekhawatiran kurang stok beras yang dibawa bisa diminimalisir. Karena, stok beras yang tersedia di gudang Bulog masih memungkinkan untuk OP.

“Namun, solusi ini perlu dibicarakan lebih lanjut, sebab bagaimana pun untuk OP CBP ini sudah terlanjur melalui mitra Bulog. Intinya sama saja, beras dari mitra juga diambilnya dari gudang Bulog. Tapi memang sampai hari ini belum ada koordinasi lebih lanjut, terkait pengadaan beras OP yang langsung dari Bulog,” kata Yani.

Di tempat terpisah, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Banjar, Mamat Rahmat, merespon solusi yang ditawarkan pihak Bulog tersebut. Namun, pihaknya juga tak bisa begitu saja berpindah pengadaan berasnya, karena sejak awal oleh Bulog sendiri diarahkan melalui mitranya.

“Tentu solusi itu kami meresponnya, tapi harus ditindaklanjuti dulu pembicaraannya agar segala sesuatunya berjalan baik dan normal,” ujarnya.

Lanjut Mamat, memang untuk membawa beras dari gudang mitra Bulog tak bisa banyak. Artinya, ada keterbatasan jumlah beras yang harus diambil. Kalaupun mau membawa dengan jumlah banyak, itu harus disampaikan mitra Bulog kepada pihak dinas, bahwa pengambilan dengan jumlah banyak harus ada rekomendasi dari Bulog.

“Nah ini yang akan kita koordinasikan lebih lanjut agar beras dibawa OP bisa lebih sigap, tak terkecuali jalinan koordinasi dengan pihak pemerintah desa/kelurahan. Yang jelas, OP CBP ini masih terus berlanjut, namun pengadaannya masih lewat mitra Bulog,” terangnya.

Karena, solusi yang ditawarkan Bulog itu belum dibahas lagi. Jadi untuk sementara ini pihaknya masih berjalan bersama mitra Bulog. Terpenting pihak dinasnya sekarang sudah mengirimkan kembali surat permohonan bantuan fasilitasi beras ke Perum Bulog Sub Divre Ciamis, beserta dengan jadwal pelaksanaan OP.

Adapun pelaksanaan OP CBP yang telah dijadwalkan diantaranya, hari Senin (29/01/2018) bertempat di Kelurahan Pataruman dan Kelurahan Hegarsari, Selasa (30/01/2018) di Kelurahan Situbatu dan Kelurahan Banjar, Rabu (31/01/2018) di Desa Mulyasari dan Desa Rejasari, Kamis (01/02/2018) di Kelurahan Karangpanimbal dan Kelurahan Bojongkantong, Jum’at (02/02/2018) di Desa Sinartanjung, dan Senin (05/02/3018) di Desa Langensari.

“Untuk pelaksanaan OP di Desa Waringinsari, akan dilaksanakan lagi nanti setelah selesai yang terjadwal tersebut,” jelas Mamat. (Nanks/Koran HR)

Usia 15 Tahun Kota Banjar, Masyarakat Butuh Tempat Hiburan

$
0
0

Tempat hiburan karaoke di areal Banjar Water Park yang kini terbengkalai setelah ditutup pada tahun 2015 lalu. Photo: Hermanto/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Sejumlah masyarakat Banjar meminta kepada pemerintah setempat untuk membangun satu lokasi sebagai sarana hiburan bagi keluarga. Karena, minimnya sarana hiburan di Kota Idaman ini membuat mereka harus mencari tempat hiburan ke luar kota.

Hal ini diungkapkan Mamat (42), warga Dusun Gardu, Desa Balokang, Kecamatan Banjar. Menurutnya, Kota Banjar hingga saat ini belum memiliki pusat hiburan bagi keluarga, seperti tempat bermain atau arena-arena edukasi bagi anak-ank. Sehingga, ia bersama keluarganya kerap menghabiskan masa liburannya ke Tasikmalaya, Garut, atau Bandung.

“Diusianya yang kini menginjak 15 tahun, seharusnya Kota Banjar sudah memiliki tempat hiburan bagi warganya, terutama hiburan sarana edukasi bagi anak-anak atau wahana-wahana permainan lainnya. Saya contohkan seperti Karang Resik yang ada di  Kota Tasik, di sana terdapat wahana permainan anak plus dengan sarana edukasi bagi anak,” kata Mamat, kepada Koran HR, Minggu (28/01/2018).

Hal serupa diungkapkan Ahid (39), warga Lingkungan Cimenyan, Banjar. Menurutnya, dalam hal ini Kota Banjar belum memiliki tempat wahana seperti yang ada di daerah lain. Adapun wahana Banjar Water Park atau tempat wisata alam lainnya, tapi belum mampu memikat hati para wisatawan.

“Setiap mengisi liburan untuk sekedar refreshing dan penyegaran, paling kami pergi ke Cipanas atau Derajat Pass di Garut. Karena tempat wisata alam yang ada di Banjar belum ditata rapi dan dikemas dengan baik, sehingga kesannya membosankan. Makanya, kami memilih ke lokasi di luar daerah, hasilnya uang kami menjadi pendapatan bagi daerah lain,” ujar Ahid.

Warga Banjar lainnya, Amel Yulianti, seorang ibu rumah tangga, mengaku dirinya memiliki hobi traveling, shoping dan wisata keluarga. Namun, ia juga merasa bingung mencari tempat hiburan bagi keluarga di Banjar, sehingga ia kerap mengunjungi Pantai Pangandaran atau pergi ke Bandung.

“Saya berharap untuk ke depannya, Kota Banjar memiliki rencana progresif dalam percepatan pembangunan. Bukan hanya menata ruang perkotaan atau infrastruktur lainnya, tetapi harus diperhatikan pula untuk pembangunan pusat atau tempat hiburan bagi keluarga,” ungkap Amel.

Selain tempat hiburan keluarga, Banjar pun membutuhkan tempat hiburan seperti karaoke atau biliard. Hal itu diungkapkan oleh sejumlah kaum muda di Kota Banjar, terutama para pecinta hiburan.

“Memang sangat dibutuhkan seperti tempat karaoke atau tempat-tempat hiburan lainnya. Dulu memang ada tempat karaoke, yakni di Banjar Water Park, namun sejak tahun 2015 tempat tersebut ditutup,” kata Bana, salah seorang aktivis Kota Banjar.

Dia menambahkan, Kota Banjar memang kurang tempat hiburan, dan harus diakui kini sudah kalah jauh dari daerah tetangganya, seperti Kabupaten Pangandaran, Cilacap, dan Kabupaten Ciamis yang lebih hidup dari sisi hiburan bagi masyarakatnya.

Bana pun merasa yakin bahwa masyarakat Banjar memiliki tingkat kejenuhan dengan rutinitas kerjanya. Hal itu terbukti saat ribuan masyarakat Banjar tumpah ruah menyaksikan acara siaran langsung Inbox di Taman Kota beberapa waktu lalu. “Itu membuktikan kalau masyarakat Banjar sangat butuh dan haus hiburan,” tandasnya.

Selain itu, lanjut Bana, kaum muda Kota Banjar jika ingin mendapat hiburan karaoke harus pergi ke Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Majenang, dan Purwokerto. Untuk itu, dirinya berharap tempat karaoke yang ada di Banjar Water Park dibuka kembali. Di samping menjadi tempat hiburan bagi kaum muda yang hobby nyanyi, juga dapat membantu meningkatkan pendapatan daerah. (Hermanto/Koran HR)

Angin Puting Beliung di Langensari Banjar, 1 Rumah Rusak Tertimpa Pohon

$
0
0

Petugas BPBD Kota Banjar saat melakukan evakuasi pohon tumbang di Dusun Sidamulya, Desa Langensari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar. Foto: Muhafid/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Hujan yang disertai angin puting beliung di wilayah Kota Banjar, Jawa Barat, membuat sebuah rumah di Desa Langensari, Kecamatan Langensari, mengalami rusak akibat tertimpa pohon. Tak hanya itu, jalur listrik milik PLN juga putus akibat kejadian ini.

Yamin, salah satu warga, mengatakan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.45 WIB. Awalnya, angin berputar begitu kencang dari arah Selatan ke arah Utara. Selain merusak tanaman, pohon pun juga tumbang hingga menimpa rumah milik Ponisah di bagian dapur.

“Anginnya kencang sekali tadi. Untungnya tidak ada korban dalam peristiwa ini,” kata Yamin kepada HR Online di lokasi kejadian.

Mendapatkan informasi kejadian ini, tidak lama kemudian BPBD Kota Banjar langsung ke lokasi untuk melakukan evakuasi pohon bersama warga. (Muhafid/R6/HR-Online)

Brakk… Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga di Langensari Banjar

$
0
0

Petugas BPBD Kota Banjar mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa dapur rumah milik Ponisah, warga Dusun Sidamulya, Desa Langensari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jum’at (2/2/2018). Foto : Hermanto/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Pohon besar tumbang dan menimpa rumah milik Ponisah, warga Dusun Sidamulya, Desa Langensari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, Jum’at (2/2/2018) petang.

Pohon besar jenis Albasia yang tumbang itu setelah diterpa hujan yang disertai angin kencang. Pantauan HR Online di lokasi, pohon Albasia tersebut merusak bagian dapur rumah Ponisah. Beruntung pada saat itu, sang pemilik rumah langsung lari menyelamatkan diri, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

Selain pohon tumbang, angin kencang juga memporak-porandakan asbes rumah milik warga.

“Hujannya tidak terlalu lebat, namun anginnya sangat kencang hingga menumbangkan dua pohon besar jenis Albasia,” ujar Kardiman (50) warga setempat kepada HR Online.

Mendapat laporan dari warga, petugas BPBD Kota Banjar langsung turun ke lokasi bencana. Petugas mengevakuasi sejumlah pohon yang tumbang termasuk dua pohon besar jenis Albasia yang menimpa rumah warga.

“Kejadiannya sekitar pukul 15.30 WIB. Setelah mendapat informasi dari warga, kami langsung turun ke lokasi kejadian,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar, Yayan Herdiaman.

Menurut informasi dari BPBD, selain di Desa Langensari, angin puting beliung juga menyapu wilayah Desa Kujangsari dan Kecamatan Pataruman.

“Kami menghimbau kepada warga untuk selalu berhati-hati dan waspada dalam cuaca ekstrim seperti sekarang ini,” himbaunya.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian akibat pohon tumbang ini mencapai belasan juta rupiah. (Hermanto/R5/HR-Online)

Warga Keluhkan Balapan Liar di Jl. Raya Langensari-Banjar

$
0
0

Salah satu pemuda tampak memacu sepeda motornya dengan gaya jumping di Jalan Raya Banjar-Langensari, tepatnya di Dusun Sampih, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar. Photo: Muhafid/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Jalan Raya Banjar-Langensari, tepatnya di Dusun Sampih, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, kerap digunakan aksi balapan liar oleh sejumlah remaja. Aksi tersebut dikeluhkan para pengguna jalan karena khawatir memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Pantauan Koran HR di lokasi, aksi memacu kendaraan bermotor dengan kecepatan tinggi itu biasa dilakukan pada sore hari, saat kondisi lalu lintas cukup ramai. Meskipun kadang si pembalap itu tengah latihan seorang diri, namun melakukan aktifitas tersebut di jalanan umum tidak diperkenankan.

Masriah, salah seorang warga setempat, mengakatan, balap liar ataupun latihan balap motor yang kerap dilakukan pada sore hari oleh sekelompok pemuda di lokasi tersebut, dinilainya sangat membahayakan pengguna jalan lain. Pasalnya, kondisi jalanan yang ramai akan terganggu oleh adanya penggendara yang memacu motornya dengan kecepan tinggi.

“Kalau hampir terjadi kecelakaan pasti itu sering terdengar, terutama dari para pengguna jalan yang kadang menggerutu karena ada aksi balapan liar. Saya sendiri juga was-was lihatnya,” kata Masriah, kepada Koran HR, Senin (29/01/2018).

Guna memberikan rasa aman dan nyaman di lokasi yang cukup enak untuk berteduh itu, dirinya berharap petugas terkait melarang aktifitas balapan liar di jalanan umum. Bahkan, perlu dipertegas dengan adanya patroli dari pihak keamanan setempat.

“Seperti tidak ada lokasi lain saja untuk balapan, di sini kan bahaya. Atau hanya untuk pamer saja. Saya harap ini perlu menjadi perhatian bersama demi menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat,” harap Masriah.

Hal serupa diungkapkan Nasir, warga Banjar, yang mengaku sering melintasi jalur tersebut. Meski aktifitas balapan liar tidak tiap hari dilakukan, yakni sesuai kondisi cuaca, namun ia tetap menilai hal itu tidak sepatutnya dilakukan di jalan umum. Karena menurutnya, lokasi yang biasa digunakan untuk balapan di area Sport Center Langensari lebih memungkinkan daripada di jalanan umum.

“Memang bagus untuk mengasah kemampuan. Cuma sayang lokasinya yang tidak tepat. Kalau hanya untuk sekedar pamer kecepatan saja, mendingan di tempat lain saja, biar tidak mengganggu orang lain,” katanya.

Dirinya pun berharap kepada aparat terkait maupun masyarakat setempat, supaya berani menegur ataupun melarang aksi serupa demi keamanan dan kenyamanan. Selain itu, juga untuk menghindari kecelakaan, baik si pengemudi itu sendiri maupun pengguna jalan yang lain.

“Solusinya, ya tiap sore harus ada yang patroli atau mantau langsung. Minimalnya, masyarakat diajak untuk segera melaporkan kepada aparat terkait, jika balapan itu sedang berlangsung, bila tak berani menegurnya sendiri,” tandas Nasir. (Muhafid/Koran HR)

Baguna PDI-P Kota Banjar Bantu Korban Puting Beliung

$
0
0

Tim Baguna PDI-P Kota Banjar saat mengevakuasi pohon tumbang di wilayah Langensari, Kota Banjar. Foto: Hermanto/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Pasca bencana angin puting beliung yang melanda wilayah Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, Jum’at (2/2/2018) kemarin, Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan Kota Banjar, Sabtu (3/2/2018) mengirimkan tim ke beberapa titik lokasi bencana. Tujuan kedatangan tim dari partai berlambang kepala banteng ini untuk membantu para korban angin puting beliung yang telah menyapu di wilayah timur Kota Banjar. 

Ketua PDI-P Kota Banjar, Nana Suryana, mengatakan, bahwa pihaknya langsung menerjunkan tim untuk memangkas hingga menebang pohon-pohon yang rawan tumbang dengan menggunakan tiga buah alat chainsaw (gergaji mesin). 

“Upaya ini dilakukan untuk mencegah pohon tumbang menimpa rumah dan fasilitas publik lainnya. Sebab, di daerah seperti Kecamatan Langensari ini adalah daerah paling rawan terkena angin puting beliung,” ujar Nana yang juga Calon Wakil Walikota Banjar dari paslon Asih Saenyana ini. 

Nana menambahkan, pasca bencana dirinya lebih memilih kerja nyata daripada hanya melihat atau memantau saja. Ia langsung terjun ke lapangan bersama tim dan warga untuk mengevakuasi pohon-pohon yang sudah tumbang dan menimpa rumah. 

“Kami tidak mau hanya melihat, namun kami langsung melakukan langkah kerja nyata dan berbaur dengan warga untuk mengevakuasi reruntuhan pohon yang menimpa rumah warga,” imbuh Nana yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Banjar ini. 

Masih kata Nana, daerah yang paling banyak terkena bencana puting beliung yakni daerah Lingkungan Karangmencil dan Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari Kota Banjar. 

“Di lingkungan ini sebanyak 45 rumah rusak akibat tertimpa pohon. Namun kerusakan tersebut tidak berat, dan hanya rusak genting atau atap-atapnya saja,” katanya. 

Baguna tidak memangkas pohon-pohon yang sudah tumbang saja, melainkan pohon-pohon tinggi yang rawan tumbang seperti pohon kelapa, albasia, dan mangga pun ikut ditebang. Namun semua ini berdasarkan izin dari si pemilik pohon tersebut. 

“Kami memangkas hingga melakukan penebangan pohon-pohon yang rawan tumbang, tapi semua itu atas permintaan warga terlebih sang pemilik pohon tersebut,” tuturnya. (Hermanto/R6/HR-Online)


KPU Kota Banjar Gelar Safari Budaya

$
0
0

Safari budaya yang digelar KPUD Banjar di Taman Purwaharja, Lingkungan Siluman Baru, Kelurahan Purwaharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar. Foto: Hermanto/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Banjar, Sabtu (3/2/2018) malam, menggelar acara safari budaya di Taman Purwaharja, Lingkungan Siluman Baru, Kelurahan Purwaharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat. Kegiatan ini dalam rangka sosialisasi dan pendidikan pemilih pada Pilkada serentak 2018. 

Acara yang diisi berbagai kesenian tradisional seperti musik etnik, pencak silat, pojok Si Cepot, dan seni tradisional lainnya ini, disambut antusias warga. Selain dari sisi hiburan, acara ini pun diisi dengan  pesan-pesan tentang Pilkada oleh beberapa narasumber seperti dari Panwaslu, PPK, Camat Purwaharja, dan narasumber dari KPU itu sendiri. 

Ketua KPUD Kota Banjar, Dani Danial Muchlis, mengatakan, bahwa pihaknya sengaja mengemas acara tersebut dengan berbagai jenis kebudayaan. Hal ini menurutnya, secara tidak langsung mengundang supaya masyarakat ikut hadir menyaksikan kegiatan sosialisasi tersebut. 

“Dalam momentum ini, kami pun menyampaikan informasi-informasi penting dalam tahapan Pilkada, salah satunya adalah memberikan woro-woro supaya mulai dari sekarang sudah mempersiapkan diri menjelang Pilkada 2018,” ujarnya. 

Dani menambahkan, bahwa KPU akan menggelar acara seperti ini di empat kecamatan yang ada di Kota Banjar. 

“Kami akan terus menggelar acara sosialisasi tentang Pilkada ke masyarakat yang dikemas seperti ini,’ imbuhnya. 

Dani berharap, melalui kegiatan ini Pilkada serentak nanti bisa menjadi wisata politik dan sarana edukasi bagi masyarakat. 

“Ini cara kami pendekatan ke masyarakat dengan melalui kegiatan kebudayaan, dan kami berharap Pilkada nanti bisa menjadi sarana edukasi dan wisata politik bagi masyarakat Indonesia bahkan dunia,” pungkasnya. 

Hadir juga dalam acara tersebut perwakilan dari Polsek Purwaharja, Kecamatan Purwaharja, Panwaslu Kota Banjar, PPK, tokoh masyarakat, serta undangan lainnya. (Hermanto/R6/HR-Online)

Pembangunan Fisik di Langensari Banjar Masih Dominasi Prioritas Usulan

$
0
0

Pembahasan penentuan skala prioritas bidang pembangunan fisik, dalam Pra Musrenbangcam Langensari, di Aula Desa Langensari. Photo: Nanang Supendi/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Bidang pembangunan fisik masih menjadi prioritas usulan dalam kegiatan Pra Musyawarah Rencana Pembangunan tingkat Kecamatan (Musrenbangcam) Langensari, Kota Banjar tahun 2019, yang digelar di Aula Desa Langensari, Selasa (30/01/2018).

Dalam musyawarah tersebut, peserta perwakilan dari masing-masing desa/kelurahan lebih banyak membahas penentuan skala prioritas bidang pembangunan fisik. Saking banyaknya, daftar usulan kegiatan mencapai 100 item lebih.

Sedangkan tiga bidang lainnya, yaitu pemerintahan, sosial dan budaya, serta bidang ekonomi, usulan dari masing-masing desa/kelurahan jumlahnya kurang dari 50 item kegiatan.

Asep Purwanto, salah seorang warga Desa Kujangsari, mengaku heran dengan masih dominannya daftar usulan kegiatan pada bidang pembangunan fisik dalam pra Musrenbangcam Langensari tahun 2019.

“Usulan masih banyak di bidang fisik, apakah hal itu dipengaruhi pola SDM warga dalam pengusulan ke masing desa/kelurahannya, atau memang di lapangan masih banyak pembangunan fisik yang belum dikerjakan,” tanya Asep.

Dia mengaku tak habis fikir, kalau ternyata warga masih saja terfokus ke bidang pembangunan fisik. Sementara, bidang ekonomi yang menjadi sebuah kebutuhan dalam upaya meningkatkan daya beli, namun dalam daftar usulan kegiatan sangat sedikit.

Menurut Asep, bagaimana mau meningkatkan daya beli masyarakat Kota Banjar, jika usulan kegiatan bidang ekonomi sedikit. Seharusnya usulan setiap desa/kelurahan lebih penting diperbanyak pada bidang kegiatan ekonomi.

Diantara sekian banyak usulan bidang ekonomi, nantinya bisa diarahkan pada program peningkatan kesejahteraan petani, peningkatan produksi pertanian/perkebunan, program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah, program peningkatan sarana prasarana perdagangan, program pengembangan industri kecil menengah, dan kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Anggota DPRD Kota Banjar dapil Langensari, Mujamil, bahwa semestinya usulan bidang ekonomi lebih diperhatikan, sebagaimana daya ungkit yang dibutuhkan dalam upaya peningkatan daya beli masyarakat.

“Perlu peningkatan bidang kegiatan ekonomi, termasuk peningkatan pembiayaannya. Di Kota Banjar daya beli masyarakatnya masih stagnan. Kalau untuk pembangunan fisik sudah bagus terealisasi,” katanya, saat memberikan arahan di hadapan peserta Pra Musrenbangcam Langensari.

Pada dasarnya, lanjut Mujamil, Musrenbang adalah usulan yang langsung berasal dari masyarakat paling bawah, dengan melihat kondisi sosial ekonomi rakyat. Jadi, tidak sebatas hanya prioritas infrastruktur fisik saja yang ditekankan.

Selain itu, perlu dipahami pula bahwa usulan harus disinkronkan dengan visi misi Pemerintah Kota Banjar. Jangan sampai terjadi lagi usulan sudah ditetapkan, tapi hingga bertahun-tahun tidak terakomodir oleh program dinas yang bersangkutan.

“Banyak keluhan yang masuk ke dewan seperti itu. Kegiatan yang dilaksanakan dinas namun tak dibutuhkan warga, tentu akan menjadi kurang maksimal atau tidak mengena bagi kesejahteraan,” ujarnya.

Mujamil berharap, pembangunan di Kota Banjar bisa terus berjalan lancar. Jadikan Musrenbang sebagai ajang usulan yang disinergikan dengan program di setiap OPD, serta mengarah pada pencapaian visi misi Pemerintah Kota Banjar.

Anggota DPRD dapil Langensari lainnya, Sutopo, mengapresiasi usulan warga yang disampaikan dalam Pra Musrenbangcam ini, meski masih berkutat pada program pembangunan fisik.

“Ya usulannya cukup berbobot, tapi masih saja dominan di pembangunan fisik. Padahal masih banyak yang bisa dilakukan selain pembangunan fisik,” katanya.

Menurut Sutopo, sudah selayaknya warga atau pemerintah desa/kelurahan mengusulkan program yang menyentuh ranah kesejahteraan masyarakat. Misal, program-program kesehatan dan pendidikan yang bersifat non fisik untuk lebih diperhatikan lagi.

“Mari kita bersama untuk terus memberikan yang terbaik bagi kemajuan Kota Banjar, dan bisa lebih meningkatkan kesejahteraan warga,” tandasnya. (Nanks/Koran HR)

(Pilkada Banjar) Ketua Golkar Banjar Ajak Kadernya Tetap Solid Menangkan “Asih Saenyana”

$
0
0

Ketua DPD Partai Golkar Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, yang juga Calon Walikota Banjar periode 2018-2013, saat melakukan konsolidasi kader Partai Golkar di Desa Neglasari, Kecamatan Banjar. Photo: Istimewa.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Ketua DPD Partai Golkar Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, yang juga Calon Walikota Banjar periode 2018-2013, mengajak kepada semua kader partai berlambang pohon beringin itu, mulai dari pengurus desa/kelurahan (PD/PL), supaya tetap solid dan mampu berjuang secara militan untuk memenangkan pasangan Ade Uu Sukaesih-Nana Suryana (Asih Saenyana), dalam Pilwalkot 2018.

Hal itu dikatakan Hj. Ade Uu Sukaesih, saat melakukan konsolidasi kader Partai Golkar di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Sabtu (03/2/2018).

Dirinya juga menghimbau kepada semua kader maupun masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut, agar dalam Pilkada Serentak tahun 2018 ini tidak Golput, dan selalu menjaga kondusifitas.

“Adapun perbedaan pandangan pilihan politik yang terjadi di masyarakat, itu adalah hal yang dinamis yang terjadi di tahun politik ini,” tandasnya.

Terpenting, masyarakat harus tetap bersikap dewasa, cerdas, dan tidak mudah terprovokasi atau terpengaruh oleh oknum yang tidak menginginkan Kota Banjar kondusif saat pesta demokrasi Pilkada berlangsung. (Eva1/R3/HR-Online)

Koperasi Jasa Wirausaha Adakan Seminar dan Sharing Bisnis di Banjar

$
0
0

Acara seminar dan sharing bisnis di Aula Setda Kota Banjar, Jawa Barat. Foto : Hermanto/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Koperasi Jasa Wirausaha Kota Banjar, bekerjasama dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUKMP) Kota Banjar, dan Dekranasda Kota Banjar, mengadakan acara seminar dan sharing bisnis di Aula Setda Kota Banjar, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2018).

Seminar dan sharing bisnis dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, khususnya wirausaha muda di era perkembangan teknologi data ini, dibuka langsung oleh Walikota Banjar, Ade Uu Sukaesih.

Ketua Koperasi Jasa Wirausaha Kota Banjar, Yusnita Wulansari menjelaskan, seminar tersebut bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan sumber daya manusia dalam membangun perekonomian di Kota Banjar lebih baik.

“Kegiatan ini akan menjadi agenda rutin setiap setahun dua kali,” terangnya.

Tamu undangan yang hadir dalam acara ini diantaranya Ketua Dekranasda Kota Banjar, Herman Sutrisno, Kabid Perdagangan, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar serta tamu undangan lainnya.

Sedangkan peserta yang hadir datang dari perwakilan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) se Kota Banjar, anggota koperasi jasa wirausaha, SMA/SMK sederajat se Kota Banjar, dan peserta dari luar Kota Banjar khususnya pelaku koperasi dan pelaku UKM. (Hermanto/R5/HR-Online)

Warga Banjar Soroti Pemasangan APK di Sembarang Tempat

$
0
0

Salah satu alat peraga kampanye (APK) salah satu pasangan calon yang dipaku di sebuah pohon di wilayah Kota Banjar. Photo: Muhafid/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Semakin dekatnya perhelatan pesta demokrasi Pilkada dan Pilgub tahun 2018, tampak begitu ramai Alat Peraga Kampanye (APK) yang dipasang oleh tim sukses para calon. Bukan hanya di tempat-tempat strategis saja, namu pemasangannya juga tidak sedikit yang berada di pohon dengan cara dipaku ataupun diikat menggunakan kawat.

Dari pantauan Koran HR, APK masing-masing calon yang dipasang bukan hanya di tiap sudut perkotaan saja, akan tetapi merambah hingga ke pelosok desa yang ada di wilayah Kota Banjar.

Bahkan, tak hanya tim sukses yang meramaikan Pilkada dengan pemasangan APK, alat peraga lainnya baik berupa banner ataupun baligho perusahaan ataupun penyedia jasa lainnya, juga masih tampak dipasang dengan sesuka hati hingga membuat pemandangan kota menjadi tak elok.

Seperti yang diungkapkan Lutfi, salah seorang warga. Menurutnya, saat ini alat peraga tersebut terlihat semakin menjamur sehingga menimbulkan pemandangan yang semakin tak enak dilihat. Terlebih pemasangannya cukup membabi buta, seperti dipaku di pohon, diikat dengan kawat dan dibiarkan hingga rusak dengan sendirinya.

“Sebagai orang awam, apa memang tidak ada cara lain yang lebih elegan tanpa harus mengotori wajah kota ini dengan pemasangan seenaknya begitu. Padahal menurut saya, ini malah menjadi contoh yang tidak baik dan akan menjadi sebuah alasan setiap orang untuk memasang di sembarang tempat, dengan berpedoman pada saat momen-momen seperti ini. Kalau seperti ini kan repot dan perlu adanya tindakan tegas,” tuturnya, kepada Koran HR, Selasa (30/01/2018).

Dirinya berharap, pihak-pihak terkait maupun masyarakat harus memiliki rasa yang sama dalam menjaga lingkungan, menjaga tatanan kota agar sedap dipandang. Jika dibiarkan seperti ini, seolah-olah tidak ada ketegasan.

“Padahal, kemarin ketika Presiden datang ke Banjar, hampir semuanya bersih. Tapi tidak lama kemudian malah ramai lagi balighonya,” ujar Lutfi.

Hal senada juga diungkapkan Nurdin Suhendar, salah seorang aktivis lingkungan hidup di Kota Banjar. Menurutnya, bentuk mencintai alam dan sekitarnya perlu diwujudkan oleh semua masyarakat yang ada di Banjar. Salah satunya dengan tidak memasang alat peraga kampanye maupun sejenisnya di pepohonan, baik dengan cara dipaku maupun cara lain yang dapat merusak lingkungan.

“Dengan kita menjaga pohon dari hal-hal tersebut, tentunya tujuannya tiada lain demi menyelamatkan generasi kita dari kerusakan lingkungan yang berdampak pada kita semua,” tandasnya.

Menurut Nurdin, untuk membangun lingkungan yang bersih, berbagai elemen yang ada di Banjar, khususnya dalam momen Pilkada ini, harus memiliki kesepakatan bersama supaya tidak merusak ataupun memaku pepohonan hanya untuk pemasangan APK.

Hal inilah yang perlu dibangun bersama antara aktivis lingkungan, Panwaslu, Satpol PP maupun tim sukses dari para calon untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak lingkungan.

Guna mewujudkan hal tersebut, dirinya terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar dalam proses menjaga lingkungan tidak ada yang dirugikan, ataupun merasa dikambinghitamkan.

“Ini seharusnya sudah menjadi keniscayaan kita untuk bersama-sama menjaga lingkungan, bukan merusaknya,” kata Nurdin. (Muhafid/Koran HR)

Viewing all 5240 articles
Browse latest View live