Quantcast
Channel: Berita Banjar – Harapan Rakyat Online
Viewing all 5240 articles
Browse latest View live

Gelar Diskusi Publik, YRBK dan Kemenag Banjar Ajak Masyarakat Budayakan Literasi

$
0
0

Kegiatan diskusi public YRBK bersama Kemenag Kota Banjar di SMPN 5 Banjar. Foto: Muhafid/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Dalam mengisi bulan suci ramadhan dengan kegiatan literasi, Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) Kota Banjar sore tadi menggelar diskusi publik bersama Kementrian Agama Kota Banjar di Aula SMPN 5 Banjar, Sabtu (17/06/2017).

Dalam kesempatan itu, H. Undang Manawar, Kepala Kemenag Banjar, menyampaikan, di bulan ramadhan ini merupakan bulan literasi dalam islam. Sebab, turunnya Al Qur’an yang mana literatur paling hebat diturunkan di bulan suci ini yang biasa disebut dengan Nuzulul Qur’an.

Ia menegaskan, bahwa Al Qur’an adalah literatur paling banyak dibaca di dunia ini. Selain itu, kandungannya juga memiliki berbagai sudut ilmu yang tidak akan habis-habis untuk dipelajari atau dengan kata lain Al Qur’an sebagai sumber ilmu pengetahuan.

“Makanya kita harus mempelejarinya melalui berbagai kesempatan, terutama melalui komunitas seperti RBK. Saya sangat tergelitik ada ungkapan kalau Al Qur’an itu turun di Makkah, dihafalkan di Indonesia, namun diterapkan di Jepang. Dari ungkapan tersebut, saya harap kita bisa lebih memaksimalkan Al Qur’an sebagai sumber ilmu pengetahuan yang mengantarkan kita menjadi lebih baik, khususnya di Banjar ini,” jelasnya.

Ia menambahkan, masih soal Al Qur’an, kampanye membaca Al Qur’an di Banjar seperti yang dilakukan Pemkot Banjar dengan jargon “One Day One Juz” perlu dilaksanakan agar masyarakat mendapatkan baik keberkahan, pengetahuan maupun kebaikan lainnya dari Al Qur’an.

“Saya harap diskusi kali ini harus lebih diintensifkan dan digelar di berbagai kesempatan. Saya juga mengapresiasi YRBK yang telah berjuang untuk menumbuhkan minat baca dan menulis di Banjar. Satu lagi, kegiatan literasi juga itu sudah sangat jelas dalam Al Qur’an baik dalam Surat Al ‘Alaq maupun Surat Al Qolam yang mana harus dijadikan semangat oleh kita untuk mendapatkan berbagai pengetahuan dan berdampak baik bagi kita,” pungkasnya.

Sementara itu, Sofian Munawar, Pendiri YRBK, mengatakan, kondisi Negara Indonesia masih menempati posisi paling rendah dalah literasi baik di Asia maupun di level global. Karena itu, ia merasa terpacu untuk senantiasa menggelorakan semangat budaya literasi di Kota Banjar dengan segala kemampuan yang ada.

“Makanya sekecil apapun kegiatan budaya literasi harus didorong oleh semua pihak. Saya yakin berbagai persoalan seperti halnya pengangguran, kejahatan, kemiskinan maupun lainnya itu disebabkan karena tidak menganggap penting literasi dalam hidup seseorang. Makanya, saya harap budaya literasi ini bisa juga menjadi basis produksi untuk mengantarkan kita menjadi lebih baik,” tegasnya.

Dari infromasi yang dihimpun HR Online, diskusi publik tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan baik guru, siswa, mahasiswa, pegiat litrasi yang ada di Banjar. Kegiatan tersebut juga merupakan salah satu rangkaian YRBK selama bulan ramadhan selain menyambangi puluhan sekolah, pesantren maupun komunitas litrasi yang ada di Banjar dan sekitarnya. (Muhafid/R6/HR-Online)


Selesaikan Gejolak Protes Kejelasan Pengganti Lapang, Camat Langensari Banjar Panggil LPM & Pemuda Muktisari

$
0
0

Pertemuan penyelesaian kegaduhan warga soal kejelasan pengganti lapang, bertempat di Aula Kantor Kecamatan Langensari. Photo: Nanang Supendi/HR.

Berita Banjar, (haraparnakyat.com),-

Guna menyelesaikan kegaduhan warga Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, soal protes kejelasan penggantian tanah Lapang Sepakbola Sanggabuana yang dijadikan lokasi pembangunan Rumah Sakit (RS), pemerintah kecamatan setempat mengundang pengurus LPM dan perwakilan pemuda, untuk duduk bersama dengan Kepala Bappeda dan Kabid. Cipta Karya Dinas PU Kota Banjar, bertempat di Aula Kantor Kecamatan Langensari, Senin (12/06/2017) lalu.

Meski undangannya hanya melalui sambungan telepon, namun menurut Camat Langensari, Asno Sutarno, bahwa undangan tersebut bisa dikatakan formal. Tujuannya untuk memberikan jawaban atau penjelasan kepastian penggantian lapang.

“Kami panggil fasilitasi pertemuan ini hanya lewat telepon atau tak pakai surat, tapi bisa disebut formal dengan tujuan tak lain untuk menyelesaikan gejolak di tengah warga, terutama antara LPM dan pemuda yang menyoal kejelasan pengganti lapang,” kata Asno, saat membuka acara pertemuan tersebut.

Walaupun terkesan mendadak, lanjut Asno, terpenting pertemuan ini merupakan bentuk pertemuan prosedural yang harus dilakukannya agar gejolak yang ada tak berkepanjangan. Intinya, pihak pemerintah kecamatan tak ingin warga Muktisari dikorbankan atas belum jelasnya pengganti tanah lapang.

Selain itu, Asno berharap meski pihak pengembang tak diundang, namun bisa mengakomodir apa yang menjadi harapan warga. Tak terkecuali Bidang Cipta Karya Dinas PU atas akibat terdampak pembangunan RS. Karena bagaimana pun harus terselesaikan, terlebih gejolak yang timbul ini sudah terpantau walikota.

Dengan diundangnya Bappeda dalam pertemuan itu juga untuk memberikan penjelasan kembali soal perencanaan pembangunan RS, termasuk desainnya. Begitu pula Bidang Cipta Karya diminta untuk kembali memberikan penjelasan tindaklanjut penggantian Lapang Sanggabuana.

“Setelah pertemuan ini warga bisa lebih paham dan mengerti, dan juga tolong jaga kekondusifan. Jangan sampai terbawa pengaruh negatif atau dimanfaatkan tidak benar oleh pihak luar. LPM sendiri harus bisa lebih jernih dengan merangkul elemen warga lainnya. Jadikan pelajaran semuanya demi pembangunan Langensari tercinta ini,” harap Asno.

Sementara itu, Kabid. Cipta Karya Dinas PU Kota Banjar, Tantri, membenarkan, bahwa pertemuan ini bertujuan untuk menyelesaikan kegaduhan warga, soal pelaksanaan pembangunan RS.

“Ini juga sebagai upaya pemerintah guna mengakomodir aspirasi warga, terkait adanya imbas pembangunan RS ini, dan dengan apa yang menjadi keinginan warga Insya Allah kita penuhi. Ya terpenuhi sesuai koridor yang benar,” ujarnya.

Tantri juga mengklaim, bahwa sosialisasi pembangunan RS sudah beberapa kali dilakukan pihaknya. Bahkan, saat sosialisasi terakhir dengan warga sudah tidak ada hal yang dimasalahkan. Tapi pada kenyataannya masih terjadi riak-riak ketidakpuasan warga.

“Dalam pertemuan yang digelar kali ini bertujuan untuk menyamakan persepsi soal pengganti lapang. Insya Allah kita pikirkan dan kedepannya ada pembebasan lahan,” tandas Tantri.

Jika warga, terutama pemuda merasa puas dengan adanya pertemuan penyelesaian ini, ada kemungkinan mereka mengurungkan niatnya menghadap Walikota guna menyampaikan petisinya. Isu tersebut sebelumnya diterima Koran HR. Bahkan, para pemuda di Muktisari telah melakukan penggalangan tandatangan. (Nanks/Koran HR)

Juli 2017, Desa Rejasari Banjar Siap Cairkan ADD & DD Tahap II

$
0
0

Kepala Desa Rejasari, Nanang Sunarya. Foto: Nanang Supendi/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Pemerintah Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, menjadi desa pertama di Kota Banjar yang mampu menyelesaikan persyaratan dan mencairkan bantuan keuangan desa tahap pertama tahun anggaran 2017 dengan jumlah total keseluruhan Rp.1 miliar. Pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) tahap pertama bulan Mei lalu, dan Dana Desa (DD) pada minggu kemarin.

Kepala Desa Rejasari, Nanang Sunarya, saat ditemui Koran HR di ruang kerjanya, Senin (12/06/2017) lalu, mengatakan, pihaknya akan kembali mencairkan bantuan keuangan tahap dua pada bulan Juli mendatang, sebagaimana ketentuan DD harus dan wajib dicairkan maksimal tanggal 24 Juli 2017.

“Jika tak mampu pada tenggat waktu tersebut, dipastikan anggaran dari pusat itu yang sudah dialokasikan akan hangus, atau kembali ke kas negara. Pencairan DD sekarang yaitu melalui KPPN Tasikmalaya,” terangnya.

Nanang juga menjelaskan, pencairan tahap I kemarin itu untuk ADD yang digunakan bagi operasional pemerintah dan lembaga desa, siltap perangkat desa, pembelian barang dan jasa seperti material untuk beberapa rehab mesjid dan mushola yang berada di wilayah desanya. Kemudian, untuk pemberian santunan kepada sejumlah warga kurang mampu.

Sedangkan, DD yang baru cair minggu kemarin, langsung digunakan untuk kegiatan bidang fisik berupa pengaspalan jalan sepanjang sekitar 2.500 meter di beberapa titik lokasi tersebar pada dusun yang ada. Kemudian, untuk pengerasan jalan sepanjang kurang lebih 500 meter di Dusun Rancabulus.

Pihaknya bersyukur, karena sampai saat ini, atau setelah pencairan dana tersebut tidak ada kendala dalam pelaksanaan pembangunan. Termasuk pengiriman material dari CV lokal atau wilayah setempat cukup bagus.

“Material yang dikirim pengusaha lokal yang ditunjuk kualitasnya wajar, atau cukup bagus sesuai spek yang ditentukan,” ujarnya.

Nanang kembali menegaskan, bahwa untuk bisa secepatnya mencairkan tahap II, maka setelah Lebaran nanti laporan terhadap realisasi kegiatan atau pekerjaan berbagai bidang atas pemanfaatan ADD dan DD tahap I, akan dimasukannya ke Dinas Keuangan, dan pengajuan ke KPPN Tasikmalaya.

“Intinya kami siap mencairkan ADD dan DD tahap dua paling telat pada tenggat waktu ditentukan 24 Juli mendatang,” pungkasnya. (Nanks/Koran HR)

Ramadhan Culinary Fest, Bappeda Sebut Awal Kebangkitan UMKM Banjar

$
0
0

Kepala Bappeda Kota Banjar saat menyambangi stand salah satu produk khas Banjar dalam kegiatan Ramadhan Banjar Culinary Fest di depan Kantor Pajak Banjar. Foto: Nanang Supendi/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Terselenggaranya Ramadhan Banjar Culinary Fest yang diselenggarakan Koperasi UMKM Patroman Mandiri di depan kantor Pajak Kota Banjar mendapat apresiasi dan dukungan Pemerintah Kota Banjar.

Pernyataan apresiasi tersebut disampaikan Kepala Bapeda Kota Banjar, Ade Setiana, saat diwawancarai awak media dan saat sambutan pembukaan acara, Sabtu (17/06/2017).

“Kita apresiasi para pelaku UMKM Banjar ini yang secara mandiri menggelar Ramadhan Banjar Culinary Fest. Jadikan awal kebangkitan UMKM Banjar lebih maju lagi,” ucapnya.

Menurutnya, keberadaan UMKM merupakan salah satu bagian terpenting dalam menompang pembangunan daerah. Hidup dan berdayanya UMKM tentu bisa membawa pertumbuhan ekonomi Kota Banjar semakin bagus dan mampu sama-sama mendongkrak daya beli masyarakat Kota Banjar.

“Diketahui bersama pembangunan di Kota Banjar ini yang masih menjadi PR yaitu perlunya peningkatan daya beli masyarakat. Kalau pembangunan pendidikan dan kesehatan di Kota Banjar ini tak perlu diragukan lagi dan sudah terbukti program dan hasilnya,” tegasnya.

Jadi, lanjut Ade, upaya peningkatan daya beli adalah tanggungjawab bersama, tak terkecuali UMKM dan para pelaku usaha lainnya yang sudah tentu mempunyai peran penting.

“Mari pelaku usaha dan wirausaha muda yang ikut di festival kuliner ini terus maju untuk membangun ekonomi Banjar lebih berkembang. Mohon dinas terkait dapat terus membantu fasilitasi pengembangan usahanya dan saya harap kegiatan ini bukan hanya sekali dalam setahun, tapi bisa lebih,” pungkasnya.

Sementara itu, Plt. Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Banjar, Saefudin, dan Kabid Koperasi dan UMKM, sama-sama menyatakan siap selalu menjalankan pemberdayaan dan memfaslitasi pengembangan UMKM.

“Dengan program yang sedang dijalankan dan program inovatif lainnya yang direncanakan, kami siap fasilitasi pengembangan UMKM. Adanya gelaran mandiri UMKM ini  kami patut mengapresiasinya. Maju terus, munculkan produk khas Banjar,” tandasnya. (Nanks/R6/HR-Online)

Berita Terkait

Pamerkan Produk Khas Banjar, UMKM Gelar Ramadhan Culinary Fest

Di Banjar, PMBP Gelar Ngabuburit & Bagi Takjil Bareng Biker

$
0
0

Deden Suryaman

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Paguyuban Motor Banjar Patroman (PMBP) menggelar kegiatan ngabuburit bareng sekaligus membagikan takjil bersama para biker, di bilangan Taman Alun-alun Kecamatan Langensar, Minggu (18/06/2017).

Ketua Umum PMBP, Deden Suryaman, kepada HR Online, Minggu (16/06/2017), mengatakan, ngabuburit bareng biker yang dilaksanakan PMBP dimulai dengan konvoi mulai dari kawasan Pabtik Padud Jaya dan finish di Alun-alun Langensari.  

“Di alun-alun, kita membagikan takjil. Kita sudah mempersiapkan sekitar 200 paket takjil,” katanya.

Deden menjelaskan, sejak dideklarasikan pada Bulan September tahun lalu, saat ini jumlah klub motor yang tergabung dalam PMBP mencapai 76 klub dengan jumlah anggota mencapai sekitar 1900 orang. (Deni/R4/HR-Online)

Diduga Stress Penyakit Tak Sembuh, Warga Banjar Ini Tewas Gantung Diri

$
0
0

Ikin (72), warga Lingkungan Banjar RT 4/1, Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar, Kota Banjar tewas di rumahnya akibat gantung diri. Foto: Hermanto/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Seorang kakek yang bernama Ikin (72), warga Lingkungan Banjar RT 4/1, Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar, Kota Banjar pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi rumahnya, Minggu (18/6/2017).

Akhir hidup korban yang begitu tragis, diduga nekat gantung diri lantaran penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh.

Cucu korban, Asep Suryana, saat menunjukan tempat yang digunakan untuk bunuh diri. Foto: Hermanto/HR

Menurut keterangan cucu korban, Asep Suryana, korban pertama kali ditemukan oleh istri korban ketika hendak ke kamar mandi. Kemudian ia kaget dan histeris melihat korban sudah tergantung tak bernyawa dengan seutas kain sarung yang melilit di lehernya.

“Korban memang beberapa kali ke luar masuk rumah sakit akibat penyakit komplikasi yang dideritanya. Mungkin karena stres dan tak kunjung sembuh, korban pun akhirnya nekat gantung diri,” ujar Asep.

Hingga berita ini diturunkan, kejadian ini langsung ditangani oleh pihak Kepolisian Sektor Banjar. (Hermanto/R6/HR-Online)

Setiap Ramadhan, Pengelola Mesjid Agung Banjar Bagikan Takjil

$
0
0

Syaeful Manan saat mempersiapkan takjilan kepad para jamaah yang hendak sholat maghrib di Masjid Agung Banjar. Foto: Muhafid/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Selama bulan Ramadhan, sebagian umat muslim melakukan berbagai cara untuk berbagi berkah dengan sesama, apalagi saat menjelang buka puasa untuk mendapatkan keberkahan.

Di Masjid Agung Banjar, sejak awal puasa, setiap hari menjelang berbuka selalu membagikan ratusan takjil maupun makanan kepada para jama’ah yang melaksanakan sholat maghrib di masjid tersebut.

Syaeful Manan, salah seorang pengelola Masjid Agung Banjar, mengungkapkan, bagi-bagi takjil dan makanan gratis kepada para jama’ah sudah menjadi agenda rutin setiap bulan Ramadhan tiba.

“Makanan serta takjil yang dibagikan itu berasal dari masyarakat sekitar masjid, maupun para donator yang memberikannya kepada pengelola masjid. Sebelumnya mereka diberi tahu bahwa mempersilahkan kepada yang akan bersedekah di bulan puasa, dengan memberikan makanan maupu takjilan untuk para jama’ah,” tuturnya, kepada Koran HR, Selasa (13/06/2017) lalu.

Dia juga menjelaskan, para donatur maupun masyarakat memang tidak dipatok untuk memberikan sedekahnya. Namun, bagi yang sudah berkomitmen mengikuti jadwal yang ada, masyarakat akan mendapatkan kupon jatah pemberian makanan dengan jumlah 10 bungkus, baik berupa snack maupun makan untuk berbuka puasa.

“Biasanya suka ada donatur yang tiba-tiba datang menitipkan sedekahnya kepada kami untuk selanjutnya dibagikan kepada para jamaah mesjid. Ada juga yang tidak ingin menyebutkan namanya siapa pemberi makanan tersebut,” ujarnya.

Ini artinya, kata Syaiful, masyarakat Kota Banjar sangat peduli terhadap sesama, terutama di bulan Ramadhan. Mudah-mudahan amal yang diberikan kepada para jama’ah diterima, dan kepada siapapun yang ingin bersodaqoh bisa langsung datang ke Masjid Agung Banjar. (Muhafid/Koran HR)

Kebijakan Sekolah 5 Hari Kembali Disoal

$
0
0

Gun Gun Gunawan Abdul Jawad, Anggota DPRD Kota Banjar. Photo: Muhafid/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Pemberlakuan kebijakan sekolah lima hari dalam sepekan yang dikeluarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, mendapat tanggapan beragam dari sejumlah kalangan.

Salah satunya diungkapkan Dudung Nurkhotim, salah seorang aktivis Jaringan Intelektual Santri. Dia menilai, kebijakan tersebut tidak akan mempengaruhi kegiatan belajar mengajar lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan pondok pesantren. Sebab, kultur pendidikan pesantren sudah sejak dulu menerapkan belajar setiap hari, meskipun saat ini sudah bersanding dengan lembaga sekolah.

“Tidak masalah bagi saya soal itu, karena kami juga mengelola lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan pesantren. Namun, persoalannya adalah ketika lembaga seperti halnya Madrasah Diniyah, akan terancam dengan adanya kebijakan tersebut,” kata Dudung, kepada Koran HR, Selasa (13/06/2017) lalu.

Supaya persoalan tersebut bisa segera selesai, sebaiknya Kementrian Agama dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, harus melakukan kesepakatan agar di lapangan tidak terjadi gejolak seperti saat ini.

Menurut Dudung, yang harus diperhatikan untuk mendapatkan asupan pendidikan agama secara intens adalah para siswa yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Sementara, siswa tingkat SMP hingga SMA, pendalamannya hanya bersifat lanjutan agar tujuan pendidikan karakter yang saat ini digembor-gemborkan bisa tercapai.

Sementara itu, aktivis dari Aliansi Pelajar Ciamis, Yusep Ahmad, menyebutkan, kebijakan pemerintah yang mengeluarkan keputusan sekolah lima hari dalam sepekan, sudah melalui tahapan kajian terlebih dahulu. Namun memang terdapat kelemahan dalam hal dampaknya, yakni Madrasah Diniyah terancam karena persoalan waktu untuk siswa.

“Kalau bisa Madrasah Diniyah digeser pada malam hari, sehingga sekolah selama 5 hari bisa dilaksanakan. Saya yakin kebijakan ini tentu demi kebaikan pendidikan kita,” tandas Yusep.

Di tempat terpisah, Anggota DPRD Kota Banjar, Gun Gun Gunawan Abdul Jawad, menegaskan bahwa pihaknya sangat menolak kebijakan tersebut. Pasalnya, waktu luang dua hari yang tidak digunakan belajar tersebut justru sangat rentan digunakan untuk hal-hal yang negatif.

“Saat ini saja sejak libur dua hari diberlakukan banyak sekali kasus seperti kecelakaan karena balapan motor, tindakan asusila, maupun perilaku menyimpang yang dilakuka para pelajar. Hal itu membuat kita mengelus dada. Ini malah diperkuat oleh Kementrian Kebudayaan. Apalagi keberadaan Madrasah Diniyah yang biasanya berjalan di waktu sore hari semakin terjepit karena siswa kelelahan setelah sekolah seharian full,” terangnya.

Untuk langkah kongkrit penolakan tersebut, dirinya akan menyampaikan nanti dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Banjar, agar hal itu bisa ditinjau ulang oleh pemerintah. Karena secara pribadi, maupun dirinya selaku pengasuh ponodk pesantren dan juga Anggota DPRD Kota banjar, berharap Kemendikbud membatalkan kebijakan tersebut.

Pasalnya, dia menilai bahwa kebijakan itu akan berdampak negatif sangat besar terhadap para pelajar, bukan malah memperbaiki mutu pendidikan saat ini. (Muhafid/Koran HR)


Bareng Drummer D’Bagindas, Komunitas Musik Banjar Bagi-bagi Takjil dan Live Musik

$
0
0

Ivan Hervian drummer band Bagindas (pakai ciput kupluk) saat bersama KMB di sela-sela bagi-bagi takjil. Foto: Hermanto/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Biasanya, menjelang buka puasa kerap dimanfaatkan masyarakat yang tergabung dalam suatu kelompok atau komunitas untuk berbagi takjil semata. Namun beda dengan cara yang dilakukan oleh Komunitas Musik Banjar (KMB) dalam membagi takjil untuk mengisi bulan yang penuh berkah ini.

Sejumlah grup band yang tergabung dalam wadah KMB ini, mereka membagikan takjil dan juga bermain musik secara live. Diantara band yang tampil yaitu Rolling Door, Nuansa, Hardzolim, Tumaritis (Hardcore), serta sejumlah band beraliran Rock lainnya.

Tak hanya itu, pentas musik yang digelar di halaman Santosa Musik Studio yang berlokasi di Jalan Brigjen M Isa tersebut juga dihadiri sejumlah artis ibu kota yang salah satunya Ivan Hervian, drummer band D’Bagindas.

“Sambil menunggu waktu berbuka puasa, kami menyajikan hiburan band bagi masyarakat,” ujar Edi Susanto kepada HR Online, Minggu (18/6/2017).

Sementara itu, Ketua KMB, Friska Mahyudinsyah, mengatakan, selain memberikan hiburan gratis, kegiatan ini juga untuk mempererat tali silaturahmi antar Rocker atau musisi band lokal Banjar.

“Selain bagi takjil dan hiburan gratis, kegiatan ini pun untuk menjaga kekompakan dan mempererat tali silaturahmi antar musisi band se-Kota Banjar,” katanya.

Dari informasi yang berhasil dihimpun HR Online, selain kegiatan berbagi takjil dan juga live music sore harinya, mereka juga akan melanjutkan bermain musik ba’da sholat tarawih. (Hermanto/R6/HR-Online)

Banjar Skate Community Butuh Tempat Latihan Walikota Janji akan Fasilitasi Tahun 2018

$
0
0

Anggota Banjar Skate Community usai berlatih di Taman Kota Lapang Bhkati. Photo: Hermanto/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Minimnya sarana pendukung untuk latihan, membuat para pebobi sepatu luncur dan skateboard kerap memilih jalan raya untuk menyalurkan hobinya. Mereka biasanya beraksi pada malam hari di Jalan Kantor Pos, saat situasi lalu lintas lengang.

Komunitas yang kini sudah memiliki 35 orang ini rata-rata masih usia remaja. Tidak diragukan lagi, meski masih remaja, berbagai gaya yang mereka tampilkan saat latihan membuat siapa saja yang melihatnya berdecak kagum, seperti saat melakukan gaya 360 rotation, kick fly, heel flip, serta gaya-gaya lainnya.

Dengan semangat tinggi, komunitas skateboard yang berdiri sejak Juni 2011 lalu itu terus berlatih. Tapi sayang, fasilitas untuk latihannya belum memadai. Mereka kini hanya bisa latihan di Jalan Kantor Pos, itu pun hanya malam hari, dan di Taman Kota Lapang Bhakti Banjar pada pagi dan sore hari.

Namun, menurut beberapa anggotanya, latihan di Taman Kota Lapang Bhakti tidak bisa maksimal karena tanah atau temboknya tidak rata. Sehingga mereka lebih memilih berlatih di Jalan Kantor Pos.

“Kami lebih baik latihan di Jalan Kantor Pos, karena di sana konturnya lebih rata, jadi bisa maksimal latihannya,” kata Toga (29), salah satu pendiri Banjar Skate Community, kepada Koran HR, saat dujumpai di Taman Kota Lapang Bhakti, Kamis (08/06/2017) lalu.

Nino (23), anggota Banjar Skate Community, juga mengatakan, latihan di Jalan Kantor Pos bisa lebih maksimal. Meski cukup berbahaya, namun hal itu terpaksa dilakukan lantara tidak ada lagi tempat yang mendukung.

“Kami butuh sarana untuk berlatih yang representatif. Tapi sampai sekarang di Kota Banjar belum ada, dan kami pun masih memanfaatkan jalan raya dan taman kota,” ungkap Nino.

Iman (20) anggota lainnya, menambahkan, bahwa Banjar Skate Community yang bermarkas di Jalan Kantor Pos ini kerap menjadi juara di ajang Skate se-Priangan dan Jawa Barat.

Untuk event di Priangan Timur, mereka meraih juara pertama, sedangkan di Jawa Barat, yakni saat mengikuti event kejuaraan skateboard yang digelar di Tangerang tahun 2016 lalu, Banjar Skate Community menempati urutan kedua.

“Kami berharap kepada Pemkot Banjar bisa memfasilitasi sarana bermain dan berlatih seperti skate park, rail, slide, dan troly. Kami ingin difasilitasi tempat latihan yang memadai, sehingga kami bisa latihan secara maksimal,” kata Iman.

Sementara itu, Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, saat ditemui Koran HR di Taman Kota Lapang Bhakti, Kamis (08/06/2017) sore lalu, berjanji dirinya akan memfasilitasi arena tempat latihan untuk Skate Community, mulai dari skate park, slide,  troly, dan lain-lain.

“Saya berjanji akan memfasilitasi mereka, dan nanti masuk di anggaran tahun 2018,” singkatnya. (Hermanto/Koran HR)

Polres Banjar Musnahkan Ribuan Botol Miras dan Obat-obatan Terlarang

$
0
0

Kapolres Banjar bersama Forum Pimpinan Daerah saat akan memusnahkan ribuan botol minuman keras di halaman Mako Polresta Banjar. Foto: Nanang Supendi/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Jajaran Polres Banjar berhasil memusnahkan ribuan botol minuman keras dari berbagai merk yang berhasil diamankan dari penjual yang secara illegal menjual bebas di wilayah hukum Polres Banjar.

Selain memusnahkan 1.125 botol, Polres Banjar juga berhasil memusnahkan ribuan butir pil yang tergolong dalam psikotropika atau narkotika yang juga tidak memenuhi standar keamanan kesehatan dan juga 25 liter ciu serta 22 liter tua.

“Semua itu hasil operasi pekat dalam rangka cipta kondisi selama bulan ramadhan. Operasi itu dilakukan bersama atau gabungan dari jajaran TNI dan aparat keamanan lainnya,” kata Kapolresta Banjar, AKBP Twedy.

Dari ribuan botol tersebut, jelas dia, barang-barang tersebut didapat dari berbagai toko, warung maupun lokasi lain yang sebelumnya sudah menjadi incaran Polisi. Ia memprediksi, jumlah barang yang diamanankan bisa bertambah di bulan ramadhan ini selama operasi tersebut masih berlangsung.

“Pemusnahan miras ini tiada lain dalam rangka melindungi masyarakat dan upaya meminimalisir kejahatan. Tentunya, ini bentuk keseriusan kami sebagai bagian penegak hukum untuk memberantas miras,” imbuhnya.

Ribuan botol minuman keras di halaman Mako Polresta Banjar yang siap dihancurkan. Foto: Nanang Supendi/HR

Dia berharap peredaran miras serta hal-hal yang terlarang semakin berkurang, bahkan kalau bisa sekali tidak ada. Sebab, bila terus-terusan dibiarkan akan membawa dampak fatal, yakni berawal dari meminum miras hingga berujung aksi kriminal.

“Ke depan saya juga minta pada masyarakat lebih intens berkomunikasi dengan jajaran Kepolisian dan segera menginformasikan bila menemukan masih adanya peredaran miras serta segala tindakan kejahatan yang bisa merugikan umum. Untuk para penjual, saat ini sudah ditindak pidana  ringan (Tipiring) dan dilakukan pembinaan supaya mereka tidak lagi menjual barang tersebut,” pungkasnya.

Dari pantauan HR Online, pemusanahan itu disaksikan oleh Forum Pimpinan Daerah, Wakil Walikota Darmadji Prawirasetia didampingi beberapa pejabat Pemkot Banjar, Kejaksaan, Kodim Ciamis dan Batalyon Infanteri 323/Raider. Diawali oleh Kapolres, semua pimpinan tersebut satu persatu memecahkan botol minuman haram tersebut sebelum digilas menggunakan alat berat. (Nanks/R6/HR-Online)

Begini Cara Kapolresta Banjar Tingkatkan Sinergitas dengan Masyarakat & Pers

$
0
0

Kapolres Kota Banjar, AKBP. Twedy AB, saat membuka acara buka puasa bersama pemuka agama, tokoh masyarakat, purnawiran Polri, Warakawuri dan insan pers, di halaman mesjid Polresta Banjar. Photo: Nanang Supendi/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Kapolres Kota Banjar, AKBP. Twedy AB, bersama jajarannya menggelar acara buka puasa bersama dengan pemuka agama, tokoh masyarakat, purnawirawan Polri, Warakawuri dan insan pers, di halaman mesjid Polresta Banjar, Senin (19/06/2017).

Dalam sambutannya, Twedy mengatakan, buka bersama ini merupakan salah satu upaya mempererat tali silaturahim, meningkatkan kebersamaan serta sinergitas antara pihaknya dengan masyarakat dan insan pers.

“Melalui acara buka bersama ini kita tingkatkan kebersamaan dan kinerja guna mewujudkan Polresta Banjar khususnya, lebih baik lagi,” katanya.

Untuk itu, pihaknya berharap dukungan serta masukan dan saran dari masyarakat, karena dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya masih terdapat kekurangan. Tentunya saran bukan hanya sebagai peran personil kepolisian, tapi juga dalam hal menjalani kehidupan sosial untuk membantu mengoptimalkan.

Seperti halnya Operasi Ramadniya yang sedang dijalaninya dari awal Ramadhan hingga Idul Fitri nanti, bisa terus berjalan lancar, aman dan kondusif. Apa yang menjadi peran kepolisian dalam menangkal aksi kejahatan, peredaran miras serta penyalahgunaan narkoba telah dilakukannya.

“Kita telah melakukan pemusnahan ribuan botol miras dan obat-obatan terlarang. Juga di moment bulan ini kita telah mampu mengamankan 5 pelaku judi, baik togel maupun kartu, menangkap dua pelaku dugaan asusila, mengamankan 6 orang gelandangan dan pengemis, mengamankan 40 motor yang tak memenuhi syarat kelaikan kendaran berupa knalpot bising juga kelengkapan surat kendaraannya,” paparnya.

Twedy juga mengatakan bahwa semuanya pelaku sudah ditindak berdasarkan ketentuan yang ada sesuai pelanggarannya. “Mari kita bersatu padu dalam mencegah dan memberantas kejahatan. Segera informasikan kepada kami jika melihat suatu situasi yang dianggap mencurigakan,” tandas Twedy.

Sementara itu, Ustad Iskandar dalam tauziahnya mengapresiasi kinerja Polresta Banjar sampai saat ini yang salah satunya mampu menginisiasi permohonan ulama, terkait maraknya peredaran miras yang telah menimbulkan keresahan masyarakat untuk dilakukan penindakan.

“Terima kasih dan bersuyukur upaya itu telah dilakukan jajaran kepolisian Polresta Banjar dan sedikitnya cukup berhasil. Terus lanjutkan dan kami do’akan jajaran kepolisian Polresta Banjar diberikan kesehatan dan diberi kekuatan dalam menjalani sebagai pengayom masyarakat,” ungkap Ustad Iskandar. (Nanks/R3/HR-Online)

Jumlah RTM Penerima Paket Sembako di Banjar Berkurang

$
0
0

Warga menerima simbolis Paket OPM subsidi tahun 2017, bertempat di halaman Kantor Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Banjar. Photo: Nanang Supendi/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Dalam Operasi Pasar Murah (OPM) bersubsidi tahun 2017, Pemerintah Kota Banjar mendapat pengurangan jatah paket sembako untuk Rumah Tangga Miskin (RTM) dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Ya, kita di tahun ini hanya mendapat alokasi paket sembako untuk 4.000 RTM. Jumlah tersebut lebih kecil dibanding tahun 2016 sekitar 8.000 RTM. Hal itu dikarena bertambahnya kota/kabupaten yang mengambil OPM, di mana tahun lalu ada tiga kota/kabupaten yang tidak ambil OPM subsidi dari Pemprov Jabar,” kata Kabid. Perdagangan Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Banjar, Mamat Rahmat, kepada HR Online, Senin (19/06/2017), usai memberikan OPM bersubsidi secara simbolis kepada warga Purwaharja, di halaman Kantor Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Banjar, Senin (19/06/2017).

Sedangkan faktor lainnya, yaitu anggaran penyelenggaran OPM bersubsidi tahun 2017 yang dialokasikan Pemprov Jabar menurun. Dari 10 ribu RTM yang diajukan pihaknya, namun Kota Banjar hanya diberi kuota 8 ribu RTM.

“Empat ribu penerima subsidi berdasar hasil verifikasi itu rinciannya meliputi Kecamatan Banjar 1.368 RTM, Purwaharja 276 RTM, Pataruman 1.291 RTM, dan Kecamatan Langensari 1.065 RTM. Sebagian tadi secara simbolis sudah dibagikan dan selanjutnya besok diserahkan pihak kecamatan masing untuk dibagikan,” terangnya.

Mamat menyebutkan, dari enam komoditi yang disediakan dalam pelaksanaan OPM bersubsidi, yakni beras, gula pasir, minyak goreng, telur, daging ayam dan daging sapi, Pemkot Banjar hanya mengambil tiga komoditi saja, beras, gula pasir, dan minyak goreng.

Terkait adanya jumlah penurunan RTM tahun 2017 ini, Wakil Walikota Banjar, H. Darmadji Prawirasetia, mengatakan, bahwa alokasi paket OPM bersubsidi yang diterima Pemkot Banjar dari pemerintah provinsi menjadi sebuah konsekwensi dengan adanya penurunan anggaran OPM.

“Itu kan anggarannya dari APBD provinsi. Jadi kemampuan anggarannya demikian. Mungkin untuk efesiensi anggaran atau apa, kita sendiri tidak tahu pastinya. Yang jelas kita bersyukur OPM subsidi dari provinsi ini masih bisa dilakukan,” kata Darmadji. (Nanks/R3/HR-Online)

Soal Pembuangan Limbah RS Langensari, DPU Banjar Klaim Sudah Memenuhi Kajian UKL-UPL

$
0
0

Areal pembangunan RS yang dipagar. Foto: Nanang Supendi/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Terkait masih adanya warga Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, yang mempertanyakan soal pembuangan limbah atas dibangunnya Rumah Sakit (RS), seperti diberitakeun Koran HR pada edisi 517, Dinas PU Kota Banjar mengklaim pembangunan RS di Langensari sudah memenuhi kajian berupa Upaya Kesehatan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan.

Hal itu dijelaskan Sekretaris Dinas PU Kota Banjar, David Abdillah, saat dikonfirmasi Koran HR, Selasa (13/06/2017) lalu, bahwa pihaknya sudah miliki dokumen UKL-UPL berdasarkan rekomendasi sejumlah intansi terkait.

David juga mengatakan, pembangunan RS Langensari bertype C hanya cukup memiliki dokumen tersebut, jadi tidak perlu sampai dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Tak perlu sampai AMDAL karena itu free atas aset lokasi milik pemerintah.

“Intinya, kami sebagaimana bentuk ketentuan yang berlaku telah melalui tahapan-tahapan yang jelas, mulai kelengkapan administrasi yang di dalamnya UKL-UPL. Pemenuhan yang harus dilakukan tentunya dilakukan secara bertahap, misal di sekitar lokasi mesti ada dranaisenya. Ya itu akan dibangunnya,” katanya.

Termasuk perizinan lainnya sudah terpenuhi, seperti IMB dan izin gangguan lingkungan (HO). Izin HO atau persetujuan pembangunan RS dari warga diperoleh pihaknya, yang sekaligus dalam kegiatan sosialisasi sebelumnya telah dilakukan. David menegaskan, semua dokumen itu ada dan dipegang oleh Kabid. Cipta Karya.

Sedangkan, mengenai adanya pertemuan beberapa intansi terkait di Setda pada hari Jum’at (09/06/2017) lalu, menurut David pertemuan itu bukan membahas masalah Amdal RS Langensari, melainkan hanya pembahasan lain.

Senada dikatakan Kepala Bappeda Kota Banjar, Ade Setiana, ketika melakukan pertemuan dengan perwakilan warga Muktisari, di Aula Kecamatan Langensari, Senin (12/06/2017) lalu, yang menyebutkan bahwa pembanguan RS Langensari sudah melalui kajian lingkungan, yaitu UKL-UPL telah dibuat.

“Jangan khawatir, pembangunan RS Langensari sudah melalui perencanaan yang baik, tentunya tak ketinggalan soal UKL-UPL sudah dibuat. Terlebih ketentuan demikian sudah diamanatkan aturan hukum yang berlaku, yaitu pemenuhan pilar pembangunan diantaranya dampak sosial, dampak ekonomi, dampak lingkungan,” tandas Ade. (Nanks/Koran HR)

Lagi, Jajaran Polresta Banjar Amankan 330 Botol Miras

$
0
0

Ratusan botol minuman keras (miras) yang berhasil diamankan jajaran Satres. Narkoba Polresta Banjar. Photo: Hermanto/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Jajaran Satres. Narkoba Polresta Banjar, Jawa Barat, kembali berhasil mengamankan 330 botol minuman keras (miras) dari berbagai merk, setelah sebelumnya memusnahkan ribuan botol miras dan obat-obatan terlarang pada Senin (19/06/2017) pagi, di halaman Mapolresta Banjar.

Ratusan botol miras tersebut berhasil diamankan petugas dari rumah kontrakan milik Jam (33), di Lingkungan Jelat, RT. 4/2, Kelurahan Pataruman, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Minggu (18/06/2017) malam, sekitar pukul 23.00 WIB.

Kepala Satres. Narkoba Polresta Banjar, AKP. Usep Supian, mengatakan, pihaknya mengamankan ratusan botol miras ini berdasarkan adanya laporan dari masyarakat. Kemudian, Unit II Satres Narkoba Polresta Banjar mendatangi TKP dan melakukan penggeledahan. Benar saja, di rumah kontrakan tersebut ditemukan miras yang disimpan di kamar belakang rumah kontrakan dengan jumlah keseluruhan 330 botol Anggur Gingseng Cap Kuda Mas.

“Ini berdasarkan laporan dari masyarakat, dan kami pun berhasil membawa tersangka berikut barang bukti ke Mapolresta Banjar, untuk diserahkan ke penyidik Satres. Narkoba,” terang Usep, kepada Koran HR, Senin (19/06/2017).

Pihaknya pun akan terus melakukan upaya proses pengembangan dari hasil razia ini. Sedangkan, untuk pelakunya dikenai Pasal 4 Perda Kota Banjar No. 4 Tahun 2009 tentang Larangan Peredaran Minuman Beralkohol. Selain itu, pelaku juga dikenai sanksi Tindak Pidana Ringan (Tipiring). (Hermanto/R3/HR-Online)


Wahidan Nilai Kesejahteraan di Banjar Belum Merata

$
0
0

Dialog interaktif Banjar Institute di salah satu ruang rapat rumah makan di Jalan Husein Kartasasmita Kelurahan/Kecamatan Banjar, Kota Banjar. Foto: Muhafid/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Sejumlah elemen masyarakat dari LSM, OKP maupun para tokoh masyarakat sore tadi sekitar pukul 16.30 WIB mengikuti dialog interaktif serta buka puasa bersama di salah satu ruang rapat rumah makan yang terletak di Jalan Husein Kartasasmita Kelurahan/Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Rabu (21/06/2017).

Agenda yang digelar Banjar Institute Pimpinan Wahidan bertajuk “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” yang menghadirkan Wakil Ketua DPRD Kota Banjar Nana Suryana, Ketua Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Kota Banjar Gun Gun Gunawa Abdul Jawad, Kasi Sosial dan Ekononi Bappeda Kota Banjar Tito, serta puluhan mahasiswa, buruh, anak jalanan maupun para aktivis.

Dalam kesempatan itu, Direktur Banjar Institute, Wahidan, menegaskan bahwa kegiatan tersebut untuk membedah serta mengevaluasi pembangunan kesejahteraan ekonomi masyarakat, khususnya di Kota Banjar.

Menurutnya, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Banjar setiap tahun mengalami trend positif. Namun, penerima manfaat itu baru dinikmati oleh segelintir orang saja.

“Jika dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS), angka rasio Gini menurun di level 0,32 pada tahun 2014. Namun, hal ini tidak merefleksikan ketimpangan ekonomi di Kota Banjar membaik. Sehingga jurang ketimpangan ekonomi masih sangat menganga,” tegasnya.

Dalam hitungan Indeks Gini, lanjut pemuda yang akrab dipanggil Barkit itu, menggunakan variabel pengeluaran atau agregat konsumsi masyarakat saja. Artinya, indeks Gini tidak menghitung pendapatan perkapita atau kekayaan yang di miliki setiap orang. Sehingga, kondisi sekarang saat ini jika disimulasikan 5 persen jumlah penduduk Banjar menguasai 80,70 persen kekayaan daerah Kota Banjar.

Kendati demikian, kata Wahidan, ia berharap ke depannya formulasi kebijakan Pemerintah Kota Banjar dapat dikonsentrasikan pada sektor ekonomi kerakyatan, pertanian dan pengembangan sumber daya manusia. Sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup seluruh lapisan masyarakat.

“Semoga dengan bulan suci yang penuh berkah ini pintu langit terbuka yang mana dapat menggerakan hati para pembuat kebijakan. Sehingga kesejahteraan seluruh umat dapat terwujud,” pungkasnya.

Dari informasi yang dihimpun HR Online, Banjar Institute dalam kesempatan itu selian dialog dan buka bersama, juga melakukan santunan anak yatim piatu. (Hermanto/R6/HR-Online)

Ngabuburit, Komunitas di Banjar Ini Lakukan Aksi Drum Cover dan Bagi Takjil

$
0
0

Aksi Panggung Ketua Banjar Drum Perkusi (BDP), Oday Praja. Foto: Hermanto/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Sekelompok drummer yang tergabung dalam Komunitas Banjar Drum Perkusi (BDP) sore tadi lakukan aksi drum cover di area pasar malam ramadhan di jalan Didi Kartasasmita, Rabu (21/6/2017).

Selain aksi drum cover, mereka pun membagi-bagikan takjil gratis berupa sop buah dan nasi kotak sebanyak 200 bungkus ke pengunjung pasar malam dan warga yang menyaksikan gelaran kegiatan tersebut.

“Kami ingin menghibur warga yang sedang ngabuburit, selain itu juga bagi-bagi takjil.  Dengan kegiatan seperti ini, kami berharap dapat menumbuhkan kepedulian terhadap sesama dan mempererat tali silaturahmi,” ujar Oday Praja, Ketua Banjar Drum Perkusi disela-sela kegiatan.

Kegiatan ini pun dihadiri artis ibu kota, yakni drummer band D’Bagindas, Ivan Hervian. Diketahui, bahwa Ivan merupakan sekjen dari komunitas BDP tersebut. Namun saat ditanya wartawan mengenai tanggapannya terkait anggota BDP yang kini sudah menjadi seorang artis, Oday mengatakan bahwa itu tidak perlu dibesar-besarkan.

“Jangan dibesar-besarkan lah, biasa saja deh. Dia (Ivan) kan asli orang Banjar. Karena sementara lagi off bersama bandnya (D’Bagindas), sehingga ia mudik lebih awal,” kata Oday sambil tertawa.

Oday pun berharap komunitasnya semakin solid dalam urusan berbagi kebahagian dan terus berkarya dalam seni serta aksi-aksi sosial lainnya. (Hermnato/R6/HR-Online)

Bantu Pemudik, PDIP Banjar Dirikan Posko Mudik Lebaran

$
0
0

Posko mudik lebaran yang didirikan DPC PDIP Kota Banjar di areal Banjar Atas, atau tepatnya di jalan Brigjen M Isa, Lingkungan Parungsari, Kecamatan Purwaharja. Photo : Hermanto/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Banjar mendirikan posko mudik di areal Banjar Atas, atau tepatnya di jalan Brigjen M Isa, Lingkungan Parungsari, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja.

Posko yang beroperasi sejak Selasa (20/6/2017) ini, akan berakhir sepekan setelah Idul Fitri mendatang.

Ketua DPC PDIP Kota Banjar, Nana Suryana mengatakan, didirikannya posko mudik ini adalah untuk membantu para pemudik beristirahat setelah menempuh perjalanan jauh.

“Selain menyediakan makanan dan minuman, kami pun menyediakan tenaga medis dan ambulans,” ujar Nana yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Banjar ini kepada HR Online, Kamis (22/6/2017).

Nana menambahkan, dipilihnya posko mudik di lokasi tersebut karena Banjar Atas merupakan jalan nasional. “Sehingga nantinya pemudik yang menempuh perjalanan jauh bisa beristirahat sebelum meneruskan perjalanannya kembali,” imbuh pria yang juga Bakal Calon Walikota Banjar 2018 nanti.

Nana menambahkan, pendirian posko mudik merupakan agenda tahunan PDIP Kota Banjar, dan ini merupakan tahun ketiga masa kepemimpinannya.

“Ini kegiatan rutin tahunan kami, kami berharap dengan adanya posko mudik ini bisa bermanfaat bagi para pemudik yang melalui jalur nasional ini,” pungkas pria yang juga kerap disapa Nana Enyos ini. (Hermanto/R5/HR-Online)

Fenomena Tawuran di Kalangan Remaja di Banjar Mulai Merambah Daerah

$
0
0

Foto: Ilustrasi net/Ist

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Fenomena tawuran di kalangan remaja/pelajar yang biasanya terjadi di kota-kota besar, kini mulai merambah ke daerah. Seperti halnya tawuran dua kelompok remaja yang terjadi di perkebunan jati, tepatnya di Kampung Cijati, Desa Binangun, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar.

Di lokasi tersebut dua kelompok remaja yang juga masih pelajar SMP itu terlibat saling serang dengan menggunakan bambu, kayu, besi, clurit, dan gir sepeda motor. Penyebab tawuran yang terjadi pada Jum’at (16/06/2017) sore lalu, sekitar pukul 15.00 WIB itu diduga karena masalah sepele.

Beruntung, pada saat itu aparat kepolisian cepat datang dan melerai kedua kelompok yang sedang bertikai. Beberapa remaja berhasil diamankan dan dibawa ke Makopolresta Banjar, berikut barang buktinya.

Aksi tidak terpuji ini mendapat kecaman dari warga dan sejumlah kalangan. Seperti yang dikatakan Azis Mutaqin (38), salah seorang warga Desa Neglasari, Kecamatan Banjar. Menurut dia, aksi tawuran biasanya terjadi setelah terbentuknya geng-geng/kelompok. Mereka akan merasa bangga jika masyarakat takut dengan kelompok/gengnya.

“Biasanya tawuran terjadi karena hal sepele. Namun, karena tingkat emosi seorang remaja masih labil sehingga hal tersebut malah dijadikan suatu tantangan,” kata Aziz, kepada Koran HR, Minggu (18/06/2017) lalu.

Pendapat serupa dikatakan Asep Sudiaman (40), warga Dusun Pangadegan, Kecamatan Pataruman, bahwa tawuran pelajar atau remaja yang kini kerap terjadi sangat meresahkan warga. Hal ini pun harus menjadi tanggung jawab bersama.

Dia juga menilai, aksi tawuran bisa disebabkan oleh beratnya materi pelajaran di sekolah yang menggunakan sistem full day. Sehingga, siswa merasa stres yang pada akhirnya menumpahkan dalam bentuk emosi tak terkendali.

“Kita tidak bisa saling menyalahkan, yang terpenting adalah cari solusinya untuk menyelesaikan persoalan ini, mulai dari orang tua, guru, pemerintah dan masyarakat di lingkungan tempat tinggal masing-masing,” tandas Asep.

Insiden kasus tawuran antar kelompok pelajar di Kota Banjar beberapa waktu lalu itu juga mendapat perhatian besar dari sejumlah kalangan mahasiswa. Pasalnya, selain membuat resah, aksi mereka menjadi tamparan keras bagi wajah pendidikan, khususnya di Kota Banjar. Terlebih kejadiannya saat bulan suci Ramadhan.

Menurut Ketua Presidium Forum Mahasiswa Kota Banjar, Irfan Ali Sya’bana, para pelaku yang masih remaja itu belum dapat menguasai perilaku dan rasa ingin tahunya terhadap semua hal. Maka di situ peran semua pihak, dari mulai pemerintah, orang tua, tokoh lingkungan dan pendidik untuk lebih meningkatkan pengawasan dan pendampingan.

“Ini PR dan tanggung jawab kita bersama, bagaimana membentuk karakter generasi bangsa. Untuk meminimalisir supaya tawuran remaja tidak terulang lagi, maka bisa dilakukan melalui pendekatan prefentif dengan cara menciptakan lingkungan yang gemar membaca, meningkatkan fasilitas, serta ruang-ruang publik yang bermanfaat, dan tentunya hal itu harus dilakukan secara terencana,” katanya.

Kendati menjadi tanggung jawab bersama, Irfan meminta kepada dinas terkait untuk memberikan sanksi tegas kepada semua kepala sekolah yang siswanya terlibat tawuran. Sanksi yang diberikan kepada kepala sekolah bisa dalam bentuk posisi jabatan. Hal itu sebagai proses penyegaran.

Sementara itu, Kasat. Reskrim Polresta Banjar, AKP. Syahroni, menghimbau kepada para orang tua, guru maupun masyarakat di lingkungan masing-masing supaya dapat meningkatkan pengawasan terhadak anak/kalangan remaja. Pasalnya, sekarang ini kenakalan remaja sudah sangat memprihatinkan, mulai dari perkelahian, tawuran, miras, dan seks bebas.

“Kenakalan remaja kini memang harus menjadi tanggung jawab kita semua, baik orang tua, sekolah, dan masyarakat sekitar. Sehingga, jika orang tua meningkatkan pengawasan positif terhadap anaknya, maka anak tersebut dapat menjadi terarah dan jauh dari hal-hal negatif,” tandas Syahroni. (Hermanto/Koran HR)

Jalan Bergelombang di Banjar Ini Bahayakan Pengguna Jalan

$
0
0

Kondisi Jalan Raya Banjar-Cimaragas, tepatnya di tikungan tanjakan Batu Gajah, Desa Neglasari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, bergelombang sehingga membahayakan para pengendara. Photo: Hermanto/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Jalan Raya Banjar-Cimaragas, tepatnya di tikungan tanjakan Batu Gajah, Desa Neglasari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, kondisinya bergelombang. Sehingga, jalur alternatif yang menghubungkan Kota Banjar dengan Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya itu sangat membahayakan bagi pengguna jalan.

“Jalan ini rusak sejak dua bulan terakhir, banyak bergelombang akibat tanahnya yang labil,” ujar Asep (38), salah seorang warga Dusun Cilengkong, Desa Neglasari, kepada Koran HR, Sabtu (17/06/2017) lalu.

Hal serupa juga dikatakan Teguh (26), warga Kecamatan Purwaharja. Ia mengaku pernah terjatuh dari sepeda motor di jalan tersebut saat hujan deras akibat dirinya tidak mengetahui kondisi jalan.

“Saya pulang dari Tasik, dan saya sangat kaget karena tiba-tiba motor oleng pada saat memasuki turunan Batu Gajah, hingga saya terjatuh akibat ban motor menginjak jalan bergelombang,” ungkap Teguh.

Sementara Iwan (34), warga lainnya, mengatakan, tikungan Batu Gajah di jalan tersebut kerap terjadi kecelakaan lalu lintas, terutama sepeda motor. Menurutnya, selain tanahnya yang labil, kerusakan jalan juga diakibatkan seringnya dilalui kendaraan bermuatan berat.

Warga berharap pemerintah secepatnya memperbaiki jalan yang bergelombang, sebab jika dibiarkan terlalu lama, khawatir malah banyak korban berjatuhan, terutama para pengendara sepeda motor. (Hermanto/Koran HR)

Viewing all 5240 articles
Browse latest View live