Mobil truk pengangkut raskin dari Gudang Bulog Banjar menuju wilayah Kabupaten Pangandaran dengan menggunakan jalur alternative, yaitu melalui Desa Cibungur, Kecamatan Langkaplancar. Foto: Dokumentasi Bulog Banjar/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Pengiriman beras miskin (raskin) dari Gudang Bulog Kota Banjar untuk warga miskin di wilayah Kabupaten Pangandaran terganggu akibat patahnya Jembatan Ciputrapinggan beberapa waktu lalu sebagai akses utama, dan proses pembangunan jembatan Bailey sebagai penggantinya saat ini masih dalam proses pembangunan.
Kepala Gudang Bulog Kota Banjar, Sutrisno, mengatakan, bahwa patahnya jembatan tersebut selain telah melumpuhkan sektor pariwisata, juga terganggunya pengiriman barang, tak terkecuali pasokan beras raskin ke wilayah Kabupaten Pangandaran.
“Pengiriman raskin pada bulan Oktober dan November praktis terganggu, karena mobil truk pengangkut tidak dapat melewatinya. Namun, alhamdulillah bisa teratasi melalui jalur alternatif, yaitu salah satunya lewat Cigayam dan Desa Cibungur, Kecamatan Langkaplancar,” terangnya, kepada Koran HR, Senin (14/11/2016).
Meski begitu, jalan alternatif yang dilalui truk pengakut memang kurang memadai, karena kualitas jalannya jelek dan sempit, sehingga muatan yang dibawanya juga terbatas. Untuk itu, pihaknya pun mensiasati pengirimannya, yang biasanya dalam satu truk itu diisi raskin 9 ton, sekarang satu truk hanya diisi setengahnya atau 4,5 ton.
Namun, biaya akomodasi dan transportasi untuk membawa alokasi raskin ke Kabupaten Pangandaran sekitar 900 ton per bulan menjadi membengkak, karena menggunakan armada truk lebih banyak atau pengirimannya harus dilakukan berulang.
“Tapi saya bersyukur, pasokan raskin ke wilayah Kabupaten Pangandaran tidak sampai terhambat, jadi masih bisa berjalan lancar dan normal menuju titik-titik yang dituju,” ucapnya.
Lebih lanjut Sutrisno mengatakan, kondisi putusnya Jembatan Ciputrapinggan juga berimbas terhadap penyerapan beras dari wilayah Kabupaten Pangandaran. Sebelum kejadian, setiap penyerapannya bisa terkirim beras empat truk, dan sekarang paling hanya satu truk saja.
“Beruntung, kondisi demikian saat Gudang Bulog Banjar sudah memenuhi target penyerapan tahun 2016, bahkan surplus. Jadi ketersedian di gudang cukup untuk kebutuhan empat bulan kedepan,” jelasnya.
Menurut Sutrisno, dengan surplus beras yang dimilikinya di Gudang Bulog Banjar dapat membantu dan mengirim ke Gudang Bulog DKI dan Cianjur sebanyak 3.000 ton. Pihaknya berharap sisa pengiriman raskin atau satu bulan lagi, yaitu untuk alokasi bulan Desember 2016, tidak ada gangguan yang berarti. Sehingga bisa tersampaikan kepada warga penerima.
“Tentunya kami juga berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan agar segera menyelesaikan perbaikan Jembatan Ciputrapinggan,” pungkasnya. (Nanks/Koran-HR)