Quantcast
Channel: Berita Banjar – Harapan Rakyat Online
Viewing all 5240 articles
Browse latest View live

Baznas Kota Banjar Distribusikan Zakat Periode Juli-September 2016

$
0
0
Baznas Kota Banjar Distribusikan Zakat Periode Juli-September 2016

Photo: Ilustrasi net/Ist.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Pada momen peringatan Tahun Baru Islam 1438 Hijriah, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Banjar,  melaksanakan Gebyar Zakat tingkat Kota Banjar periode Juli, Agustus, September 2016.

Saat ditemi HR Online di ruang kerjanya, Selasa (18/10/2016), Ketua Baznas Kota Banjar, Drs. Abdul Kohar, M.Pd.I., mengatakan, total pendistribusian zakat pada periode ini sebesar Rp.492.200.000 yang diperuntukkan bagi tenaga pengajar DTW (Diniyah Takmiliyah Wustho) sebanyak 120 penerima, dan DTA (Diniyah Takmiliyah Awaliyah) sebanyak 253 penerima dengan besaran Rp.300 ribu per orang.

Baznas juga mendistribusikan zakat ke 315 mesjid/DKM, 34 TPQ (Taman Pendidikan Qur’an), 37 Pondok Pesantren (PP), dengan besaran Rp.300 ribu untuk masing-masing penerima.

Kemudian, untuk modal usaha menengah bagi 6 kelompok totalnya sebesar Rp.44,500.00, di mana besaran yang diterima setiap kelompok bervariatif, dan Rp.52.500.000 diperuntukkan bagi 8 organisasi masyarakat (ormas).

Sedangkan untuk fisik, yakni bangunan sarana keagamaan, mesjid, ponpes dan madrasah, total jumlahnya mencapai Rp.152.500.000, serta untuk kegiatan keagamaan sebesar Rp.15.000.000.

“Baznas Kota Banjar sekarang sudah ada peningkatan yang sangat signifikan dan mengalami kemajuan yang sangat luar biasa. Kami juga sangat transparan terkait kegiatan Baznas Kota Banjar. Untuk bisa mengetahui manajemen Baznas, silahakan diklik saja di internet,” pungkas Abdul Kohar. (AM/R3/HR-Online)    


Wakil Ketua DPRD Banjar Koleksi Ratusan Bonsai Bernilai Tinggi

$
0
0
Wakil Ketua DPRD Banjar Koleksi Ratusan Bonsai Bernilai Tinggi

Sekitar seratus koleksi bonsai bernilai seni tinggi tampak terawat rapih di kalang bonsai milik Wakil Ketua DPRD Kota Banjar, Nana Suryana. Photo: Hermanto/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Bonsai adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot dengan tujuan membuat miniatur yang mirip dari bentuk pohon besar yang sering kita temukan di alam bebas. Karena memiliki nilai seni yang tinggi, maka tidak heran para ‘penggila’ bonsai di Kota Banjar pun kini banyak bermunculan kembali.

Salah satunya Wakil Ketua DPRD Kota Banjar, Nana Suryana. Meski sibuk sebagai wakil rakyat di lembaga legislatif, namun dia masih sempat menyisihkan waktunya untuk ‘ngoprek’ sekitar seratus koleksi bonsai miliknya. Nana sendiri salah satu penggemar bonsai yang sudah sangat lama.

Saat ditemui HR Online di kalang bonsai miliknya di Dusun Randegan, Desa Raharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, terlihat sekitar seratus koleksi bonsai bernilai seni tinggi terawat rapih di tempat tersebut.

Adapun jenis tanaman bonsai yang dimilikinya meliputi pohon serut, beringin, anting putri, kaliage, cemara, chinensis, sianci, kemuning, mustam, kawista, asem jawa, jeruk kingkit, pusu, hokiantie, soka, dan lain-lain.

“Sejak tahun 1991 saya mulai menyukai bonsai, ketika itu saya juga masih bujangan. Menurut saya bonsai bukan hanya sekedar teknik budidaya tanaman saja, melainkan harus mencakup juga unsur seninya. Karena tidak hanya terlihat sebagai tanaman yang indah saja, bonsai bernilai tinggi akan terlihat dari karya seni yang menarik,” tuturnya.

Nana menyebutkan, bonsai yang bernilai tinggi dan memiliki harga jual mahal yakni yang memiliki keunikan di bagian batang dan akar, serta tanaman yang memiliki umur panjang. Sehingga tidak sembarang tanaman yang bisa dijadikan tanaman bonsai, karena ada proses serta syarat tertentu supaya jenis tanaman bonsai tampak menarik dan unik.

Bonsai juga mengajarkan tentang pentingnya konsistensi dan menghargai proses. Sebab dalam membentuk tanaman tentu saja memakan waktu lumayan cukup lama. Lelahnya saat berproses itu akan terbayar oleh kepuasan ketika mendapati tunas batang atau ranting muncul, dan tumbuh sesuai dengan yang diinginkan.

“Rutinitas sebagai wakil rakyat terkadang membuat saya penat dan jenuh. Untuk mengatasi hal itu saya sering berlama-lama merawat atau memandangi bonsai-bonsai koleksi saya di kalang,” ucapnya.

Nana pun menilai bahwa membonsai merupakan seni yang menuntut kita untuk melakukan kreasi membentuk rupa tiga dimensi. Hanya saja bonsai tak bisa dibilang seni rupa, karena intervensi manusia dalam rekayasa sangat terbatas, sebab tanaman merupakan mahluk hidup.

“Bonsai menuntut hak untuk diperlihara dengan baik. Penggemar bonsai memiliki tanggungjawab untuk membuatnya tetap hidup, karena sudah mencerabut dari habitatnya yang alamiah lalu dipindah ke lingkungan manusia,” kata Nana.

Kini, koleksi-koleksi bonsai miliknya kerap mengikuti event lomba. Hasilnya dari bonsai yang dilombakan sudah mendapat tawaran dari para pecinta tanaman bonsai di berbagai daerah, mulai dari yang menawar jutaan hingga puluhan juta rupiah. (Hermanto/R3/HR-Online)

Ribuan Santri di Banjar Sambut Pasukan Kirab Resolusi Jihad

$
0
0
Ribuan Santri di Banjar Sambut Pasukan Kirab Resolusi Jihad

Pasukan Kirab Resolusi Jihad saat tiba di Ponpes Bambu Runcing, Parakan, Tumenggung, Jawa Tengah. Photo: Istimewa.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Menjelang peringatan Hari Santri Nasional (HSN) pada tanggal 22 Oktober 2016, seluruh pesantren dan lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kementrian Agama (Kemenag) Kota Banjar, akan dikerahkan dalam menyambut pasukan Kirab Resolusi Jihad yang tiba di Kota Banjar pada hari Rabu (19/10/2016).

Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Kemenag Kota Banjar, DR. H. Supriana, M.Pd., mengatakan, pasukan tersebut berangkat dari Banyuwangi, Jawa Timur pada hari Kamis (13/10/2016), dan akan finish di Lapangan Banteng, Jakarta pada hari Sabtu (22/10/2016) mendatang.

Untuk menyambut pasukan Kirab Resolusi Jihad, pihaknya pun sudah melakukan pemberitahuan kepada seluruh lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kemenag Kota Banjar.

Dengan penyambutan pasukan kirab tersebut, pihaknya berharap spirit para santri dalam menuntut ilmu agama Islam, serta mencintai tanah air lebih kuat. Pasalnya, perjuangan para tokoh ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia membutuhkan perjuangan yang tidak mudah.

“Semoga rasa percaya diri para santri lebih tinggi dalam menunjukan kontribusinya kepada bangsa Indonesia. Jadi, santri tidak hanya dicap sebagai kaum sarungan saja, tapi intelektual pun tidak bisa diragukan lagi,” tandas Supriana, kepada Koran HR, Selasa (18/10/2016).

Sementara itu, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kota Banjar, Ma’amun Syarif, mengatakan kesiapannya dalam menyambut pasukan kirab. Pihaknya akan mengerahkan pasukan GP Ansor dan Banser sebanyak 100 orang dari pertigaan Ciopat, Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

“Nanti kita akan menggiring pasukan kirab dari Ciopat ke Pesantren Miftahul Huda Al Azhar, yang menjadi tempat singgah untuk ziarah dan istirahat. Setelah itu kita akan mengantarkan mereka hingga perbatasan Kota Banjar-Kabupaten Ciamis, yang langsung disambut para santri dari Ciamis,” terang Ma’mun.

Salah satu panitia penyambutan di Ponpes Miftahul Huda Al Azhar, Ahmad Bananu Syafiq, menyebutkan, sebanyak 80 orang pasukan Kirab Resolusi Jihat saat nanti tiba di pesantren akan langsung disambut ribuan santri dan siswa.

“Nanti juga ada pembagian bendera Ayo Mondok yang sudah disiapkan Kemenag Banjar. Mudah-mudahan kemeriahan penyambutan HSN akan berdampak positif terhadap para santri, khususnya untuk Negara Indonsia,” kata Ahmad. (Muhafid/Koran-HR)

Di Banjar, Puluhan UMKM Dampingan Provinsi Dievaluasi Balatkop

$
0
0
Di Banjar, Puluhan UMKM Dampingan Provinsi Dievaluasi Balatkop

Photo: Ilustrasi net/Ist.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Puluhan UMKM Kota Banjar yang mendapat pendampingan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, melalui Balai Latihan Koperasi (Balatkop) pada Dinas KUMKM & Koperasi, baik program MEA maupun pencetakan Wirausaha Baru (WUB), dimonitoring dan dievaluasi, Selasa (18/10/2016).

Pelaksana monev Balatkop pada Dinas KUMKM & Koperasi Jabar, Hj. Robiana Martasudira, SE., MM., saat berada di salah satu UMKM Kota Banjar, mengatakan, monev ini penting dilaksanakan, setelah sebelumnya para pelaku usaha diberikan pelatihan, pemagangan dan pendampingan untuk mengetahui keberlangsungan dan tindak lanjut usahanya.

“Program dampingan yang sudah dilakukan Provinsi Jabar ini jangan sampai lewat begitu saja atau tanpa kejelasan. Kami juga ingin tahu dan terus berupaya memelihara perjalanan usaha para pelaku UMKM, tentunya indikator keberhasilan usaha sudah sejauhmana. Pokoknya jangan sampai putus atau keberlanjutan usahanya mandeg,” terang Robiana, kepada Koran HR, usai melakukan monev di salah satu UMKM.

Senada dikatakan pelaksana monev lainnya, yang juga koordinator pendamping WUB wilayah Kota Banjar, Siti Nurmaftuhah, STP., MT., bahwa pihaknya ingin mengetahui bagaimana program WUB yang diikuti beberapa pelaku usaha di Kota Banjar.

“Tak terkecuali sebagai bentuk croscek kinerja pendamping di lapangan. Apakah betul mereka mengunjungi UMKM dan mendampinginya. Selanjutnya, setelah dapat dampingan apakah WUB itu lebih baik atau malah lebih jelek,” katanya.

Siti berharap, perguliran program WUB terus dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha lainnya yang ada di Kota Banjar. Karena, Provinsi Jabar sendiri masih tetap peduli terhadap keberadaan UMKM di daerah melalui program MEA dan WUB.

Sementara itu, Kasi. Penyelenggaraan Pelatihan Balatkop Jabar, Hetty Susilawati, SE., MM., menambahkan, bahwa pihaknya sebagaimana kebijakan gubernur melalui pencetakan wirausaha baru, akan terus menjalannya.

“Untuk tahun depan saja, kami membutuhkan WUB sebanyak 3.000 peserta. Jadi saya harap warga Kota Banjar dapat memanfaatkan program ini sebaik-baiknya, sebab data yang ada di kami peserta dari Kota Banjar ini masih minim,” ungkap Hetty.

Di tempat yang sama, Staf Kasi. Penyelenggaraan Pelatihan Balatkop Jabar, sekaligus PPTK WUB, Yossy, menyebutkan, peserta dampingam UMKM melalui program MEA dari Kota Banjar ini ada sebanyak 60 orang, sedangkan program WUB hanya ada 13 peserta.

“Tahun 2017 nanti, kita masih berlanjut memfasilitasi UMKM di daerah. Alhamdulilah setelah mengikuti dampingan, mereka para pelaku usaha mindsetnya bergeser, bukan berharap dapat bantuan modal tapi sudah berfikir mandiri, yaitu terpenting mengikuti program itu ilmu manajemen kewirausahaannya meningkat, dan terpenting juga jejaring usahanya menjadi lebih kuat atau bertambah,” kata Yossy. (Nanks/R3/HR-Online)

UMKM Banjar Minta Pemkot Berikan Program Pendampingan

$
0
0
UMKM Banjar Minta Pemkot Berikan Program Pendampingan

Photo: Ilustrasi net/Ist.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Kepala Seksi UMKM Disperindagkop Kota Banjar, Hendra Gunawan, SE., mengaku bersyukur para pelaku usaha di Kota Banjar mendapat fasilitas dampingan dari provinsi. Sebab, pihak pemkot belum bisa memberikan program dampingan kepada pelaku usaha yang ada.

“Untuk diajukan dalam DPA di dinas pun tidak memungkinkan karena tidak ada dalam RPJMD Pemkot Banjar. Ya mudah-mudahan saja ke depan bisa ada kegiatan serupa melalui APBD kota,” kata Hendra, kepada HR Online, saat disela-sela acara monitoring dan evaluasi Balatkop Dinas UMKM dan Koperasi, Provinsi Jawa Barat, Selasa (18/10/2016). [Baca berita terkait; Di Banjar, Puluhan UMKM Dampingan Provinsi Dievaluasi Balatkop].

Sementara itu, salah satu UMKM Kota Banjar yang mengikuti program dampingan Balatkop Jabar, Risma, pemilik usaha Mie Iteung, mengatakan, para UMKM di Kota Banjar harus terus diberdayakan oleh Pemkot Banjar sendiri melalui program dampingan.

“Meski kami tak menampik upaya Pemkot Banjar melalui Disperindagkop telah memberdayakan, namun kenapa tidak melalui APBD Kota Banjar juga ada sebuah kegiatan dampingan UMKM,” harapnya. (Nanks/R3/HR-Online)

Pelaku Pembawa Gadis Banjar Akhirnya Ditangkap Polisi

$
0
0
Pelaku Pembawa Gadis Banjar Akhirnya Ditangkap Polisi

Salah satu pelaku tengah dimintai keterangan oleh penyidik. Photo: Nanang Supendi/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Satuan Reskrim Polresta Banjar berhasil menangkap sekaligus mengamankan 2 orang pelaku yang diduga sebelumnya membawa lari dua anak perempuan warga Dusun Randegan II RT 22 RW 10 Desa Raharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, pada Jum’at (14/10/2016) lalu.

Kedua pelaku berhasil ditangkap di kediaman rumah pelaku di Dusun Ciawitali RT 14 RW 03 Desa/Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Ciamis, pada Selasa (18/10/2016) malam.

Kasat Reskrim Polresta Banjar, AKP Semiyono, mengatakan, bahwa pihaknya setelah menerima laporan dari Siti Aminah, ibu korban, langsung melakukan pencarian pelaku yang berinisial RS dan IS.

“Korban yang merupakan kakak beradik, yakni Siti Mayrosiana (18) dan Elsa Kusumaningrum (15), langsung dilakukan visum,” ujarnya kepada HR Online, Rabu (19/10/2016).

Semiyono menambahkan, pihaknya terus melakukan pemeriksaan dari kedua pelaku dan para saksi untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut. (Nanks/R6/HR-Online)

Berita Terkait

Seorang Ibu di Banjar Laporkan Dua Putrinya yang Hilang

Tiba di Banjar, Pasukan Kirab Resolusi Jihad Ajak Perangi Narkoba

$
0
0
Tiba di Banjar, Pasukan Kirab Resolusi Jihad Ajak Perangi Narkoba

Penyambutan pasukan Kirab Resolusi Jihad di komplek Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo Kota Banjar. Photo: Muhafid/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Ribuan santri dan siswa di bawah naungan Kementrian Agama Kota Banjar menyambut kedatangan pasukan Kirab Resolusi Jihad yang datang dari Jawa Timur dalam peringatan menyambut Hari Santri Nasional yang digelar pada 22 Oktober 2016 mendatang, Rabu (19/10/2016).

Diarak langsung dari pertigaan Ciopat Dayeuhluhur, Wanareja, Kabupaten Cilacap, bersama Polres Cilacap dan Polresta Banjar, rombongan langsung diarahkan ke Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo Kota Banjar untuk melakukan ziarah.

Sepanjang jalan, ratusan siswa Madrasah Diniyah melambaikan bendera Ayo Mondok serta Bendera Merah Putih sebagai kegembiraan mereka kehadiran tamu dari pasukan Kirab Resolusi Jihad.

Saat tiba di Ponpes Miftahul Huda Al Azhar, rombongan langsung disambut ribuan santri dan pengasuh pesantren dengan penyematan iket (penutup kepala khas sunda) dan sorban kepada ketua rombongan pasukan kirab, Isyfa Abidal Aziz yang juga Wakil Sekretaris Jendral PBNU.

Usai melakukan ziaroh, pengasuh Ponpes Miftahul Huda Al Azhar, KH. Munawir Abdurrohim, menyampaikan bahagia atas kedatangan rombongan yang singgah di pesantrennya. Pasalnya, kirab tersebut mengisyaratkan perjuangan para pendahulu dalam melawan penjajah serta perjuangan ulama.

“Dulu, pendiri pesantren ini bersama para pejuang berusaha melawan penjajah dengan menggulingkan kereta api milik Belanda. Nah perjuangan mereka harus dilanjutkan oleh kita semua sebagai generasi penerus bangsa,” katanya dalam sambutan.

Sementara itu, Isyfa Abidal Aziz, mengatakan kegiatan kirab tersebut merupakan perayaan yang kedua kalinya. Awal kirab, katanya, sebagai bentuk desakan kepada pemerintah agar menetapkan Hari Santri Nasional (HSN) pada 22 Oktober 2015. Melalui perjalanan dari Banyuwangi hingga Jakarta, pasukan kirab melakukan upacara di Tugu Proklamasi bersama TNI.

“Nah saat itulah Presiden mengeluarkan keputusan terkait HSN. Kita berharap, kirab ini melalui semangat Resolusi Jihad NU terus bergelora untuk melawan ancaman yang mengintai, terutama ancaman narkoba yang merusak bangsa kita,” tegasnya. (Muhafid/R6/HR-Online)

Berita Terkait

Ribuan Santri di Banjar Sambut Pasukan Kirab Resolusi Jihad

Ini Hasil Pemeriksaan Kasus Dua Gadis di Banjar Dibawa Kabur

$
0
0
Ini Motif Remaja Yang Diduga Bawa Kabur Gadis Banjar

Salah satu pelaku tengah dimintai keterangan oleh penyidik Polresta Banjar. Photo: Nanang Supendi/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

SF (15) dan RS (22), berhasil ditangkap polisi atas dugaan membawa lari dua anak perempuan warga Dusun Randegan II RT 22 RW 10 Desa Raharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, pada Jum’at (14/10/2016) lalu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan atau penyelidikan yang dilakukan Polresta Banjar, karena korban yang merupakan kakak beradik tersebut merasa tertekan di rumah dan kurang bebas, akhirnya korban kabur dari rumah untuk mencari hiburan bersama yang diduga pacarnya.

[ Berita Terkait : Seorang Ibu di Banjar Laporkan Dua Putrinya yang Hilang ]

“Namun demikian kami tetap menangkap dua orang yang diduga pelaku,” ujar Kasatreskrim Polresta Banjar AKP Semiyono, saat ekpos, Rabu (19/10/2016).

Semiyono menjelaskan, untuk pria berinisial SF (15) jadi tersangka, karena berdasarkan pengakuan sudah melakukan hubungan layaknya suami istri sebanyak satu kali di sebuah taman, sekitar pukul 02.00 setelah menonton ebeg atau kuda lumping.

[ Berita Terkait : Pelaku Pembawa Gadis Banjar Akhirnya Ditangkap Polisi ]

Sementara pria satu lagi berinisial RS (22), hanya sebagai saksi karena hanya meminjamkan motornya kepada mereka.

“Pelaku dijerat pasal perlindungan anak dengan ancaman minimal 5 tahun, dan maksimal 15 tahun. Karena pelaku masih di bawah umur, kita akan koordinasi dengan LSK untuk konseling,” katanya.

Lanjut Semiyono, meski orang tua memilih jalan damai untuk masalah ini, tapi hukum masih tetap berjalan dan diproses. “Tidak ada unsur penculikan, tapi murni mereka berdua kabur dengan alasan pamit ada kegiatan ekstrakurikuler di sekolah,” tuturnya. (Nanks/R5/HR-Online)


Seleksi Perangkat Desa Rejasari, Camat Langensari Banjar Jadi ’Penitipan Anak’

$
0
0
Seleksi Perangkat Desa Rejasari, Camat Langensari Banjar Jadi ’Penitipan Anak’

Pelaksanaan tes keahlian pidato calon perangkat Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, di aula Desa Rejasari, Rabu (19/10/2016). Photo : Nanang Supendi.HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Posisi Camat Langensari kini menjadi sorotan masyarakat Desa Rejasari. Hal tersebut dikarenakan mengingat jabatannya sangat strategis dalam memberikan rekomendasi akhir, sehingga sangat berpotensi bermain dalam pengisian perangkat Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar.

Menanggapi sorotan tersebut, Camat Langensari, Asno Sutarno, MP., menganggap sorotan masyarakat terhadap dirinya itu hal yang wajar.

“Memang berdasarkan UU mengamanatkan demikian. Bahwa camat itu sebagai pemberi rekomendasi akhir. Jadi, jika saya jadi sorotan, wajar lah,” ungkapnya, disela-sela memantau pelaksanaan tes keahlian pidato, di aula Desa Rejasari, Rabu (19/10/2016).

Dengan jabatannya yang sangat strategis, Asno tak menampik banyak yang menghubunginya. Seperti, menitipkan agar anak atau saudaranya yang sedang mengikuti tes perangkat desa, dapat diloloskan dan dapat diterima.

“Saya cukup mempersilahkan saja anak atau saudaranya itu mengikuti tes sebagaimana mestinya, atau saya pribadi harus menghormati aturan dan siap berperilaku transparan,” tukasnya.

Sama halnya dikatakan Ketua Tim Fasilitasi Kecamatan, Jajat Sudrajat, M.Si., bahwa dirinya banyak menerima titipan, namun tidak dihiraukannya.

Dikatakan Jajat, dirinya tidak ingin menyelewengkan kewenangan sebagai pemberi rekomendasi. “Rekomendasi yang kami berikan nanti sesuai nilai tertinggi peserta atau atas usulan kepala desa,” katanya yang juga selaku Sekmat Langensari.

Dia pun mengakui bahwa agenda pengisian perangkat desa pada masa kini menjadi isu hangat, namun pihaknya siap transparan. Jadi, meski calon pendaftar Kadus Sindanggalih hanya satu orang, untuk dapat diterima itu tak boleh nilai tesnya rendah.

“Masa kalau nilai tesnya rendah, harus kita paksakan terima atau diberikan rekomendasi. Kami serahkan pada pemdes. Jika seorang pendaftar kadus itu yang diusulkan desa, ya tak menutup kemungkinkan direkomendasi oleh kami,” tandas dia. (Nanks/R5/HR-Online)

Diduga Bawa Kabur Gadis Banjar, Ini Penuturan Pelaku

$
0
0
Diduga Bawa Kabur Gadis Banjar, Ini Penuturan Pelaku

Salah satu pelaku tengah dimintai keterangan oleh penyidik Polresta Banjar. Photo: Nanang Supendi/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

SF (15), pelaku yang diduga membawa lari dua anak perempuan di Banjar, pada Jum’at (14/10/2016) lalu menuturkan, dirinya bertemu dengan EL dan ST saat pertunjukan ebeg atau kuda lumping di daerah Ciawitali.

Dijelaskannya, awalnya SF bersama korban hanya sekedar ngobrol. Sekitar pukul 02.00, SF mengajak EL ke sebuah taman tidak jauh dari lokasi acara, dan terjadilah perbuatan yang tidak senonoh (hubungan intim.red) tersebut.

“Baru satu kali gituan itu, waktu ketemu di pertunjukan ebeg. Mereka tinggal di kosan karena bingung saya nitip nginep di rumah teman,” katanya.

Siti Aminah, ibu dua remaja tersebut merasa senang anaknya bisa kembali pulang ke rumah. Kondisi kedua anaknya tersebut masih terlihat diam dan tertutup.

“Iya mereka masih malu-malu, saya tidak menyangka mereka akan seperti itu. Saya tidak mau pusing dan sudah setuju ingin dinikahkan saja, malu sama tetangga,” katanya.

Siti menambahkan, dirinya pasrah akan masalah yang ini. “Kalau sudah seperti ini mau gimana lagi. Mending damai saja tidak mau repot dan pusing. Lagian sudah sama setuju dinikahkan,” katanya.

SF, yang diduga sebelumnya membawa lari dua anak perempuan warga Dusun Randegan II RT 22 RW 10 Desa Raharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, pada Jum’at (14/10/2016) lalu, berhasil ditangkap Satuan Reskrim Polresta Banjar.

Dia berhasil ditangkap di kediaman rumah pelaku di Dusun Ciawitali RT 14 RW 03 Desa/Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Ciamis, pada Selasa (18/10/2016) malam. (Nanks/R5/HR-Online)

Berita Terkait :

Seorang Ibu di Banjar Laporkan Dua Putrinya yang Hilang

Pelaku Pembawa Gadis Banjar Akhirnya Ditangkap Polisi

Ini Hasil Pemeriksaan Kasus Dua Gadis di Banjar Dibawa Kabur

HSN Masuk APBD, Ini Kata DPRD Kota Banjar

$
0
0
HSN Masuk APBD, Ini Kata DPRD Kota Banjar

Sambutan Ketua Pasukan Kirab Resolusi Jihad, Isfa Abidal Aziz, saat tiba di di Ponpes Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo Kota Banjar. Photo: Muhafid/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Ketua pasukan Kirab Resolusi Jihad, Isfa Abidal Aziz, yang juga selaku Wakil Sekretaris Jendral PBNU, menyampaikan pada perayaan Hari Santri Nasional (HSN) yang digelar pada 22 Oktober 2016 mendatang harus didukung oleh pemerintah kota atau kabupaten.

“Hampir semua pemerintah kota atau kabupaten di Jawa Timur menganggarkan dalam APBD khusus perayaan Hari Santri Nasional. Saya harap di Kota Banjar juga demikian,” katanya dalam sambutan kirab Resolusi Jihad di Ponpes Miftahul Huda Al Azhar, Rabu (19/10/2016).

Menurutnya, HSN yang sudah menjadi bagian dari keputusan pemerintah dalam memberikan ruang kepada santri untuk berkiprah membangun negeri yang juga harus ditopang dengan APBD. Selain itu, keberadaan santri juga harus menjadi salah satu bagian penentu kebijakan pemerintah.

“Santri sekarang harus lebih percaya diri dalam membangun bangsa ini. Dalam pendidikan, kita ditempa bukan hanya luarnya saja, akan tetapi batin serta jiwa kita juga ditempa dalam pondok pesantren. Jadi kita harus menjadi salah satu bagian penentu kebijakan pemerintah melalui momen HSN ini,” tegasnya.

Tanggapan senada juga dikatakan Gun Gun Gunawa Abdul Jawad, Anggota DPRD Kota Banjar dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Menurutnya, gagasan HSN masuk dalam APBD di daerah yang ada di Indonesia, khususnya di Kota Banjar, perlu disambut baik oleh pemerintah setempat.

“Ya, kami dari PKB akan berjuang agar perayaan HSN tahun berikutnya bisa masuk dalam APBD Kota Banjar. Untuk saat ini, memang belum ada anggaran. Namun kami yakin hal itu bisa dicapai seperti di daerah lain,” katanya kepada HR Online. (Muhafid/R6/HR-Online)

Distan Banjar Akan Teruskan Pembangunan JUT

$
0
0
Distan Banjar Akan Teruskan Pembangunan JUT

Komisi II DPRD Banjar saat melakukan sidak proyek JUT di wilayah Kec. Langensari, Kota Banjar, Selasa (17/10/2016). Photo : Nanang Supendi/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Demi menunjang kelancaran akses masyarakat khususnya para petani, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan) Kota Banjar, akan terus melanjutkan pembangunan jalan usaha tani (JUT) di beberapa lokasi yang dianggap perlu.

Hal itu dikatakan Kabid Tanaman Pangan Distan Kota Banjar, Ir. Agus Kostaman, saat ditemui HR Online, di ruang kerjanya, Kamis (20/10/2016).

“Ada beberapa lokasi area persawahan terutama di wilayah Kec. Langensari, yang masih perlu diperbaiki akses jalannya maupun kirmirnya,” ungkapnya

Dikatakan Agus, proyek JUT anggaran murni 2016 sebesar sekitar 10 milyar. Sedangkan dianggaran perubahan 2016, proyek tersebut kembali sebesar sekitar 2 milyar.

Dia berharap, kembali dilanjutkannya proyek JUT mendatang, tiada lain untuk memudahkan akses para petani mengangkut keperluan atau hasil taninya.

“Masih ada beberapa lokasi yang belum selesai pekerjaannya dan itu harus selesai dalam waktu satu bulan ke depan sesuai kontrak kerja dengan kontraktor,” katanya.

Hasil pekerjaannya, klaim dia, sangat baik dan sesuai kontruksi yang ada. Terlebih beberapa kali ditinjau Komisi II DPRD Kota Banjar sebagai mitra kerjanya.

“Terbaru, mereka (DPRD Banjar.red) melakukan sidak proyek JUT di lokasi Kel. Muktisari dan Desa Rejasari, Selasa (17/10/2016) kemarin,” ucapnya.

Agus, bersyukur proyek JUT yang sudah dan sedang dikerjakan tidak terkena kerusakan atas terjadinya hujan deras dan banjir pada minggu kebelakang. (Nanks/R5/HR-Online)

DKP Kota Banjar Dinobatkan Pemangku Ketahanan Pangan Terbaik se- Jabar

$
0
0
DKP Kota Banjar Dinobatkan Pemangku Ketahanan Pangan Terbaik se- Jabar

Walikota Banjar, Ade Uu Sukaesih, menerima penghargaan ketahanan pangan terbaik tingkat Jabar, yang diserahkan langsung oleh Gubernur Jabar, H. Ahmad Heryawan, di Gelanggang Olahraga Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Rabu (19/10/2016). Photo : Dokumentasi Humas Kota Banjar.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Kota Banjar berhasil meraih dua penghargaan dalam bidang ketahanan pangan tahun 2016 tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar), atas keberhasilannya dalam upaya mensukseskan program swasembada pangan di daerah.

Penerima penghargaan itu adalah Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Kota Banjar yang meraih juara 1 kategori Pemangku Ketahanan Pangan, dan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) Bina Tani Desa Binangun Kecamatan Pataruman yang meraih juara dua sebagai Pelaku.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, H. Ahmad Heryawan, kepada Walikota Banjar, Ade Uu Sukaesih, dalam acara Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-36, di Gelanggang Olahraga Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Rabu (19/10/2016).

Walikota Banjar melalui Kabag Humas Sri Tisngapiah, mengaku bangga dan memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas diraihnya penghargaan tersebut.

Menurutnya, penghargaan memang bukan tujuan utama. Namun, setidaknya semua ini menjadi indikator keberhasilan serta motivasi bagi Dinas Pertanian Kota Banjar, untuk terus meningkatkan kinerja, baik bidang ketahanan pangan maupun bidang pertanian lainnya.

“Saya ucapkan terima kasih kepada para petani, petugas PPL, Dinas Pertanian dan kepala desa yang telah mensukseskan ketahanan pangan di Kota Banjar,” ucapnya.

Ditambahkannya, kalau dibandingkan dengan daerah lain, ketahanan pangan di Kota Banjar sudah bekerja dengan maksimal. “Terbukti dengan sejumlah prestasi yang diraih baik di tingkat provinsi maupun nasional,” pungkasnya. (Adi/R5/HR-Online)

Mr. X Ditemukan Tewas di Saluran Irigasi Bojongkantong Banjar

$
0
0
Mr. X Ditemukan Tewas di Saluran Irigasi Bojongkantong Banjar

BPBD Kota Banjar dibantu warga sedang mengevakuasi mayat yang ditemukan tewas tenggelam di saluran irigasi yang berada di wilayah Kelurahan Bojongkantong, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Kamis (19/10/2016). Photo : Hermanto/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Seorang pria tanpa identitas ditemukan tewas di saluran irigasi yang berada di wilayah Kelurahan Bojongkantong, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, Kamis (19/10/2016). Pria tersebut ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB, dengan kondisi sudah terbujur kaku di dalam air.

Menurut keterangan sejumlah saksi, pria tersebut tengah berjalan di atas pipa yang berada di atas saluran irigasi. Namun diduga terpeleset, pria tanpa identitas ini kemudian terjatuh ke saluran irigasi hingga tenggelam dan tewas.

“Kejadiannya tidak tahu persis, namun sebelum tewas saya melihat pria itu masih berjalan-jalan di sekitar irigasi,” ujar Ratna (36) warga setempat kepada HR Online.

Setelah dievakuasi oleh pihak BPBD Kota Banjar dengan dibantu warga, selanjutnya mayat pria Mr. X ini langsung dibawa ambulan milik Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjar, guna dilakukan autopsi. (Hermanto/R5/HR-Online)

Jalan Amblas, Rest Area Banjar Atas Sepi Pengunjung

$
0
0
Jalan Amblas, Rest Area Banjar Atas Sepi Pengunjung

Pasca amblasnya Jalan Brigjen. M Isa di Lingkungan Siluman, Kelurahan Purwaharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, kawasan Rest Area Banjar Atas tampak sepi pengunjung. Photo: Hermanto/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Dampak dari amblasnya Jalan Brigjen. M Isa, di Lingkungan Siluman, Kelurahan Purwaharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, yang merupakan jalur utama lintas Selatan Jabar-Jateng, pada hari Minggu (09/10/2016) lalu, membuat sejumlah pedagang di kawasan Rest Area Banjar Atas (BA) mengeluh.

Pasalnya, sejak amblasnya jalan tersebut, Rest Area Banjar Atas menjadi sepi pengunjung, sehingga omzet para pedagang pun mengalami penurunan drastis. Pantauan Koran HR di lapangan, Selasa (18/10/2016) lalu, hampir sebagian pedagang di kawasan Banjar Atas memilih tutup.

Mereka mengaku hampir 70 persen omset penjualannya menurun. Seperti diungkapkan Iis (50), salah satu pedagang di kawasan tersebut. Menurutnya, semenjak ada jalan yang amblas, omzet pendapannya turun drastis.

“Saya sebagai pedagang di sini jadi galau, karena pendapatan dari jualan turun sampai 70 persen,” kata Iis, kepada Koran HR.

Pendapat serupa juga diungkapkan pedagang lainnya, Umi (52). Dia mengaku, sebelum jalan tersebut amblas, omset penjualannya biasa mencapai 1 juta lebih per hari, tapi sekarang untuk bisa mendapatkan Rp.100 ribu saja sehari susah.

Sementara itu, Supri (34), juru parkir di kawasan Rest Area Banjar Atas, juga mengeluhkan hal yang sama. Dia mengaku hasil dari parkir dalam sehari biasanya mencapai Rp.200 ribu rupiah. Namun kini ia hanya bisa mendapatkan Rp.40 ribu saja per hari.

“Parkir kendaraan pengunjung Banjar Atas sekarang sepi banget. Biasanya per hari saya mendapatkan 200 ribu rupiah, dan sekarang kalau dirata-ratakan paling hanya dapat 40 ribu rupiah per hari,” tuturnya.

Supri dan para pedagang di Banjar Atas berharap jalan amblas yang berada di Lingkungan Siluman, Kecamatan Purwaharja, bisa cepat diperbaiki, sehingga kawasan Rest Area Banjar Atas kembali ramai. (Hermanto/Koran HR)


Warga Banjar Soroti Fasilitas Publik yang Tidak Terawat

$
0
0
Warga Banjar Soroti Fasilitas Publik yang Tidak Terawat

Trotoar yang ada di taman perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah, tampak dipenuhi tumbuhan liar. Photo: Muhafid/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Banyaknya trotoar yang dibangun Pemkot Banjar tidak digunakan sebagaimana mestinya, mendapat berbagai tanggapan dari warga. Pasalnya, fungsi trotoar yang seharusnya menjadi fasilitas khusus pejalan kaki, justru digunakan oleh warga untuk berjualan. Bahkan, tak sedikit keberadaan trotoar yang tidak terawat.

Seperti dikatakan Dadan, salah seorang warga Kelurahan Pataruman. Dirinya mengaku prihatin dengan pembangunan yang terus dilakukan Pemkot Banjar, namun terkesan tidak melakukan gebrakan inovatif, baik dari sisi perencanaan, perawatan dan pemeliharaannya.

“Contoh kecilnya trotoar di Lingkungan Jelat hingga ke Pasar Banjar, banyak sekali yang tidak layak digunakan untuk pejalan kaki karena malah digunakan berjualan, dan kondisinya pun sudah rusak. Padahal semua itu kan ada anggaran untuk perawatan dan pemeliharaannya,” kata Dadan, kepada Koran HR, Selasa (18/10/2016) lalu.

Di tempat terpisah, Ahmad, salah satu warga Desa Mekarharja, Kelurahan Purwaharja, yang menyoroti keberadaan fasilitas trotoar di sebuah taman di kawasan perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah, yang kondisnya banyak ditumbuhi rumput liar.

“Sementara di samping trotoar tersebut juga dibangun lagi sebuah trotoar yang baru. Pembangunan terus dilakukan, tapi perawatannya tidak dipikirkan,” tandasnya.

Menurut Ahmad, seharusnya Pemkot Banjar selain melakukan pembangunan, perawatan serta pemeliharaan, juga melakukan perencanaan yang sesuai dengan konsep agropolitan, yakni pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang tidak monoton.

“Kalau melihat daerah lain kan banyak tempat RTH yang didesain bervariatif sehingga cocok buat rekreasi maupun tempat yang nyaman untuk sekedar menghilangkan lelah. Tapi kalau di Banjar kan cuma begitu-begitu saja desain tamannya,” kata Ahmad. (Muhafid/Koran HR)

Rumah Sakit di Banjar Bermasalah, Ormas dan LSM Gelar Demo

$
0
0
Rumah Sakit di Banjar Bermasalah, Ormas dan LSM Gelar Demo

Massa dari gabungan LSM dan Ormas sedang melakukan demo di depan Kantor Dishubkominfopar Kota Banjar, Jum’at (21/10/2016). Photo : Hermanto/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Ratusan massa yang tergabung dalam forum LSM dan Ormas di Kota Banjar, menggelar aksi unjuk rasa di tiga instansi di Kota Banjar, terkait masalah di salah satu rumah sakit swasta yang ada di Banjar, Jum’at (21/10/2016) siang tadi sekitar pukul 14.00 WIB.

Ormas dan LSM yang menggelar aksi unjuk rasa yakni Ormas Gerakan Rakyat Menggugat (Geram), Ormas Gibas, GP Ansor, Komunitas Banjar Bersatu, Gabungan Setia Putra (GSP), LSM LAKRI, Komunitas BKM, LSM Warmasindo, Forum Akar, LSM Serbu, dan LSM Amuk.

Sasaran pertama yang dituju oleh ratusan massa dari berbagai Ormas dan LSM ini yaitu kantor Dishubkominfopar Kota Banjar. Dalam orasinya, massa menuntut pihak Dishubkominfopar bertanggungjawab atas pengawasan terhadap Rumah Sakit Mitra Idaman.

“Karena rumah sakit tersebut, hingga saat ini tidak memiliki rambu-rambu seperti warning light, zebra cross, dan amdal lalin yang seharusnya dimiliki oleh rumah sakit,” teriak seorang orator aksi.

Setelah dari kantor Dishubkominfopar, massa kemudian menuju ke kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar. Di sana, mereka menuntut agar Dinkes harus bertanggungjawab atas rekomendasi yang dikeluarkan oleh Dinkes Kota Banjar dan Provinsi Jabar. Sehingga muncul dokumen UPL-UKL RS Mitra Idaman.

Padahal, menurut mereka, diketahui RS Mitra Idaman belum menempuh persyaratan-persyaratan Amdal Lalin & Pengantar/Rekomendasi dari Kelurahan Mekarsari yang sesuai dengan prosedur.

Setelah dari Dinkes, massa pun bergerak menuju ke Dinas Cipta Karya, Kebersihan, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (DCKKTRLH) Kota Banjar. Dalam orasinya, mereka menuntut DCKKTRLH atas dugaan tindak pidana korupsi, dalam penarikan retribusi pengangkutan limbah RS Mitra Idaman, yang diduga tidak diserahkan sepenuhnya ke DPPKAD Kota Banjar. (Hermanto/R5/HR-Online)

Terkait RS Mitra Idaman, Ini Tuntutan Pendemo ke DPRD Kota Banjar

$
0
0
Terkait RS Mitra Idaman, Ini Tuntutan Pendemo ke DPRD Kota Banjar

Ilustrasi. Photo : net/ist

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Gabungan massa dari forum LSM dan Ormas di Kota Banjar, berunjuk rasa di kantor DPRD Kota Banjar, Jum’at (21/10/2016). Sebelumnya, ratusan massa melakukan aksi demo di kantor Dishubkominfopar, Dinkes dan DCKKTRLH Kota Banjar.

Aksi ini dilakukan karena masalah di salah satu rumah sakit swasta yang ada di Banjar, mulai dari persyaratan perizinan sampai dugaan korupsi.

[ Berita Terkait : Rumah Sakit di Banjar Bermasalah, Ormas dan LSM Gelar Demo ]

Kedatangan mereka ke DPRD Kota Banjar, menuntut agar dewan memanggil dinas-dinas terkait dengan masalah tersebut, dan melakukan pemeriksaan sebagai bentuk fungsi pengawasan legislatif.

“Kami juga menuntut DPRD Kota Banjar, agar membentuk Pansus untuk menindaklanjuti permasalah-permasalahan tersebut,” teriak orator demo.

Mereka juga meminta agar wakil rakyat tanggap untuk keadilan rakyat atau masyarakatnya, dan peduli terhadap warga Kota Banjar dari segala aspek seperti yang saat ini terjadi dengan RS Mitra Idaman.

“Kami memohon kepada wakil rakyat untuk menampung aspirasi kami terkait dengan adanya limbah yang ditimbulkan oleh rumah sakit Mitra Idaman,” teriak Ahmid orator aksi.

Meski tidak ada satupun perwakilan dari anggota DPRD yang menerima para pedemo karena alasan sedang tugas ke luar kota, namun massa tetap bertahan di kantor DPRD.

“Jika tidak ada realisasi, kami akan melakukan aksi kembali di kantor walikota pada hari selasa depan,” ucap korlap Aksi, Asep Diana.

Sebelumnya melakukan orasi, massa sempat bersitegang dengan pihak keamanan, karena dilarang masuk ke areal halaman DPRD Kota Banjar. Namun setelah dilakukan mediasi, akhirnya pihak keamanan membolehkan masuk dengan syarat tidak anarkis.

Akhirnya sekitar pukul 16,00 wib, massa pun membubarkan diri dengan aman dan tertib. (Hermanto/R5/HR-Online)

Didemo Terkait RSMI, Ini Tanggapan Dinkes dan Dishubkominfopar Banjar

$
0
0
Didemo Terkait RSMI, Ini Tanggapan Dinkes dan Dishubkominfopar Banjar

Ratusan massa saat berunjuk rasa di halaman kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Pariwisata Kota Banjar, Jum’at (21/10/2016). Photo : Hermanto/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Menanggapi tuntutan pendemo, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar, Oman Rohman mengatakan, bahwa jika rumah sakit Mitra Idaman (RSMI) Banjar menyalahi aturan terkait IPAL, pihaknya siap mencabut dan menindak.

“Dan kami pun akan memberantas segala bentuk pelanggaran terkait dengan kesehatan di Kota Banjar,” katanya, Jum’at (21/10/2016).

[ Berita Terkait : Rumah Sakit di Banjar Bermasalah, Ormas dan LSM Gelar Demo ]

Sebelum demo di Dinkes Banjar, ratusan massa dari forum LSM dan Ormas di Kota Banjar, terlebih dulu berunjuk rasa di Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Pariwisata (Dishubkominfopar) Kota Banjar. Dalam orasinya, mereka menuntut pihak Dishubkominfopar bertanggungjawab atas pengawasan terhadap Rumah Sakit Mitra Idaman.

[ Berita Terkait : Terkait RS Mitra Idaman, Ini Tuntutan Pendemo ke DPRD Kota Banjar ]

“Karena rumah sakit tersebut, hingga saat ini tidak memiliki rambu-rambu seperti warning light, zebra cross, dan amdal lalin yang seharusnya dimiliki oleh rumah sakit,” teriak seorang orator aksi.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dishubkominfopar, Ide Suhendar menegaskan, bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam dan akan menyiapkan rekomondasi terkait amdal lalin.

“Kami bukan berarti diam dengan adanya hal ini, saat ini kami sedang menyiapkan untuk peraturan yang direkomondasikan terkait amdal lalin,” ujar Ide. (Hermanto/R5/HR-Online)

Pecinta Bulutangkis Keluhkan Perhatian Pemkot Banjar Kurang

$
0
0
Pecinta Bulutangkis Keluhkan Perhatian Pemkot Banjar Kurang

Turnamen bulu tangkis Cinta Damai Cup di Gedung Serba Guna KGB, digelar para pecinta bulu tangkis secara swadaya. Photo: Hermanto/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Sudah sejak lama, olahraga bulu tangkis di Kota Banjar kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Pemkot Banjar dianggap lebih memperhatikan cabang olahraga lain, seperti sepakbola dan basket.

Meski bulu tangkis merupakan salah satu olahraga yang digandrungi masyarakat, namun olahraga ini seperti dianaktirikan oleh pemerintah. Seperti diungkapkan salah seorang pemain bulu tangkis, Abah Ile (47), kepada Koran HR, Sabtu (15/10/2016) lalu.

“Bukannya kami mau mengecilkan kedua olahraga itu, namun kami sebagai pecinta olahraga bulu tangkis ingin juga diperhatikan pemerintah. Selama ini, belum pernah ada turnamen resmi bulu tangkis di Kota Banjar,” ungkap Abah Ile.

Pendapat serupa diungkapkan Roni (32), pemain bulu tangkis lainnya, bahwa hal ini terjadi karena morat-maritnya KONI dan tidak adanya Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di Kota Banjar, sehingga membuat para atlit bulu tangkis Banjar ibarat seperti anak ayam kehilangan induknya.

“Mereka (atlit) kerap kebingungan jika akan mengikuti turnamen-turnamen di tingkat provinsi maupun nasional. Karena induk mereka yakni PBSI Kota Banjar hingga kini pun tak tahu nasibnya bagaimana. Sehingga, dengan minimnya turnamen dan kurangnya perhatian dari pemerintah, mereka kerap menggelar turnamen sendiri seperti ini,” katanya.

Saking kurangnya perhatian dari Pemkot Banjar, kata Roni, para pecinta olahraga bulu tangkis di Banjar kerap menggelar turnamen sendiri dengan modal “dumpyukan” atau patungan.

Seperti turnamen yang digelar di GOR Koperasi Guru Banjar (KGB) pada Sabtu (15/10/2016) malam pekan lalu. Turnamen bernama Cinta Damai Cup ini diikuti oleh beberapa tim dari Banjar maupun luar Banjar, diantaranya Cilacap, Pangandaran, Ciamis, Tasikmalaya, dan Garut.

Ketua penyelenggara Turnamen Bulu Tangkis Cinta Damai Cup, Muhammad Iil Ismail (33), mengatakan, turnamen yang digelar ini dalam rangka silaturahmi bersama para pecinta olahraga bulu tangkis. Meski tidak resmi, namun penonton di GOR KGB sangat membludak.

“Selama ini Pemkot Banjar tidak ada kepedulian kepada cabang olahraga bulu tangkis. Untuk itu, meski bukan turnamen resmi, kami menggelar turnamen ini tujuannya untuk silaturahmi dengan para pecinta olahraga bulu tangkis,” terangnya.

Pihaknya berharap kepada Pemkot Banjar, agar setiap HUT Kota Banjar ada turnamen bulu tangkis. Karena bibit-bibit atau aset atlit bulu tangkis di Banjar itu banyak, salah satunya yang telah sukses adalah Firman Nurkholik, yang merupakan asli orang Banjar dari Lemburbalong, Kecamatan Pataruman.

“Dia itu atlit Banjar yang kini di Pelatnas. Karena kurang kepedulian dari Pemkot Banjar, akhirnya Firman kini membela dan membawa nama Kota Tasikmalaya. Padahal putra daerah Banjar, sangat disayangkan kan,” tandas Ismail. (Hermanto/Koran HR)

Viewing all 5240 articles
Browse latest View live